Anda di halaman 1dari 11

Politik dalam Perspektif Islam

Kuliah Agama Islam


Akamigas Balongan Indramayu
IMAM AL-GHAZALI

“Agama & kekuasaan adalah dua hal saudara


kembar. Agama adalah pondasi (asas) dan
kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang
tidak berpondasi niscaya akan runtuh dan segala
sesuatu yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang
& lenyap”.
Pengertian :
 Etimologi
Politik = As-siyasah (B.Arab)  Mengelola, Mengatur, memerintah
& Melarang sesuatu

 Terminologi
Politik : Semua yang berhubungan dengan pemerintahan dan
pengelolaan masyarakat madani. (Yusuf Qardhawi dalam kamus Al-
Kamil).
seperti yang kita ketahui, istilah politik tidak pernah ada dalam
Islam. Akan tetapi, esensi politik ada dalam Islam yaitu memimpin
& dipimpin.
Kata Yasasu yang menjadi akar kata as-siyasah dalam hadits shahih
dari Imam Bukhari dari Abu Huraira r.a “zaman dahulu bani israil itu
dipimpin oleh para Nabi”
.......Lanjutan

Penjelasan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam


kitab Fathu Al-Bari tentang hadits diatas,
bahwa politik dalam Islam berarti
masyarakat harus memiliki seseorang yang
mengelola & memimpin mereka ke jalan
yang benar, dan membela yang teraniaya
dari para pelanggar hukum.
.......Lanjutan

Imam Syafi’i tidak setuju dengan adanya


istilah politik, melainkan lebih sepakat
dengan syari’at. karena syariat adalah
semua arahan, batasan, perintah & larangan
yang diberikan Rasul. Sehingga kata Imam
Syafi’i : “tidak ada politik, kecuali sesuai
dengan Syari’at”.
Adakah Politik di dalam Islam?
Sebagian orang berpandangan bahwa Islam dan
Politik adalah dua sisi yang berbeda yang tidak
bisa disatukan.
Berikut adalah sejumlah argumentasi singkat yang
menunjukkan bahwa politik adalah bagian dari
risalah Islam sejak pertama kali diturunkan kepada
nabi Muhammad SAW.
1. Dibawah kepemimpinan nabi Muhammad saw,
masyarakat Madinah mewujud dengan segala
kelengkapannya seperti adanya undang-undang,
kekuasaan eksekutif dan peradilan. Juga
pengolaan ekonomi, pendidikan, hankam dll.
................ Lanjutan
2. Sistem pemerintahan Islami yang didirikan oleh
nabi Muhammad saw tetap dipelihara dan
dilanjutkan oleh para khalifah penerusnya. Bahkan
pada masa mereka wilayah pemerintahan Islam
semakin meluas. Pada masa itu sudah ada
pemisahan tiga pilar kekuasaan (legislatif,
yudikatif dan eksukutif)
3. Didalam Al-Qur’an dijumpai berbagai ayat yang
menjelaskan prinsip-prinsip politik dalam Islam.
Seperti :
................ Lanjutan
a. konsep Syura (QS. Ali Imran ayat 159),
b. Prinsip keadilan (QS. Al-Maidah ayat 8),
c. Pemerataan Ekonomi (QS. Al-Hasyr ayat 7),
d. Pertahanan (QS. Al-Anfal ayat 60), dan
sebagainya
4. Pendapat ulama terdahulu (Shalafush Sholih) yang
menguatkan tafsir politik dalam Islam.
a. Imam Mawardi dalam bukunya al-Ahkam al
Sulthoniyah yang menyebutkan Politik Islam
sebagai upaya untuk menjaga agama dan
memelihara dunia.
................ Lanjutan
b. Ibnu Qoyyim menyebutkan politik sebagai sebuah
keadilan dari Allaah dan Rasulullaah saw.
c. Imam Ghazali mengatakan “agama itu ibarat
pilar/pokok dan kekuasaan (politik) adalah
penjaganya”. (ad-diinul ushul wa sulthonun
harisun).
d. Ibnu Taimiyah dalam bukunya Assiyasah al-
Syariyyah mengatakan “mengendalikan urusan
masyarakat adalah kewajiban”.
5. Para orientalis non-muslim juga mengakui bahwa
Islam bukan semata-mata agama namun juga
sistem politik atau negara. (V. Fitzgerald, C.A.
Nallino, Schacht, R. Strothmann, D.B.
Macdonald, T. Arnold dan Gibb).
Pengertian Politik dalam Islam
Politik tidak lahir di masa Rasul SAW, karena
pengertian & aplikasi politik di masa sebelum
datangnya Islam itu adalah kebusukan &
kelicikan, maka banyak orang beragama Islam
tidak sepakat dengan politik dalam Islam. Akan
tetapi kita harus melihat makna utama dari politik
itu sendiri yaitu pengelolaan urusan manusia,
sedangkan baik & buruknya pengelolaan, itu
urusan lain.
Politik dalam perspektif Islam : “Segala Aktifitas
dalam mengelola persoalan publik atau
masyarakat yang sesuai dengan Syari’at Islam”.
~~~~~~~~~~~~~~~~

 ALHAMDULILLAHIRABBIL ALAMIN

Anda mungkin juga menyukai