Anda di halaman 1dari 33

PARAMETER PERENCANAAN

GEOMETRIK JALAN
Parameter Perencanaan

1. Kendaraan Rencana
2. Kecepatan
3. Volume Lalulintas
4. Tingkat Pelayanan Jalan
5. Jarak Pandang
Kendaraan Rencana

▪ Kendaraan yang bermacam tipe


dikelompokkan menjadi kelompok : mobil
penumpang, bis/truk, semi trailer, trailer
▪ Untuk perencanaan, setiap kelompok
diwakili oleh satu ukuran standar dan
disebut Kendaraan Rencana
▪ Kendaraan Rencana : kendaraan yg
mewakili kelompoknya dan digunakan
untuk merencanakan bagian-bagian jalan
Kendaraan Rencana dalam
Perencanaan Geometrik Jalan

▪ Lebar kendaraan --- menentukan lebar jalur


yang dibutuhkan
▪ Sifat belok kendaraan --- perencanaan
tikungan, lebar median utk belok U
▪ Daya kendaran --- utk menentukan tingkat
kelandaian yg dipilih
▪ Tinggi tempat duduk --- mempengaruhi jarak
pandang pengemudi
Kecepatan Rencana

Kecepatan Rencana adalah kecepatan yang


dipilih untuk keperluan perencanaan setiap
bagian jalan raya seperti tikungan ,
kemiringan jalan, jarak pandang dll.
Kecepatan tersebut adalah kecepatan
tertinggi menerus dimana kendaraan dapat
berjalan dengan aman
Faktor Yang Mempengaruhi
Besarnya Kecepatan Rencana
▪ Keadaan Medan (Datar, Berbukit , Gunung)
Datar bila kemiringan melintang 0 – 9,9 %
Perbukitan 10 – 24,9 %
Pergunungan > 25 %
▪ Sifat dan Tingkat Penggunaan Daerah
(Dalam kota / Luar Kota )
Volume Lalulintas

Menunjukkan jumlah kendaraan yang


melintas satu titik pengamatan dalam satu
satuan waktu ( hari, jam, menit)
Satuan volume lalulintas yang umum
digunakan sehubungan dengan penentuan
jumlah dan lebar lajur adalah :
▪ Lalulintas Harian Rata-rata
▪ Volume Jam Perencanaan
▪ Kapasitas
LALULINTAS HARIAN RATA-RATA

▪ Adalah volume lalulintas rata-rata dalam satu


hari.
▪ Dari cara mendapatkan datanya , dibedakan :
-. Lalulintas Harian rata-rata Tahunan (LHRT)
LHRT = Jumlah lalulintas 1 tahun/ 365
-. Lalulintas Harian rata-rata (LHR)
LHR = Jumlah Lalulintas selama
pengamatan / lamanya pengamatan
VOLUME JAM PERENCANAAN
(VJP)
Arus lalulintas bervariasi dari jam ke jam berikutnya dalam 1
hari, maka sangat cocok jika volume lalulintas dalam 1 jam
digunakan untuk perencanaan yang disebut VOLUME JAM
PERENCANAAN
VOLUME JAM PERENCANAAN haruslah sedemikian
sehingga
1. Volume tsb tdk boleh terlalu sering terapat pada
distribusi arus lalulintas setiap jam utk periode 1 tahun
2. Apabila terdapat volume lalulintas / jam yg melebihi
volume jam perencanaan, maka kelebihan tsb tdk boleh
mempunyai nilai terlalu besar
3. Volume tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang
sangat besar, sehingga akan mengakibatkan jalan akan
menjadai lenggang dan biaya pembangunan jalan mahal
VJP = k x LHR
Dimana k = faktor VJP yg dipengaruhi oleh
pemilihan jam sibuk keberapa dan jalan antar
kota atau jalan dalam kota.
Nilai k bervariasi 10 – 15 % utk jalan antar kota
dan utk jalan dalam kota dapat lebih kecil.
Contoh : LHR jalan yg akan di bangun di
prediksi : 50.000 smp/hari. Nilai k = 0,15
VJP = 50.000 x 0,15 = 7500 smp/jam
Tingkat Pelayanan Jalan
JARAK PANDANG

▪ Jarak pandang adalah jarak di


depan kendaraan dimana
pengemudi masih dapat melihat
dengan jelas diukur dari titik
kedudukan pengemudi
Jarak Pandang Berguna :

▪ Menghindari terjadinya tabrakan


▪ Memberikan kemungkinan untuk mendahului
kendaraan lain yang bergerak dengan
kecepatan lebih rendah
▪ Menambah efisiensi jalan tersebut sehingga
volume layanan dapat maksimal
▪ Sebagai pedoman bagi pengatur lalulintas,
penempatan rambu-rambu
Jarak Pandang dibedakan 2

▪ Jarak Pandangan Henti, yaitu jarak


pandangyang dibutuhkan untuk menghentikan
kendaraannya
▪ Jarak Pandangan Menyiap yaitu jarak pandang
yang dibutuhkan untuk dapat menyiap
kendaraan lain yang berada pada lajur jalannya
dengan menggunakan lajur untuk arah yang
berlawanan
JARAK PANDANGAN HENTI

▪ Adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk


menghentikan kendaraannya. Setiap jalan
haruslah dipenuhi paling sedikit jarak
pandangan sepanjang jarak pandangan henti
minimum
▪ Jarak Pandangan Henti minimum adalah jarak
yang ditempuh pengemudi untuk
menghentikan kendaraan yang bergerak
setelah melihat adanya rintangan pada lajur
jalannya
JARAK PANDANGAN HENTI

▪ D1 = 0,278 V.t
▪ D2 = V2 / 254 fm

D1 = jarak dari saat melihat rintangan hingga mnginjak rem


T = waktu reaksi ( 2,5 dt)
D2 = Jarak mengerem
V = kecepatan kendaraan
(km/jam)
Fm
= koefisien gesekan ban dgn aspal arah
memanjang jalan
Jarak Pandangan Henti = D1 + D2
Jarak Pandang
Menghitung Jarak Pandangan
Menyiap (d1)
d = d1 + d2 + d3 + d4
Dimana :
d1 = 0,278 t1 ( V – m + at1/2 )
d1 = Jarak tempuh kendaraan yang akan menyiap selama waktu
reaksi dan waktu membawa kendaraannya yg hendak
membelok ke lajur kanan
t1 = waktu reaksi = t1 = 2,12 + 0,026 V
m = perbedaan kecepatan kendaraan menyiap dan disiap ( 15
km/jam)
V = kecepatan rata2 kendaraan yg menyiap ( kecapatan rencana
km/jam
a = percepatan rata2kendaraan menyiap > a = 2,052 + 0,0036 V
Menghitung Jarak Pandangan
Menyiap (d2)
d2 = 0,278 V. t2
Dimana :
d2 = jarak tempuh selama kendaraan menyiap
berada di jalur kanan
t2 = waktu kendaraan menyiap berada di lajur
kanan ( t2 = 6,56 + 0,048 V )
Menghitung Jarak Pandangan
Menyiap (d3 & d4)

d3 diambil antara 30 – 100 meter


d4 = 2/3 d2

Anda mungkin juga menyukai