Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan perbedaan antara tim dan kelompok


Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Tim pada dasarnya adalah sekelompok
orang dengan keahlian yang saling melengkapi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama yang anggotanya secara pribadi bertanggung gugat untuk memberikan yang terbaik.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang berhubungan satu sama lain secara regular untuk
mencapai tujuan atau kepentingan bersama. Dalam organisasi, anda berfungsi dalam kelompok-
kelompok kerja, apakah itu kelompok kerja formal yang tampak dalam bagan organisasi atau
kelompok kerja yang dibentuk dalam waktu semasa (temporer) untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu. Selain itu, dalam kehidupan kerja, anda juga berhubungan dengan sekelompok orang
yang anda sukai dan kemudian membentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan atau minat
yang sama.

2. Jelaskan apa yang menjadi prioritas utama dalam membangun suatu tim yang efektif ?
Sebuah tim bukan hanya sekadar sekumpulan orang yang berkelompok dan bekerja bersama
mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi, namun sebuah tim yang bersinergi secara
produktif adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan memberikan kontribusi masing-
masing untuk mencapai hasil satu atau beberapa tingkat lebih baik dari kelompok yang bukan
tim.
Tim pada dasarnya adalah sekelompok orang dengan keahlian yang saling melengkapi yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang anggotanya secara pribadi bertanggung gugat
untuk memberikan yang terbaik.

3. Jelaskan jenis-jenis tim dalam organisasi ?


a. Tim Rekomendasi
Tim rekomendasi adalah tim yang dibentuk untuk menelaah masalah-masalah tertentu dan
merekomendasikan cara pemecahannya. Tim ini umumnya bekerja dalam target waktu tertentu
dan dibubarkan setelah tugas yang dipikulkan telah selesai. Kita telah mengidentifikasi tim
seperti ini sebagai kelompok formal temporer. Sebutan untuk tim ini boleh jadi satuan tugas,
panitia, komite, dan sebagainya. Para anggota tim ini harus dapat belajar dengan cepat
bagaimana cara bekerja sama dengan baik, melaksanakan tugas dengan baik, dan
merekomendasikan tindak lanjut pekerjaan mereka kepada orang lain.
b. Tim Pelaksana
Tim ini adalah kelompok yang melaksanakan tugas dan fungsi organisasi seperti hubungan
masyarakat, peyelenggaraan pelatihan, kesekretariatan, keprotokolan, perencanaan, pengawasan,
dan sebagainya. Kelompok ini dapat dipandang sebagai kelompok formal yang relatif permanen.
Para anggota kelompok ini memiliki hubungan kerja jangka panjang serta sistem operasi
dukungan eksternal yang diperlukan agar dapat berkinerja dalam jangka panjang.
c. Tim Fasilitasi
Tim ini dapat juga diacu sebagai kelompok pimpinan pada tingkat yang berbeda: teras,
menengah, dan bawah. Ini adalah kelompok yang terdiri atas para pimpinan. Kelompok ini juga
harus dapat berkinerja sebagai tim yang sesungguhnya. Isu-isu pokok yang ditangani tim ini
mencakup upaya mengidentifikasi tujuan dan nilai-nilai yang kondusif, memfasilitasi
pelaksanaan pekerjaan orang lain, atau koordinasi kegiatan antar unit kerja.
Proses pembinaan tim berlangsung melalui tahapan pengenalan masalah atau peluang,
pengumpulan dan analisis data, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan
penilaian hasil. Proses ini seyogianya dilaksanakan secara kolaboratif.
Pembinaan tim bermanfaat untuk mentransfomasi rasa memiliki tujuan bersama menjadi tujuan
kinerja yang spesifik, membangun kerja sama di antara anggota tim dengan menumbuhkan rasa
saling percaya, menghormati, mendorong, dan menghargai kontribusi anggota lain,
mengembangkan bauran keterampilan yang pas untuk menghasilkan kinerja unggul,
meningkatkan kreativitas dalam berkinerja, dan memperjelas nilai-nilai inti sebagai pedoman
untuk mengarahkan perilaku anggota.

4. Bagaiman cara mencapai tujuan dalam membina suatu tim ?


a) Kesamaan Tujuan
Jejaring tim hendaknya dibangun atas dasar kesamaan tujuan yang akan dicapai. Kesamaan
tujuan menjadi motivasi dan perekat jejaring tim tersebut. Petugas pendamping dalam
penyelenggaraan ibadah haji mempunyai tujuan akhir yang sama yakni menghantar jamaah haji
menjadi haji yang mabrur, sehingga jejaring tim ini dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang
sama.
b) Kepercayaan (trust)
Setelah adanya kesamaan tujuan maka prinsip berikutnya adalah adanya rasa saling percaya antar
pihak yang berjejaring menjadi sebuah tim. Kepercayaan adalah modal dasar dalam membangun
tim jejaring yang sinergis dan mutualis. Untuk dapat dipercaya, maka relasi yang dibangun harus
dilandasi oleh itikad (niat) yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran dalam tim jejaring
c) Saling Menguntungkan
Asas saling menguntungkan merupakan pondasi yang kuat dalam membangun tim jejaring. Jika
dalam berjejaring ada salah satu pihak yang merasa dirugikan ataupun merasa tidak mendapat
manfaat lebih, maka akan mengganggu keharmonisan dalam kerja sama tim. Antara pihak yang
berjejaring harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing dan harus saling merasa
diuntungkan dengan adanya jalinan jejaring yang menjadi sebuah tim kerja.
d) Azas Efisiensi dan Efektifitas
Dengan menjalin jejaring, maka akan dapat mensinergikan beberapa sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang sama dengan harapan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya
dan tenaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak mengurangi kualitas proses dan hasil, justru
sebaliknya malah dapat meningkatkan kualitas proses dan poduk yang dicapai. Tingkat
efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih tinggi jika proses kerja tim mampu
memanfaatkanjalinan jejaring. Dengan berjejaring dapat dicapai kesepakatan-kesepakatan dari
anggota tim jejaring tentang siapa melakukan apa sehingga pencapaian tujuan diharapkan akan
menjadi lebih efektif.
e) Komunikasi Dialogis
Komunikasi timbal balik dilaksanakan secara dialogis atas dasar saling menghargai satu sama
lainnya. Komunikasi dialogis merupakan pondasi dalam membangun kerjasama dalam tim
jejaring. Tanpa komunikasi dialogis akan terjadi dominasi pihak yang satu terhadap pihak yang
lainnya yang pada akhirnya dapat merusak tim jejaring yang sudah dibangun.

5. Jelaskan karakteristik tim yang memiliki kinerja unggul ?


Dalam organisasi, kelompok dibentuk sebagai upaya untuk menghasilkan kinerja unggul. Untuk
menghasilkan kinerja ini diperlukan sekumpulan orang yang memiliki bakat, pengetahuan, atau
keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja prima.
Kita sudah mengetahui bahwa kelompok memainkan peran penting dalam organisasi, apakah itu
kelompok formal atau kelompok informal. Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dilaksanakan
oleh kelompok-kelompok kerja dalam berbagai sebutan yang lazim digunakan, apakah divisi,
bagian, bidang, dan sebagainya.
Orang-orang dalam organisasi juga bekelompok karena persahabatan, rasa aman, atau karena
keinginan untuk menjadi bagian dari orang-orang yang berbagi nilai-nilai, sikap, dan tujuan yang
sama. Dari sudut pandang ini, organisasi dapat dikatakan kumpulan kelompok orang yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan, baik formal maupun informal.

6. Bagaimana yang dapat Anda lakukan untuk dapat menjadi anggota tim yang bernilai ?
Memotivasi anggota Tim untuk berkomitmen
Dalam memotivasi, terlebih dahulu tentukan faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi
orang tersebut termotivasi dengan baik. Tanpa mengetahui hal tersebut proyek besarpun belum
tentu merupakan faktor stimulus. Setiap individu memiliki motif yang berbeda-beda.
Memotivasi anggota Tim yang tidak termotivasi
Tidak setiap anggota Tim memiliki motivasi yang sama. Ada anggota Tim yang produktif, ada
pula yang enggan berpartisipasi secara aktif. Untuk itu diperlukan beberapa strategi yang jitu.
Strategi tersebut antara lain: (1) dapatkan nasihat dari mereka, (2) jadikan mereka guru, (3)
libatkan mereka dalam presentasi dan (4) delegasikan kepada mereka untuk menyelesaikan suatu
masalah.

7. Jelaskan apa yang dapat Anda lakukan sebagai anggota dari pengelola program
kesehatan haji dikabupaten/kota dan provinsi untuk menjadi mitra kerja yang terbaik ?
Pengembangan Jejaring / kerjasama merupakan kegiatan penting dalam penyelenggaraan
kesehatan haji agar tujuan peyelenggaraan kesehatan haji dapat tercapai dengan efisien dan
efektif dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antar program atau dengan sektor lain
sehingga akan memudahkan dalam mengatasi masalah untuk tujuan bersama.
Koordinasi, jejaring kerja dan kemitraan dalam penyelenggaraan kesehatan haji ditujukan untuk:
a) Identifikasi, pencatatan dan pelaporan masalah kesehatan terkait istithaah kesehatan haji
b) Peningkatan dan pengembangan kapastas teknis manajemen sumber daya manusia
c) Keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan Jemaah haji

8. Sebutkan 3 contoh jejaring kerja penyelenggara kesehatan haji ditingkat provinsi dan
kabupaten / kota?
a) Kantor Wilayah Kementrian Agama
b) Kandepag (Kantor Departemen Agama)
c) Pemerintah daerah kabupaten / kota.
d) Puskesmas
e) Rumah Sakit
f) KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)
g) Organisasi profesi Pemerhati Haji seperti: AKHI (Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia),
FKPHI (Forum Komunikasi Perawat Haji Indonesia), PERDOKHI (Perhimpunan Dokter
Kesehatan Haji Indonesia).
h) Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati haji

9. Jelaskan yang dimaksud dengan koordinasi?


Koordinasi merupakan kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi yang
sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan kesepakatan masing-masing pihak
agar tidak terjadi kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu dengan pihak yang
lainnya sedangkan menurut James G March dan Herben A Simon pengertian koordinasi ialah
sebuah proses atau kegiatan demi mencapai satu kesatuan antara berbagai macam pihak dalam
mencapai tujuan bersama. Sehingga dengan adanya koordinasi tercapai sebuah sinkronisasi atau
penyelarasan berbagai pihak dalam berkerja secara tertib dan teratur dalam batasan waktu
tertentu, sedangkan yang membedakannya dengan kerja sama yaitu aktifitas atau kegiatan yang
tercipta tidak berasal dari satu sumber.

10. Bagaimana melakukan koordinasi yang baik dengan jejaring kerja?


Syarat terjadinya koordinasi yang baik yaitu di perlukan kematangan dalam segi ketepatan waktu
agar tidak menghambat kinerja dan tugas masing-masing pihak, selanjutnya terjalinnya
komunikasi baik dalam satu lingkup pihak maupun dalam satu lingkup yang luas hal tersebut di
karenakan agar dari pihak yang satu dengan yang lainnya mengetahui perkembangan informasi
dan yang terakhir ialah selalu berpegang pada tujuan akhir agar tidak melenceng dan justru
memperburuk keadaan dalam sebuah organisasi.
Koordinasi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua yaitu:
1) Koordinasi internal.
2) Koordoinasi eksternal.
Adapun koordinasi internal terdiri dari :
1. Koordinasi vertikal
Merupakan antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasikan dengan secara struktural
serta hubungan hierarkis sebab satu dengan yang lainnya itu terdapat pada satu garis komando.
2. Koordinasi horizontal
adalah suatu koordinasi fungsional yang mana yang mengkoordinasi itu memiliki tingkat eselon
yang sama.
3. Koordinasi diagonal
adalah suatu koordinasi fungsional yang mana yang mengkoordinasi itu mempunyai suatu
kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya jika dibandingkan yang dikoordinasikan, tetapi
satu dengan yang lainnya tidak terdapat di dalam satu garis komando.
Koordinasi eksternal ini ialah suatu koordinasi yang termasuk kedalam koordinasi fungsional, di
dalam koordinasi eksternal ini memiliki sifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat horizontal
dan juga koordinasi eksternal yang ini memiliki fungsi diagonal.
Sedangkan koordinasi eksternal terdiri dari:
1. Koordinasi vertikal
merupakan suatu koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala daerah yang melaksanakan
kegiatan atau aktivitas pembangunan antar dinas atau antar pimpinan dinas-dinas lain, contoh
ialah seperti rapat staf, rapat kerja serta rapat pimpinan.
2. Koordinasi horizontal
adalah seorang kepala atau juga merupakan suatu pimpinan selalu berhubungan atau berkaitan
dengan dinas-dinas lain yang dianggapnya itu ada kaitannya atau juga hubungannya dengan
masalah-masalah pembangunan yang dilaksanakan di dalam suatu wilayah kerjanya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai