Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

FUNGSI ALAT BERAT


PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Dosen : Arfan Utiarahman, S.T., M.T

OLEH:
ELMA TIANI NANI
511420045

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
TAHUN 2020/2021
1. SEBUTKAN DAN JELASKAN ALAT- ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN DALAM
PROSES
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN ALAT-ALAT BERAT DALAM DUNIA
KONSTTRUKSI.
(DISERTARKAN DENGAN GAMBAR/FOTO ALAT-ALAT TEREBUT).

JAWAB :

A. Alat Pengolah Lahan


Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak
atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer.
Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk
pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Fungsi alat pengolah lahan adalah antara lain untuk:
1.    Mengupas lapis permukaan

2.    Membuka jalan Baru

3.    Menyabarkan Material

I. Dozer
Dozer merupakan traktor yang dipasang pisau atau blade dibagian depanya. Pisau
berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepanya. Jenis pekerjaan
yang biasanya menggunkan dozer atau bulldozer adalah:

 Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan


 Pembukaan jalan baru
 Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m
 Membantu Mengisi material pada scraper
 Menyebarkan material
 Mengisi kembali saluran
 Membersihkan quarry

Dozer terdiri dari tiga bagian, yaitu penggerak utama (prime mover), traktor dan
pisau (blade) dibagian depan. Konfigurasi pisau Buldozer.

Ukuran mesin(hp) 60-70 100-150 200 300 400

Berat mesin (ton) 5-8 10-12 16 25 35

Panjang pisau (m) 3 3.5 4 4.5 5

Tinggi pisau (m) 0.8 1 1.2 1.5 1.8

Teknik pengoperasiannya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ada dua teknik yang
sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing. Pada teknik side by side dozing,
dua dozer bekerja secara bersama secara berdampingan, pisau kedua dozer dihimpitkan
sedekat mungkin. Untuk teknik slot dozing dibuat semacam penghalang disisi piasu, yang
berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer .

 II. Scraper

              Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan
menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapa digunkan sebagai alat
pengankutan untuk jarak yang relative jauh (±2000 m) pada tanah datar dengan alat
penggerak roda ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:

 Karasteristik material yang dioperasikan


 Panjang jarak tempuh
 Kondisi jalan
 Alat bantu yang diperlukan

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed


sraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi sendiri (self loading
scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp
atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 8-30m3.

Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti dozer.Alat ini bekerja dengan
kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini adalah:

 Mengangkut Heavy load


 Berputar pada radius kecil
 Menyebrkan material secara merata tanpa memerlukan alat lain
 Ekonomis pada pekerjaan pembukaan lahan

            Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15-30 m3 . Motorized   scraper
mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60 km/jam karena
menggunkan alat penggerak ban.
Tabel Nilai FT (menit)

Kecepatan Pengangkutan rata – rata

Kegiatan 8-12 km/jam 12.5-24 km/jam 24-48 km/jam

1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3*

Pemuatan 0.8 1.0 1.4 0.8 1.0 1.4 0.8 1.0 1.4

Pembongkaran & memutar 0.4 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6

Percepatan & perlambatan 0.3 0.4 0.6 0.6 0.8 1.0 1.0 1.5 2.0

Total 1.5 1.9 2.6 1.8 2.3 3.0 2.2 3.0 4.0
1* = kondisi baik 2* = kondisi sedang 3* = kondisi buruk

III. Motor Grader
            Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai banyak macam kegunaan.
Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan
kemampuanya dalam bergerak, motor grader sering digunakan dalam proyek lapangan
terbang.

            Motor grader mempunyai fungsi bermacam – macam, antara lain:

 Meratakan dan membentuk permukaan


 Merawat jalan
 Mengupas tanah
 Menyebarkan material ringan

Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak (prime mover),
kerangka (frame), pisau (moldboard), sacrifier, circle, dan drawbar. Alat penggeraknya
adalah roda ban yang terletak dibelakang.
Rata – rata kecepatan Motor Grader

Pekerjaan Kecepatan (km/jam)

Membuat slope 4

Menggali saluran 4 - 6.4

Perataan akhir 6.5 – 14.5

Perawatan jalan 6.4 – 9.7

Pencampuran 14.5 – 32.2

Penebaran material 9.7 – 14.5

B. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan
untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel,
backhoe, dragline, dan clamshell.

I. Backhoe
            Pengoperasian backhoe umumnya untuk menggali saluran, terowongan, atau
basement. Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar,
boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah boom, lengan dan bucket
digerakan oleh sistem hidrolis. Struktur bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa
roda ban atau roda crawler. Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut:

 Boom dan bucket bergerak maju


 Bucket digerakan menuju alat
 Bucket melakukan penetrasi kedalam tanah
 Bucket yang telah penuh diangkat
 Struktur atas berputar
 Bucket diayun sampai material didalamnya keluar

Waktu siklus Backhoe beroda crawler (menit)

Ukuran alat
Jenis materi
£ 0.76 m3 0.94 – 1.72 m3 > 0.76 m3

Kerikil, pasir, tanah organic 0.24 0.30 0.40

Tanah, lempung lunak 0.30 0.375 0.50

Batuan, lempung lunak 0.375 0.462 0.60

II.  Front shovel
            Front shovel digunakan untuk menggali material yang diletakan diatas permukaan
dimana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang
keras. Jika material yang akan digali lunak, maka font shovel mengalami kesulitan. Langkah –
langkah pekerjaanya adalahsebagai berikut:

 Gerakan bucket kedepan sampai bagian ujung bucket menyentuh material


 Gerakan bucket keatas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket
terisi
 Tarik bucket kearah alat saat sudah terisi penuh material
 Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk
timbunan pada truk
 Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakan mendekati tebing
untuk pekerjaan penggalian selanjutnya.
III.    Dragline
Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan
jangkauan yang lebih jauh dari alat – alat gali lainya. Ketinggian timbunan hasil
pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar disbanding
dengan front shovel, untuk kapasitas yang sama maka penggunaan dragline akan
memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi produktivitasnya , dengan
kapasitas yang sama maka produktivitas front sh ovel lebih lebih besar dari pada
produktivitas dragline.

IV.    Clamshell
            Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir,
kerikil, batu pecah, dan lain – lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran
bucket pada clamshell berfareasiantara ringan sampai berat. Bucket yang ringan biasanya
digunakan untuk memindahkan material sedangkan yang berat untuk menggali. Pad bucket
yang berukuran berat umumnya dipasang gigi yang membantu alat dalam menggali material.
Dalam pemilihan pemilihan bucket perlu di perhatikan bahwa bucketyang berat akan
mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian.secara detail cara kerja clamshell
pada saat pengisian bucket adalah:

 Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable


 Kemudian tag kabel dilepas
 Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka
 Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag kabel

C. Alat Pengangkut Material


Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada
jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan
jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon.
Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

I. Crane
            Alat pengangkutan vertical atau alat pengangkut yang biasa digunakan didalam
proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane sebagai alat angkat adalah dengan
mengangkat secara vertikal material yang akan dipindahkan, memindahkan secara
horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Macam – macam
crane digolongkan menjadi:

 Crane dengan penggerak


 Struktur atas crane dengan penggerak
 Tower crane

            Crane dengan penggerak artinya crane tersebut dapat melakukan mobilisasi dari
suatu tempat ke tempat lain. Crane yang mempunyai kemampuan bergerak ini terdiri atas
tiga jenis yaitu clawler mounting (crane beroda clawler), Truck crane, dan whell mounted
crane.

            Struktur atas crane dengan penggerak, boom pada crane dengan penggerak dapat
berupa lattice boom dan telescopic boom. Latice boom adalah boom crane yang terdiri dari
rangkaian baja sedangkan telescopic boom adalah boom hidrolis yang panjang pendeknya
diatur dengan menggunakan silinder hidrolis.
            Tower crane digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal
kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak tewrbtas. Beberpa pertimbangan perlu
diprhatikan dalam pemilihan alat ini adalah:

 Kondisi lapangan tidak luas


 Ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain
 Penggerak alat tidak perlu

            Jenis alat ini antara lain free standing crane, rail monted crane, tied in crane, climbing
crane

II. Truk
Truk sangat efisien untuk pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk disbanding alat
lain:

 Kecepatan lebih tinggi


 Kapasitas besar
 Biaya operasional kecil
 Kebutuhanya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali

 Klasifikasi truk berdasarkanfaktor:

 Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar


 Jumlah roda,asdan cara penyetiran
 Metode pembongkaran muatan
 Kapasitas
 Sistem pembongkaran ( rear dump, bottom dump, dan side dum )
Kapasitas dan berat truk:

Struck Berat kosong Berat


Heaped capacity
Tipe truk capacity Maksimum
m3(yd3) kg (lb)
m3(yd3) kg (lb)

23.6 17.5 31178 67586


769 C
30.9 22.9 68750 149000

34.1 26 39396 92534


773 B
44.6 34 86869 204000

51.3 36.4 60055 146966


777 C
67.1 47.6 132442 324000

D. Alat Pemindahan Material


Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai
alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang
lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

I . loader
            Loader adalah alat umum yang dipakai dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat tiumbunan material. Jarak
tempuh loader biasanya tidak terlalau jauh  . pada baian depan loader terdapat bucket
sehinggal alat ini umumnya disebut front-end loader. alat penggerak dapat diklasifikasikan
sebagai roda crawlwr atau ban.

            Kapasitas angkat loader dipengaruhi aleh beberapa factor . factor itu antara lain,berat
mesin, lokasi titik berat alat, panjang radius, tenaga alat. Sementara produktivitas alat
dipengaruhi oleh factor, kondisi material, tipe bucket dan kapasitasnya, area untuk
penggerak loader, waktu siklus, loader, waktu efisien loader.

            Factor pemuatan bucket:

Material Factor

Material seragam atau campuran 0.95-1.00

Batu kerikil 0.85-0.90

Batu hasil peledakan (baik) 0.80-0.95

Batu hasil peledakan (rata -rata) 0.75-0.90

Batu hasil peledakan (buruk) 0.60-0.75

Batuan berlumpur 1.00-1.20

Lanau basah 1.00-1.10

Material beton 0.85-0.95

           

Waktu muat (menit):

Material LT

Berbutir seragam 0.03-0.05

Berbutir campuran dan basah 0.03-0.06

Lanau basah 0.03-0.07

Tanah atau kerikil 0.04-0.20

Material Berbeton 0.05-0.20

            Kapasitas Bucket

Tipe loder Heaped capacity m3 (yd3) Struck capacity m3 (yd3)

910 F 1.20 (1.60) 1.02 (1.33)

918 F 1.70 (2.25) 1.40 (1.80)

928 F 2.00 (2.60) 1.70 (2.25)

930 T 1.72 (2.25) 1.29 (1.69)


E. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan
tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai
alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

           

I. Tamping Roller
            Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s foot roller.
Dalam pengoperasianya, tamping roller ada yang dapat bergerak sendiri maupun di tarik
oleh alat lain. Jenis alat ini mempunyai roda baja yang pada permukaanya terdapat gigi-gigi.

II.    Smooth – wheel Roller


            Jenis alat ini memakai metode statis dan dibagi berdasar tipe beratnya. Berat smooth-
wheel roller ditentukan dalam ton. Kadang – kadang berat alat ini ditingkatka dengan cara
diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi sebuah alat 8-14 ton maka berat tanpa
pemberat adalah 8 ton dan berat maksimum pemberat adalah 6 ton. Roda alat pemadat ini
adalah baja dengan permukaan rata. Jumlah rodanya 1 (single-axel roller), 2 (tandem roller),
3 (three-wheeled roller).

III. Pneumatic-tired Roller
            Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara mengatur lebar ban, dan
mengatur tekanan ban. Tekanan pada ban diatur sesuai dengan kondisi tanah. Untuk
pekerjaan pemadatan tanah alat ini memerlukan 4 sampai 8 pass. Sedangkan untuk
pemadatan jalan dilakukan dengan 4 sampai 6 pass. Kecepatan pemadatan yang paling baik
adalah 20 kpj (maju dan mundur). Proses pemadatan alat ini menggunkan gabungan antara
metode kneading action dan static weight.

IV.  Vibrating Compactor
            Dengan alat ini jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah dapat
dipadatkan dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan dan getaran terhadap
material dibawahnya. Zalat yang mempunyai roda depan besi dan roda belakang karet
digunakan untuk pemadatan tanah. Paada roda karet terdapat kembang yang berfungsi
untuk  menjaga agar alat mengalami slip. 
F. Alat Pemroses Material     
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton,
dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang
dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses
material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

I. Crusher
            Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher
tersier. Crusher yang memecahkan batuan dengan memeberikan tekanan pada batuan
adalah jaw, gyratory, dan roll crusher.

            Pada saat batuan masuk kedalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batuan
tersebut. Reduksi tersebut ditetapkan dalam rasio reduksi  yang dapat dilihat pada table
berikut:

Tipe crusher Rasio reduksi

Jaw 4:1 – 9:1

Gyratory

      True 3:1 – 10:1

      Cone (standard) 4:1 – 6:1

Roll

      Singel roll Maksimum 7:1

      Double roll Maksimum 3:1

Impact Sampai 15:1


2. SEBUTKAN DAN JELASKAN URUTAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT DALAM PROSES
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN HOT MIX, DARI PEMBUKAAN JALAN SAMPAI DENGAN
SELESAI.

JAWAB :

Proses pekerjaan pembangunan jalan hot mix :


1. Pertama, Pekerjaan Pemetaan dan Pengukuraan Badan Jalan

Tahapan pekerjaan ini dilakukan supaya badan jalan sesuai dengan ukuran yang di inginkan
dan menjadi patokan anggaran pengerjaan jalan aspal.

2. Pembersihan Badan Jalan dari Pohon dan sampah (Tahap Pekerjaan Clearing &
Grubbing)

Sebelum Jalan di bangun lahan perlu dibersihkan dahulu dari sampah dan pepohonan
supaya mempermudah pekerjaan pada tahap selanjutnya. Untuk membersihkan lahan dan
menggali maupun mengurug tanah dapat menggunakan excavator.

3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan)

Pekerjaan ini juga dinamakan pekerjaan galian dan timbunan.Pekerjaan galian adalah
pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk elevasi permukaan
sesuai gambar yang  di rencanakan,untuk mengetahui elevasi jalan perlu menggunakan alat
ukur Theodolit, lengkapnya pekerjaan stripping dilakukan agar bentuk badan jalan ,tinggi
dan belokannya sesuai  apa yang direncanakan
4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)

Setelah badan jalan terbentuk maka tanah perlu dipadatkan inilah yang dinamakan
pekerjaan sub grade. Sub Grade adalah tanah dasar dibagian bawah lapisan perkerasan jalan
lapisan ini bisa berupa tanah asli yang di padatkan jika tanah aslinya baik,atau tanah urugan
yang di datangkan dari tempat lain lalu dipadatkan,atau tanah yang di stabilkan dengan
semen atau kapur,yang terpenting adalah tanah harus bebas dari sampah dan rumput.
Untuk pemadatannya menggunakan Alat Buldozer dan Vibrator Roller .

5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapis Pondasi Bawah)

Setelah lapisan sub grade memenuhi standar kepadatan pekerjaan selanjutnya adalah
penghamparan Material pondasi bawah berupa Batu Kali/Batu Limstone menggunakan alat
transportasi Dump Truck kemudian diratakan dan di padatkan dengan menggunakan alat
Tandem Roller. Untuk ketebalan lapis pondasi Sub base course biasanya 30 cm.

Fungsi utama Lapisan sub base course adalah :

➼ Bagian kontruksi jalan yang menyebarkan beeban roda ketanah dasar.

➼ Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.

➼ Lapis peresapan agar air tidak terkumpul di pondasi .

 Proses penghamparan Sub base course.

Pertama membuat patok-patok untuk mengukur ketebalan,kemudian


mendatangkan material kelapangan lalu dibuat dulu kepalanya yaitu antara patok
kanan dan patok kiri.Setelah ada dua kepala kemudian disebarkan material pada
area  antara kepala satu dan kepala yang lain.begitu seterusnya sampai selesai.

Prinsip pemadatan dimulai dari pinggir dan area yang rendah ke ara yang lebih
tinggi.untuk perataan menggunakan Motor Grader dan pemadatannya
menggunakan Tandem Roller.jika pemadatan sudah terlihat cukup menurut
pelaksana baru dapat dilanjutkan pekerjan berikutnya.

6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)

Penghamparan Material Pondasi Bawah berupa Sirdam sama menggunakan Dump Truck
dan diratakan lagi dengan Tandem Roller,lapisan ini di buat untuk menyempurnakaan daya
dukung beban juga sebagai bantalan terhadap lapis permukaan.

Material terbaik untuk lapis pondasi atas adalah campuran 70% batu pecahan berwarna abu
keputihan ukuran 1 sampai dengan 5 cm,dan 30%  lagi campuran abu batu atau pasir.
cara penghamparaan batu Base course sama dengan penghamparan batu sub Base course.
Setelah Base course terhampar dengan rata  barulah dilakukan pemadatan,jika pada saat
pemadatan masih terlihat rendah atau tinggi harus di tambah atau dikurangi.

Setelah kelihatan rata selanjutnya dipadatkan kembali menggunakan tire Roller sambil
disiram air secukupnya.

sebelum di hampar lapisan atas (ATB =Asphalt Treated Base) atau ACB diperlukan Lapis
resap pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime coat,dan untuk membersihkan debu
menggunakan Air Compressor

Fungsi prime coat diantaranya:

➤ Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran Aspal.
   ➤ Mencegah lepasnya  butiran lapis Agregat jika dilewati kendaraan sebelum dilapis aspal
   ➤ Mencegah lapis agregat  dari pengaruh cuaca.

7. Pekerjaan Lapisan Atas ATB (Wearing Coarse)

Setelah di cor menggunakan Prime Coat kemudian dilakukan Pelapisan atas menggunakan
material ashpalt jenis ATB (Asphalt Treated Base) Dan pelapisannya menggunakan mesin
finisher lalu di padatkan menggunakan mesin Tandem Roller. Dan sebelum di hampar
lapisan permukaan perlu di cor tack coat (lem perekat antara ATB dengan asphalt hotmix)
dan pembersihan debu dengan Air compressor.

8. Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)

Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat adalah penghamparan lapisan


permukaan menggunakan Asphalt hotmix penghamparannya sama menggunakan mesin
finisher lalu dipadatkan mengunakan Tandem Roller.

9. Pekerjaan Finishing

Untuk pekerjaan Finishing dilakukan pemadatan dan Perataan jalan dengan alat
Peuneumatic Roller.

10. Pekerjaan Marka Jalan

Pengerjaan marka jalan merupakan tahapan terakhir dan jalan raya sudah jadi bagus dan
berkualitas serta sudah siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai