Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

TEKNOLOGI BETON DAN BAHAN KONSTRUKSI


Dosen : Dr.Marike Mahmud, S.T., M.Si

OLEH:
ELMA TIANI NANI
511420045

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN 2020
TUGAS

1.Macam-macam ukuran dari kategori lempung, kerikil, sampai batuan bongkah.

Nama Partikel Ukuran


Bongkah >256
Berangkal 64 – 256
BATU
Kerakal 4 - 64
Kerikil 2-4
Pasir Sangat Kasar 1–2
Pasir Kasar ½-1
PASIR (sand ) Pasir Sedang ¼-1
Pasir Halus 1/8 – 1/4
Pasir Sangat Halus 1/16 – 1/8
Lanau Kasar 1/16 – 1/32
Lanau Sedang 1/64 – 1/32
LANAU ( silt )
Lanau Halus 1/128 – 1/64
Lanau Sangat Halus 1/256 – 1/128
Lempung Kasar 1/640 – 1/256
Lempung Sedang 1/1024 – 1/640
LEMPUNG ( clay )
Lempung Halus 1/2360 – 1/1024
Lempung Sangat Halus 1/4096 – 1/2360

Ukuran Butiran, (mm)


Nama Golongan
Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute >2 2 – 0,06 0,06 – 0,002 < 0,002
of Tecnology (MIT)
U.S Departement of >2 2 – 0,05 0,05 – 0,002 < 0,002
Agriculture (USDA)
American Association of 76,2 – 2 2 – 0,075 0,075 – 0,002 < 0,002
State Highway and
Transportation officials
(AASHTO)
Unified Soil 76,2 – 4,75 4,75 – 0,075 Halus ( yaitu lanau dan
Clasissification System lempung ) < 0,0075
(USCS)

2. jenis-jenis batuan, beserta gambar dan kegunaan dalam bahan bangunan.

a. Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi akibat pembekuan
pada tekanan suhu udara rendah.Batu sedimen juga bisa terbentuk akibat pelapukan batuan
yang sudah ada di permukaan bumi.Proses pelapukan batuan tersebut tertampung secara tidak
sengaja dalam sebuah cekungan.Kumpulan pelapukan batu yang menjadi satu tersebut menjadi
sebuah jenis batu baru, yaitu batu sedimen.

Jenis – jenis batuan sedimen

1.Batu Konglomerat : adalah salah satu batuan yang ada dibumi. Batuan konglomerat termasuk
dalam batuan sedimen. Batuan konglomerat terbentuk dari partikel kecil yang membentuk
sedimentasi. Konglomerat bertekstur kasar, dan berbentuk besar. Rata-rata berukuran lebih dari
2mm. batu konglomerat terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar. Materi itu berupa
pasir halus dan kerikil yang mengendap.
Kegunaan dari batu konglomerat untuk bahan bangunan: batu konglomerat hanya dapat
dihancurkan untuk membuat agregat hakus yang dapat digunakan sebagai pendukung
infrastruktur (bangunan) sederhana.

2. Batu Pasir : adalah batuan sedimen yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau
butir-butir batuan yang dapat berasal dari pecahan batuan-batuan lainnya. Sebagian besar batu
pasir terbentuk oleh kurasa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak
terdapat dikulit bumi.

Kegunaan dari batu pasir untuk bahan bangunan: sebagai bahan konstuksi bangunan dan
jalan.

3. Batu Serpih : Batu serpih (shale) disebut juga batu lanau atau argilit. Batu serpih didefinisikan
sebagai jenis batuan sedimen yang tersusun dari mineral utama berukuran halus atau lempung
yakni berupa illite, smektit dan kaolinit, serta mineral dengan butiran berat seperti oksida besi,
kuarsa, karbonat, mineral sulfida, feldspar dan bahan organik lainnya.

Kegunaan dari batu serpih untuk bahan bangunan: sebagai salah satu bahan baku dari
pembuatan semen.

4. Batu Gamping / Kapur : Gamping adalah batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsit
dan aragonit, yang merupakan dua varian yang berbeda dari kalsium karbonat. Sumber utama
dari kalsit adalah organisme laut.

Kegunaan dari batu serpih untuk bahan bangunan: dimulai dari penggunaan batu gamping
bahan pembuatan patung. Gamping digunakan sebagai bahan penstabil dan pondasi jalan yang
berfungsi untuk mengurangi penyusutan benda dan pemuaian pondasi jalan raya. Semen juga
merupakan salah satu bahan bangunan yang dibuat dari batu gamping.
5. Batu Breksi : adalah batuan yang terdiri dari fragmen - fragmen mineral rusak atau batuan
yang disemen secara bersama-sama oleh matriks berbutir halus yang dapat mirip dengan atau
berbeda dari komposisi fragmen. Breksi memiliki bentuk menyudut.

Kegunaan dari batu breksi untuk bahan bangunan: sebagai bahan bangunan dan bahan
campuran industtri semen.

6. Batu Lempung : yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang
lebih banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat diartikan sebagai salah satu
jenis batuan sedimen yang bersifat liat atau plastis, tersusun dari hidrous aluminium
silikat (mineral lempung) yang ukuran butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah
halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.

Kegunaan dari batu lempung untuk bahan bangunan: sebagai bahan pembuatan batu bata,
pondasi dan sebagai bahan bangunan.

b. Batuan Beku : Batuan beku atau batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk dari
magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif .

jenis-jenis batuan beku :

1. Batu Apung :  adalah batuan yang terbentuk atas piroklastik kaca dengan


dinding batuan beku gunung berapi. Bebatuan ini berasal dari Lava Vulkanik atau magma asam
gunung berapi meletus. Ciri-cirinya batu berongga , terdapat buih yang terbentuk, tahan
terhadap api, tahan jamur, dan kedap suara dan dapat mengapung di air.
Kegunaan dari batu apung untuk bahan bangunan: dapat digunakan untuk mengamplas atau
menghaluskan kayu, lalu juga digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dan isolator temperature
tinggi di bidang industri. Juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan yaitu tembok.

2.Batu Granit : jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Sebagian
besar granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan
sebagai batuan untuk konstruksi.

Kegunaan dari batu granit untuk bahan bangunan: dapat digunakan sebagi eksterior bangunan
dapat dijadikan paving dan bahan dasar konstruksi bangunan seperti monument, jembatan dan
gedung-gedung perkantoran.

3. Batu Basalt : batuan beku yang ekstrusif, terbentuk dari solidifikasi magma yang terjadi di
permukaan bumi. Biasanya basalt berwarna abu-abu atau hitam, karena pembekuannya cepat
di permukaan bumi.

Kegunaan dari batu basalt untuk bahan bangunan: sebagai pondasi bangunan seperti gedung,
jalan, jambatan, dan sebagainnya.

4. Batu Diorit : adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis), bertekstur


feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Batuan
diorit mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar dengan tipe
sodik yang banyak.

Kegunaan dari batu diorit untuk bahan bangunan: sebagai batu ornament dinding maupun
lantai bangunan gedung dan sebagi hiasan bahan bangunan.
5. Batu Andesit : Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi
menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, Andesit adalah
jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida adalah 57-63% seperti
digambarkan di diagram TAS.

Kegunaan dari batu andesit untuk bahan bangunan: digunakan sebagi pembuatan arca, punden
berundak, sarkofagus, lumping batu, meja batu, arca dan berbagai bangunan megalitikum
lainnya.

6. Batu Garbo : batuan beku yang gelap, umumnya faneritik (kasar), mafik, dan intrusif yang
secara kimia setara dengan basal. Gabro terbentuk ketika magma cair terperangkap di bawah
permukaan bumi dan perlahan-lahan mendingin menjadi massa holokristalin.

Kegunaan dari batu garbo untuk bahan bangunan: digunakan sebagai penghasil pelapis dinding
dan sebagai marmer dinding.

c. Batuan Metamorf / Malihan : Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan
yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada
sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan
bentuk".

Jenis-jenis batuan Metamorf / Malihan :

1. Batu Pulam / Marmer : Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari Batu kapur
atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.
Kegunaan dari batu Pulam / Marmer untuk bahan bangunan: digunakan untuk membuat
patung serta lantai atau ubin.

2. Batu Sabak : Batusabak adalah batuan metamorf homogen berbutir halus yang berfoliasi dan
berasal dari batuan asal berupa batuan sedimen bertipe menyerpih yang terdiri dari lempung
atau abu vulkanik yang mengalami metamorfisme regional berderajat rendah. Ini adalah batuan
metamorf foliasi berbutir paling halus.

Kegunaan dari batu sabak untuk bahan bangunan: digunakan sebagai batu tulis, sebagai bahan
bangunan serta untuk membuat atap rumah seperti genting dan sebagainya.

3. Batu Kuarsit : batuan metamorf non-foliasi yang keras, yang merupakan hasil perubahan
(metamorfisme) dari batupasir kuarsa. Batupasir berubah menjadi kuarsit melalui pemanasan
dan tekanan yang biasanya terkait dengan kompresi tektonik dalam sabuk orogenik.

Kegunaan dari batu kuarsit untuk bahan bangunan: dijadikan sebagai kerajinan dan konstruksi
dan bahan perbaikan jalan.

4. Batu Sekis : Batu sekis adalah batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat
metamorfosa tingkat menengah. Kegunaan batu sekis adalah digunakan sumber mika yang
utama, yaitu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri
elektronika.

Kegunaan dari batu sekis untuk bahan bangunan: digunakan sebagai mika yang yang utama,
yaitu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri
elektronika dan juga sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan.
5. Batu Gneiss/Ganes : Batu gneiss atau dengan sebutan lain ganes terbentuk ketika batuan
sedimen dan batuan beku yang telah terpendam pada sebuah tempat yang dalam untuk
mengalami tekanan dan juga temperatur yang cukup tinggi.

Kegunaan dari batu Gneiss/Ganes untuk bahan bangunan: sebagai pondasi bangunan, proyek-
proyek, dan pecahan batu pada konstruksi jalan. Dibuat menjadi blok dan dalam bentuk
lempengan yang digunakan sebagai paving, pagar, dan bangunan. Batuan ini juga bisa dipoles
menjadi batuan arsitektur tinggi seperti ubin lantai, kusen pintu atau jendela, tangga dan batu
nisan.

6. Batu Filit : adalah tipe batuan metamorf berfoliasi yang terbuat dari batusabak yang
termetamorfosis lebih jauh dan menyebabkan mika putih berbutir sangat halus menjadi
memiliki orientasi tertentu. Filit memiliki komposisi utama berupa kuarsa, serisit mika, dan
klorit.

Kegunaan dari batu filit untuk bahan bangunan : sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan
bahan bangunan. Batu filit merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai
bahan bangunan, biasanya batu filitik di gunakan sebagai bahan interior dan exterior untuk
lantai dan dinding serta untuk bahan atap.

Anda mungkin juga menyukai