Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

SEL DAN PROTOPLASMA

DISUSUN OLEH :
Vera Nurhasanah (20200210078)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
PRAKTIKUM 1

I. Judul

Bentuk dan struktur sel

II. Tujuan

A. Mengetahui bentuk dan struktur sel

B. Mengenali bagaimana bagian-bagian sel

III. Dasar Teori

Sel merupakan unit struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk
hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri. Sel
dikelilingi oleh selaput atau membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma)
atau matriks, dan bentuk-bentuk subseluler, organel sel, yang juga dikelilingi membran.
Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), di dalam sel terdaoat
plasma inti atau nekleoplasma.

Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap organisme adalah salah satu dari dua tipe
sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan utama antara sel prokariotik dan sel
eukariotik adalah sel prokariotik tidak memiliki membrane inti sedangkan sel eukariotik
memiliki membrane inti, yang membedakan antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah
lokasi DNA nya. Dalam sel eukariotik sebagian besar DNA nya dalam oorganel yang
disebut nucleus. yang dibatasi oleh membrane ganda. Dalam sel prokariotik, DNA
terkonsentrasi diwilayah yang tidak terselubung oleh membrane yang disebut nukleoid.

Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ
reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut.

IV. Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop

2. Silet

3. Preparat

4. Penutup preparat atau deglass


Bahan

1. Daun Rhoeodiscolor

V. Prosedur Kerja

1. Iris tipis melingkar daun rhoeodiscolor bagian atas mauun bagian bawah

2. Letakan sayatan pada kaca preparat

3. Tutup dengan deglass atau penurup preparat, usahakan tidak ada gelumbung
pada preparat

4. Preparat di letakan di mikroskop, atur pembesaran yang akan digunakan

5. Posisi preparat usahakan sejajar dengan lensa

6. Atur fokus mikroskop hingga mendapat gambar yang jelas (10x10)

VI. Hasil Pengamatan

PRAKTIKUM 2

I. Judul

Pembelahan Mitosis

II. Tujuan

A. Mengetahui tahap pembelahan mitosis pada sel tumbuhan

B. Mengetahui fase-fase yang paling banyak dijumpai pada akar bawang merah
(Allium cepa).

III. Dasar Teori

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme tergantung dari perbanyakan


(reproduksi atau pembelahan) sel-sel penyusunnya. Sel sebagai unit fungsional dan struktural
mempunyai tanggung jawab dalam proses tersebut. Setiap kali pembelahan akan diikuti dengan
pembagian organel-organel dan kromosom dari sel induk. Pada praktikum acar 1 yang akan
dilakukan adalah pembelahan mitosis yang terdapat pada bawah merah (Allium cepa).
Pada dasarnya pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel
secara langsung dan secara tidak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses
pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelendong pembelahan dan penampakan
kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan secara tidak
langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.

Pembelahan sel dilakukan untuk mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana
proses pembelahan mitosis itu terjadi pada akar bawang merah melalui empat tahap yaitu
propase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk membuktikan teori yang sudah ada, maka
praktikum ini perlu dilakukan.

IV. Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan

Alat

1. Botol flacon

2. Pinset

3. Pipet tetes

4. Preparat

5. Deglass

6. Silet

Bahan

1. Larutan 45% asam asetat

2. HCL 1N

3. Larutan Acetoorcein

4. Umbi bawang merah


B. Prosedur Kerja

1. Memotong akar bawang merah kira-kira sepanjang 0,5 cm

2. Akar bawang merah difiksasi dengan larutan 45% asam asetat

3. Setelah itu, akar bawang merah dcuci sampai bersih menggunakan aquade

4. Setelah dicuci, akar bawang merah dimaserasi dengan larutan HCL 1N


selama 15 menit dengan suhu 55 derajat

5. Cuci kembali menggunakan aquade sampai bersih

6. Akar bawah merah direndam dengan larutan acetoorcein selama 24 jam

7. Siapkan preparat, keluarkan akar bawang merah yang sudah di rendam


larutan acetoorcein selama 24 jam

8. Akar bawang merah diletakan di atas preparat, tutup dengan deglas

9. Bagian akar ditekan (metode squash)

10. Letakkan preparat pada meja preparat dan dijepit menggunakan penjepit
preparat

11. Hidupkan mikroskop, lalu atir bagian lensa

12. Untuk menempatkan posisi yang sesuai, bisa memutar mikro meter dan
makro meter.

V. Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai