MIKROBIOLOGI
OLEH:
NAMA:
RAKHEL MARGARETA SITOHANG
NIM:
08051382025098
KELOMPOK/KELAS:
B
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan
cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti
mulut, saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar.
Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme.
Udara, tanah, dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinggal kita juga
dihuni oleh beragam mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang dan sebagainya (Lambui dan Magfirahtul, 2017).
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling
penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini,
olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut: zat pewarna kristal
violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya
berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya (Wulandari dan Desi, 2019).
Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu
tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna
kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna
tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna
merah. Perbedaan warna inidisebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding
selnya (Wulandari dan Desi, 2019).
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh praktikan dalam praktikum kali ini yaitu:
1.3 Manfaat
Salah satu metode yang dapat mengidentifikasi suatu bakteri ialah Pewarnaan
Gram, Pewarnaan Kapsul dan Pewarnaan Tahan Asam. Pewarnaan Gram merupakan
pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi. Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang digunakan
untuk mengelompokan bakteri Gram positif dan Gram negatif. Perbedaan struktur,
komposisi dinding sel bakteri dan permeabilitas diantara kedua kelompok dinding sel
bakteri menyebabkan perbedaan warna pada bakteri Gram positif dan bakteri Gram
negatif. Pewarnaan Gram berdasarkan kemampuan bakteri untuk menahan pewarna
primer (kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima warna tandingan
(safranin). Bakteri Gram positif akan menunjukkan warna ungu sedangkan untuk
bakteri Gram negatif akan menunjukkan warna merah (Jannah et al, 2017).
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram negatif,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal violet. Beberapa
bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram, karena dinding selnya mengandung
banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya.
Pada pewarnaan tersebut sel bakteriakan berwarna merah tetapi sel jaringan akan
berwarna hijau. Pewarnaan Gram dilakukan untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2
yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Pada pewarnaan Gramini, reagen
yang digunakan ada 4 jenis, yaitu kristal violet, iodine (Jannah et al, 2017).
Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal violetnya
sehingga ketika diamati mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri
Gram negative tidak dapat mempertahankan warna ungu dari kristal violet tetapi zat
warna safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna
merahnya (Pratita, 2012).
Dinding sel bakteri gram positif pada umumnya memiliki struktur dinding sel yang
tebal (15-80 nm) dan sedikit lemak (1-4%). Dinding sel bakteri gram positif memiliki
peptodoglikan yang lebih banyak yang mampu mempertahankan zat warna ungu
sehingga warna ungu yang muncul pada pengamatan mikroskopis terlihat kontras. Pada
penggunaan safranin diperoleh kualitas yang kurang baik karena warna merah yang
diserap oleh pori-pori peptidoglikan dinding sel yang lebih tebal tidak sempurna
sehingga pada pengamatan mikroskopis terlihat kurang kontras, sedangkan bakteri gram
negatif memiliki dinding sel yang lebih tipis (10-15 nm) dan persentase lemak lebih
tinggi (11-24%) dari bakteri gram positif dikarenakan bakteri gram negatif memiliki
peptidoglikan sedikit yang mampu menyerap warna merah hingga warna merah yang
muncul pada pengamatan mikroskopis terlihat kontras (Jannah et al, 2017).
Pada isolat bakteri yang berwarna merah berarti merupakan bakteri Gram negatif
namun pada saat diamati dibawah mikroskop bakteribakteri tersebut terlalu menumpuk
dan bentuk selnya berbeda dari bakteri Gram negatif pada umumnya. Untuk
memastikan kembali apakah bakteri tersebut adalah Gram negatif dilakukan penanaman
bakteri pada media MacConkey (MCA) (Holderman et al, 2017).
III METODOLOGI
3.2 Alat
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum “Pewarnaan Gram Dan Pengamatan
Mikroskopis” adalah :
Goreskan diatas kaca preparat, jarum ose dibakar lagi, lalu diletakkan kedalam
beker glass yang sudah ada aquades.
Amati dari lensa mikroskop perbesaran yang terkecil dahulu, cari fokusnya.
Untuk lensa dengan perbesaran 40x0,65 cari fokus terlebih dahulu, jika sudah
mendapatkan fokus, alihkan lensa sehingga terlihat jarak antara perbesaran
40x0,65 dan 100x.
Kemudian tetesi minyak imersi pada bagian yang kita amati tadi.
Fitri L, Yekki Y. 2011. Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi Vol. 3 (2) : 20-25.
Holderman MV, Edwin DQ, Sendy BR. 2017. Identifikasi Bakteri Pada Pegangan
Eskalator Di Salah Satu Pusat Perbelanjaan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah
Sains Vol. 7 (1) : 13-18.
Lambui O, Magfirahtul J. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Tanah di Hutan Sekitar
Danau Kalimpa’a, Kawasan Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah.
Jurnal Online Natural Sains Vol. 6 (1) : 73 – 82.
Rahayu SA, Muhammad HG. 2017. Uji Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar
Margahayu Raya Bandung Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol. 4 (2) : 50-
56.
Ristiari NPN, Ketut SMJ, Ida APS. 2018. Isolasi Dan Identifikasi Jamur Mikroskopis
Pada Rizosfer Tanaman Jeruk Siam (Citrus Nobilis Lour) Di Kecamatan
Kintamani, Bali. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Vol. 6 (1) : 10-19.