Anda di halaman 1dari 6

SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Tujuan Untuk Mengurangi /menghilangakan rasa nyeri


Untuk memenuhi pola tidur klien
Ruang Lingkup Untuk pasien yang merasa nyeri
Definisi Suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stres sehingga dapat
meningkatkan toleransi terhadap efek nyeri yang dirasakan
Prosedur 1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara (hitung 1,2,3)
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ektremitasatas dan
bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melaui mulut secara perlahan-
lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agara tetap konsentrasi /mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali,dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
SOP MENGUKUR TANDA-TANDA VITAL

STANDARD
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
OPERSIONAL
PROSEDUR

Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk


mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh,
denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah. Tanda vital
mempunyai ini lai sangat penting pada fung situbuh. Adanya perubahan
PENGERTIAN tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolism
dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada system
kardiovaskuler; Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi
pernafasan; dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan system
kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.
 Untuk mengetahui adanya kelainan pada pasien
 Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
TUJUAN
 Mengetahui frekuensi, irama pernafasan, frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu tubuh pasien

 Pasien baru masuk rumah sakit


 Pasien dengan sakit yang berhubungan dengan vital sign
KEBIJAKAN  Semua pasien dirawat
 Pasien dengan gangguan system pernafasan, cardiovaskuler, dan
suhu tubuh

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Handscoon
2. Thermometer  air raksa
3. 3 botol masing-masingberisi: Cairansabun, cairandesinfektan, air
bersih.
4. Tissue
5. Tensimeter : Spingo manometer/tensi air raksa
6. Stetoskop
7. Jam tangan/stopwatch
8. Baki beserta alasnya
9. Bengkok
10. Grafik perkembangan vital sign
11. Alat tulis

PROSEDUR A.    TahapPraInteraksi
PELAKSANAA
N 1. Menyiapkan alat dan pasien dengan benar
2. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar dan posisi
pemeriksa dengan benar

B.     TahapOrientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik


2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan pasien bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.    TahapKerja

1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi
tangan rileks
4. Memakai sarung tangan
5. Memposisikan perawat di sisisebelah kanan pasien
6. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai
skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila
sebelah kiri pasien terlebih dahulu dengan menggunakan tissue.
7. Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri. Selanjutnya sambil
menunggu naiknya air raksa pada thermometer lakukan pemeriksaan
nadi, pernafasan dan tekanan darah dengan cara:
8. Letakkan ujung  tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari pada arteri/nadi
yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis, carotis, dan
temporalis) tekan dengan lembut
9. Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik
(kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit). Jika
ritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit. Lanjutkan
perhitungan pernafasan
10. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih
menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien selama 1
menit (naik turunnya dada klien)
11. Selanjutnya siapkan pasien untukpemeriksaan tekanan darah
(persiapan tensi meter).
12. bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien.
13. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas nadi
brakhialis (ruangan tekubital).
14. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai
denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi kurang lebih 30
mmhg.
15. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti dengan
cermat dan tentukan tekanan sistolik
16. Mencatat bunyi korotk off I dan V atau bunyi detakpertama
(systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana
penurunan tekanan
17. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik sambil
mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase korotkof
18. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam spigno
manometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan tindakan seperti
diatas.
19. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan merapikan
kembali.
20. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu,
kemudian mencuci thermometer kedalam air sabun kemudian air
desinfektan terakhir ke air bersih
21. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya
22. Merapikan kembali pasien dan alat-alat.
23. Melepaskan handscoon
24. Mencuci tangan

D.    TahapTerminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan


2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
SOP ROM

PENGERTIAN Rentang gerak ( range of motion ), cara berjalan , latiham fisik ,


toleransi aktivitas dan kesejajaran tubuh .
Rentang gerak adalah jumlah maksimal gerakan yang mungkin
pada suatu sendi dalam salah satu dari tiga potongan tubuh :
sagital , prontal, tran\sversal.
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan mobilitas
2. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
3. Mempertahankan kenyamanan.
PROSEDUR Membantu pasien duduk di tempat tidur
Prosedur kerja :
1. Lakukan persiapan ( lakukan pengkajian kekuatan
otot,mobilitas sendi pasien , paralysis atau hipotensi
ortostatik , toleransi aktivitas , tingkat kesadaran, tingkat
kenyamanan dan kemampuan mengikuti instruksi )
2. Cuci tangan sebelum tindakan dilakukan
3. Tempatkan pasien pada posisi telentang
4. Singkirkan bantal dari tempat tidur
5. Perawat menghadap ke tempat tidur
6. Tempatkan kaki meregang dengan satu kaki lebih
mendekat ke tempat tidur disbanding kaki yang lain
7. Tempatkan tangan yang lebih dekat ke pasien di bawah
bahu , yang menyokong kepala dan tulang belakang.
8. Tempatkan tangan yang lain di permukaan tempat tidur
9. Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat
badan anda dari kaki depan ke kaki belakang
10. Dorong dengan arah berlawanan tempat tidur dengan
menggunakan lengan yang ditempatkan di permukaan
tempat tidur
11. Turunkan tempat tiduu
12. Observasi posisi kesejajaran tubuh , tingkat kenyamanan ,
dan titik potensi tekanan
13. Catat prosedur termasuk : posisi yang tetapkan , kondisi
kulit , gerakan sendi , kemampuan pasien untuk memvabtu
bergerak dan kenyamanan klien

Anda mungkin juga menyukai