Pemeran
1. Sebagai : Suami ( ………………)
2. Sebagai : Perawat 1 (………………..)
3. Sebagai : Dokter (………………..)
4. Sebagai : Perawat 2 (………………..)
5. Sebagai : Pasien (………………..)
Pada suatu hari, dipagi hari yang cerah. Seperti biasa suasana pagi hari di RSU
dr.Slamet Hilir mudik para perawat yang sibuk merawat pasien yang sedang sakit. Disalah satu ruangan , ada seorang
pasien bernama Yulvida Dwi Melika berumur 30 tahun menderita apendiksitis dan harus segera dioperasi.
(Perawat datang membawa thermometer, alat tensi, buku dokumentasi dan obat antibiotik)
Perawat 1 : “Assalamualaikum.”
Pasien : “Waalaikumsalam.”
Perawat 1 : ”Selamat sore , Ibu perkenalkan nama saya Mery Mawarni, kebetulan hari ini saya sedang dinas siang
diruangan ini dari pukul 14.00 sampai pukul 21.00 dan bila ibu ada keluhan atau masalah kesehatan ibu bisa
menghubungi saya atau perawat lain”
Pasien :”Iya sus”
Perawat 1 :”Maaf bisakah ibu upi menjelaskan lebih rinci bagaimana keadaan ibu dengan
lengkap?”
Pasien :”Semenjak saya masuk kemarin ke RS ini, saya sudah sangat merasa sakit dibagian perut , lalu saya demam
tinggi, bahkan saya juga mual muntah, semalaman saya tidak
bisa tidur”
Perawat 1 :”Oh iya bu, itu karena penyakit ibu yaitu apendiksitis atau sering disebut usus buntu, sakit dibagian perut itu
karena infeksi di umbai cacing ibu”
Pasien :”Oh begitu yah, duh.. Saya lagi sakit begini, tapi anak saya yang sekarang SD ikut neneknya di Bandung.”
Perawat 1 :(Diam)
Pasien :” Saya tinggal berdua sama suami saya, saya kangen sama anak saya”
Perawat 1 :”Maaf ibu, bisakah kita kembali ke pembicaraan penyakit ibu sekarang”
(FOCUSING)
Perawat 1 :”Ibu saya akan melakukan pemeriksaan suhu dan tekanan darah, apakah ibu bersedia?”
Perawat :”Ibu, maaf ya ini thermometernya simpan di ketiak ibu” (sambil memasang thermometer)
Pasien :”Waalaikumsalam”
Dokter :”Bagaimana sus apakah sudah diperiksa suhu dan tekanan darahnya? ”
Perawat 1 :”Sudah dok, Tekanan darahnya 110/80 dan suhunya cukup tinggi yaitu 38,8 derajat celcius dok”
Dokter :”Hmm, Cukup tinggi juga panasnya. Suster, tolong siapkan alat kompres lalu lakukan kompres pada pasien ini
sekarang juga”
Dokter :” Ibu saya akan memeriksa kondisi ibu, apakah ibu bersedia?”
(Dokter memeriksa kondisi pasien dengan memeriksa denyut jantung menggunakan stetoskop dan melakukan
perkusi, palpasi di bagian abdomen pasien)
Dokter :”Dilihat dari pengkajian suhu istri bapak cukup tinggi dan hasil tes
pengambilan darah kemarin menunjukan bahwa istri bapak harus segera dilakukan operasi apendiktomi yaitu pemotongan
apendik atau umbai cacing yang mengalami peradangan.”
Suami :”Jadi istri saya harus dioperasi dok? Apakah tidak ada jalan lain selain operasi?”
Dokter :”Karena usus buntu istri bapak sudah parah sebaiknya segera dilakukan operasi sebelum kondisinya bertambah
parah”
Suami :”Lalu apa yang akan terjadi jika operasinya tidak dilakukan dok?”
Dokter :”Usus buntu istri bapak akan membesar dan akhirnya akan pecah, jika pecah kumannya akan menyebar ke
usus”
sakit saat dioperasi”
Dokter :”Oh iya ibu, sebelum dioperasi ibu harus berpuasa selama 12 jam. Berarti dari mulai sekarang jam 18.00 sampai
besok pagi jam 06.00 pagi hari. Untuk jadwal operasi nanti pagi sekitar jam 08.00 pagi. Harap persiapkan mental dan
psikologis ibu”
Dokter :”Pak, bu, saya akan menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan operasi ibu besok, jadi saya tinggal
dulu ya pak bu”
(Sebelum dokter meninggalkan ruangan, dokter bertemu dengan suster yang baru datang membawa alat kompres).
Dokter :”Sus, pasien yang bernama Yulvida harus dioperasi besok, saya akan menghubungi pihak rumah sakit untuk
mempersiapkan operasi apendiktomi besok.”
(Dokter meninggalkan ruangan tersebut, dan perawat masuk untuk mengkompres pasien)
Perawat 1 :”Ibu, karena suhu ibu cukup tinggi, saya akan mengkompres ibu, apakah ibu bersedia?”
Pasien :”Iya”
Perawat 1 :”Berarti ibu harus puasa ya bu, supaya saat operasi nanti tidak terjadi kerja usus yang berlebihan dan
operasinya berjalan dengan lancar”
Perawat 1 :”Pak, saya tinggal dulu yah. Ini alat kompres saya tinggal disini. Tolong yah
pak setelah ini bapak melanjutkan untuk mengkompres ibu, sampai suhu tubuhnya menurun. Jika ada sesuatu yang kurang
jelas bisa menghubungi saya diruang perawat”
Pasien : “Waalaikkumsalam”
( tiba disaat pergantian shift pagi ke shift sore, perawat 1 mengoperkan pasien ke perawat 2 yang berjaga pada shift
sore )
Perawat 1 : “assalamualikum, baiklah kita mulai ya untuk operan pasien. Disini ada pasien ny. u dengan diagnose
appendiksitis, pasine mengeluh mual muntah dan demam 38.8, sudah dilakukan kompres hangat, terapi lanjutanya terdapat
pct 500mg 3x1, dan ondan 1 ampx2 dan ranitidine 1 ampx2. Rencana besok akan dilakukan operasi.”
Perawat 1 : “sampaikan ke keluarga untuk menyiapkan 1 kantong darah ke PMI untuk berjaga bila terjadi pendarahan saat
operasi”
Perawat 2 : “baik nanti akan saya urus suratnya untuk pengambilan darahnya. Berapa kolf yang di perlukan?”
Perawat 1 : “siapkan 1 kolf/200cc kantong darah ya, kemudian nanti lakukan cross darah.”
Perawat 1 : “baiklah itu saja operan pasien untuk shif pagi ke shift sore, saya akhiri wassalamualaikum wr wb”
( perawat 2 tiba saat jam pemberian terapi obat pukul 06:00 sore )
Perawat 2 : “permisi buk perkenalkan saya perawat mila yang berdinas dari jam 14:00 – 21:00, sore ini saya masukkan obat
ya bu, maaf dengan ibu siapa? Boleh liat gelangnya ibu? Benar ya dengan ny. Y. ini ada obat demam dan obat mualnya ya
buk”
Pasien : “iya benar mba, ini obat demamnya di minum kapan mba?”
Perawat 2 : “ini di minum sekarang ya bu setelah makan, dan ini obat suntiknya saya masukkan lewat selang infus ya buk.”
Pasien : “iya mba”
Perawat 2 : “sekalian ibu besok kan rencana operasi, tadi dari dokternya ada interuksi untuk menyiapkan 1 kantong darah
dan ini saya mau ambil sample darahnya ya buk untuk nanti akan di cek golongan darah ibunya.”
Perawat 2 : ( sambil ambil darah ) “saya mulai ambil ya buk di tahan agak sedikit nyeri, ssambil tarik nafas ibu. Nah ini
nanti di bawa dengan berkas ini ya buk untuk pengambilan darah ke PMI”
Pasien : “baik mba nanti akan saya suruh keluarga untuk berangkat kesana.”
(Keesokan harinya pada pukul 07.00 Pagi, datang seorang perawat yang berbeda dari perawat pertama,
untuk memberitahukan operasi akan dilakukan segera).
Perawat 3 :”Assalamualaikum”
Pasien :”Waalaikumsalam”
Perawat 3 :”Ibu, perkenalkan nama saya Usman Rahmat. Kebetulan sedang dinas pagi di ruang ini dari jam 07.00 sampai
jam 14.00, jika ibu ada keluhan atau masalah kesehatan ibu bisa menghubungi saya atau perawat lain”.
Pasien :”Iyah”
Perawat 3 :”Oh, begitu ya bu. Ibu sebentar lagi ibu akan dilakukan operasi usus buntu yah
bu? Apakah ibu sudah siap?”
Perawat 3 :”Tenang saja bu, disini sudah banyak pengalaman dalam melakukan operasi usus buntu, dan setelah dilakukan
operasi Alhamdulillah banyak yang sembuh”
Perawat 3 :”Bagaimana bu setelah melakukan relaksasi apakah ibu merasa lebih tenang?”
Pasien :”Iya”
Perawat 3 :”Sekarang saya akan memeriksa suhu ibu apakah ibu bersedia?”
Perawat 3 :”selanjutnya saya akan memeriksa tekanan darah ibu, apakah ibu bersedia?”
Pasien :”Silahkan”
(Perawat2 menensi pasien)
Perawat 3 :”Ibu, setelah saya periksa, Alhamdulillah ya bu. Suhu ibu mendekati normal, dan tekanan darah ibu juga
normal. Sekarang sudah pukul 07.00 . Satu jam lagi akan dilakukan operasi usus buntu ibu. Persiapkan diri ibu, dan semoga
operasinya berjalan lancar.”
Pasien :”Terimakasih”
Perawat :”Waalaikumsalam”
NOTE :