Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH USHUL FIQIH

MADZHAB SHAHABY

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Madzhab AL-Shahabi


Sepeninggal Rasulullah maka pemberi fatwa dan pembentuk hukum-hukum Islam
adalah para sahabat yang benar-benar paham dengan fiqih dan ilmu agama, serta
lama tinggal dengan Rasulullah, paham Al-Quran dan hukum-hukumnya. Mereka
telah mengeluarkan sejumlah fatwa dalam berbagai kasus yang berlainan.
Sebagian perawi dari kalangan tabi’in maupun tabi’it tabi’in secara teliti
memperhatikan periwayatan dan pembukuannya, sehingga di antara mereka ada
yang membukukannya bersama dengan pembukuan sunah-sunah Rasul.1

Ada beberapa dalil yang tidak disepakati oleh ulama tentang nilainya sebagai
hujjah, diantaranya pendapat sahabat. Daam hal ini jumhur ulama berpendapat
bahwa pendapat sahabat tidak menjadi huah, karena Allah tidak mengharuskan
kita untuk mengikutinya. Kita hanya diperintahkan mengikuti Al quran dan
sunnah Rasulullah dan para sahabat bukanlah orang-orang ang ma’sum. Yang
dimaksud pendapat sahabat adalah pendapat sahabat dalam masalah ijtihad iyah.
Pendapat yang kedua menetapkan bahwa pendapat sahabat menjadi hujjah dan
didahulukan daripada qiyas dan pendapat yang ketiga menyatakan bahwa
pendapat sahabat menjadi hujjah apabila dikuatkan dengan qiyas atau tidak
berlawanan dengan qiyas.2
Kehujjahan di sini membahas tentang perbedaan pendapat ulama, -di antaranya
adalah menurut jumhur ulama kalangan Hanafiyyah, Imam Malik, Asy-Syafi’i
yang lama (qaul al-qadim) dan pendapat Ahmad bin Hanbal yang terkuat,- qaul
ash-shahabi merupakan hujjah.

1
Abdul Wahhab Khallaf. 2014. Ilmu Ushul Fiqh. Semarang : Dina Utama, h. 160.
2
H.A. Djazuli. 2013. Ilmu Fiqh, Jakarta. : Kencana, h. 96-97.

1
ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنه‬
ِ ‫ان َر‬ ٍ ‫ار َوالَّ ِذينَ اتَّبَعُوهُ ْم ِبإِحْ َس‬ ِ ‫ص‬َ ‫اج ِرينَ َواأْل َ ْن‬ ِ َ‫َوالسَّابِقُونَ اأْل َ َّولُونَ ِمنَ ْال ُمه‬
‫ت تَجْ ِري تَحْ تَهَا اأْل َ ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ٰ َذلِكَ ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬
ٍ ‫َوأَ َع َّد لَهُ ْم َجنَّا‬
Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya
selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Q.S
At-Taubah :100)

Anda mungkin juga menyukai