Anda di halaman 1dari 4

PUPUK KOMPOS

Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan pemberian EM4 dinamakan bokashi.
Kata bokashi diambil dari bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang terfermentasi. Oleh
orang Indonesia kata bokashi dipanjangkan menjadi “bahan organik kaya akan sumber
kehidupan”.
Tempat Pembuatan
Pembuatan bokashi tidak memerlukan tempat khusus. Dalam gudang atau gubuk juga dapat
dilakukan. Perlu diperhatikan, proses tersebut tidak terkena matahari maupun hujan secara
langsun. Oleh karenanya, tempat pembuatan diusahakan beratap. Bila pengomposan
dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi alas, misalnya plastic, terpal atau dedaunan.
Alat dan Bahan
Pembuatan kompos dengan kapasitas 1 ton diperlukan kotak yang berukuran 3m x 1m x 1,5m.
Bahan utama (bahan organik) yang dibutuhkan untuk membuat bokashi ada beberapa macam
seperti jerami, pupuk kandang, kotoran hewan, rumput, pupuk hijau, sekam atau serbuk
gergaji. Bahan lain yang mutlak dibutukan adalah dedak. Kebutuhan dedak ini sekitar 10%
dari total bokashi yang akan dihasilkan. Namun, jika bahan organik berupa   kotoran hewan
(bukan pupuk kandang) maka kebutuhannya lebih banyak, sekitar 15-20%.
Sebagai sumber energi atau makanan bagi bakteri, pada tahap awal sebelum proses fermentasi
diperlukan molase (tetes tebu). Molase ini dapat diganti dengan gula putih atau gula merah.
Dari ketiga bahan tersebut, molase lebih baik daripada gula merah dan gula merah lebih baik
daripada gula putih. Hal ini dapat dipahami karena molase mengandung asam amino yang
lebih baik dari pada gula merah dan asam amino pada gula merah lebih baik daripada dalam
dula putih.
Selain dosis di atas, dalam pembuatan bokashi dapat digunakan dosis yang umum. Bila
akan menghasilkan 1 ton bokashi, dapat digunakan takaran atau dosis: 80% bahan oraganik,
10% pupuk kandang, 10% dedak, 1 liter EM4, 1 liter molase (½ kg gula pasir atau ½ kg gula
merah), serta air secukupnya (kadar air 30%).
Cara Pembuatan
Pembuatan berbagai macam bokashi pada dasarnya tidak berbeda. Oleh karenanya, teknik
pembuatanya diulas sekali saja. Tahap pembuatan bokashi sebagai berikut.
a.    Siapkan larutan EM4 + gula + air dicampur merata.
b.    Siapkan bahn-bahan bokashi :
Bokashi jerami : jerami yang sudah dipotong-potong + dedak + sekam dicampur merata.
Bokashi pupuk kandang : pupuk kandang + sekam + dedak dicampur merata.
Bokashi pupuk kandang-arang : pupuk kandang + dedak + arang sekam/arang serbuk gergaji
dicampur merata.
Bokashi pupuk kandang-tanah : tanah + pupuk kandang + arang sekam/arang serbuk gergaji +
dedak dicampur merata.
Bokashi ekspres : jerami kering (bahan yang lain) +  bokashi yang sudah jadi + dedak
dicampur merata.
c.    Bahan bokashi yang telah disiapkan disiram larutan EM4. Pencampuran dilakukan
perlahan dan merata hingga kandungan air -+ 30-40%. Kandungan air yang diinginkan diuji
dengan menggenggam bahan, ditandai dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam
dan akan mekar bila genggaman dilepaskan.
d.    Bahan yang telah dicampur diletakkan diatas tempat yang kering atau dapat juga
dimasukkan kedalam ember atau karung. Bila diletakkan dilantai, bahan sebaikknya ditumpuk
secara teratur. Tumpukan bahan umumnya setinggi 15-20 cm, tetapi dapat juga hingga 1,5 m.
setelah itu tumpukan bahan ditutup dengan karung goni atau terpal.
e.    Suhu tumpukan dipertahankan antara 40-50o C. untuk mengontrolnya, setiap 5 jam sekali
(minimal sekali sehari) suhunya diukur. Apabila suhunya tinggi, bahan tersebut dibalik
didiamkan sebentar agar suhunya turun, lalu ditutup kembali. Demikian seterusnya.
f.     Proses merlangsung 4-7 hari, kecuali untuk bokashi ekpres, fermentasi berlangsung 24
jam (1 hari). Apabila   bahannya mengandung minyak (seperti minyak kayu putih, nilam,
cengkih, ampas kelapa, atau ampas tahu), proses fermentasi berlangsung lebih lama, sekitar
14-29 hari karena dibutukan waktu untuk menetralisir minyak tersebut.
g.    Setelah bahan menjadi bokashi, karung goni dapat dibuka. Bokashi ini dicirikan dengan
warna hitam, gembur, tidak panas, dan tidak berbau. Dalam kondisi seperti itu, bokashi telah
dapat digunakan sebagai pupuk.

Penggunaan
Bokashi dapat digunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosis yang umum
digunakan yaitu 3-4 genggam bokashi untuk satu meter persegi lahan. Penggunaan berbagai
macam bokashi secara umum sama. Namun, alangkah baiknya bila penggunaannya
disesuaikan dengan unsur hara dalam bokashi tersebut.
1. Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik digunakan untuk melanjutkan
fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organic dan digunakan dalam lahan sawah
karena ketersediaan bahannya cukup.
2. Bokashi pupuk kandang dan bokashi pupuk kandang-tanah baik digunakan untuk
media pembibitan dan media tanam yang masih kecil.
3. Bokashi ekspres baik digunakan untuk penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur
dan buah-buahan.
Keunggulan
Bokashi yang diperoleh dengan bantuan EM4 sudah dapat digunakan dalam waktu yang
relatif singkat, yaitu setelah proses 7 - 14 hari. Selain itu bokashi hasil pengomposan tidak
panas, tidak berbau busuk, tidak mengandung hama dan penyakit, serta tidak membahayakan
pertumbuhan atau produksi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai