Kemenkes Sosialisasi Roadmap Vaksin Covid-19 Pekan Depan
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melakukan sosialisasi roadmap atau peta jalan vaksin virus corona (Covid-19) pekan depan. Roadmap tersebut nantinya bakal mengatur jadwal vaksinasi, logistik, hingga alur jalan distribusi vaksin. PelaksanaPelaksanaPelaksanaPelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat mengatakan sosialisasi tersebut akan dilakukan ke sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat, sehingga publik dan pemerintah mendapat kejelasan apa yang akan dilakukan saat vaksin sudah ada. "Roadmap sudah disiapkan dan menunggu arahan jadwal. Insya Allah minggu depan mungkin akan masuk sosialisasi," Kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/11). Menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (4/11) soal vaksinasi covid-19 kemungkinan akan dimulai pekan ketiga Desember, Budi tak bisa langsung mengiyakan bakal terjadi karena sejumlah hal. Sebelumnya, Luhut dan beberapa 'anak buah' Jokowi sebelumnya juga sempat menyebut pemberian vaksin Virus Corona akan dimulai pada November ini. Menurut Budi, rencana pekan ketiga Desember itu bisa saja terwujud, namun tidak boleh gegabah dan tetap harus mematuhi aturan. Hal yang paling utama, kata dia, menunggu Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin darurat vaksin atau Emergency Use Authorization (EUA). "Insyaallah, sesuai rencana setelah EUA keluar," kata dia. Sejauh ini, sambungnya, Kemenkes juga tengah menggodok serangkaian aturan vaksinasi yang meliputi standar operasional prosedur hingga kegiatan monitoring dan evaluasi. "Kami lakukan persiapan mulai dari protap, SDM, logistik dan distribusi serta Monev," pungkasnya. Perihal road map vaksin ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober lalu sudah mewanti-wanti agar road map vaksin rampung dalam sepekan atau tenggat terakhir adalah 19 Oktober. Pernyataan Jokowi itu sekaligus merespons rencana vaksin yang pada November dijadwalkan kedatangan kandidat vaksin. Kandidat vaksin yang akan masuk ke Indonesia adalah Cansino dengan 100 ribu vaksin (single dose), dan sekitar 15-20 juta untuk 2021. Kemudian, Sinopharm yang menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis dicanangkan datang pada November 2020. Sedangkan Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Sementara itu, beberapa rekomendasi penundaan vaksin juga mulai mengemuka dari berbagai organisasi profesi kedokteran seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Mereka meminta pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melakukan vaksinasi Covid- 19 massal terhadap rakyat Indonesia. Sebab, terdapat beberapa pertimbangan seperti keamanan, imunogenitas, dan efektivitas vaksin, yang harus dijamin negara sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat. 1. Isu aktual, fenomenal, dan kontroversial dalam berita sebagai berikut: Isu Aktual : Sosialisasi Roadmap Vaksin Covid-19 Pekan Depan Oleh Kemenkes Isu Fenomenal : Kandidat vaksin yang akan masuk ke Indonesia adalah Cansino dengan 100 ribu vaksin (single dose), dan sekitar 15-20 juta untuk 2021. Kemudian, Sinopharm yang menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis dicanangkan datang pada November 2020. Sedangkan Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Isu Kontroversial : Disamping serangkaian aturan informasi yang tengah digodok oleh kemenkes , berbagai organisasi profesi kedokteran sepert i Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengemukakan rekomendasi penundaan vaksinasi. Merekaa meminta pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melakukan vaksinasi Covid-19 massal terhadap rakyat Indonesia. Sebab, terdapat beberapa pertimbangan seperti keamanan, imunogenitas, dan efektivitas vaksin, yang harus dijamin negara sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat. 2. Pihak-pihak yang terlibat dalam isu tersebut : Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) RI Presiden RI Joko Widodo Berbagai organisasi profesi kedokteran seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 3. Permasalahan yang dihadapi masing-masing pihak : Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat harur menginformasikan ke sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat.Dalam hal ini untuk sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit ,sehingga publik dan pemerintah mendapat kejelasan apa yang akan dilakukan saat vaksin sudah ada. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan terkait kemungkinan kapan dimulainya sosialisasi ini. Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) RI dalam hal ini mengeluarkan izin darurat vaksin atau Emergency Use Authorization (EUA).Dimana vaksinasi tidak boleh dilakukan sebelum EUA keluar. Presiden RI Joko Widodo dalam hal ini mewanti-wanti agar road map vaksin rampung dalam sepekan atau tenggat terakhir adalah 19 Oktober. Pernyataan Jokowi itu sekaligus merespons rencana vaksin yang pada November dijadwalkan kedatangan kandidat vaksin. Berbagai organisasi profesi kedokteran seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI),merekomendasikan penundaan vaksinasi .Mereka meminta pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melakukan vaksinasi Covid-19 massal terhadap rakyat Indonesia. Sebab, terdapat beberapa pertimbangan seperti keamanan, imunogenitas, dan efektivitas vaksin, yang harus dijamin negara sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat. 4. Tidak mudah mengajukan saran terhadap permasalahan yang terjadi sekarang,demikian saya akan mencoba mengutarakan saran demi kemajuan bangsa dan negara antara lain: Penilaian : Bagi Kemenkes silakan mempertimbangkan saran dari berbagai organisasi profesi kedokteran seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI),mengenai rekomendasi penundaan vaksin terkait dengan beberapa sebab pertimbangan yang telah diuraikan. Kritik : Sesuai dengan saran dari berbagai organisasi profesi kedokteran,Mereka agar tidak terburu-buru dalam melakukan vaksinasi Covid-19 massal terhadap rakyat Indonesia. Sebab, terdapat beberapa pertimbangan seperti keamanan, imunogenitas, dan efektivitas vaksin, yang harus dijamin negara sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat. Harapan : Bagi Bapak Presiden Ir Joko Widodo, tetaplah optimis terhadap rencana dan aksi yang bapak lakukan,kami sebenap rakyat Indonesia selalu mendukung Bapak. Harapan : Semoga rencana inu dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan dan tenggat waktu yang telah ditetapkan. 5. Saran rekomendasi : Kemenkes silakan mempertimbangkan saran dari berbagai organisasi profesi kedokteran seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengenai rekomendasi penundaan vaksin terkait dengan beberapa sebab pertimbangan yang telah diuraikan.