PERINTAH :Silahkan buka Buku Siswa BAB V.Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw.di
Mekah. Halaman :64, sampai halaman 84.Kemudian jawablah pertanyaan berikut
ini :
SOAL
1.Kapan Nabi Muhammad Saw.pertama kali diangkat menjadi Rasul ?
3.Sebutkan 2 Tahapan yang dilakukan Rasulullah Saw. dalam menjalankan misi dakwahnya !
5.Pada saat Nabi Muhammad Saw.berdakwah ada beberapa keluarga nabi yang pertama kali
masuk Islam .mereka disebut ”As-saabiqunal Awwaluun”.Siapa mereka Sebutkan !
6.Apa saja bentuk penyiksaan kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah Saw. dan pengikutnya ?
10.Perilaku apa yang dapat engkau teladani Setelah mempelajari materi Perjuangan Dakwah
Rasulullah Saw. periode Mekah? Sebutkan dan jelaskan !
“ SELAMAT BEKERJA “
JAWABANNYA.
2. -AKIDAH, di mana Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk menyampaikan ajaran tauhid yakni
hanya menjadikan Allah SWT satu-satunya Tuhan yang patut untuk disembah. Nabi Muhammad
SAW di Mekkah menyeru agar meninggalkan perbuatan menyembah berhala.
-AKHLAK MULIA, selain tauhid maka pokok dakwah Rasulullah SAW adalah akhlak yang mulia
yang terlihat dari diri pribadi beliau. Di Mekkah, Nabi mengajak untuk meninggalkan segala
perbuatan keji yang dilakukan masyarakat arab.
3. Dakwah secara sembunyi-sembunyi:dirumah arqam binn abil arqam menawarkan islam kepada
keluarganya yg terdekat.
Dakwah secara terang-terangan:pada saat umar bin khattab masuk islam allah menurunkan
wahyu untuk berdakwah secara terang trangan dan slama 13 thn berdakwah di mekkah akhirnya
pindah ke kota habsyi karena tdk kuat dng siksaan kafir quraisy
4. Tugas utama Rasulullah Muhammad SAW ialah mengubah umat manusia menjadi insan
yang ‘abid, saleh, dan mushlih yakni mampu melakukan perbaikan. Fokus pembinaannya dalam
empat hal, yaitu menanamkan akidah, penyucian jiwa, mengajarkan Alquran dan hadis, serta
membina keterampilan umat
5. As-Saabiqunal Awwaluun=orang orang yang pertama kali masuk Islam
-Kadijah
-Ali bin Abi Tholib
-Abu Bakar
-Zaid bin Haritsah
-Usman bin Affan
-Zubair bin Awwam
-Saad bin Abi Waqash
-Abdurrahman bin Auf
-Fatimah binti Khothob dan Said bin Zaid
-Arqam bin Abil Arqam
-Thalhah bin Ubaidillah
6. Berikut adalah bentuk-bentuk kekejaman kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad SAW
Mencemooh dan menghina pribadi dan agama yang dibawa nabi Muhammad SAW
Memfitnah Nabi Muhammad SAW sebagai pembohong, juru penerang yang hendak memecah
belah
7. Perjanjian Aqabah 1 adalah perjanjian yang dibuat dengan suku Khazraj di al-Aqabah pada tahun
kedua belas sesudah kenabian Muhammad Saw. Perjanjian Aqabah 1 disebut juga dengan
Perjanjian Wanita, karena hadirnya seorang wanita dalam perjanjian tersebut. Wanita tersebut
adalah Afra binti Abid Ibnu Tsa’labah.
Pembahasan
Perjanjian Aqabah 2 adalah perjanjian yang dibuat antara Nabi Muhammad Saw dengan 73 orang
penduduk Madinah yang berkunjung Mekkah untuk meminta Nabi Muhammad Saw pindah ke
Madinah pada tahun ketiga belas masa kenabian Muhammad Saw
Jadi isi perjanjian Aqabah 2 adalah persetujuan Nabi Muhammad Saw untuk pindah ke Madinah.
Dalam perjanjian Aqabah 2, Rasulullah Saw. didampingi oleh Abbas, paman beliau yang belum
masuk Islam. Abbas berpesan agar suku Aus dan Khazraj dapat menjaga keselamatan Rasulullah
Saw., serta berjanji akan membela, menjaga keselamatan Rasulullah dari serangan musuh dan
mendukung segala dakwah Beliau.
8. Dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari gangguan kafir Quraisy, Nabi Muhammad, atas
perintah Allah, memutuskan hijrah dari Mekah ke Madinah. Namun sebelumnya, Nabi telah
memerintahkan kaum mukminin agar hijrah terlebih dahulu ke Madinah. Para sahabat pun segera
berangkat secara diam-diam agar tidak dihadang oleh kelompok kafir Quraisy.
Menjelang Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy membuat rencana jahat. Mereka
ingin membunuh Nabi.
Pada malam hari, para pemuda Quraisy telah mengepung rumah Nabi. Pada saat itulah Nabi
meminta Ali bin Abi Thalib memakai jubahnya. Ali diminta berbaring di tempat tidur Nabi untuk
mengelabui para pemuda Quraisy.
Para pemuda yang sudah disiapkan Quraisy kemudian mengintip ke kamar Nabi. Mereka melihat
ada sosok yang sedang berbaring dan mengira itu adalah Nabi Muhammad, padahal yang
berbaring itu adalah Ali bin Abi Thalib.
Jelang larut malam, Rasulullah keluar rumah menuju kediaman Abu Bakar Ashshiddiq. Nabi
kemudian berangkat ke Gua Tsur.
Para pemuda Quraisy yang mengepung rumah Nabi masuk ke dalam rumah. Namun mereka
alangkah terkejut, ternyata Nabi sudah tidak ada. Sosok yang terbaring di tempat tidur itu ternyata
Ali bin Abi Talib.
Sementara, Nabi terus berjalan. Untuk mengelabui kaum Quraisy yang telah menutup semua jalur
ke Madinah, Nabi menempuh jalan yang tak biasa digunakan penduduk.
Tibalah Nabi di Gua Tsur. Nabi bersama Abu Bakar tinggal di sana selama kurang lebih tiga hari.
Gua Tsur sungguh sempit. Jarang disinggahi manusia. Sementara, kaum Quraisy mondar-mandir
ke segala penjuru mencari Nabi dan Abu Bakar.
Kelompok Quraisy sebenarnya sudah tiba di Gua Tsur. Pimpinan mereka bahkan hendak masuk ke
gua yang dijadikan tempat persembunyian Nabi dan Abu Bakar itu. Namun tak jadi.
Mereka melihat banyak sarang laba-laba di mulut gua. Selain itu, banyak pula burung liar di sana.
Sehingga mereka mengira tak mungkin ada orang di dalam gua tersebut.
Setelah tiga malam berada di gua, pada tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun pertama Hijriyah, atau pada
tanggal 16 September 622 M, Nabi, Abu Bakar, ditemani Amir bin Fuhairah, beserta seorang
penunjuk jalan, Abdullah bin Uraiqith, keluar dari gua. Mereka berangkat menuju Madinah.
Nabi duduk di atas unta, yang dalam kitab tarikh disebut dengan nama “ Al-Qushwa”. Selama tujuh
hari tujuh malam mereka berjalan menuju Madinah, melewati gurun pasir yang gersang.
Pada tanggal 8 Rabiul Awwal, rombongan Nabi tiba di Quba. Mereka disambut dengan hangat oleh
kaum muslimin di sana.
Setelah dari Quba, atau sekitar satu kilometer dari Quba, Nabi bersama umat Islam lainnya
melaksanakan salat Jumat di tempat Bani Salim bin Auf. Untuk memperingati peristiwa itu,
dibangunlah “ Masjid Jumat” di lokasi ini.
Nabi melanjutkan perjalanan pada hari itu juga. Rombongan itu akhirnya tiba di Madinah pada hari
Jumat, 12 Rabi’ul Awwal itu juga atau tahun 13 Kenabian. Sambutan penuh suka cita diiringi isak
tangis penuh haru dan kerinduan menyeruak di Madinah.
Artinya:
9. 1). Hai orang yang berkemul (berselimut), 2). Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3). Dan Tuhanmu
agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5). Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6). Dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. 7). Dan
untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah .(QS.Al-Mudatsir-1-7)