Pengaturan ginjal terhadap pH berlangsung melalui ekskresi urine asam maupun basa.
Ginjal mengatur pH darah dengan
mengeluarkan lebih banyak hidrogen dan mereabsorpsi lebih banyak ion bikarbonat saat pH darah lebih asam, dan dengan mengeluarkan sedikit ion hidrogen dan mereabsorpsi sedikit ion bikarbonat saat pH darah lebih basa. Fungsi ginjal berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengatasi perubahan pH dan bekerja melalui mekanisme berikut ;
a. Sekresi tubular ion hidrogen
1. Karbon dioksida dalam cairan interstisial berdifusi ke dalam sel epitel dan berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat yang berionisasi menjadi ion hidrogen dan ion karbonat. 2. Ion hidrogen ditranspor secara aktif keluar sel menuju lumen tubulus dan dikeluarkan dari tubuh dalam urine. b. Reabsorpsi dan ekskresi bikarbonat 1. Untuk setiap ion hidrogen yang disekresi dari sel epitel ke dalam lumen tubulus, satu ion natrium secara aktif tereabsorpsi ke dalam sel epitel dari lumen untuk mempertahankan keseimbangan elektrokimia. Ion natrium dan ion bikarbonat ditranspor secara bersamaan dari sel epitel menuju cairan interstisial dan masuk ke darah. 2. Dalam kondisi fisiologis normal, laju sekresi ion hidrogen sama dengan laju filtrasi glomerular terhadap bikarbonat. Ginjal mereabsorpsi semua bikarbonat yang terfiltrasi. 3. Jika pH plasma basa, akan menurunkan ion hidrogen yang disekresi sel tubular sehingga yang diekskresi dalam urine juga sedikit. Bikarbonat yang terfiltrasi tidak akan tereabsorpsi sepenuhnya dan yang diekskresi dalam urine semakin banyak. c. Sistem bufer memungkinkan ion hidrogen berlebihan diekskresi dalam urine 1. Pasangan bufer fosfat a. Buffer fosfat terkonsentrasi dalam cairan tubular karena tidak tereabsorpsi. Bufer fosfat berfungsi untuk mengeluarkan ion hidrogen dari cairan tubular dan membawanya ke dalam urine. b. Mekanisme ini memungkinkan pengeluaran sejumlah besar ion hidrogen yang disekresi tanpa melalui asidifikasi urine yang dapat merusak traktus urinaria 2. Pasangan bufer amonia dan amonium a. Sel – sel tubular menyintesis amonia ( NH3 ) dari asam glutamat. Amonia berdifusi ke dalam lumen tubulus dan bereaksi dengan ion hidrogen untuk membentuk ion amonium (NH4-). Ion amonium diekskresikan ke dalam urine bersama dengan klorida dan anion lain dalam filtrat. b. Proses ini membantu mekanisme bufering fosfat. Selain itu, ion amonium mengganti ion natrium atau beberapa ion dasar lainnya untuk membentuk garam amonium dan melepas ion natrium untuk berdifusi balik ke dalam sel tubulus dan berikatan dengan bikarbonat. Pembentukan ion amonium menyebabkan terjadinya penambahan lebih banyak ion bikarbonat ke dalam darah dan peningkatan pH darah.
( Sloane, 2012 )
Daftar pustaka :
Sloane, E. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. EGC