Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shella Nur Safitri

NIM : 180910301093

Mata Kuliah : Penelitian Kesejahteraan Sosial (D2)

SAMPEL

Sampel adalah proses pemilihan satuan pengamatan (elemen) dalam jumlah yang cukup
sebagai sampel dari populasi, sehingga dengan mempelajarai sampel maka kesimpulan-
kesimpulan tentang sampel diharapkan menjadi kesimpulan-kesimpulan tentang populasi.

Sampling adalah kegiatan menentukan sampel. Sebuah penelitian tidak perlu melibatkan
semua populasi. Dengan pertimbangan akademik dan non-akademik, populasi dapat diwakili
oleh sebagian anggotanya yang disebut sampel. Meskipun demikian hasil penelitian tidak
akan berkurang bobot dan akurasinya karena sampel memiliki karakter yang sama dengan
populasi sehingga informasi yang digali dari sampel sama dengan karakter yang berlaku pada
populasi.

Pengukuran sempel merupakan langkah-langkah untuk menentukan besarnya sempel yang


akan diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga perlu diperhatikan bahwa
sempel yang dipilih harus representif, artinya segala karakteristik populasi hedaknya
tercermin dalam sampel yang dipilih. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan populasi
sebenarnya.

SAMPEL PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Penting untuk dicatat


bahwa peneliti kuantitatif menggunakan sampling probabilitas sementara peneliti kualitatif
akan lebih sering memilih sampel non-probabilitas.

TEKNIK PENGAMNILAN SAMPEL

Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
merupakan teknik yang memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi
dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.
1) Pengambilan sampel acak sederhana

Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel diambil dari populasi
N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil. Terdapat 3 (tiga)
cara untuk menentukan sampel dengan mengunakan teknik ini, yaitu

a) Cara undian;

b) Cara tabel bilangan random; Contoh: Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20


dengan menggunakan teknik simple random sampling. Solusi: Misal ke-1000 data
tersebut adalah 001,002,003,...,999,000 dengan 000 adalah data ke-1000. Pertama-
tama, tentukan aturan penggunaan tabel random, misal dimulai dari kolom pertama
baris pertama sampai baris ke 20. Jadi didapatkan104, 213,243, ..., 070.

c) Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan bantuan SPSS.

2) Pengambilan sampel acak bertingkat

Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan berdasarkan stratanya, misal
tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dipilih sampel yang mewakili masing-masing strata.
Langkah-langkah dalam menentukan pengambilan sampel acak bertingkat:

• Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-strata yang ada di
dalamnya;
• Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas;
• Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum;
• Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random sampling

3) Pengambilan sampel acak sistematis. Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan
mengurutkan terlebih dahulu semua anggota, kemudian dipili urutan tertentu untuk dijadikan
anggota sampel.

4) Pengambilan sampel secara acak kelompok. Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi
menjadi wilayah atau klaster. Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut
yang menjadi sampel.

Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster sampling:


1. Menentukan cluster-clusternya;

2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal;

3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;

4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel studi atau
penelitian atau evaluasi.

Contoh: Sebuah evaluasi tentang tingkat kesehatan siswa SMA akan melibatkan seluruh
SMA di Indonesia. Ada 33 provinsi, maka Indonesia, sehingga dapat dibagi menjadi 33
cluster. Misal akan diambil sebanyak 7 klaster, maka dipilih secara acak 7 propinsi dari 33
propinsi. Semua SMA yang berasal dari 7 provinsi tersebut merupakan sampel.

Non Probability Sampling


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel ini diantaranya sampling incidental, sampling bertujuan,
sampling bola salju (snowball sampling), dan sampling kuota. Non probability sampling ini
tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.

1. Sampling Insidental (Reliance Available Sampling) Teknik sampling ini


mengandalkan pada keberadaan subjek untuk dijadikan sampel yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data
maka subjek tersebut dijadikakan sampel.

Sebagai contoh misalnya suatu penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pemanfaatan


media computer pada proses pembelajaran. Sampel yang akan diambil yaitu guru
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok oleh peneliti
untuk dijadikan sumber data. Pengambilan sampling semacam ini tidak dapat
digunakan untuk membuat generalisasi sifat sampel menjadi sifat populasi.

2. Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling ) Sampling purposive adalah


teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti atau evaluator tentang
sampel mana yang paling bermanfaat dan representative. Terkadang sampel yang
akan diambil ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang suatu populasi, anggota-
anggotanya dan tujuan dari penelitian. Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan
untuk studi penjajagan (studi awal untuk penelitian atau evaluasi), yang kemudian
diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).

Contoh: Suatu evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi pembiasaan pola hidup sehat
yang digunakan di SLB-B (tunarungu). Dalam hal ini, sekolah-sekolah yang dijadikan
sampel yakni SLB-B, yang ditetapkan sesuai tujuan evaluasi.

3. Sampling Bola Salju (Snowball Sampling) Sampling snowball dapat dilakukan jika
keberadaan dari suatu populasi sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini
banyak dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi
penelitian aau evaluasinya. Pada sampling bola salju, peneliti mengumpulkan data
dari beberapa sampel yang dapat ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti
meminta individu yang telah dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan
keberadaan anggota yang lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti untuk
dapat melengkapi data. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel
purposive dan snowball.

Sebagai contoh misalnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui efekivitas bidan desa
yang diprogramkan di suatu daerah. Salah satu orang yang dapat dijadikan sumber
data adalah salah satu tetua adat atau sesepuh dari masyarakat tersebut, dan ditanyai
perlunya bidan desa. Selanjutnya dari tetua adat atau sesepuh yang dijadikan sampel
tersebut diminta untuk memberikan informasi tentang keberadaan anggota masyarakat
yang lain yang dapat dijadikan sumber data.

4. Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada sampling
kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi penjabaran
karakteristik dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik populasi yang sesuai
dengan tujuan dari penelitian untuk selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi
ciri-ciri dari populasi tersebut. Prosedur yang dalam sampling kuota:
a). Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis
kelamin, lokasi, dsb.
b). Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal
kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
c). Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan expert
judgement-nya.

IDENTIFIKASI ANALISIS KEBUTUHAN

Identifikasi adalah sesuatu kegiatan mencari, menemukan, mendaftar, mencatat data yang
belum diketahui mengenai sasaran yang akan menjadi subyek dan/atau obyek.

Identifikasi kebutuhan yaitu mencoba mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh


diri/sesuatu/seseorang dalam kehidupannya maupun dalam bidangnya.

Analisis kebutuhan adalah suatu cara yang sistimatis untuk memilih dan menentukan prioritas
kebutuhan sebagai masukan dalam pengambilan alternatif kebijakan tentang masyarakat bagi
para pemimpin/pelaksana kegiatan. Keputusan diambil pada tahap perencanaan sebagai
persiapan penyelenggaraan suatu program, yang didasarkan atas layak tidaknya kondisi
masyarakat .

Tujuan :

1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada dan dirasakan oleh masyarakat.


2. Menetapkan kebutuhan masyarakat.
3. Menetapkan kekuatan masyarakat.
4. Mengidentifikasi pola respon sehat-sakit masyarakat.
5. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Sebelum memulai :

 Tentukan sumber daya apa (waktu, staf, dan dana) yang tersedia. Manfaatkan sumber
daya komunitas
 Membentuk komite pengarah
 Nilai layanan yang tersedia
 Klarifikasi masalah dengan berkonsultasi dengan populasi sasaran
 Sadar akan masalah etika
 Ajukan proposal ke komite etika
 Buat rencana penelitian (termasuk garis waktu)
 Melakukan tinjauan pustaka

Community assessment didefinisikan sebagai suatu deskripsi sebuah komunitas dan orang-


orangnya dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan komunitas dalam menyediakan
pelayanan yang memedai terhadap kebutuhan tersebut. Sumber lainnya
mendifinisikan community assessment sebagai suatu proses mengumpulkan, menganalisis
dan melaporkan informasi mengenai kebutuhan masyarakat dan besarnya kapasitas atau
kekuatan yang ada dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam suatu program
perencanaan, community assessment merupakan bagian terpenting karena fokusnya
bersumber dari komunitas. Pengumpulan data tidak harus luas tetapi harus cukup untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas dalam mendukung perencanaan keputusan. Dalam
hal ini harus dipertimbangkan beberapa kondisi yaitu budaya, ekonomi dan fisik yang
membentuk masyarakat.

Community assessment atau penilaian komunitas juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan


menilai kekuatan dan kelemahan suatu komunitas sebagai langkah awal pertama untuk
merencanakan proyek pelayananan yang efektif. Dengan mempelajari isu yang terdapat
dalam suatu komunitas, penilai dapat menemukan peluang baru untuk proyek pelayanan dan
mencegah duplikasi aset komunitas yang telah ada.

a.  Formal

1)  Data demografis 

Data demografis ini berasal dari  sensus  dan abstrak statistik.

2)  Survei

Tidak selalu tersedia dana untuk melakukan survei. Namun, dalam penyusunan dana atau
budget dalam suatu community assessment dana untuk survei bisa saja dianggarkan.

3)  Key Informant Interviews

Metode ini dilakukan oleh orang yang terpercaya. Mereka bisa saja berasal dari anggota
dalam suatu kelompok community assessment yang dihormati di masyarakat atau bisa jadi
berasal dari kelompok lain yang bisa diajak bekerja sama.

4)  Focus group Discussion 


Diskusi ini dapat memakan waktu yang lama tetapi sangat efektif untuk mengetahui hal-hal
yang selama ini belum jelas.

5)  Fungsi Masyarakat dan/atau Rapat 

Dalam hal ini, dapat ditentukan kebutuhan masyarakat melalui pertemuan-pertemuan.

2.  Informal

a.  WindShield Survey 

Melakukan pengamatan didaerah kelompok komunitas yang akan diteliti.

b.  Berjalan berjalan di sekitar area komunitas  yang akan direncanakan untuk diamati

Berhenti di warung-warung kopi dan berbicara dengan masyarakat tentang hal-hal yang
mereka butuhkan dapat menjadi cara yang cukup efektif.

c.   Kotak Saran

Biarkan masyarakat memberikan dan mengekspresikan apa yang menjadi kebutuhan mereka
secara tersembunyi dengan menuliskan saran tentang kebutuhan mereka yang diletakkan di
dalam kotak saran.

Analisis konvergensi digunakan untuk melihat apakah kondisi perekonomian di daerah


miskin tumbuh lebih cepat daripada daerah kaya, jika tidak terjadi maka hal ini menunjukkan
telah terjadi divergensi yaitu daerah miskin belum mampu mengejar daerah yang kaya.

Anda mungkin juga menyukai