1. Paracetamol
2. Ibuprofen
Efek terapi : Memiliki efek analgesik namun efek antiinflamasinya tidak terlalu
kuat
3. Loratadin
Cara kerja : Menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan
bermacam-macam otot polos
Dosis : 1x 10 mg
Efek samping : Lesu, nyeri kepala, sedasi dan mulut kering jarang
Cara Penggunaan : Dapat diminum 30 menit sebelum makan dan 1 jam setelah makan,
diminum jika timbul alergi
1. Cetirizine
Cara kerja : Menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan
bermacam-macam otot polos
Dosis : 1 x10 mg/hari
Efek samping : Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa tidak
nyaman diperut.
Cara Penggunaan : Tablet kunyah : Kunyah pil sampai benar-benar hancur di mulut
dan telan. Setelah itu, minumlah segelas air putih untuk membantu
membilas sisa tablet di mulut.
Pil cepat larut : Biarkan pil larut di lidah lalu telan. Minum segelas air
putih untuk melarutkan sisa obat di lidah.
2. Dimenhidrinat
Efek terapi : Mual, muntah, vertigo, motion sickness, gangguan sistem labirin
3. Guaiafenesin
Cara kerja : Bekerja dengan cara mengencerkan dahak, sehingga dahak bisa
lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.
Dosis : 200-400 mg tiap 4 jam atau untuk tablet pelepasan lambat 600-1.200
mg tiap 12 jam
Efek samping : Pusing, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare
Cara Penggunaan : Dapat diminum 30 menit sebelum makan dan 30 menit sesudah
makan
L3 Cukup aman (Pseudoefedrin, lorazepam, aspirin)
1. Pseudoefedrin
Dosis : 4 x 60 mg/hari
Efek terapi : Meringankan gejala bersin dan hidung tersumbat karena pilek
Cara Penggunaan : Dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Selama mengomsumsi
obat in, dihindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
karena dapat meningkatkan resiko efek samping
2. Lorazepam
Cara kerja : HGipnosis sedatif kerja cepat dengan meningkatkan kerja GABA
yang merupakan neurotransmitter inhibitor utama dalam sistem saraf
pusat, termasuk formasio retikularis dan sistem limbik
Efek terapi : Ansietas, antikonvulsi, pelemas otot, dan induksi anestesi umum
Cara Penggunaan : Kecemasan : Diberikan dosis 1-4 mg setiap hari dalam dosis
terbagi selama 2-4 minggu. Insomnia berhubungan dengan
kecemasan : Diberikan dosis 1-2 mg diminum sebelum tidur.
Premedikasi dalam operasi : Diberikan dosis 2-3 mg diberikan
pada malam sebelum operasi, dilanjutkan dengan dosis 2-4 mg
diminum 1-2 jam sebelum prosedur.
3. Aspirin
Cara kerja : Bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat
menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Aspirin juga
menghambat enzim siklooksiginase sehingga terhambat pembentukan
PGG2
Dosis : Sindrom Koroner akut : dosis loading 150-300 mg dengan dosis
pemeliharaan 75-100 mg setiap hari untuk jangka panjang. Analgetik
dan antipiretik : 325-650 mg diberikan setiap 4-6 jam
1. Kloramfenikol
Cara kerja :Menghambat sintesis protein bakteri. Obat ini terikat pada ribosom
subunit 50s dan menghambat ezim peptidis transfrase sehingga ikatan
peptida tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman
Dosis : Umum : 50 mg/kgBB/hari per oral dibagi dalam 3-4 dosis. Dosis
demam tifoid : 4x500 mg/hari sampai 2 minggu bebas demam
Efek samping : Kelainan darah yang reversibel, neuritis perifer, neuritis optik, grey
baby syndrom
2. Sibutramin
Dosis : 10 mg 1x sehari
Efek samping : Sakit kepala, sakit punggung, sindrom flu, nyeri dada, nyeri leher
L5 Kontraindikasi (Amiodaron)