Anda di halaman 1dari 16

MEMBANGUN IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Materi Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Ach. Barocky Zaimina ,.S.Pd.I,.M.S.I

Disusun Oleh :

Amirotus Shodiqoh 204101070005

Nilna Naqiatun Nuha 202101070033

Sabila Firdausinuzula 202101070031

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA NEGERI JEMBER

MARET 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhi rabbil ‘alamin, segala puji syukur atas kehadirat allah Swt, yang
mana telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayatnya kepada seluruh umat nya sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Makalah yang berjudul Membangun Identitas Nasional disusun untuk memenuhi


tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penyusunan makalah ini, kami ingin
berterimah kasih Bapak Ach. Barocky Zaimina,.SPd.I,M.S.I .selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sehingga dapat menambah pengetahuan, wawasan serta
meningkatkan minat baca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jember, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pergertian Identitas Nasional……………………................................. 3
B. Karasteristik Identitas Nasional………………………………………. 4
C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional………………………………… 5
D. Unsur-unsur Identitas Nasional ………………………………………. 6
E. Macam-macam Bentuk Identitas Nasional…………………………… 8
F. Fungsi Identitas Nasional ……………………………………………. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12
B. Saran ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya
berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu
Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya
berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan
identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.

Di Indonesia banyak sekali budaya serta suku yang dapat kita jumpai, dimana hal
tersebut merupakan sebuah tantangan bagi Negara Indonesia untuk tetap
memperjuangkan identitas nasional. Sebagai masyarakat Indonesia haruslah
mengetahui tentang apa itu identitas nasional. Tetapi tidak sedikit orang yang acuh
dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di
Negaranya.

Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa
dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap
dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara
tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri
sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang tersebut, maka kami dapat
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud identitas nasional?

2. Bagaimana karasteristik identitas nasional?

1
3. Apa saja faktor pembentukan identitas nasional?

4. Apa saja unsur – unsur identitas nasional?

5. Apa saja macam-macam bentuk identitas nasional?

6. Apa fungsi identitas nasional?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penulisan makalah ini dimaksudkan


untuk menginformasikan dan menjelaskan membangun identitas nasional. Secara
khusus karya tulis ilmiah ini akan menginformasikan dan menjelaskan hal – hal
sebagai berikut :

1. Pengertian identitas nasional

2. karasteristik identitas nasional

3. faktor pembentukan identitas nasional

4. unsur-unsur identitas nasional

5. macam-macam bentuk identitas nasional

6. fungsi identitas nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas (identity) dalam kamus Oxford berasal dari bahasa Latin yaitu ‘idem’
atau sama dan dua makna dasar yaitu, pertama tentang kesamaan absolut dan yang
kedua adalah konsep pembeda atau perbedaan yang menganggap adanya konsistensi
dan kontinuitas (Jenkins dalam Heychles, 2012: 23). Identitas adalah soal apa yang
kamu miliki secara bersama-sama dengan beberapa orang dan apa yang membedakan
kamu dengan yang lainnya (Weeks dalam Barker, 2005: 221). Sementara itu kata
‘nasional’ merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih
besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan fisik, baik fisik seperti budaya, agama dan
bahasa maupun nonfisik seperti cita-cita, keinginan dan tujuan.

Himpunan kelompok inilah yang kemudian disebut dengan identitas bangsa


atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok yang
diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-
atribut nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah
suatu jati diri yang khas dimiliki oleh suatu bangsa dan tidak dimiliki oleh bangsa
yang lain. Dalam hal ini, tidak hanya mengacu pada individu saja, akan tetapi berlaku
juga pada suatu kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional adalah kumpulan
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari
ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan
nasional dengan acuan pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya.1

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era
globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme,
muncullah kebangkitan kembali kesadaran Nasional

1
M. Maman Sumaluddin, Identitas Nasional dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA, Vol. I, No. 2 (April
2018) hal 98

3
B. Karasteristik Identitas Nasional

Identitas setiap manusia ditentukan oleh ruang hidupnya, secara alami akan
berakulturasi dan membentuk ciri khas dalam norma kehidupan. Dalam antropologi
identitas merupakan suatu sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran
diri, golongan, komunitas dan negara sendiri. Identitas meliputi nilai, norma dan
simbol ekspresi sebagai ikatan sosial untuk membangun solidaritas dan kohesivitas
sosial untuk menghadapi kekuatan luar yang menjadi simbol ekspresi tindakan pada
masa lalu, sekarang dan mendatang.

Nasional berasal dari bangsa sendiri atau meliputi diri bangsa, maka identitas
nasional Indonesia ialah jati diri yang membentuk bangsa, yaitu berbagai suku
bangsa, agama, bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi
pancasila. Jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan
muatan dari masyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lain. Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yang sangat dibutuhkan
karena sebagai akar dalam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara2

Karakteristik akan identitas nasional bisa dikatakan sebagai ciri khusus,


kebiasaan atau pola hidup masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Untuk
Indonesia sendiri karakteristik identitas nasional yang dimiliki, seperti berikut ini:

1. Kesatuan Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terluas di dunia. Oleh karena itu,
setiap pulau di Indonesia memiliki adat istiadat, bahasa dan kebudayaan yang berbeda
–beda. Mulai dari Sabang sampai Merauke. Kesatuan Indonesia ini merupakan
karakteristik identitas nasional Indonesia yang sangat berharga dan unik. Bahkan
menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia.

2. Persamaan Nasib

Hal ini dibuktikan dengan sejarah yang menegaskan bahwa Indonesia dijajah
oleh bangsa asing dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tersebut dirasakan hampir

2
Minto Rahayu, Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa, (Depok:
Grasindo, 2007), hlm. 56.

4
seluruh rakyat Indonesia pada masa itu. Hal ini tercermin dalam identitas nasional
yang ada pada pembukaan UUD 1945.

3. Keinginan Untuk Merdeka

Semua penduduk Indonesia memiliki keinginan untuk sama – sama terbebas


dari belenggu penjajahan, baik penjajahan fisik maupun mental. Bahkan hal ini sudah
tercantum di UUD 1945 yang berbunyi “segala bentuk penjajahan di muka bumi ini
harus dihapuskan3

C. Faktor Pembentukan Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi,
ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia
sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa
Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor
historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia,
beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil
dari interaksi dari berbagai faktor tersebut.4

Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara
warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa.
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad
dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi
(industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka
kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat,

3
Fina Dhea “ https://rumusrumus.com/identitas-nasional/ “ diakses pada tanggal 6 Maret 2020
4
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), (Yogyakarta: UNY Press. 2013),
hal. 98

5
semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling
bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan
anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas
dan persatuan dalam masyarakat. 5

D. Unsur-unsur Identitas Nasional

1. Aspek Alamiah, Terdiri Atas :


a. Suku bangsa

Bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang mempunyai adat istiadat,
bahasa, budaya daerah yang berbeda-beda, dan mendiami ribuan pulau di wilayah nusantara.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan kelompok sosial atau kesatuan hidup
manusia yang mempunyai sistem interaksi dan sistem norma yang mengatur interaksi
tersebut. Adanya komunitas dan rasa identitas yang menyatukan semua anggota serta memilik
sistem kepemimpinan sendiri.

b. Wilayah nusantara

Terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, yang tersebar dan membentang di
khatulistiwa serta terletak di posisi silang yang strategis. Secara kontekstual wilayah
nusantara mengandung keunggulan dan kelemahan juga kerawanan. Kondisi dan konsteplasi
perlu dicermati secara utuh dalam perumusan kebijakan politik.

2. Aspek Sosial
a. Agama

Di Indonesia terdapat enam agama yang diakuui oleh negara,dan masih banyak
alairan kepercayaan oleh masyrakat secara ekslusif,serta melaksanakan tata ibadah menurut
kepercayaannya itu.kenyataan terpahit umat beragama di Indonesia adalah konflik antar
mereka sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia.konflik yang awalnya bersifat
sosial,ekonomi politik berkembang menjadi nuansa beragama.di Indonesia kaum agamawan
pun memikul tanggung jawabdalam penegakan hukum untuk hal ini.

b. Budaya
Budaya adalah hasil kegiatan penciptaan batin(akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan digunakan sebagai rujukan untuk
bertindak dalam menghadapi lingkungan. Intinya kebudayaan merupakan patoka nilai-nilai

5
A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), (Jakarta: IAIN Jakarta Press. 2000), hal. 61

6
etikan dan moral.Pluralisme kebudayaan yang menjadikan konsep bhineka tunggal ika
semakin populer di masyarakat. Kebudayaan nasional perlu diisi oleh nilai nasional sebagai
pedomanbagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembentukan identitas bangsa sebagai pola pikir(mindset) dan sikap mental untuk
memajukan adab dan kemampuan bangsa tugas utama pembangunan kebudayaan nasional.
Pengembangan budaya pluralisme merupakan kenyataan hidup(living reality) yang
tidak mungkin diabaikan, bahkan perlu dihormati sebagai ramuan dasar untuk membangun
kemanunggalan sikap dan perilaku dan menjadi identitas serta menjadi kebangaan indonesia
yang dilandasi oleh pancasila.nilai-nilai dalam pancasila tuntunan dasar dari segenap sikap,
perilaku, dan gaya hidup bangsa Indonesia.
c. Bahasa

Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku


bangsa,maka diperlukan pernyataan bahasa untuk memudahkan komunikasi antar suku.
Menurut Aldous Huxley, tanpa kemampuan berbahasa maka manusia tak mungkin
mengembangkan kebudayaannya, sebab tanpa mempunyai bahasa maka hilang pulalah
kemampuan untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi satu kepada generasi lainnya.
Tahun 1928 bahasa melayu yang merupakan bahasa transaksi perdagangan berbagai etnis
yang mendiami kepulauan nusantara dijadikan bahasa melayu Indonesia melalui sumpah
pemuda. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional, serta sekarang dalam
kehidupan kenegaraan dijadikan bahasa negara.

3. Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai ideologi negara indonesia dimuat dalam pembukaan UUD 1945
sebagai sistem idea secara normatif memberikan persepsi, landasan, serta pedoman tingkah
laku bagi suatu masyarakat bangsa dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan bangsa dan negara. Dalam ideologi pancasila tercantum pemikiran konprehensif
integral dari situasi kehidupan bangsa di Nusantara yang sebrba majemuk dan menganut
integralistik.

Ideologi pancasila dijadikan pandangan hidup(way of life) dari bangsa Indonesia,


dasar filsafat NKRI(philospohy of state0, dan norma dasar negara(staatfundamentals-
norm)dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan dalam tatanan berbangsa dan bernegara.

4. Integrasi Nasional

Menurut Sumarsono dkk. pengertian Integrasi Nasional merupakan komunitas dan


interaksi suku bangsa yang mendiami bumi nusantara sejak tahun 1928 dalam semangat

7
Sumpah Pemuda, aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui olah bangsa-bangsa lain didunia
melalui proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.

Keanekaragaman budaya merupakan sebagai faktor merekat integrasi nasional


merupakan kerangka berfikir secara filosofis segenap bangsa yang mengacu pada Wawasan
Nusantara.

E. Bentuk Identitas Nasional

. Berikut adalah penjelasan mengenai bentuk identitas nasional Indonesia yang


meliputi, bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan Indonesia, hukum,
dan kebudayaan daerah

1. Bendera Negara, yaitu Sang Merah Putih Warna merah berarti berani, warna
putih berarti suci, merah berarti berani yang melambangkan tubuh manusia, putih
berarti suci yang melambangkan jiwa manusia, keduanya saling melengkapi dan
menyempurnakan Indonesia. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa
kerajaan di Indonesia. Bendera sang Merah Putih dikibarkan ketika Proklamasi
Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Bendera Merah Putih dijahit oleh ibu
Fatmawati yang merupakan istri presiden Soekarno
2. Bahasa Negara Indonesia Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan
hasil kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai
bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan diikrarkan srbagai
bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitas nasional
Indonesia.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila. Pada tanggal
13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar 1945. Salah
seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang
negara . tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia
ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa
Indonesia sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang
lambang negara. Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan
seketaris Muhammad Yamin.

8
a. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti
cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

b. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat
melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan perempuan
mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-
laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga
menjadi kuat seperti sebuah rantai

c. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon


beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku
bangsa yang menyatu di Indonesia.

d. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk
mendiskusikan sesuatu.

e. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena
padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.

4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam
undang-undang No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan
pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara
kenegaraan.6

5. Hukum

6
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hal. 33-38.

9
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD
1945 setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan
ketentuan konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam
kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan
hukum.

6. Kebudayaan Daerah

Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang berjumlah 1340 suku
bangsa, jumlah bahasa yang ada di Indonesia berjumlah 724 bahasa, jumlah
budaya yang ada di Indonesia berjumlah 7241 karya budaya dan jumlah ras di
Indonesia ada 4 yaitu Papua Melanozoid, Negroid, weddoid, dan Melayu
Mongoloid. Masyarakat Indonesia mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam
ragam bahasa, mempunyai budaya daerah. Kemudian budaya daerah ini
ditetapkan sebagai budaya nasional dan identitas nasional.

F. Fungsi identitas nasional

fungsi identitas nasional adalah sebagai berikut :

1. Karasteristik suatu bangsa

Yang pertama, identitas nasional berfungsi sebagai karakteristik suatu


bangsa. Bangsa yang memiliki karakteristik atau ciri khas tertentu akan lebih mudah
dikenali daripada bangsa yang tidak memilikinya.

Identitas tersebut bisa dijadikan trademark yang bisa digunakan bangsa lain


untuk mengingat bangsa kita. Oleh karena itu, suatu bangsa perlu menciptakan
karakter yang baik agar dikenal baik pula oleh bangsa lainnya.

2. Alat pemersatu bangsa

Yang kedua, identitas nasional berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.


Sebagai bangsa yang terdiri dari ribuan suku bangsa, etnis, dan budaya, negara
seperti Indonesia membutuhkan suatu identitas nasional yang akan menyatukan
seluruh warga negaranya.

10
Identitas ini yang membuat suatu bangsa yang majemuk menjadi satu dan
kuat. Dengan berdiri pada satu identitas yang sama, tidak ada lagi perbedaan yang
bisa memunculkan perpecahan.

3. Berbeda dengan bangsa yang lainnya

Yang ketiga, identitas nasional berfungsi sebagai ciri khas yang menjadi
pembeda dengan bangsa lainnya. Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-
masing. Hal itulah yang membedakannya dengan negara lainnya yang ada di dunia.

4. Landasan Negara

Yang keempat, identitas nasional juga bisa berfungsi sebagai landasan


negara. Identitas yang dimiliki oleh suatu negara bisa digunakan sebagai panduan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa. Tidak hanya itu, identitas nasional
juga bisa digunakan sebagai pengingat akan potensi yang dimiliki bangsa tersebut,
misalnya Indonesia disebut sebagai negara maritim karena potensi kekayaan lautnya
7
yang sangat besar.

7
Hary Indrianto, “ https://www.daftarpustaka.org/pengertian-unsur-pembentuk-dan-fungsi-identitas-
nasional/ “ diakses pada tanggal 5 September 2020

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional


yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang
lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:

d. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

e. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

f. Pancasila

g. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

h. Hukum Penerapan

i. Kebudayaab daerah

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir,


pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata
lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,
dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional


yaitu faktor primodial dan faktor kondisional. Identitas nasional merupakan
jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup.
Politik Identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan
kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi
yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu

12
B. SARAN

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat


bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

M. Sumaluddin Maman. Identitas Nasional dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah .


April 2018, SMA, Vol. I, No. 2

Rahayu Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati


Diri Bangsa, Depok: Grasindo,

Fina Dhea “ https://rumusrumus.com/identitas-nasional/ “diakses pada tanggal 6


Maret 2020

Sunarso, dkk.. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi). ,


Yogyakarta: UNY Press.,

A. Ubaidillah, dkk. 2000. Pendidikan Kewargaan (Civic Education). Jakarta: IAIN


Jakarta Press.

Maulana Arafat Lubis , 2018. Pembelajaran PPKn,. Yogyakarta: Samudra Biru

Hary Indrianto, “ https://www.daftarpustaka.org/pengertian-unsur-pembentuk-dan-


fungsi-identitas-nasional/ “ diakses pada tanggal 5 September 2020

13

Anda mungkin juga menyukai