Anda di halaman 1dari 6

Nama : Disya Pratistaning Ratriatmaja

NIM : 221709638

Kelas : 4SD1

Kode : 60W9W

STATISTIK DISTRIBUSI DAN JASA

Statistik Ekspor

A. Perdagangan global
- Terjadi karena ada comparative advantages. Contohnya: Untuk memproduksi minyak
goreng, setiap satu unit input menghasilkan 20 unit minyak goreng di Indonesia,
namun di Tiongkok hanya 10 unit. Sebalinya, untuk setiap unit input menghasilkan 4
HP di Indonesia sedangkan di Tiongkok menghasilkan 50 unit HP.
- Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan:
a) Perdagangan tertutup  tanpa perdagangan global, setiap negara ingin
memproduksi keduanya karena rakyat ingin mengonsumsi keduanya.
Dilakukan dengan cara memakai separuh sumber daya untuk masing-masing
komoditas, sehingga outputnya pun menjadi setengahnya.
b) Perdagangan terbuka  setiap negara spesialisasi produk unggulannya

B. Teori Perdagangan Internasional


- Adam Smith/ Bapak Ilmu ekonomi (1776)  perdagangan terbuka antar negara
akan membawa keuntungan bagi negara terlibat.
- Syarat:
 Salah satu negara tidak memperoleh surplus perdagangan dengan
menciptakan defisit neraca perdagangan bagi mitra dagangnya.
 Setiap negara focus memproduksi barang dengan keunggulan mutlak
(absolute advantage)
 Kelebihan barang produksinya dapat dijual (ekspor) ke negara lain yang tidak
memproduksi barang tersebut.
- Gains yang didapatkan dari perdagangan internasional: (Adam Simth)
 Memberi manfaat bagi negara konsumen memperoleh barang lebih murah
sehingga konsumsi lebih banyak
 Negara produsen mengalami peningkatan pendapatan
 Terms of trade (TOT) atau harga relative barang dari suatu negara yang
melakukan transaksi perdagangan

C. Comparative Advantage
- Kemampuan seseorang, perusahaan, kabupaten, provinsi, atau negara dalam
memproduksi barang dan jasa sedemikian rupa sehingga besaran biaya yang dipilih
untuk digunakan (opportunity cost) lebih rendah disbanding orang lain, perusahaan
lain, kabupaten lain, provinsi lain, atau negara lain.
- Ditemukan oleh Robert Torrens (1815)
- Dipromosikan oleh David Ricardo (1817)
- Diformulasikan oleh Srafa (1955), sebagai berikut:
 Penentu tingkat keuntungan adalah keunggulan komparatif, bukan
perdagangan internasional
 Jika suatu negara kurang efisien disbandingkan negara partner dalam
memproduksi dua barang atau lebih, kedua negara tersebut masih dapat
melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak
 Negara pertama harus melakukan spesialisasi produksu komoditas yang
absolute disadvantage-nya lebih kecil dan mengimpor komoditas yang
absolute disadvantage nya lebih besar
- Berkaitan dengan perbandingan sumber daya alam.

D. TOT (Terms of trade)


TOT = PA/PB ;
dimana PA = harga barang ekspor negara A dan PB = harga barang impor dari negara B
- Butuh indeks harga jika komoditas >1
- TOT Indeks sebagai nilai tukar perdagangan internasional dengan rumus sebagai
berikut
ToT = Indeks harga ekspor/ indeks harga impor
- Indeks TOT naik ketika pertumbuhan harga barang ekspor lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan harga barang impor. Artinya lebih sedikit barang ekspor
yang diperlukan untuk mengkompensasi volume impor saat ini
- Indeks TOT turun ketika sebaliknya. Artinya perlu lebih banyak barang yang
diekspor untuk mengkompensasi volume impor saat ini yang meningkat

E. Competitive Advantage
Menurut M.E. Porter, 1985. Keunggulan kompetitif terjadi ketika seseorang, suatu
perusahaan, Lembaga, prov, kab, atau negara mempunyai inti (core values) dan mampu
melaksanakannya. Indikator untuk mengukur keunggulan kompotetitif antara lain, yaitu:
1) Keunikan produk
2) Kualitas produk
3) Harga bersaing
4) Faktor tak terduga / irregularity
- Berkaitan dengan persaingan sumber daya manusia.

F. Pengumpulan Data Statistik Ekspor


- Subdit Statistik Ekspor di BPS bertanggung jawab untuk : teknis, metode
pengumpulan data, metode pengolahan data, diseminasi data, sumber dana
- Subdit Basis Data melakukan pengolahan elektronik berdasarkan panduan subdit
Stat. Ekspor.
- Pengumpulan data statistik ekspor:
 Data utama berasal dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang
dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai kepada setiap eksportir
 Data lainnya berasal dari kantor pos, survey khusus ekspor tradisional
 Ditjen Bea dan Cukai mengirim copy dokumen PEB ke BPS dan BI
- Riwayat kegiatan:
 Sudah ada sejak penjajahan Belanda (perdagangan internasional Hindia
Belanda)
 Data PEB sudah ada sejak tahun 1970
 Perubahan yang terjadi dari kegiatan sebelumnya
 Peningkatan kualitas/mutu data dan percepatan waktu rilis data dari akhir
bulan menjadi tengah bulan
- Frekuensi pengumpulan data ekspor:
1. Harian
2. Mingguan
3. Bulanan
- Tipe pengumpulan data:
1. Longitudinal
2. Trend studies
- Klasifikasi yang digunakan:
1. Klasifikasi/ Master Wilayah
2. Klasifikasi/ Master Komoditas
3. Klasifikasi/ Master Lapangan Usaha
4. Klasifikasi/ Master Lainnya
- Variabel utama dan konsep yang digunakan

- Cara pengumpulan data ekspor:


1. Kompilasi: dari data Bea Cukai
2. Rancangan sampel: pelaku ekspor yang terdaftar di BC
3. Cakupan wilayah: seluruh Kab/Kota
4. Unit observasi: semua eksportir
5. Cakupan responden: semua eksportir yang menggunakan data kepabeanan
- Metode pengumpulan data ekspor:
1. Pilot Study
2. Instrumen: adm pabean PEB 3.0 dan PPFTZ-0.3
3. Petugas Pengumpul data: staf BPS dan mitra
4. Pengawas/ kortim: pejabat/staf terkait
5. Pencacah: pejabat/staf terkait/mitra
6. Pelatihan Petugas
7. Metode mengetahui kinerja pengumpulan data : Revisit, task force
8. Penyesuaian non-response: tidak ada penggantian sampel, karena lengkap

G. Pengolahan data statistic Ekspor


- BC mengirim softcopy dokumen PEB ke BPS dan BI setiap bulan. Kemudian BPS
melakukan pengolahan data berdasarkan realisasi pemasukan pengiriman barang ke
luar Indonesia, sedangkan BI berdasarkan transaksi pembayaran yang dilakukan.
- Metode pengolahan
1. Batching
2. Editing
3. Coding
4. Data entri/scan
5. Verifikasi
6. Validasi
7. Tabulasi teknologi/aplikasi yang digunakan
- Metode analisis:
1. Deskriptif dan trend unit analisis
2. Komoditi, volume, nilai FOB, negara tujuan, moda transportasi, provinsi asal
3. Unit kerja lain yang menggunakan data ini: Neraca, Analisis, Stat Produksi
- Perlakuan terhadap outlier dan peningkatan kualitas data:
1. Lakukan verifikasi manual
2. Masukkan data ke sistem KUDEX (Kualitas Data Ekspor)
3. Perbaiki data dengan mempertimbangka variable nama, perusahaan, volume, dan
nilai FOB
4. Mencari informasi melalui web tatau konfirmasi via telepon ke usaha ybs bila ada
data yang mencurigakan
5. Memperluas cakupan data serta percepatan angka realisasi
- Diseminasi Publikasi
 Data lengkap sejak tahun 1970, dan tersedia di publikasi IMF.

Anda mungkin juga menyukai