Anda di halaman 1dari 4

Nama : viki lesmana

Kelas : 18a
Nim : 18010019

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 10X12 M
b. Tipe rumah : permanen
c. Kepemilikan : orang tua
d. Jumlah dan rasio kamar : 5 kamar
e. Ventilasi jendela : cukup dengan ventilasi di setiap kamar
f. Perabot rummah tangga dan penataan : Televisi ,kursi ,kulkas ,lemari , dll
g. Jenis lantai : keramik
h. Pemanfaatan ruangan : baik dengan penerangan yang cukup
i. Septic tank : ada dan lebih dari 10 m
j. Sumber air : pdam
k. Kamar mandi : terdapat 1 kamar mandi
l. Keadaan dapur : bersih untuk tempat makan berada di
dapur
m. Kebersihan lingkungan : cukup bersih
n. Perasaan keluarga terhadap rumah : keluarga merasa nyaman dengan
keadaan rumah
o. Keamanan lingkungan : aman tidak ada bahaya mengancam
p. pembuangan sampah : sungai
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang luas
a. Tipe lingkungan : desa
b. Tipe tempat tinggal : hunian
c. Kebiasaan : klien dengan tetangga sekitar rumah sangat dekat
sehingga terbiasa saling membantu bila salah satu mempunyai kegiatan
dilingkungannya.
d. Aturan : keluarga diminta untuk ikut kerja bakti demi
kebersihan lingkungan.
e. Budaya : budaya yang digunakan adalah gotong royong .
f. Lingkungan umum : sosial
g. Kelas sosial : menengah
h. Perubahan demografis : tidak terjadi perubahan demografis
i. Pelayanan kesehatan : klinik , bidan, puskesmas
j. Fasilitas umum : pasar , apotik , minimarket , dll
k. Transportasi keluarga : speda roda 2
l. Transportasi umum : angkutan umum
m. Insiden kejahatan : pernah terjadi kerusuhan di lingkungan sekitar
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. AB memang menetap di daerah Desa Tanggul wetan , transportasi yang
sering digunakan kelurga adalah motor , keluarga pergi dari rumah untuk sekolah dan
bekerja .
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. Z dan keluarga Tn. AB berkumpul bersama keluarga jika ada waktu
senggang di sore hari , interaksi bersama masyarakat disekitar baik dan saling
membantu , keluarga sering berinterikasi dengan masyarakat dengan menghadiri acara
pengajian rutin 1 minggu sekali
5. Sistem pendukung keluarga
Penolong keluarga saat membutuhkan bantuan adalah saudara yang kebetulan hidup
berdampingan , hubungan keluarga dengan masyarakat sangat baik , keluarga
memecahkan masalah dengan bermusyawarah antar keluarga ,fasilitas penunjang
kesehatan keluarga adalah bpjs.
6. Denah

Kamar 2 Kamar 3 Kamar 5


Ruang tamu

Kamar 1 Kamar Keluarga Kamar 4

LANTAI
LUAR musholla

Dapur
D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola dan Komunikasi Keluarga


a. Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi
atau sesuai dengan pertanyaan perawat, tapi terkadang jika kata-katanya terlalu sulit
maka harus disederhanakan agar klien dapat mengerti.
b. Anggota keluarga tidak mengutarakan keinginan dan perasaan dengan sangat jelas.
c. Aggota keluarga sangat efektif dalam memberikan klarifikasi
d. Anggota keluarga memberikan respond yang baik terhadap pesan.
e. Setiap angggota keluarga mendengar pesan yang disampaiakan
f. Setiap anggota keluarga mengutarakan asumsi dengan jelas dan tidak menghakimi.
g. Keluarga berkomunikasi secara langsung.
h. Pesan-pesan emosional disampaikan keluarga secara langsung,
i. Hanya jika anaknya sulit diberitahu atau nakal.
j. Emosi disampaikan dengan kata kata saja
k. Emosi-emosi yang disampaikan bersifat positif,
l. Komunikasi dalam keluarga berjalan lancar dan dilakukan sepanjang waktu terutama
antara Ny S dengan anak-anaknya, sementaran Tn S hanya dapat leluasa pada waktu
diluar jam kerja dan pada hari-hari libur seperti sabtu dan minggu
m. Pesan-pesan penting di dalam keluarga disampaikan langsung oleh isteri kepada
suami, atau sebaliknya.
n. Jika suami ada di luar kota seperti sekarang komunikasi melalui hand phone.
o. Tidak ada perantara dalam komunikasi keluarga tersebut
p. Ya , sesuai
q. Ya sesuai dengan konteks
r. Dalam keluarga tidak tampak jenis-jenis komunikasi yang sifatnya disfungsional.
s. Tidak banyak masalah dalam keluarga yang ditutupi, hanya saja keluarga cenderung
menyampaikan kondisi keluarganya baik-baik saja.

2. Struktur Kekuasaan
Keputusan dalam Keluarga
1) Di dalam keluarga keputusan berada ditangan suami (Tn.AB) melalui musyawarah
dengan angota keluarga lainnya.
2) Penggunaan keuangan keluarga ditentukan bersama-sama antara isteri dan suami,
sementara anak-anak karena masih kecil tidak ikut menentukan.
3) Keluaraga tidak pernah melakukan atau memberikan keputusan untuk pindah tempat
tinggal maupun pindah kerja.
4) Pendisiplinan kegiatan-kegiatan anak dilakukan oleh Tn AB dan Ny S secara
bersama-sama.
5) Keputusan di dalam keluarga diputuskan dengan musyawarah antar keluarga.
6) Selama ini keluarga tidak memiliki konflik terkait keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan oleh keluarga.
7) Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan adalah dengan
model penghargaan terhadap setiap masukan dari anggota keluarga.
3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
1) Tn AB berperan sebagai kepala keluarga, ayah serta sebagai suami, dan
pemberi nafakah di dalam keluarga. Sementara di luar berperan sebagai
pekerja PT Sampoerna , ia juga memiliki peran sebagai warga dalam
masyarakatnya. Ny S berperan sebagai isteri bagi suami dan ibu bagi anak-
anaknya, Ia mengatur kehidupan rumah tangga dan di dalam masyarakat
berperan sebagai anggota ibu ibu pengajian An. A dan An N berperan
sebagai anak dan sebagai pelajar di sekolahnya.
2) Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing sehingga tidak
terjadi konflik peran dalam keluarga
3) Keluarga melakukan perannya secara kompeten dengan saling menghargai
satu sama lain.
4) Sangat efektif ketita anak membutuhkan peran kedua orang tuanya.
b. Struktur peran informal
1) Terdapat peran-peran informal dalam keluarga dimana anggota keluarga
sebagai bagian dari masyarakat, dan di dalam rumah orang tua berperan
sebagai guru dan teman bagi anak-anaknya.
2) Tujuan melakukan peran informal agar orangtua lebih bisa mendidik dan
mengawasi anaknya. Peran-peran informal bersifat yang disfunngsional yaitu
peran orang tua sebagai guru yang memberi pelajaran pada anak dengan
menyakiti (menjewer) anak jika nakal dan tidak mau belajar. Orang yang
memainkan peran tersebut menjadi ditakuti jika marah oleh anak
c. Analisis model peran
1) Yang menjadi model dalam menjalankan peran keluarga adalah ayah
2) Di dalam keluarga kondisi status sosialnya mempengaruhi peran-peran
keluarga, ayah yang bekerja selama 12 jam penuh mengakibatkan anak lebih
banyak bersama ibu.

4. Struktur Nilai-Nilai Keluarga


a. Nilai nilai yang dominan dalam keluarga yaitu taat beragama
b. Terdapat Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas karena mayoritas masyarakat adalah menganut agama yang
sama yaitu islam, dan berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa sehingga kebasaan
pun hampir sama.
c. Nilai-nilai yang telah dianut keluarga sangat penting sehingga harus
tetap dijaga yaitu seperti kewajiban menjalankan perintah agama, anak harus berbakti
pada orang tua dan sebagainya.
d. Nilai-nilai tersebut dianut secara sadar.
e. Tidak terdapat konflik nilai di dalam keluarga.
f. Kelas sosial keluarga berada pada masyarakat menengah, latar
belakang kebudayaan yang berasal dari suku jawa mempengaruhi nilai-nilai keluarga
seperti nilai yang tidak menyalahkan aktifitas merokok, melarang anak untuk bermain
hujan-hujanan dan sebagainya.
g. Nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga dimana
adanya nilai yang tidak mempermasalahkan kebiasaan hidup tidak sehat seperti suami
yang merokok tetap dibiarkan, melarang anak main hujan-hujanan juga baik untuk

Anda mungkin juga menyukai