Anda di halaman 1dari 3

Transmisi interseluler melalui jalur meridian, dimana titik akupunktur

terdiri dari kumpulan sel yang relatif lebih mudah berubah pola kelistrikannya

dengan pemberian rangsangan yang relatif minimal, yang kemudian terjadi

perubahan energi kimia yaitu reaksi pembentukan ATP dari mitokondria menjadi

energi listrik berupa aliran elektron kemudian didistribusikan sebagai energi

intraseluler menyebabkan perubahan potensial sel aktif lainnya pada jalur

meridian yang disebut bioinformasi dalam titik dan meridian akupunktur (Saputra,

1997). Saputra (1999) menggunakan ITP untuk membuktikan konsep tersebut,

dimana terjadi migrasi aktif ITP dari titik akupunktur hingga mencapai organ

yang dituju.

Dengan pendekatan biofisik dan biomolekuler yang berdasarkan

penelitian Kedokteran Nuklir, serta profil kelistrikan dapat membuktikan

eksistensi titik akupunktur tersebut ( Saputra, 1997). Dimana pemberian bahan

radioaktif teknesium perteknetat menampakkan migrasi isotop yang berbeda

dengan daerah kontrol merupakan salah satu fenomena karakteristik dari titik

akupunktur.Titik akupunktur merupakan kumpulan sel yang berbeda aktivitasnya

dibanding dengan sel di luar titik akupunktur dan secara listrik mempunyai

karakteristik tegangan tinggi dengan hambatan rendah dan migrasi aktif ITP

(Isotop Perteknetat). Pendekatan yang dilakukan melalui dua jalur :

a. Biologi Molekuler untuk proses dalam sel morfologi fungsional

b. Biofisika untuk proses aliran energi

Untuk pendekatan biofisika dalam masalah hiperpolarisasi adalah

pembentukan elektron dalam sel setelah rangsangan dan cara mengalirkan

rangsangan dari titik akupunktur yang tidak dapat dipisahkan dengan migrasi aktif

ITP (Saputra, 1999).

Menurut Lieberstein, 1973 electrically active cells mempunyai ciri-ciri :

a. Bervariasi bentuk dan fungsinya


b. b. Menunjukkan sifat listrik yang mempunyai aliran divergen
c. c. Terdiri dari reseptor dan modulator
d. d. Merupakan pace maker cells
e. Titik akupunktur sebagai pusat aktif yang terdiri dari kumpulan sel aktif
f. yang ada di permukaan tubuh yang mempunyai :
g. a. Sifat fisika yang dapat diatur.
h. b. Kemampuan sel untuk menimbulkan sifat listrik dan sebagai
i. elektrode mikro.
j. c. Dapat menimbulkan aliran elektron pada sel yang mempunyai daya
k. polarisasi setara.

AURI

Semua mahluk vertebrae membentuk embrio berdasarkan lapisan

eksoderm – mesoderm – endoderm dan hal ini juga terjadi pada pembentukan

telinga, kemudian diproyeksikan dengan asal embrional organ tubuh.

Pembentukan telinga yang terdiri dari 3 lapisan embrional, juga terbentuk area

persarafan spesifik di permukaan daun telinga. Oleh Bosy(1979) disusun

perspektif telinga untuk lebih mudah mempelajari akupunktur telinga.

Area stimulasi akupunktur telinga mulai diperkenalkan oleh DR.Paul

Nogier (Perancis) sebagai model homoniculus atau embrionik terbalik yang sesuai

dengan letak normal intra kurtain, juga secara embriologi telinga dibentuk oleh 3

lapisan embrional yaitu : eksoderm- mesoderm –endoderm yang disesuaikan

dengan model asal persarafan. Oleh karena itu telinga adalah dunia kecil tubuh

yang disebut sebagai sistem mikro akupunktur (Saputra & Andriani, 2008).

Penusukan jarum akupunktur akan menimbulkan reaksi menghambat lapar

dengan melalui hipotalamus, merangsang metabolisme dan mengaktivasi sistem

endokrin melalui terapi aurikular. Daerah otak secara klasik berhubungan dengan

pengaturan berat badan melalui bagian Hipotalamus Ventro Medial (VMH) yang

merupakan pusat kenyang; Hipotalamus Lateral merupakan pusat lapar.

Stimulasi listrik pada bagian dalam telinga tikus berhubungan dengan representasi

daerah gastrointestinal Aurikular yang merangsang pusat kenyang VMH tetapi

tidak pada pusat lapar LH. Terdapat hubungan neurofisiologis antara daerah Otak

dengan Akupunktur Aurikularis dalam mengatur perilaku makan dan aktifitas


visceral yang dipengaruhi oleh saraf Vagus Otonom.

Akupunktur telinga secara selektif dapat mengubah aktifitas hipotalamik

otak yang cenderung menimbulkan perangsangan pusat kenyang VMH

(Ventromedial Hipotalamus) selanjutnya menekan pusat lapar (Lateral

Hipotalamus) (Saputra, 2007).

Gambar 2.8 Hubungan Aurikularis dengan Otak dan Organ Bagian Dalam.

Pada penelitian ini dengan mencit sebagai sampel, titik akupunktur yang

dipergunakan :

1. Telinga : a. Shenmen (titik ini terletak di Triangular fossa Superior).

b. Lambung (titik ini terletak di Terminus dari Crus Helix)

Digunakan jarum tekan (press needle).

2. Tubuh :

a. Meridian Lambung :

Anda mungkin juga menyukai