Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum wr. wb.

Sebelum memulai tulisan ini perkenankan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama
saya Ellyza Yulianti istri dari Serka Sudirman, anggota Kompi Perhubungan Brigif Para Raider
18/Trisula, Jabung, Malang. Sehari-hari saya bekerja di UPT Puskesmas Jabung, Kecamatan
Jabung, sebagai bidan desa di Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung,Kabupaten Malang.
Sebagai Seorang tenaga medis, di masa pandemi ini saya tetap harus menjalankan tugas dan
tanggung jawab saya sebagai bidan desa. Dan di masa pandemi ini tentu saja saya sebagai
tenaga medis, memiliki tugas tambahan selain dari tugas pokok saya selaku bidan desa,
yaitu ikut berperan dalam melakukan pencegahan pandemi Covid-19 seperti pendataan,
sosialisasi, dan penanganan pasien Covid-19. Pandemi ini, membuat kami tenaga medis,
khususnya saya harus bisa mengubah bentuk pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.
Aktivitas pelayanan kesehatan, yang sifatnya mengumpulkan warga ditiadakan sementara
untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Namun, pelayanan kesehatan tidak bisa
dihentikan seluruhnya, salah satunya adalah pemberian imunisasi dasar untuk bayi usia 0-9
bulan. Pemberian imunisasi dasar sangat penting untuk tetap dilaksanakan sebab imunisasi
dasar menjaga kekebalan tubuh atau imunitas yang spesifik terhadap PD3I (penyakit yang
dapat dicegah dalam imunisasi) pada anak, karena kelompok rentan terinfeksi virus Covid-
19 salah satunya adalah bayi. Kegiatan Posyandu yang biasanya rutin dilaksanakan setiap
bulan, terpaksa pada masa pandemi ini dihentikan untuk sementara. Oleh karena itu,
pemberian imunisasi dasar dilaksanakan dengan menjadwal bayi-bayi yang waktunya
diimunisasi untuk datang ke Ponkesdes agar tidak terjadi kerumunan, dan tentu saja dengan
tetap memperhatikan protokol Covid-19. Selain itu, untuk pemeriksaan ibu hamil saya
membuat sistem kunjungan rumah.
Sebagai tugas tambahan, saya sebagai tenaga medis juga melakukan pendataan, orang
dalam pengawasan (ODP) Covid-19 atau mereka yang datang dari wilayah terkonfirmasi
Covid-19. Bukan tugas yang ringan, karena saya harus mengimbau dan memantau orang-
orang yang datang tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dengan respon
dan tanggapan yang berbeda-beda dari yang menerima sampai yang menolak. Namun, saya
tetap bersyukur karena dukungan dari berbagai pihak, semua dapat dilalui dengan lancar.
Disamping itu, ketika ada pasien dalam pengawasan(PDP) kami beserta tim satgas Covid-19
desa segera melakukan tracing (penulusuran kontak), kami juga harus mengambil sampel
rapid dan swab test terhadap warga yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.
Pengalaman saya selama pandemi ini, di desa tempat saya bertugas ada seorang pasien
dengan status PDP yang meninggal dunia, dengan hasil rapid testnya yang reaktif sementara
hasil swab testnya belum keluar. Sesuai petunjuk dari rumah sakit, pemakaman pasien
harus dilakukan dengan protokol Covid-19. Bukan hal yang mudah untuk menyampaikan ke
pihak keluarga dan masyarakat, belum lagi harus mencari relawan untuk memakamkan
jenazah, karena dari pihak rumah sakit hanyak mengantarkan jenazah sampai ke
pemakaman. Sedangkan untuk proses pemakaman merupakan tanggung jawab satgas
Covid-19 desa dan Puskesmas. Malam hari sebelum proses pemakaman saya beserta tim
satgas, harus menyiapkan semua kebutuhan untuk pemakaman salah satunya APD bagi
relawan yang ikut memakamkan. Saat proses pemakaman, saya bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa proses pemakaman tersebut sesuai dengan protokol Covid-19. Mulai
dari pemakaian APD para relawan, memastikan agar lokasi pemakaman steril dari warga
yang ingin melihat, dan mengawasi prosesi pemakaman sampai selesai.
Semua tugas saya terasa penuh tantangan Ketika dihadapkan dengan orang yang beragam
karakter serta sikap,tetapi ini sudah menjadi risiko dari tugas dan tanggung jawab saya.
Pada intinya, saya siap melakukan tugas pencegahan dini Covid-19 sesuai anjuran
pemerintah. Saat ini saya dihadapkan dengan dua sisi, yaitu ikhlas berbuat yang terbaik
untuk masyarakat dan juga menghadapi rasa takut karena pasien yang terkonfirmasi Covid-
19 di Indonesia semakin bertambah setiap harinya.
Akhir kata, saya mengimbau agar warga tetap patuh terhadap aturan pemerintah, terkait
pentingnya physical distancing, tidak berkerumun, memakai masker, dan berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai