Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GRANULOMA

Oleh :

Nama : Mohammad Daffa Duta P.

NIM : 201610101115

Kelompok : Bedah Mulut 2

PPMB CAVITRON

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Granuloma
tepat waktu.

Makalah Granuloma disusun guna memenuhi tugas PPMB Cavitron 2020.


Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
penulis maupun pembaca mengenai Granuloma.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang


telah membantu proses penyusunan makalah ini. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis sadar dalam penulisan makalah


ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi ataupun penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan yang dimiliki
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan oleh karenanya, penulis
dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Malang, 21 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
.............................................................................................................
i
Daftar Isi
.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ....................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................2
1.3 Manfaat .......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 3
BAB III PENUTUP ..........................................................................5
3.1 Kesimpulan................................................................................. 5
Daftar Pustaka.................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Benjolan pada gusi gigi geraham seringkali dianggap sebagai salah satu


masalah yang tidak berbahaya. Selain hanya tumbuh begitu saja, umumnya
benjolan semacam ini juga tidak menimbulkan rasa nyeri yang berkepanjangan.
Kecuali jika terdapat masalah lain seperti gigi berlubang parah busuk. Namun,
munculnya benjolan tersebut juga harus diwaspadai sebagai salah satu munculnya
granuloma gigi.

Granuloma atau dalam bahasa medis disebut sebagai granula merupakan


kondisi munculnya daging tumbuh pada akar gigi. Masalah ini sering ditemui
pada akar gigi geraham yang sering ditandai dengan adanya benjolan padat yang
memiliki ukuran sekitar 5 – 8 mm. Granuloma sendiri terjadi akibat adanya
komplikasi dari masalah gigi berlubang pada bagian pulpa gigi (pulpitis).

Pulpitis yang tidak diobati akan menimbulkan reaksi pada saraf gigi dan
menyebabkan daerah sekitar gigi menjadi meradang dan timbul benjolan.
Meradangnya akar gigi seperti inilah yang disebut sebagai granuloma gigi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Granuloma itu?
2. Apa penyebab terbentuknya Granuloma?
1.3 Manfaat
1. Mampu memahami dan menjelaskan apa itu Granuloma
2. Mampu memahami dan mejelaskan apa saja hal-hal penyebab
terbentuknya Granuloma
BAB II
PEMBAHASAN

GRANULOMA
Salah satu kelainan yang terdapat pada gigi adalah granuloma. Granuloma
gigi adalah pembentukan jaringan granulasi secara berlebihan sebagai respon
rangsangan infeksi gigi. Granuloma adalah suatu pertumbuhan jaringan
granulomatus yang bersambung dengan ligamen periodontal disebabkan oleh
matinya pulpa dan difusi bakteri dan toksin bakteri dari sekitarnya melalui
foramen apikal dan saluran lateral. Granuloma gigi merupakan jaringan yang
pada dasarnya komposisi inflamatori kronis, dan bukan tumor. Disebut granuloma
karena granuloma berisi jaringan granulomatus, yaitu jaringan granulasi dan sel
inflamatori kronis yang menginfiltrasi stroma jaringan penghubung fibrousnya.

Karies yang meluas dan tidak dirawat dapat mengakibatkan hilangnya


mahkota gigi sepenuhnya dan menyisakan akar (sisa akar) atau disebut juga
sebagai gangren radiks. Gangren radiks biasanya memiliki lesi periapikal yang
bersifat kronis dengan tidak ada gejala ataupun eksaserbasi akut akibat
infeksi sekunder yang mengakibatkan rasa sakit. Beberapa lesi periapikal yang
sering terjadi di antaranya adalah, granuloma periapikal dan kista radikular.

Gejala klinis dari granuloma periapikal dan kista radikular sangat sulit
dibedakan, biasanya pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri, dengan tes perkusi
dan druk negatif. Oleh karena berhubungan dengan pulpa yang telah nekrosis.
Lesi periapikal yang sering terjadi akibat adanya kematian pulpa di antaranya
adalah, granuloma periapikal dan kista radikular. Gejala klinis kedua lesi ini
sulit untuk dibedakan, untuk penegakan diagnosa diperlukan adanya
pemeriksaan penunjang. Periapikal granuloma atau dental granuloma merupakan
lesi yang berbentuk bulat dengan perkembangan yang lambat yang berada
dekat dengan apex dari akar gigi, biasanya merupakan komplikasi dari
pulpitis. Terdiri dari massa jaringan inflamasi kronik yang berprolifersi
diantara kapsul fibrous yang merupakan ekstensi dari ligamen periodontal.
Dental granuloma merupakan bentuk keradangan kronis akibat
infeksi periapikal yang ditandai terbentuknya jaringan granulasi
pada tulang alveolar di daerah apikal gigi. Jaringan granulasi
merupakan respon fibroblastik dan proliferasi kapiler muda secara bersama-
sama. Jaringan ini bersama dengan sel makrositik dan limfositik juga
proliferasi sel sel untuk membentuk jaringan pengganti merupakan
tanda khas dari radang kronis. Apabila faktor jejas tetap ada (persisten),
maka respon radang kronis akan tetap bertahan dalam waktu yang lama
tanpa ada proses resolusi jaringan, inilah yang menyebabkan terjadinya
granuloma pada apical gigi yang non vital.

Granuloma.

Pada pemeriksaan rontgenografik tampak gambaran radiolusen


berbatas jelas di sekitar apical gigi dengan ukuran yang bervariasi..
Terkadang pada beberapa kasus, radiolusensi memiliki batas yang sangat
jelas yang ditandai dengan garis radiopaque atau daerah sclerotic bone di
sekeliling lesi. Batas yang jelas inilah yang membedakan gambaran
radiografis antara granuloma dengan abses, dimana pada gambaran radiografis
abses, radiolusensi tidak memiliki batas yang jelas.

Secara histologi, granuloma periapikal didominasi oleh jaringan granulasi


inflamasi dengan banyak kapiler, fibroblast, jaringan serat penunjang, infiltrat
inflamasi, dan biasanya dengan sebuah kapsul. Jaringan ini menggantikan
kedudukan dari ligamen periodontal, tulang apikal dan kadangkala dentin dan
sementum akar gigi,yang diinfiltrasi oleh sel plasma, limfosit,mononuklear
fagosit, dan neutrofil.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Granuloma pada gigi merupakan jaringan granulasi yang terbentuk sebagai
respon jaringan periapical kronis terhadap inflamasi, yang disebabkan adanya
karies gigi yang tidak dirawat bahkan sampai menghilangkan seluruh dari
mahkota gigi dan menyisakan gangren radiks yang terinfeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, B. 2010. Penatalaksanaan Pencabutan Gigi dengan Kondisi Sisa Akar
(Gangren Radiks). Jurnal Stomatognatic (J.K.G Unej) 7(2) : 89-95.

Fadhil Zuandi, Muhammad. 2017. Deteksi Citra Granuloma Melalui Radiograf


Periapikal dengan Metode Gabor dan Klasifikasi Support Vector Machine.
Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung.

https://s3.amazonaws.com/classconnection/525/flashcards/3517525/png/pyogenic
_granuloma-14A413EF8256596C85A.png

Anda mungkin juga menyukai