Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Salah
satu budaya yang kerap kali diterapkan adalah budaya yang menyangkut pada
ibu hamil. Kadang kala masyarakat akan melakukan apa saja dengan harapan
keselamatan pada ibu dan bayinya. Tidak jarang, budaya tersebut
bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan medis modern, sehingga
mengakibatkan permasalahan kesehatan pada ibu selama kehamilan.
Salah satu budaya yang berkembang di masyarakat terkait dengan ibu
hamil adalah praktik oyog. Oyog merupakan praktik pijat perut ibu hamil
oleh dukun yang mana dipercaya dapat mengubah posisi janin, mengurangi
keluhan kehamilan, dan tidak menimbulkan efek samping. Praktik Oyog oleh
dukun bayi masih menjadi kont roversi. Dalam dunia medis, gerakan pijat
perut ini hampir menyerupai gerakan Leopold II yang di lakukan oleh bidan
dan dokter spesialis kandungan pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Namun,
praktik pijat perut oleh dukun bayi tetap tidak boleh di lakukan oleh selain
tenaga kesehatan di luar fasilitas kesehatan karena ditakutkan ada gerakan
yang tidak sesuai dengan kondisi kehamilan, sehingga membahayakan janin
dan ibu hamil (Nurmalasari, Febriana, Ahmad, & Nida, 2018).
Risiko pemijatan perut pada ibu dapat menyebabkan sobekan dinding
rahim dan lilitan tali pusar pada bayi. Orang tua dan suami merupakan
pemegang keputusan utama ibu hamil agar dipijat perutnya. Mereka mengaku
memilih tindakan tersebut karena merasa Oyog merupakan satu-satunya
pilihan ketika mengalami ketidaknyamanan selama kehami lan. Padahal,
praktik Oyog ini juga tidak gratis (Nurmalasari et al., 2018).
Menilik dari fenomena diatas maka diperlukan suatu jasa pijat di masa
kehamilan berbasis kesehatan, karenanya kami bertujuan membuka usaha
pada bidang nursing kultural yaitu Pregnancy Spa untuk memberikan solusi
kepada ibu hamil terhadap dampak buruk dari budaya memijat perut ibu
hamil.
B. Manfaat
1. Memberikan solusi pada masyarakat terhadap dampak buruk budaya pijat
perut ibu hamil dengan menggunakan ilmu keperawatan.
2. Menjembatani antara budaya masyarakat dan ilmu kesehatan/
keperawatan.
C. Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha Jasa Pregnancy Spa ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada ibu hamil dan janin.
2. Untuk negoisasi budaya pijat perut saat hamil pada ibu hamil.
3. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.
4. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan khusunya untuk perawat.
D. Visi
Meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan janin berbasis kultural
nursing.
E. Misi
1. Memberikan perawatan profesional yang ditangani oleh tenaga perawat
dan bidan yang sudah berkompeten di bidangnya dengan jaminan
pelayanan terbaik bagi ibu hamil
2. Mendukung program pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB
3. Meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui upaya promotif dan
preventif dalam memenuhi derajat kesehatan masyarakat yang baik
dengan biaya terjangkau
4. Menjadi inspirator dan motivator lulusan pendidikan kesehatan
khususnya bidan dan perawat dalam mengembangkan jiwa
enterpreneurship di bidang kesehatan
Nurmalasari, Febriana, I. K., Ahmad, Z., & Nida, S. (2018). Intervensi Kesehatan
Berbasis Sosial - Budaya. Jakarta: Pencerah Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai