Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada
kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
Dasar Ahlussunah Waljamaah”. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang kita tunggu
syafa’atnya dihari kiamat nanti. Aamiin.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Aswaja Prodi
Pendidikan Agama Islam emester 1 yang diampu oleh pak. Nur Rois, M.Pd.
Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang senantiasa mendoakan
keberhasilan kami dimanapun kami berada. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penlisan makalah ini masih banyak


kekeliruan dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Selanjutnya, penulis berdoa
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, 29 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................2

A. Pengertian Akhlak........................................................................2
B. Penerapan Akhak dalam social masyarakat...............................5

BAB III PENUTUP....................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Tidaklah cukup bagi seorang hamba mengklaim dririnya sebagai bagaian
dari ASWAJA atau bagaian firqoh ANNAJIHAH karena merasa telah
mengikuti sunnah rosulullah SAW. Suatu hal yang sangat mendasar adalah
mengkaji dan memahami apa yang rosul lakukan dan ucapkan serta
bagaimana para sahabat meriwayatkan dan mensyarahi sebuah hadis
tentang suatu perkara. Dalam MAKALAH ini akan membahas pengetian
dan sejarah ahlusunnah wal jamaah.

II. Rumusan masalah


A. Apa pengertian Akhak ?
B. Bagaimana Penerapan Akhlak dalam social masyarakat ?

III. Tujuan
A. Menjelaskan tentang pengertian Akhlak
B. Menjelaskan Penerapan Akhlak dalam social masyarakat
PENDAHULUAN
A. Pengertian Akhlak

Akhlak adalah kata jama’ dari mufrad khulud yang artinya budi
perkerti, sopan santun, tindak tanduk atau ethika.

Akhlak menurut bahasa artinya tindak-tanduk atau kebiasaan-


kebiasaan. Jika tindak-tanduk baik disebut akhlak baik dan jika
jelek disebut akhak jelek.

Akhlak menurut istilah iman Al-GHazal adalah “Akhlak ialah


suatu bentuk(naluri asli) dalam jiwa seseorang manusia yang dapat
melahirkan sesuatu tindakan dan kelakuan dengan mudah dan
sepontan tanpa reka pikiran \”.

Jika naluri tersebut melahirkan sesuatu tindakan dan kelakuan


yang baik lagi terpuji menurut akal dan syara’, maka disebut budi
pekerti yang baik, tetapi manakala sebaliknya naluri itu melahirkan
sesuatu perbuatan dan kelakuan yang jahat, maka disebut budi
pekerti yang buruk.

sesuatu yang dijelmakan anggota lahir manusia, misalnya


tangan,mulut dan gerakan badan lainnya; juga yang dilahirkan oleh
anggota batin, yakni hati, yang tidak dibuat-buat.

Kebiasasan-kebiasaan yang tidak dibuat-buat itulah yang


disebut akhlak. Kalau kebiasaan-kebiasaan itu baik disebut akhlak
yang baik, dan kalau kebiasaan-kebiasaan itu buruk disebut akhlak
yang buruk.1

Tujuan akhlak

Akhlak bertujuan hendak menciptakan manusia sebagai


makhluk yang tinggi dan sempurna,dan membedakannya dari
makhluk-makhluk yang lain. Akhlak hendak menjadi manusia
orang yang berkelakuan baik, bertindak tanduk yang baik terhadap
manusia, terhadap sesama makhluk dan terhadap Allah Tuhan
1
Moh. Rifai, Akidah Akhlak, ( Semarang : CV Wicaksana, 1994) hal. 55
menciptakan kita sedang pembelajaran akhlak atau ilmu akhlak
bertujuan mengetahui perbedaan-perbedaan peranggai manusia
yang baik dan yang buruk,agar manusia dapat memegang perangai-
perangai yang baik dan menjauhkan perangai yang buruk, sehingga
terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat dimana tidak ada
benci membenci, curiga mencurigai antara satu dengan yang
lainnya, dimana tidak ada perkelahian, persengketaan dan tidak ada
pukul memukul antara sesame hamba Allah yang hidup di muka
bumi.

Yamg hendak dikendalikan oleh akhlak ialah tindakan lahir


manusia, tetapi karena tindakan lahir; itu tidak akan terjadi jika
tidak didahului oleh gerak-gerik hati, maka tindakan batin dan
gerak-gerik hatipun termasuk lapangan yang diatur oleh akhlak
juga.

Tidak akan terjadi perkelahian kalau tidak didahului oleh akhak


ialah tindakan batin, atau gerak-gerik hati yang benci. Karena hal-
hal tersebut diatas, dalam akhlak setiap orang diwajibkan
menguasai hatinya, dan mengontrol hatinya sendiri, karena
amggota batin adalah sumber dari segala tindakan lahir.

Jika setiap orang dapat menguasai tindakan batinnya, maka


dapatlah ia menjadi orang yang berakhlak baik.

Dengan adanya Akhlak yang baik dalam diri seseorang akan


muncul sifat- sifat yang baik yaitu:

1. Sifat-sifat Terpuji bagi Diri Sendiri


a.Sabar
Sabar artinya tabah, tahan menghadapi cobaan. Orang yang
sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disernangi atau
tidak mengenakkan dengan ridha dan menyerahkan diri
kepada Allah.
b.Rajin2

2
Rajin artinya suka, giat bekerja (belajar, dan sebagainya).
Rajin termasuk sifat terpuji. Oleh karena itu, kita harus
memiliki sifat ini. Misalnya “rajin pangkal pandai” ,
pepatah tersebut sering kita dengar. Tetapi masih banyak di
antara kita yang kurang menghayati akan makna dari
pepatah itu. Misalnya banaya ksiswa yang ingin pandai tapi
malas belajar.
c.Teliti
Teliti artinya cermat atau seksama..Dalam bidang apapun
kita diperintahkanuntuk bersikap teliti, Misal kita membaca
buku kita harus cdermat dan teliti agar kita memahami isi
buku itu dengan benar.
d.Hemat
Hemat artinya berhati-hati dalam menggunakan sesuatu.
Hemat lawannya boros. Hemat adalah salah satu sifat
terpuji. Isalam megajarkn hidup dalam kesederhanan dan
mencela hidup yang berlebihan.
e.Iklhas
Ikhlas artinya tulus hati atau hati yang bersih. Adapun yang
dimaksud ikhlas dalam uraian ini adalah mengharapkan
ibadah semata -mata hanya karena mengharap ridha Allah.
2. Sifat-sifat Terpuji terhadap Orang lain
1.Jujur
Jujur adalah memberitahukan atau menuturkan sesuatu
dengan sebenarnya. Lawan jujur adalah dusta. Dusta yaitu
memberitahukan sesuatu berlainan dengan yang
sebenarnya. Dalam bahasa sehari-hari jujur sering
diterjemahkan sebagai sikap terbuka, yakni tidak ada suatu
yang perlu dirahasiakan atau di tutup-tutupi. Jujur berarti
pula menempatkan sesuatu pada tempatnya yang
selayaknya sesuai tuntutan.
2.Pemaaf
Pemaaf adalah salah satu sifat terpuji yang berkaitandengan
orang lain. Seseorang pemaaf, jika ada oranglain berbuat
salah kepadanya ia tidak sakit hati.tidak benci kepada orang
orang yang bersalah itu. Ia selalu memaafkan kesalahan
orang, baik kesalahan yang tidak disengaja maupun
kesalahan yang disengaja.
3.Pemurah
Pemurah artinya suka memberi atau suka membantu.orang
yang pemurah adalah orang yang suka memberi bantuan
atau pertolongan kepada orang lain. Bantuan atau
pertolongan itu dapat berupa harta benda, tenaga,ataupun
pikiran. Sifat pemurah seseorang tampak terlihat dalam
sikapnya sehari-hari. Ia tidak segan-segan memberikan
bantuan kepada orang yang membutuhkan, baik diminta
ataupun tidak.
4.Menempati janji
Kita sering mendengar orang mengatakan :”Janji adalah
utang”. Maksudnya adalah bahwa janji itu harus di bayar.
Jika kita berjanji, maka kita wajib menepati janji tersebut.

B.PENERAPAN AKHLAK DALAM SOSIAL MASYARAKAT

1. Mengucapkan salam
Allah yang maha kuasa berfrman, “bila orang memberimu
salam dengan salam (yang baik), balaslah dengan salam yang
lebih baik atau (sedikitnya)sama baiknya.” (Qs an- Nisa’ 4:86).
Hal ini bearti ketika seseorang memberi anda perhatian, anda
seharusnya membalas dengan ucapan yang lebih baik atau
setidaknya sama baiknya.
Dapat kita lihat bahwa tak satupun agama atau
komunitas, yang memiliki ungkapan doa yang lengkap dan baik
dengan kata-kata yang indah paa saat salig bertemu satu sama
lain,kecuali islam. Doa-doa ini adalah : “ assalamu’ala-kum
warahmatullahi wa barakatuh.” Atau cukup dengan
:”assalamu’alaikum,” yang telah mencakup di dalamnya doa
kesehatan dan keelamatan hidup , kekayaan, anak-anak dan
istri, dan kedamaian didunia ini dan di akhirat. Orang yang
mendapat salam menjawab: “wa’alai- kum salam,”(dan
kesejahteraan unruk anda juga).
2.Berjabat tangan
Berjabat tangan atau memeluk adalah tanda dari
keramahan mereka dan menandakan hati yang penuh kasih
sayang, yang dimiliki seseorang Muslim pada saudara nya atau
sesame Muslim dan ini akan menghilangkan penyakit yang ada
didalam hati mereka, satu sama lain.
2. Menghormati yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda
Allah Yang Maha Agung telah menciptakan tahapan
dan derajat di antara manusia. Sesorang manusia
melewati tahapan-tahapan yang berbeda, hingga
menjadi tua dan uzur . pada mulanya pada waktu kecil,
ia menerima kasih sayang dari yang lebih tua. Ketika ia
mulai berumur, anak-anaknyalah yang menghargai
mereka sebagai ayah mereka dan menghormatinya.
Bagi yang leboh muda hendaknya menghormati yang
lebih tua, tanpa melihat apakah berasal dari keluaranya
atau bukan. Kemudian orang yang lebih tua harus
memperlihatkan rasa kasih sayangnya kepada orang
yang lebih muda. Dengan demikian akan tercipta
suasana yang harmonis dan damai diantara yang muda
dan tua.
3. Memuliakan guru dan orang berilmu
Perlu kita ketahua bahwa mencari ilmu adalah sangat penting
dan tinggi nilanya didalam pandangan allah dan Nabi – Nya.
Orang yang berilmu memiliki keutamaan yang lebih
dibandingkan orang yang hanya sibk beribadah saja, karena
oran berilmu adalah sebagai ahli waris nabi – nabi. Oleh karena
itu kita harus menghormati para ulama’ dan guru, menghargai
mereka karena mereka adalah mata air pengetahuan,
kebijaksanaan dan kecerahan.
4. Mengunjungi orang sakit
Secara keagamaan, moral dan kultural telah menjadi
kewajiban bagi kaum muslim untuk merawat dan
bersimpati serta menolong saudara-saudara Muslim
mereka,khususnnya orang orang
miskin,membutuhkan,lemah,dan orang-orang bukan
muslim yang membutuhkan pertolongan secara umum.
Sangat penting untuk tidak mengabaikan mereka
yang sedang sakit. Mereka juah lebih membutuhkan
simpati dan perhatian. Sesuai dengan banyak Hadist
Nabi Saw yang menyebutkan bahwa mengunjungi
orang-orang sakit adalah kewajiban seorang Muslim.
Nabi sendiri mengunjunggi orang sakit dan
mendoakannya dan menyuruh umatnya mengikuti
sunnah beliau.
Waktu mengunjunggi orang sakit adalah penting
untuk mendoakan mereka agar sehat kembali.
Memberikan simpati, rasa nyaman, riang. Jika yang
sakit adalah orang miskin, penting untuk membantunya
dengan uang atau sebagainya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kita sebagai makluk ciptaan Allah haruslah
berakhlak baik. Dimana dalam kehidupan sehari-
hari bisa kita terapkan. Dengan selalu mendekatkan
diri kepada Allah kita akan ingat dan taat. Agar kita
terhindar dari akhlak yang buruk agar tidak
merugikan diri kita sendiri jugan orang lain.
2. Saran
Demikianlah makalah ini kami uraikan diharapkan
dengan adanya makalah ini kita terhindar dari
akhlak yang buruk . dan terus berbuat baik agar
akhlak kita selalu terjaga menjadi pribadi dengan
akhlak yang baik. Agar terjadi kehidupan yang kita
inginkan yaitu bahagia di dunia dan bahagia di
akhirat.

.
DAFTAR PUSTAKA

Rifa’I, Moh. 1994. Aqidah Akhlak. Semarang : CV Wicaksana

Hag, Anwarul 2004. Remaja Berakhlak Mulia. Bandung ; Marja

Alfat, Masan. 1992. Aqidah Akhlak. Semarang ; PT Karya Toha Putra

Anda mungkin juga menyukai