SOLVABILITAS PERUSAHAAN
Created By :
i
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan adalah sebuah pengelolaan uang (dana) yang efektif dan efisien
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. (Wikipedia B. Inggris, 2016).
Istilah ini biasanya diterapkan pada strategi keuangan sebuah organisasi atau perusahaan,
sedangkan keuangan pribadi atau manajemen kehidupan keuangan merujuk pada strategi
manajemen individu.
Perkembangan ekonomi yang sangat cepat membuat lebih banyak pihak yang
berkepentingan berusaha begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis dalam berfikir untuk
mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu informasi ekonomi yang digunakan
adalah informasi keuangan. Dalam hal ini manajemen keuangan erat kaitannya dengan
informasi keuangan tersebut. Perusahaan adalah salah satu pihak yang menyediakan
informasi keuangan tersebut,yaitu berupa laporan keuangan yang digunakan bagi perusahaan
bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan kondisi keuangannya kepada pihak pihak yang
berkepentingan, terutama bagi pihak investor, kreditur,dan pihak manajemen perusahaan itu
sendiri. Di sisi lain manajemen keuangan erat kaitannya dengan informasi keuangan tersebut.
Pihak perusahaan dituntut untuk menyajikan informasi laporan keuangan tersebut dengan
jelas dan lengkap agar dapat digunakan secara optimal oleh para pemakainya.
Laporan keuangan menyajikan laporan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan perusahaan ditunjukan dalam laporan neraca.
Dalam laporan neraca tersebut kita dapat mengetahui kekayaan atau asset perusahaan yang
dimiliki (sisi aktiva),dan di sisi pasiva dapat kita ketahui dari mana dana-dana untuk
membiayai aktiva (dari modal sendiri atau utang) tersebut kita peroleh sedangkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba dapat kita lihat dalam laporan laba rugi yang diterbitkan
oleh perusahaan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan memang memberikan informasi
posisi dan kondisi keungan perusahaan akan tetapi laporan tersebut perlu kita analisis lebih
lanjut untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik dalam
menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Data tersebut dapat dianalisis melalui
analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan sebagainya. Analisis solvabilitas diperlukan
untuk jangka panjang, sedangkan likuiditas untuk jangka pendek. Masing masing analisis
tersebut akan memberikan informasi yang lebih spesifik untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan.
Karena melihat pentingnya manfaat dari analisis solvabilitas pada sebuah perusahaan,
baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka makalah ini disusun dengan
judul “Solvabilitas Perusahaan”
Solvabilitas itu sendiri sebenarnya adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva
dengan jumlah uang, maka setiap penambahan utang akan menurunkan tingkat
solvabilitasnya. Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi sebagai berikut:
1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar
daripada tambahan utang.
2. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang relatif lebih besar
daripada berkurangnya aktiva.
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dari utang. Artinya berapa besar beban utang yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa
rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi).
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yang
dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila
perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang
lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return)
pada saat perekonomian tinggi.
2.2.1 Menilai Rasio Solvabilitas
Artinya adalah bahwa setiap Rp 1 total aktiva dibiayai oleh Rp 0.5325 modal sendiri,
sedangkan Rp 0.4675 sisanya berasal dari pinjaman
Artinya adalah bahwa setiap Rp 1 total aktiva dibiayai oleh Rp 0.766 modal sendiri,
sedangkan Rp 0.234 sisanya berasal dari pinjaman
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Mengingat pentingnya analisis solvabilitas perusahaan, maka semua pihak terkait baik
pembuat laporan maupun pihak yang berkepentingan dalam analisis laporan harus terus
memantau kesehatan perusahaan, salah satunya melalui analisis solvabilitas
2. Makalah ini perlu terus disempurnakan agar baik kalangan praktisi maupun
akademisi dapat mengambil manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Internet