Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KINERJA ORGANISASI

SOLVABILITAS PERUSAHAAN

(DALAM MENGUKUR SEBERAPA BESAR PERUSAHAAN DIBIAYAI DENGAN HUTANG)

Created By :

IKWAN SYAFIUDIN (186110100039)

PROGRAM STUDY MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2019

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keuangan adalah sebuah pengelolaan uang (dana) yang efektif dan efisien
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. (Wikipedia B. Inggris, 2016).
Istilah ini biasanya diterapkan pada strategi keuangan sebuah organisasi atau perusahaan,
sedangkan keuangan pribadi atau manajemen kehidupan keuangan merujuk pada strategi
manajemen individu.
Perkembangan ekonomi yang sangat cepat membuat lebih banyak pihak yang
berkepentingan berusaha begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis dalam berfikir untuk
mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu informasi ekonomi yang digunakan
adalah informasi keuangan. Dalam hal ini manajemen keuangan erat kaitannya dengan
informasi keuangan tersebut. Perusahaan adalah salah satu pihak yang menyediakan
informasi keuangan tersebut,yaitu berupa laporan keuangan yang digunakan bagi perusahaan
bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan kondisi keuangannya kepada pihak pihak yang
berkepentingan, terutama bagi pihak investor, kreditur,dan pihak manajemen perusahaan itu
sendiri. Di sisi lain manajemen keuangan erat kaitannya dengan informasi keuangan tersebut.
Pihak perusahaan dituntut untuk menyajikan informasi laporan keuangan tersebut dengan
jelas dan lengkap agar dapat digunakan secara optimal oleh para pemakainya.
Laporan keuangan menyajikan laporan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan perusahaan ditunjukan dalam laporan neraca.
Dalam laporan neraca tersebut kita dapat mengetahui kekayaan atau asset perusahaan yang
dimiliki (sisi aktiva),dan di sisi pasiva dapat kita ketahui dari mana dana-dana untuk
membiayai aktiva (dari modal sendiri atau utang) tersebut kita peroleh sedangkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba dapat kita lihat dalam laporan laba rugi yang diterbitkan
oleh perusahaan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan memang memberikan informasi
posisi dan kondisi keungan perusahaan akan tetapi laporan tersebut perlu kita analisis lebih
lanjut untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik dalam
menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Data tersebut dapat dianalisis melalui
analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan sebagainya. Analisis solvabilitas diperlukan
untuk jangka panjang, sedangkan likuiditas untuk jangka pendek. Masing masing analisis
tersebut akan memberikan informasi yang lebih spesifik untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan.
Karena melihat pentingnya manfaat dari analisis solvabilitas pada sebuah perusahaan,
baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka makalah ini disusun dengan
judul “Solvabilitas Perusahaan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini


dirumuskan sebagai rumusan masalah deskriptif sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan Solvabilitas?
2. Apakah yang dimaksud Rasio Solvabilitas?
3. Bagaimana Perhitungan Rasio Solvabilitas?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Mendeskripsikan pengertian solvabilitas.
2. Mendeskripsikan rasio solvabilitas
3. Menjelaskan tentang perhitungan rasio solvabilitas..

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut.


1. Dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa dalam Mata Kuliah Manajemen Keuangan.
2. Dapat digunakan sebagai pedoman pengajar yang hendak melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
3. Dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pendidikan yang sedang berkembang
saat ini.
4. Dapat dipergunakan oleh pihak internal perusahaan maupun analis eksternal untuk
menilai kinerja sebuah perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Solvabilitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan


untuk membayar utang-utangnya karena jumlah aktivanya melebihi utang-utang tersebut
(KBBI Daring, 2016).
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi semua kewajiban finansialnya dalam jangka panjang. Solvabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali
perusahaan mengalami kepailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-
aset yang dimiliki oleh perusahaan. (Wikipedia B. Indonesia, 2016)
Dengan kata lain, solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi.

2.1.1 Solvabilitas dan Likuiditas

Dalam bisnis, selain solvabilitas yang mencerminkan kemampuan jangka panjang


perusahaan, diperlukan juga likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dengan solvabilitas rendah akan
memasuki kepailitan; sedangkan perusahaan dengan likuiditas rendah dapat pula pailit
walaupun solvabilitasnya tinggi. Jadi, suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan
sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu juga tidak likuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang
dapat dialami oleh perusahaan, yaitu:
1. Likuid dan solvable adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Likuid tetapi insovable adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendek tetapi tidak dapat memenuhi kewajiban jangka panjang.
3. Tidak likuid tetapi solvable adalah perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek tetapi dapat memenuhi kewajiban jangka panjang.
4. Tidak likuid dan insolvable adalah perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Solvabilitas itu sendiri sebenarnya adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva
dengan jumlah uang, maka setiap penambahan utang akan menurunkan tingkat
solvabilitasnya. Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi sebagai berikut:
1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar
daripada tambahan utang.
2. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang relatif lebih besar
daripada berkurangnya aktiva.

2.1.2 Menilai Solvabilitas

Investor dapat menggunakan rasio untuk menganalisis solvabilitas sebuah perusahaan.


Rasio pemenuhan bunga yaitu rasio pendapatan operasional terhadap belanja bunga
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga utangnya, dengan hasil yang
tinggi menunjukkan sebuah solvabilitas yang tinggi. Rasio DER berupa rasio utang
perusahaan terhadap ekuitasnya untuk menunjukkan apakah sebuah perusahaan telah
berutang terlalu banyak, dengan hasil yang rendah, juga menunjukkan solvabilitas yang
tinggi. Rasio solvabilitas berbeda-beda tergantung industrinya, sehingga sangat penting untuk
mengerti jenis kegagalan bayar perusahaan sebelum menarik kesimpulan berdasarkan
perhitungan rasio. (Investopedia, 2016)

2.2 Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dari utang. Artinya berapa besar beban utang yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa
rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi).
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yang
dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila
perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang
lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return)
pada saat perekonomian tinggi.
2.2.1 Menilai Rasio Solvabilitas

Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu:


1. Total assets to total debt ratio, adalah rasio yang dihasilkan dengan membandingkan
jumlah aktiva (total asset) disatu pihak dengan jumlah utang (total debt di lain pihak).
2. Net worth to total debt ratio, rasio ini membandingkan modal sendiri (net worth) di satu
pihak dengan total hutang (total debt) di lain pihak.

2.2.2 Manfaat Rasio Solvabilitas

Manfaat Rasio Solvabilitas (leverage) antara lain :


1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya.
2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
3. Untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva khususnya aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
aktiva
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiriyang
dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapatsekian
kalinya modal sendiri.
Intinya dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal
berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

2.3 Perhitungan Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan rumus :


Contoh : Dari Neraca Perusahaan air minum beroksigen OxxyQu diketahui :
Modal
- Saham Rp 125.000.000
- Laba ditahan Rp 55.000.000
Aktiva
- Kas Rp 8.000.000
- Piutang Dagang Rp 25.000.000
- Barang dagangan Rp 70.000.000
- Mesin Rp 80.000.000
- Bangunan Rp 120.000.000
- Tanah Rp 35.000.000
- Obligasi Rp 60.000.000
Maka Solvabilitas Perusahaan dengan
a. Rasio Modal dengan Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap terhadap Utang Jangka Panjang
adalah:

Artinya adalah bahwa setiap Rp 1 total aktiva dibiayai oleh Rp 0.5325 modal sendiri,
sedangkan Rp 0.4675 sisanya berasal dari pinjaman
Artinya adalah bahwa setiap Rp 1 total aktiva dibiayai oleh Rp 0.766 modal sendiri,
sedangkan Rp 0.234 sisanya berasal dari pinjaman

Artinya kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan


jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 391.67%
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban


finansialnya dalam jangka panjang
2. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
3. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan rumus Rasio Modal terhadap Aktiva, Rasio
Modal terhadap Aktiva Tetap dan Akiva Tetap terhadap Utang Jangka Panjang

B. Saran

1. Mengingat pentingnya analisis solvabilitas perusahaan, maka semua pihak terkait baik
pembuat laporan maupun pihak yang berkepentingan dalam analisis laporan harus terus
memantau kesehatan perusahaan, salah satunya melalui analisis solvabilitas

2. Makalah ini perlu terus disempurnakan agar baik kalangan praktisi maupun
akademisi dapat mengambil manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kasmir, S.E.,MM.( 2004).Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Buchari, Alma. (1988). Pengantar Bisnis. Bandung: Alphabeta

Internet

Investopedia. (2016). Diakses Jul 28, 2016, Solvency:


http://www.investopedia.com/terms/s/solvency.asp

KBBI Daring. (2016). Diakses Juli 28, 2016,


http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php

Wikipedia B. Indonesia. (2016). Diakses Juli 28, 2016, Solvabilitas:


https://id.wikipedia.org/wiki/Solvabilitas

Wikipedia B. Inggris. (2016). Diakses Juli 27, 2016, Financial management:


https://en.wikipedia.org/wiki/Financial_management

Anda mungkin juga menyukai