Anda di halaman 1dari 7

SKETSA LINGKUNGAN SEKITAR

Nama : Ananda Rajendra Dwiputranto


NIM : 16620225
Tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Mata Kuliah : PRD KU1202

TUGAS 5 PRD
TAHAP PERSIAPAN BERSAMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
2020-2021
Foto Objek Di Sekitar Rumah
Foto Sketsa Kasar Objek
1. Atap
Pada gambar atap, konstruksi atap tersebut memang stabil karena sudah
diperhitungkan terhadap gaya-gaya yang bekerja pada bidang tersebut. Untuk gording
dapat dipakai :

1. Beban mati (D) : - berat sendiri penutup atap


- berat sendiri gording
- alat-alat pengikat
2. Beban hidup (L) : sesuai peraturan pembebanan
a. Terbagi rata : q = (40 – 0,8 α) ≤ 20 kg/m2
Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan, dimana α
adalah sudut kemiringan atap dalam derajat. Beban tersebut tidak perlu ditinjau
bila kemiringan atapnya lebih dari 500.
3. Beban angin (W) → besarnya tergantung dari daerah (wilayah) dan sudut α

Untuk mempersatukan dan menyambung batang-batang yang bertemu di titik simpul,


diperlukan pelat simpul. Sebagai pelat penyambung, pelat simpul harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Cukup lebar, sehingga paku keling/baut dapat dipasang menurut peraturan yang
ditentukan. 2. Tidak terjadi kerja takikan, seperti dijumpai pada pelat simpul yang
mempunyai sudut ke dalam. Pelat akan gampang sobek.
3. Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat simpul, maka
simpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara mengadakan beberapa potongan
untuk diperiksa kekuatannya pada potongan tersebut.

Konstruksi kuda-kuda dengan tumpuan A sendi, B rol merupakan konstruksi statis


tertentu, maka penyelesaian statikanya dengan statis tertentu. Namun sering didalam
praktek dibuat A sendi, B sendi, dengan demikian konstruksi menjadi statis tak tentu.
Tetapi sering diselesaikan dengan cara pendekatan dengan menganggap perletakan A =
B didalam menerima beban H. Bila gaya H bekerja maka struktur/konstruksi ini akan
stabil/kokoh. Pada perletakan bawah kolom terjadi gaya V, H dan M. Besarnya M = h H .
2 adalah cukup besar. Maka bila struktur ini yang dipilih pada tanah yang jelek,
pondasinya akan mahal.

Struktur ini sama seperti pada perletakan bawah kolom jepit. Gaya batang (a), (b) dan
(c) dapat dihitung seperti sebelumnya, hanya mengganti jarak a dengan h. Keuntungan
kolom dengan perletakan sendi ini adalah : - Momen pada perletakan bawah/sendi = 0 -
Momen pada pondasi menjadi kecil, pondasinya menjadi murah - Namun momen pada
kolomnya menjadi besar  2 kali dari pada kolom perletakan jepit (h = 2a)

2. Palang Pada Parkiran


Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah
dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah dengan ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz dengan satuan Newton, yang besarnya sama dengan F. Untuk melakukan
pengaturan gerakan motor, dapat dilakukan dengan menggunakan driver motor. Driver
motor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dirancang sebagai mana mestinya,
sehingga dapat mengatur keadaan motor. Kemudian, terdapat gaya berat pada titik
tengah palang yang artinya adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa.
Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight.

3. Jam Dinding
Jam yang bentuknya seperti lemari, kemudian di bagian atasnya ada lingkaran yang
menunjukkan waktu, seperti jam yang sekarang kita kenal, kemudian di bagian
bawahnya ada pendulum yang berayun kanan kiri. Itu adalah jam pendulum yang sangat
populer pada abad ke 18-19. Pada gambar saya terdapat bandul yang tidak
menunjukkan jam, tetapi hanya sebagai penambah estetika.

Anda mungkin juga menyukai