Anda di halaman 1dari 2

Nama : Denik Tri Nellida

Kelas : XII-1
No. Absen : 06

Kemendikbud Memberlakukan Sistem Zonasi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan permendikbud baru yakni


Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang merupakan
pengganti dari peraturan sebelumnya yaitu Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang
penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat
sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan layanan pendidikan sehingga perlu
diganti. Dimana dalam peraturan terbaru ini mewajibkan sekolah yang diselenggarakan oleh
pemerintah memberlakukan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Kebijakan kemendikbud menggunakan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru,
disatu sisi, dinilai cukup baik. Karena, siswa lebih dekat ke lokasi sekolah. Dengan
mendekatkan jarak antara rumah dengan sekolah, akan memudahkan para orang tua
memonitor perkembangan anaknya dan dapat mengurangi kekhawatiran para orang tua akan
terjadinya tawuran atau karena pulang lebih sore dari sekolah, karena ada ekstrakulikuler atau
pelajaran tambahan. Namun, dalam pelaksanaannya, ternyata banyak hal yang harus
diperhatikan.
Sistem zonasi ini mewajibkan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah dengan
kuota 90% (sembilan puluh persen) dari keseluruhan peserta didik yang nantinya diterima.
Sedangkan 5% berdasarkan jalur prestasi diluar radius zona terdekat dari sekolah dan alasan
khusus bagi calon peserta didik dimana domisili orangtua/wali peserta didik atau terjadi
bencana alam/sosial, paling banyak 5% (lima persen) dari total jumlah keseluruhan peserta
didik yang diterima.
Pemberlakuan sistem zonasi sesuai dengan peraturan Permendikbud terbaru ini
bertujuan untuk menjamin bahwa penerimaan peserta didik baru akan berjalan secara
objektif, transparan, akuntabel, nondiskriminati, dan berkeadilan dalam rangka mendorong
peningkatan akses layanan pendidikan maupun pemerataan pendidikan. Namun, hal tersebut
juga menyebabkan masalah bagi calon peserta didik dan orang tua /wali.
Orang tua yang memiliki anak berprestasi merasa khawatir untuk mendaftarkan
anaknya disekolah favorit diluar zona domisilinya. Jumlah kuota sebesar 5% untuk jalur
prestasi dinilai cukup kecil untuk calon peserta didik dari luar zona domisili, hal tersebut
yang membuat banyak orang tua merasa ragu untuk mendatarkan anaknya diluar zona
domisili dimana sekolah favorit berada.
Pemberlakuan sistem terbaru ini juga dinilai dapat mengatasi persoalan tentang
ketimpangan kualitas pendidikan. Perspektif masyarakat tentang favoritisme masih sangat
dominan di kalangan kita. Dimana masyarakat sekarang ini berangan-angan anaknya bisa
masuk sekolah favorit dengan segala cara. Tak pelak isu jual beli kursi di sekolah favorit
sempat muncul.
Kenyataannya sekolah favorit itu hanya ada di kota-kota besar dan di pusat-pusat
kota. Sedangkan yang di pinggiran tidak terfasilitasi dengan baik.
Ketimpangan semacam ini, tidak lain diakibatkan karena sekolah-sekolah yang
dianggap favorit tersebut leluasa memilih calon siswa degan nilai yang paling tinggi. Mereka
sangat mungkin mengatrol nilai akreditasi sekolah karena akreditasi memang salah satunya
mengacu kepada komponen prestasi siswa. Yang favorit akan kian favorit. Sementara, yang
terbelakang akah jauh lebih tertinggal.
Semua siswa layaknya bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan
kualitas pendidik dan pendidikan yang baik. Sekolah yang baik harus bisa juga mendidik
anak yang kurang pintar.
Jika yang diinginkan adalah pemerataan pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP dan
SMA, di seluruh Indonesia, maka, pemerintah juga perlu memahami kondisi para orang tua
siswa, dan juga sarana prasarana pendukung di sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar
mengajar siswa. Sebab, tidak semua sekolah negeri di perkotaan, maupun di pedesaan,
memiliki sarana prasarana yang memadai yang dapat menunjang prestasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai