Dosen Pengampu : Dr. RESTU WIDIATMONO, S.Si., M.Si
Disusun Oleh : Nama : M FARIS BINAWAN NIM : 19302244009 Kelas : Pendidikan Fisika A 2019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2021 Pedoman Operasional Buku
PENGOPERASIAN WATTMETER
Jurusan Pendidikan Fisika
FMIPA UNY Pengertian 1. Beban Satu Phase : Beban listrik yang dicatu oleh satu saluran phase (berarus), satu saluran phase bisa terdiri atas satu kabel berarus (R, S, atau T) dengan saluran netral (tak berarus). 2. Beban Tiga Phase : Beban listrik yang catu dayanya terdiri atas tiga saluran (R, S, T) dan terkadang juga ada netralnya. Tujuan Untuk mengukur daya listrik pada beban beban yang sedang beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi beban seperti : beban DC, beban AC satu phase serta beban AC tiga phase Kebijakan 1. Penggunaan alat harus dengan izin pengelola atau penanggungjawab laboratorium 2. Gunakanlah pakaian praktik. 3. Bacalah dengan seksama dan benar petunjuk praktikum. 4. Hati-hati dengan aliran arus listrik. 5. Tanyakan kepada instruktur hal-hal yang meragukan 6. Setiap sebelum penggunaan alat harus dikalibrasi terlebih dahulu 7. Tidak melakukan pengukuran melebihi batas kemampuan alat Skema Alat
Prosedur 1. Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah
kedudukan jarum. Penunjuknya, jika kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum. 2. Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukurnya 3. Hubungkan saklar S, naikkan arus beban dengan mangatur load resistor sampai amperemeter menunjuk sama dengan arus nominal wattmeter. Skema wattmeter untuk DC
Skema wattmeter untuk AC satu phase
Skema wattmeter untuk AC tiga phase 4. Lakukan pengukuran dengan membaca Skala yang muncul kemudian setelah itu lihat pada tabel wattmeter setelah mengetahui nilai-nilainya tinggal dimasukan kedalam rumus P = U x I x C agar kita dapat mengetahui nilai watt nya. Dimana : U = Pembacaan pada jarum penunjuk wattmeter I = Pemilihan arus ( dari switch jarum menunjuk pada skala tertentu) C = Faktor koreksi dapat dilihat pada tabel di Wattmeter 5. Putuskan hubungan rangkaian dari sumber tegangan dan kemudian rapikan alat serta bahan bahannya. Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui oleh :