Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK PEMBELAJARAN

STUDI KASUS dan CASE REPORT


STASE KDP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2020/2021 (GENAP)

Hari/tanggal : Rabu, 14 April 2021


Topik : Kebutuhan Dasar Oksigenasi

PETUNJUK:
1. Studi kasus dikerjakan oleh individu merujuk pada sumber belajar berupa buku teks/e-
book yang relevan
2. Diskusikan care report dengan pembimbing masing-masing
3. Penulisan laporan meliputi:
a. Pengakajian Analisa data
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi

DATA PENGKAJIAN

1). Biodata Pasien


Nama : Tn. T
No Register : C827XXX
Jenis kelamin : Laki- laki
Tanggal Lahir : 4 Maret 1983
Alamat : Jl. Sriwijaya Rt. 09 Rw 09, Kepulauan Riau
Atatus perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Medis : AML (acute myeloid leukimia)

2). Keluhan Utama


Pasein mengatakan untuk bernafas terasa sesak, badan terasa lemas

3). Riwayat Penyakit Sekarang


- Pada Tanggal 1 September 2020 pasien merasakan badan meriang, bartuk, pilek,nafsu
makan menurun, setiap melakukan pekerjaan terasa cepat capek.Berat badan turun 7 kg.
Pasien memeriksakan kesehatannya di RSUD setempat. Dari RSUD setempat pasien di
Rujuk ke RSUP. DR kariadi Semarang.
- Pada tanggal 13 September pasien Rawat Inap ruang Rajawali 5A RSUP dr. Kariadi
Semarang untuk dilakukan pemeriksaan Lanjut yaitu BMP dan biopsy pada leher karena
ada benjolan,.
- Pada tanggal 2 Oktober pasien pindah rawat inap di ruang Kasuari Lt. 5 Rencana akan
dilakukan Tindakan Kemoterapi. Perawat primer memprogram untuk dilakukan latihan
batuk efektif, pemantauan respirasi pasien, dukungan kepada pasien untuk kepatuhan dalam
pengobatan. Pemantauan minum obat sudah dilakukan, pemasangan O2 kanul sudah
dilakukan.
- Saat ini klien mengatakan batuk ,dahak susah keluar, dada berat, sesak untuk bernafas, dan
mudah lelah. Konjungtiva tampak anemis, capilary refill 4 detik, klien tampak lemah,
aktifitas dibantu keluarga, adanya retraksi otot dada, adanya ronkhi, pasien berkeringat, gusi
pasien berdarah, TD 110/70 mmhg, nadi 90 x/ menit, suhu 37 0C, RR 24 x/menit, Klien
terpasang infus 2 jalur, Nacl 0,9% 20 tetes/menit, aminofusin hepar 500 mg/ 24 jam

4). Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien belum pernah mengalami penyakit yang sama seperti saat ini

5). Data penunjang:


a. Pemeriksaan Radiologi
Foto Thorak:
Terdapat Gambaran bronkopneumonia
b. Hasil laboratorium tanggal 18/10/2020
Hemoglobin 8 gr/dl
Hematokrit 23,8 %
Eritrosit 2,80 10^6/ul
Leukosit 141, 8 10^3/ul
Trombosit 10 10^3lul
Gula darah sewaktu 142
SGOT 59 U/L
SGPT 76 U/L
Bilirubin total 1,1 mg/dl
Bilirubin direk 0,5 mg/dl
Bilirubin indirek 0.6 mg/dl
Ureum 148 mg/dl
Creatinine 2,4 mg/dl
magnesium 0,78 mmol/L
Natrium 142 mmol/L
Kalium 3,6 mmol/L
Chloride 110 mmol/L
Hasil BGA:
PH 7, 324 mmhg
pCO2 39,1
pO2 52,1
FIO2 44,0
BE (B) 84,5
c. Hasil patologi anatomi
Sediaan SIPS dexstra hiperseluler menurut usia, memberi kesan acute myeloid leukimia (
AML).
d. Hasil BMP
- Sellularitas sumsum tulang hiperselluler
- Dysplasia Biliage, eritroid hyperplasia ringan
- Peningkatan tingkat monosut 45% dengan monoblas 18% meiloblas 5 %
- Sesuai gambaran Acute Meylomonocytis leukemia dengan eusinofil dan dysplasia
e. Diit yang peroleh:
Diet yang diberikan
Oral : Lunak 1300/40 gp dan snack: nutrican 1 x 5 sdt, jus buah, pudding mpt 2x1
PN (parenteral nutrition) : aminofusin hepar 500 ml/24 jam
f. Therapi yang diperoleh
- Infus Nacl 0,9 % 20 tetes/ menit
- Therapi oksigen 3 liter/menit
- Moxifloxacin 400 mg /24 jam
- Lansoprazole 30 mg/12 jam
- Asam folat 1 tab/24 jam
- Bicnat 500 mg/6 jam
- Allopurinol 300 mg /24 jam
- N asetilsistein 200 mg /8 jam
- Metylprednisoslon 31 mg/24 jam
- Asam traneksamat 500 mg/ 8 jam
- Masuk PRC 2 kolf
- Masuk Trombosit 6 kolf
- Masuk tromboaferesis 1 kantonh
Obat kemoterapi:
- Danourubicin 82 mg diberikan dalam nacl 50 cc 0,9 % intravena selama 3-5 menit (3
hari)
- Cytarabin 184 mg dalam 500 cc Nacl 0,9 % selama 24 jam (7 hari)

Anda mungkin juga menyukai