Perhitungan Metode Pemenuhan Kebutuhan Air Hujan dan Volume Tangki PAH
Pada perhitungan sebelumnya, yaitu perhitungan potensi suplai air hujan telah
diketahui bagaimana cara menghitung suplai air hujan. Hasil dari tahap tersebut
digunakan pada tahap ini, yaitu tahap perhitungan metode pemenuhan kebutuhan air
hujan dan volume tangki PAH. Pada kebutuhan analisis air hujan dan tangki, terdapat 2
tabel. Tabel pertama berisi perhitungan hujan andalan, suplai air hujan, kebutuhan air,
kekurangan air, dan kelebihan air.
Pada tabel di atas, penentuan kebutuhan air dihitung dengan dasar jumlah penghuni
sebanyak 4 orang dengan kebutuhan air 120 liter/orang/hari. Diketahui bahwa pada bulan
Januari terdapat 31 hari, dengan curah hujan andalan sebesar 15,3 mm. Nilai tersebut
1
didapatkan dari rumus P ( % )= x 100 % . Luas atap sudah diketahui dari soal yang
5+ 1
besarnya 72 m2. Dari sini dilakukan perhitungan suplai air hujan dengan rumus V =Rx A x C .
Suplai air hujan yang telah diketahui sebesar 0,99 tersebut sudah ada pada tahap
sebelumnya, yaitu tahap perhitungan potensi suplai air hujan. Sedangkan untuk menghitung
kebutuhan air, digunakan standar kebutuhan air yaitu 120 liter/orang/hari dengan 4 orang
dalam satu atap. Maka dibutuhkan 480 liter/orang/hari atau 0,48 m3/hari dalam satu rumah.
Sehingga untuk menghitung kebutuhan air dapat menggunakan umus jumlah hari tiap bulan
dikalikan dengan 0,48 m3/hari. Dalam artian bahwa kebutuhan air pada bulan Januari
sebesar 14,88 m3. Lalu pada kolom selanjutnya terdapat kolom kekurangan air yang dapat
dicari dengan cara besarnya kebutuhan air dikurangi dengan suplai air hujan pada bulan
tersebut. Sehingga hasil kekurangan air yang diperoleh adalah 13,89 m 3. Selanjutnya, tidak
ada kelebihan air pada bulan Januari sehingga hanya ditulis 0.
Perhitungan pada bulan Januari tersebut juga berlaku pada perhitungan bulan-bulan
yang lain. Setelah masing-masing bulan dihitung, maka akan diperoleh jumlah hujan
andalan, jumlah suplai air hujan, jumlah kebutuhan air, dan jumlah kekurangan air. Jumlah
hujan andalan yang diperoleh sebesar 427,2 mm dengan jumlah suplai air hujan sebesar
27,68 m3. Kemudian untuk jumlah kebutuhan air di tahun tersebut adalah 175,2 m3 dan
jumlah kekurangan air sebesar 147,52 m3.
Hubungan Volume Ketersediaan
Air Hujan dan Kebutuhan Air
15
14
13.5
13
12.5
0.99 3.25 2.55 6.84 0.00 1.25 0.04 3.69 1.10 0.89 3.74 3.35
Gambar 1. Grafik Hubungan Volume Ketersediaan Air Hujan dan Kebutuhan Air
Setelah dilakukan perhitungan pada tabel, maka hasil dari perhitungan tersebut yang
berupa volume ketersediaan air hujan dan kebutuhan air hujan dapat dihubungkan melalui
grafik. Pada grafik tersebut, sumbu x adalah volume ketersediaan air hujan sedangkan
sumbu y adalah kebutuhan air. Dapat diamati bahwa hasil grafik tersebut cenderung
fluktuatif (naik-turun) dan tidak konstan.