Disusun oleh :
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa
kenikmatan, kesehatan, keselamatan kepada penulis dalam menyusun makalah ini dengan judul
pengelolaan air buangan dan pengadilan pencemaran . Dalam menyusun makalah ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada bunda shinta anisya,S.P.,M.si. selaku dosen mata kuliah Bimbingan
dan Konseling Anak dan Remaja yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Apabila makalah ini belum lengkap dan belum sempurna
baik isi maupun sistematika penyajian, penulis mohon maaf dan kepada Allah SWT penulis mohon
ampun. Penulis sangat menghargai kritik dan saran yang bersifat membangun dan penulis sangat
menghargai masukan yang diharapkan untuk kesempurnaan gagasan yang telah dibuat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3
A. Latar Belakang.................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... . 8
rumusan masalah
B.tujuan masalah
BAB II
pembahasan
Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat
sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan
sebagai berikut:
1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama
air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-
kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan
sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih
serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila
sudah mulai membusuk.
1.gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.
2.gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk selulosa.
3. Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung
darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.Sesuai
dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu
akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain :
.Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus abdominalis,
disentri basiler.
3.Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
4.Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.
5.Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya.
Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya
lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena
pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang
terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
1. Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke
badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya
kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air
pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-
badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-
badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
2.Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali sehingga air akan merembes masuk ke
dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat
digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan.
Cara ini dapat digunakan terutama untuk air limbah rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong
hewan, dan sebagainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein yang diperlukan oleh tanaman
cukup tinggi.
B. pengadilan pencemaran
-Berdasarkan pernyataan Anda pencemaran sungai oleh perusahaan tersebut mengakibatkan warga
meninggal dan menimbulkan kerugian materiil yaitu matinya ikan pada kerambah warga.
Jika perusahaan tersebut sengaja membuang limbah ke sungai maka diancam pidana berdasarkan Pasal
60 jo. Pasal 104 UU PPLH sebagai berikut:
Pasal 60 UU PPLH:
Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin.
Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Selain pidana karena pembuangan limbah, ada beberapa pidana lain yang bisa dikenakan kepada
perusahaan tersebut:
1. Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan sengaja melakukan perbuatan
(misalnya membuang limbah) yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu
air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, yang mana hal tersebut
mengakibatkan orang mati maka diancam pidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp5 miliar dan paling banyak Rp15 miliar.
2. Jika pencemaran lingkungan tersebut terjadi karena perusahaan lalai sehingga mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, yang mana hal tersebut mengakibatkan orang mati, maka dipidana dengan pidana
penjara paling singkat paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling
sedikit Rp3 miliar dan paling banyak Rp9 miliar.
Pertanggungjawaban Pidana
Anda menyebutkan bahwa tindakan pencemaran ini dilakukan oleh perusahaan. Jika tindak pidana
lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi
pidana dijatuhkan kepada
b. orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak
sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut.
BAB III
PENUTUP
A, KESIMPULAN
Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga
maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Sumber air limbah yaitu air limbah
rumah tangga, air limbah industri dan air limbah kotapraja. Karakteristik air limbah ada 3 yaitu:
karakteristik fisik, karakteristik kimia, karakteristik biologi. Parameter-parameter yang digunakan
dalam air limbah yaitu BOD, COD, DO, hardness, settleable solid, Total Suspended Solid, Mixed Liquor
Suspended Solid, Mixed Liquor Volatile Suspended Solid. Dampak pengelolaan air limbah antara lain :
gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan, gangguan
terhadap kerusakan benda. Pengelolaan air limbah pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara alamiah yaitu dengan kolam stabilisasi
sedangkan dengan peralatan biasanya dilakukan pada IPAL, yang prosesnya dapat dikelompokkan
menjadi primary treatment, secondary treatment,dan tertiary treatment. 3.2 Saran 1) Pembangunan
instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus dimiliki oleh setiap industri atau badan
pengolah yang ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah masuk dalam baku
mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah. 2) Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar
limbah industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia, kalau hal
ini tidak kita mulai dari sekarang
DAFTAR PUSTAKA
http://sipil.polines.ac.id/sipil/node/69
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt57ff10d6bb0af/hukuman-bagi-perusahaan-
pelaku-pencemaran-lingkungan/