Anda di halaman 1dari 2

Kolesterol adalah zat alamiah yang mempunyai sifat fisik menyerupai lemak

berwarna kekuningan dan memiliki bentuk seperti lilin yang diproduksi di dalam

hati. Kolesterol menyerupai senyawa lemak kompleks yang memiliki fungsi untuk

membuat hormon korteks adrenal, hormon seks, vitamin D, dan garam empedu

yang membantu penyerapan lemak di dalam usus. Kolesterol berperan penting di

dalam tubuh jika kadarnya normal atau tidak melebihi batas yang semestinya.

Makanan yang memiliki sumber kolesterol apabila dikonsumsi dalam jumlah yang

berlebih dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang

disebut hiperkolesterolemia (Sri, 2008).

Kadar kolesterol dengan jumlah yang tinggi di dalam darah merupakan

permasalahan yang serius karena menjadi salah satu faktor penyebab berbagai

macam penyakit tidak menular yang timbul seperti jantung, stroke, diabetes

melitus dan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penebalan pembuluh darah yang

mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan pada arteri. Dampak yang terjadi

jika aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah jantung dapat berakibat fatal

karena bisa mengakibatkan penyakit jantung koroner (PJK) apabila kadar

kolesterol total di dalam darah melebihi batas normal (Anies, 2015). Kadar

kolesterol normal berkisar antara 160-200 mg/dL, jika kadarnya telah mencapai

240 mg/dL atau lebih termasuk kadar kolesterol tinggi (Sihotang, 2014).

Beberapa cara pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk

menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah antara lain dengan

melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur, mengurangi konsumsi

makanan berlemak, dan mengkonsumsi obat-obatan .

Karena adanya

beberapa efek samping yang ditimbulkan jika menkonsumsi obat2an secara terus menerus maka
perlu dilakukan penelitian

baru melalui pencarian tanaman pangan atau tanaman herbal yang memiliki khasiat dapat
menurunkan kadar kolesterol dan tidak beresiko atau memiliki efek

samping yang sangat minimal.

Penelitian mengenai antikolesterol yang bersumber dari tanaman pangan

alami saat ini masih belum banyak dilakukan. Salah satu tanaman pangan yang
memilki potensi dan dapat dijadikan alternatif untuk dikembangkan sebagai

sumber antikolesterol adalah biji rami.

Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi peptida bioaktif

antikolesterol dari hidrolisis isolat protein biji rami. Hidrolisis protein

dilakukan secara enzimatik dengan menggunakan enzim proteolitik yang berbeda

yaitu bromelin. Kim (2013) menyatakan bahwa hidrolisis protein secara enzimatik

dilakukan untuk memperoleh peptida bioaktif yang aman untuk pangan. Enzim

bromelin dipilih karena enzim bromelin memiliki spesifitas pemotongan yang

cukup luas terhadap residu asam amino penyusun substratnya yang meliputi lisin,

arginin, fenilalanin dan tirosin sehingga dapat dihasilkan derajat hidrolisis yang

tinggi (Whitaker, 2018). Enzim bromelin memiliki sifat yang mirip dengan enzim

proteolitik lainnya seperti enzim papain, fisin, dan rennin (renat) yaitu memiliki

kemampuan dapat menghidrolisis protein lainnya (Christy, 2012)

Oleh karena itu, dibuatnya penelitian yang berjudul Uji Aktivitas Antikolesterol pada Biji Rami (Linum
usitatissimum) Hasil Hidrolisis Bromelin secara In Vitro.

Anda mungkin juga menyukai