Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tanaman Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit merupakan tanaman obat asli Asia, khususnya Asia Tenggara. Saat ini kunyit sudah tersebar
hingga ke Australia dan Afrika. Curcuma longa L (turmeric atau kunyit), merupakan tumbuhan dari
family Zingiberacae, merupakan sejenis tumbuhan rempah yang digunakan sebagai pewarna dan
perasa. Telah digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara yang menunjukkan adanya
dampak positif terhadap kesehatan. Lebih dari seratus komponen telah ditemukan dalam kunyit.
Komponen utama ekstrak kunyit adalah minyak atsiri dan curcuminoid. Curcumin merupakan
pigmen kuning yang memberi warna pada kunyit dan merupakan sebuah diferuloylmethane

Tanaman Kunyit dikelompokan berdasarkan taksonomi tumbuhan sbb :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Klasis : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Familia : Zingiberaceae

Genus : Curcuma L.

Spesies : Curcuma longa L.

USDA. 2015. Plants Profile for Curcuma longa (common turmeric). . http://plants.usda.gov/core/profile?
symbol=CULO. Diakses pada tanggal 11 Januari 2017

Deskripsi Tanaman

Kunyit merupakan tanaman herba dan tingginya dapat mencapai 100 cm. Batang kunyit semu,
tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Kunyit berdaun tunggal,
berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun
rata, pertulangan menyirip dan berwarna hijau pucat. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun
rapat, berwarna orange, dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut berwarna cokelat muda.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang, daun atau akarnya (Mahendra, 2005).

Kandungan Kimia
Kunyit merupakan jenis temu-temuan yang mengandung zat aktif seperti minyak atsiri dan senyawa
kurkumin. Kandungan bahan kimia yang sangat berguna adalah curcumin yaitu diarilhatanoid yang
memberi warna kuning. Selain itu kandungan kimianya adalah tumeron, zingiberen. Komposisi
kimia kunyit kadar air 6,0%, protein 8,0%, karbohidrat 57,0%, serat kasar 7,0%, bahan mineral 6,8%,
minyak volatile 3,0%, kurkuma 3,2%, bahan non volatil 9,0%. Kandungan kunyit yaitu minyak atsiri
(3-5%) terdiri dari senyawa dialfapelandren 1%, disabeneli 0,6%, cineol 1%, borneol 0,5%,
zingiberen 25% tirmeron 58%, seskuiterpen alcohol 5,8%, alfatlanton dan gamma atlanton, pati
berkisar 40-50%, kurkumin 2,5-6%

Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar.

Kadar total kurkuminoid sering dihitung sebagai persentase kurkumin, sebab kandungan

kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya, dan karena alasan

tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada

kurkumin (Sumiati dan Adnyana, 2004).

Khasiat dan kegunaan kunyit

Curcumin
Kurkumin merupakan bahan alami berwarna kuning yang terdapat di berbagai spesies

Curcuma. Kurkumin mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi, antioksidan,

antihiperlipidemi, aktivitas anti kanker, dan aktivitas antiulcer.

Curcumin adalah komponen fitokimia yang ditemukan dalam kunyit. Oleh karena warnanya,
curcumin telah digunakan juga dalam industri pakaian dan makanan. Juga telah digunakan sebagai
pengawet dan tambahan dalam bahan pangan. Curcumin juga digunakan sebagai obat dan ramuan
tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit di beberapa negara. Kunyit tidak hanya
mengandung curcumin, namun juga mengandung analog curcumin yaitu demetoxycurcumin,
bisdemetoxycurcumin serta banyak zat aktif lainnya. Rasio kandungan curcuminoid dalam kunyit
adalah curcumin I 75%, curcumin II (demetoxycurcumin ) 16%, dan Curcumin III
(bisdemethoxycurcumin) 8% (Kusuma, 2012).
Manfaat Curcumin bagi Kesehatan
Curcumin memiliki efek anti-inflamasi, anti-angiogenik, anti-proliferatif, anti-oksidan, serta anti-
infeksi. Sehingga digunakan sebagai terapi beberapa penyakit seperti osteoarthritis, hepatitis,
Alzheimer, dislipidemia, terapi luka, diabetes, obesitas dan sindrom metabolik (Aggarwal, 2013).

Efek Curcumin terhadap Beberapa Macam Penyakit (Aggarwal, 2013)

Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat menurunkan lemak abdominal melalui regulasi ekspresi beta oksidasi peroksisom
di hati. Curcumin dan minyak atsiri juga bekerja secara sinergis dalam regulasi gen-gen yang
mengatur metabolismee lemak (Honda, 2006).

Anda mungkin juga menyukai