Anda di halaman 1dari 3

1.

Kunyit (Curcuma longa)

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Klasis : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa

b. Nama lain/daerah

Indonesia : Kunyit
Inggris : Saffron
Belanda : Kurkuma
Jawa : Kunir
Sunda : Koneng
Madura : Konyet

c. Deskripsi tumbuhan

Habitat : Daerah subtropis sampai tropis, tumbuh subur di

dataran rendah lebih kurang 90-2000 m


Daun : Mirip dengan tumbuh-tumbuhan jenis pisang-

pisangan, pelepah daun berwarna hijau


Rimpang : Memiliki banyak cabang, kulit luar berwarna jingga

kecoklatan, dagingnya berwarna merah jingga

hingga kekuningan
Batang : Semu dan basah

Bunga : Berwarna putih, muncul dari pucuk batang semu

dengan panjang sekitar 10-15 cm

Tinggi : Dapat mencapai 1 m (Thomas, 1989)


d. Distribusi dan budidaya

Kunyit kuning tumbuh dimana-mana di seluruh Jawa terutama di hutan jati

(Heyne., 1988).

e. Kegunaan dan khasiat

Di Indonesia, rimpang kunyit ini dipergunakan untuk bumbu masak. Di Eropa,

kunyit ini dipakai sebagai bahan baku kosmetika atau pewarna makanan. Kunyit

kuning juga dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes mellitus, sakit maag, sakit gigi

berlubang, tifus, dan diare (Thomas, 1989).

f. Kandungan kimia

Beberapa kandungan kimia dari kunyit kuning yang telah diketahui yaitu:

1) minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa

monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-

turmerone)

2) zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi

kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin)

3) protein

4) fosfor

5) kalium

6) besi

7) vitamin C.

Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen

terbesar. Kadar total kurkuminoid sering dihitung sebagai persentase kurkumin, sebab

kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya, dan


karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih

ditekankan pada kurkumin (Sumiati dan Adnyana, 2004).

Kurkumin merupakan bahan alami berwarna kuning yang terdapat di berbagai

spesies Curcuma. Kurkumin mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi, antioksidan,

antihiperlipidemi, aktivitas anti kanker, dan aktivitas antiulcer.

Aktivitas antiulcer kurkumin dapat dijelaskan melalui mekanisme penurunan

sekresi asam lambung dan peningkatan produksi mukus pada mukosa lambung,

sehingga kurkumin efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka lambung akibat

pemberian aspirin dan phenylbutazone, hal ini memperlihatkan bahwa kunyit kuning

mempunyai efek terapeutik untuk penyakit lambung melalui senyawa kurkumin yang

terkandung di dalamnya.

4. Kandungan Kimia dan Manfaat


Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang terdiri
dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-
turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen,
seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt,
aluminium dan bismuth

Anda mungkin juga menyukai