Insektisida Nabati Metode Hayati: Pohon Mindi
Insektisida Nabati Metode Hayati: Pohon Mindi
Pohon Mindi
Tembakau
Pohon Mindi
Tembakau
PENDAHULUAN
Tanaman dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya tidak lepas dari masalah hama serangga. Adapun sumber
penyebab penyakit pada tanaman antara lain seperti jarangnya rotasi tanam, menanam tanaman yang mempunyai hama
sama dengan tanaman sebelumnya, area lahan sudah terlalu lama penuh residu kimia sehingga hama menjadi kebal
terhadap bahan aktif tertentu, kurangnya pemberian bahan organik ke lahan sehingga penetralan alami ekosistem
menjadi mandek, lenyapnya predator alami, dan lain-lain.
Solusi agar hama serangga ini bisa dikendalikan secara efektif adalah dengan melakukan pengendalian hama secara
terpadu. Salah satu pengendaliannya adalah dengan cara tunggal atau kombinasi pemberian Insektisida Nabati.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan segudang manfaatnya. Pada kesempatan ini
Metode Hayati memanfaatkan kandungan yang ada pada tanaman Daun Mindi (Melia azedarach), Umbi Gadung
(Dioscorea hispida), Daun / batang Tembakau (Nicotiana tabacum), Daun Pepaya (Carica papaya).
METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 1 of 3
MANFAAT PER ITEM
Urin : Sebagai sumber pupuk makro dan mikro lengkap kadar rendah dan siap serap.
Air kelapa : Sebagai sumber mineral, vitamin dan hormon. Berfungsi sebagai perangsang akar, bunga dan daun.
Gula : Sumber karbohidrat tambahan sebagai makanan mikroorganisme untuk mempercepat dekomposisi
(penguraian).
Daun Mindi (Melia azedarach) : Daun, buah dan biji mengandung saponin, flavoinoida. Selain itu daun dan
buahnya mengandung alkaloida. Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai pupuk daun sekaligus pengusir dan
pembunuh hama umum (terutama jenis ulat api (Setothosea Asigna)
Umbi Gadung (Dioscorea hispida) : Gadung mengandung senyawa alkaloida dioscorin yang merupakan senyawa
racun dan terkandung cukup tinggi pada umbinya. Kandungan ini memiliki fungsi sebagai penghambat aktifitas
makan (antifeedant) dan menghambat pembentukan telur.
Daun / batang Tembakau (Nicotiana tabacum) : Tembakau mengandung alkaloida (nikotin), saponin, flavoinoida,
dan polifenol. Semua kandungan ini memiliki fungsi sebagai insektisida hama umum (racun saraf, kontak dan
perut) dan sebagai fumigan.
Daun Pepaya (Carica papaya) : Pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, psudo karpaina, glikosid,
karposid, saponin, beta karotene, pectin, d-galaktosa, i-arabinosa, papayotimin papain, vitokinose, glucoside
cacirin, karpain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, dan siklotransferase. Semua kandungan ini memiliki fungsi
sebagai insektisida, fungisida, rodentisida dan penolak (repellent)
BT1 : Sumber bacteri bacillus dan trichoderma sebagai sumber BioDekomposer utama dan menjadikan bahan
terekstrasi sempurna. Dan juga menjadikan insektisida nabati ini menjadi insektisida hayati (insektisida hidup).
PRODUK KAMI
BioTRIBA 01 (BT1)
Merupakan biodekomposer kuat yang mengandung Bacillius pantotkenticus, Azotobacter dan Trichoderma lactae.
Mikroorganisme ini secara simultan mengurai bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan langsung oleh tanaman
dan bersifat memperbaiki tanah (reklamasi tanah).
Produk ini merupakan formula ramah lingkungan, dirancang khusus untuk mengolah limbah organik dan telah didaftarkan
patennya pada Ditjen HAKI.
CARA MEMBUAT :
1. Bahan dedaunan dan umbi dihaluskan terlebih dahulu (cacah halus) lalu campurkan dengan bahan cair (urin, air
kelapa dan BT1), aduk merata lalu simpan ditempat tertutup, kering dan sejuk.
2. Agar fermentasi anaerob sempurna, usahakan tiap wadah ditutup dan dibuatkan seal seperti gambar dibawah.
Biarkan selama minimal 30 hari.
APLIKASI
APLIKASI :
Untuk pencegahan hama, semprotkan Insektisida Nabati ini pada tanaman tiap 7 hari sekali atau mengikuti SOP
budidaya Metode Hayati.
Sedangkan untuk pengendalian hama, semprot Insektisida Nabati ini tiap 2 – 3 hari sekali.
Berikan selisih minimal 2 hari antara Insektisida Nabati ini dengan Insektisida Bahan Aktif Kimia.
Penyemprotan Insektisida Nabati Metode Hayati kita anjurkan pada sore hari (4 jam sebelum matahari terbenam).
Tidak disarankan mencampur Insektisida Nabati dengan bahan aktif atau pupuk kimia kecuali dengan Asam Amino
Metode Hayati.
DOSIS :
100 ml / 20 liter air saat usia vegetatif
200 ml / 20 liter air saat usia generatif
300 – 400 ml / 20 liter air saat keadaan darurat (recovery akibat terkena hama serangga)
KETERANGAN TAMBAHAN
Usahakan saat membuat menggunakan bahan segar semua
Urin lama tetap bisa dipakai selama kondisi masih murni
Air kelapa disarankan dalam keadaan segar atau maksimal 5 hari
Agar fermentasi anaerob sempurna, pastikan tidak ada kebocoran dalam wadah.
Indikator bahan telah matang adalah jika gelembung pada botol kecil sudah jarang / tidak ada
Usahakan wadah fermentasi ditaruh pada tempat yang kering dan sejuk
Jika bahan telah matang, dapat dipindah ke wadah aerob biasa.
KONTAK PERSON
By Zaka Bagus, Metode Hayati 2017
No Hp Konsultasi : 085 258 215 169
Link Fanspage Facebook : https://www.facebook.com/metodehayati
Link Group Facebook (testimoni perkembangan hasil) : https://www.facebook.com/groups/metodehayati
Alamat Kantor Metode Hayati : https://goo.gl/maps/1SJrFQHGkjL2
Grup WhatsApp Metode Hayati : https://chat.whatsapp.com/K96Ow4N1T3xHcqGnKdQPqq
METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 3 of 3