ARCHIMEDES
Oleh:
Hanifia Zulkarnain
Antin Dikayanti 161810201041
Violita Riyanda Safitri 161810201043
Vina Soraya 161810201046
Asisten : Abdul Basri
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
3.1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diambil tujuan praktikum
sebagai berikut :
1. Menentukan massa jenis zat cair (Pzc) dengan menggunakan hukum
Archimedes.
2. Menentukan berat jenis zat padat dengan menggunakan hukum Archimedes.
3. Menentukan kerapata relatif benda padat dengan prinsip hukum Archimedes.
3.2. Manfaat
Manfaat dari praktikum berat jenis dan massa jenis zat cair dan zat padat
yaitu dapat mengetahui massa jenis ataupun volume dari suatu benda. Aplikasi
dari hukum Archimedes juga banyak dijumpai dalam berbagai perlatan misalnya
hydrometer, kapal laut, kapal selam, dan balon udara.
BAB 2. DASAR TEORI
Fa
Fa
Fa
W
Terapung Melayang
W
Tenggelam
BAB 3. METODE KERJA
a b c
Gambar 3.2.1 Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan hukum
Archimedes.
(Sumber : Tim Penyusun, 2016)
a b c d
Gambar 3.2.2 Menentukan berat jenis zat padat dengan menggunakan hukum
Archimedes
(Sumber : Tim Penyusun, 2016)
3.3. Langkah Kerja
3.3.1. Menentukan Massa Jenis Zat Cair (Pzc)
1. Diperhatikan gambar 3.2.1
2. Ditimbang benda M diudara
3. Ditimbang benda M didalam air (akuades)
4. Ditimbang benda M didalam zat cair lainnya
5. Diulangi langkah 2-4 selama 3 kali
6. Diulangi langkah 2-5 selama 3 kali
3.3.2. Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda BJzp > (BJair)
1. Diperhatikan gambar 3.2.1
2. Ditimbang zat padat diudara (W)
3. Ditimbang zat padat di dalam air (Wzp)
4. Diulangi langkah 2-3 selama 3 kali
5. Diulangi langkah 2-4 untuk zat padat yang berbeda
3.3.3. Menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda BJzp < (BJair)
1. Diperhatikan gambar 3.2.2
2. Ditimbang zat padat diudara (W)
3. Ditimbang zat padat di dalam air (Wzp)
4. Ditimbang ‘pembenam’ di dalam air (Wzp)
5. Ditimbang zat padat dan ‘pembenm’ di dalam air (Wz)
6. Dilakukan langkah 2-5 selama 3 kali
4.1. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum berat jenis dan massa jenis zat cair dan
zat padat adalah
4.1.1. Menentukan massa jenis zat cair (Pzc)
udara (gr) Air (gr) Gliserin (gr)
bahan rata
1 2 3 rata2 1 2 3 1 2 3 rata2
2
Kuninga 6 6 60, 60,53 46, 45, 50,
45 45,7 50 50,3 50,2
n 1 0 6 3 3 8 3
Minyak (gr)
1 2 3 rata2
50,8 52 52,6 51,8
δ
bahan ρ δ1 δ3 Δρ I K AP
2
0,000 0,01 1,2 98,73 2,89
Air 1 5,25E-06 0
2 3 6 6 8
1,435 0,00 0,6 99,37 3,20
Gliserin 5,25E-06 0 7E-05
5 9 2 6 5
1,698 0,00 0,4 99,54 3,34
Minyak 5,25E-06 0 5E-05
5 8 5 8 5
Δm ρair Δρ
0,05 1 0
0,05 1 0
0,05 1 0
4.1.2. Menentukan berat jenis zat padat / benda BJzp > (BJair)
Udara Air
Bahan
1 2 3 rata2 1 2 3 rata2
Kuninga
70 70 70 60 60 60
n 70 60
Tembaga 30 30 30 30 20 20 20 20
Kayu 10 10 10 10 8 6 7 7
Bahan BJzp δ1 δ2 ΔBJ I K AP
Kuning 0,0 7,64 92, 2,116
an 7 0,5 4 0,535 3 4 7
0,0 17,1 82, 1,765
Besi
3 0,5 2 0,515 7 8 3
Tembag 3,333 0,0 0,205 6,16 93, 2,209
a 3 0,15 6 6 7 8 9
4.1.3. menentukan Berat Jenis Zat Padat / Benda BJzp < (BJair)
Udara Mzp
Bahan
1 2 3 rata2 1 2 3 rata2
0, 0,
Kayu 5 4,8 4,9 4,9 2 0,19 3 0,23
Mp(tembaga) M2
1 2 3 rata2 1 2 3 rata2
3
40,43 42,9 41,8 41,71 31,1 30,8 0 30,63333
Bahan BJ δ1 δ2 ΔBJ I K AP
Kuninga 0,306 0,79883 0,0 266, 0,573
n 7 3 2 0,818 7 -167 9
4.2. Pembahasan
Percobaan bertujuan untuk menentukan massa jenis zat cair pada percobaan
pertama menggunakan hukum Archimedes. Zat cair yang akan dilakukan adalah
air, minyak dan gliserin. Untuk mengukur atau menentukan massa jenis dari zat
cair tersebut. Benda yang telah diukur gayanya udara dicelupkan ke dalam zat
cair. gaya dalam zat cair dihitung selisih gaya di udara (Fu) dengan gaya zat cair.
Fzc merupakan nilai dari gaya apung.
Pada percobaan kedua menentukan berat jenis zat padat. Berat jenis zat
padat yang diperoleh dari benda-benda yang diukur seperti kunngan, kayu, dan
tembaga. Perbedaan besarnya berat jnis yang dihasilkan dipengaruhi oleh
perbedaan massa benda, volume benda dan kerapatan zat padat yang lebih besar
daripada kerapatan zat cair.
Pada percobaan ketiga menentukan berat jenis zat padat atau benda (BJzp <
BJair). Pada suatu percobaan dimana semakin berat benda atau benda yang
tenggelam, maka massa benda semakin ringan. Sehingga berat jenis yang
diperoleh pada benda yang telah diberi pembenam akan menghasilkan berat jenis
kurang dari berat jenis air (BJzp < BJair).
Massa jenis pada setiap zat cair berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhioleh
gaya ke atas atau gaya apung yang dialami oleh benda percepatan gravitasi dari
volume. Berat jenis pada setiap zat padat juga berbeda-beda. Hal tersebut
disebabkan karena berat zat padat lebih besar ketika benda diluar air.
Kerapatan merpakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu
benda, dimana semakin besar volume dan massa benda maka semakin kecil
kerapatannya, begitupun sebaliknya. Dari ketiga percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu zat cair, maka
benda tersebut mendapat tekana keatas yang sama besarnya dengan zat cair
tersebut. Sehingga zat cair itu pun kan terdesak oleh benda yang dicelupkan.
Archimedes juga mengatakan bahwa benda menjadi lebih ringan bila diukur
dalam air, dimana benda mendapat gaya keatas. Sementara ketika di udara benda
akan memiliki berat yang sesungguhnya.
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan Archimedes ini adalah
1. Massa benda menjadi berkurang ketika benda dimasukkan kedalam zat cair.
hal itu disebabkan adanya gaya dorong keatas didalam zat cair, sehinga massa
benda menjadi lebih ringan.
2. Perbedaan besarnya berat jnis yang dihasilkan dipengaruhi oleh perbedaan
massa benda, volume benda dan kerapatan zat padat yang lebih besar
daripada kerapatan zat cair.
3. Semakin berat benda atau benda yang tenggelam, maka massa benda semakin
ringan. Sehingga berat jenis yang diperoleh pada benda yang telah diberi
pembenam akan menghasilkan berat jenis kurang dari berat jenis air.
5.2. Saran
Saran dari praktikum Archimedes ini adalah diharakan kehati-hatiannya
terutama dalam memasukkan benda kedalam gelas ukur, karena jika tidak akan
mengakibatkan gelas ukur pecah. Selain itu juga diperlukan ketelitian terutama
dalam menggunakan jangka sorong.
DAFTAR PUSTAKA