ASKEP Gastritis
ASKEP Gastritis
Disusun oleh :
Kelompok 4
-Riska BT 19010
WATAMPONE
Tahun 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
Gastritis
1. Defenisi
akut dan gastritis atrofik kronis (Amin Huda Nurarif & Hardi kusuma,
2016).
Nurarif & Hardi kusuma, 2016). Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman
a. Gastritis akut
gastritis erosiva).
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat,
b. Gastritis kronik
pylori ( H. Pylory).
c. Gastritis bacterial
7
Gambar 2.3 Helicobacter pylori Sumber: (Arici, 2018)
3. Patofisiologi
aktif.
5.Komplikasi
sebagai berikut :
a. Gastritis akut
b.Gastritis kronik
(anemia pernisiosa).
9
6. Pemeriksaan penunjang
e. Ronsen saluran cerna bagian atas. Tes ini akan melihat adanya
10
7. Penatalaksanaan
a. Gastritis akut
b. Gastritis kronis
tidak selalu muncul dengan gastritis kronis. Alkohol dan obat yang
memulai
11
farmakoterapi. Helicobacter pylory dapat diatasi dengan antibiotik
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
satu dari dua kategori, yaitu data objektif dan data subjektif.
12
a. Data Objektif
b. Data Subjektif
mengenai apa yang terjadi. Hanya klien yang dapat memberi tahu
memerlukan
kronis meliputi :
umum,
3) 3. pengkajian abdomen seperti penampilan, bising usus,
21
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
A. managemen nyeri
B. Reduksi Ansietas
22
PENGKAJIAN
a. IdentitasKlien
Tabel 4.1 Identitas Klien
Identitas Klien
Nama Klien Nn “1”
Usia 23 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Suku Bangsa Bugis indonesia
Status pernikahan Belum menikah
Pekerjaan -
Tanggal Pengkajian 19 februari 2020
b. RiwayatPenyakit
Tabel 4.3Nutrisi
Kondi Sebelum sakit Saat sakit
si
Selera makan Baik Menurun
Menu makan Nasi,lauk,sayur-sayuran Bubur, sayur-sayuran(1
sehari( satu porsi porsi hanya beberapa
dihabiskan) endok yang dihabiskan)
Makanan yang disukai Semua jenis makanan Tidak ada
Pembatasan pola Tidak ada Makanan
makan berkarbohidrat tinggi
Cara makan Mandiri Mandiri
Ritual Membaca doa sebelum Membaca doa sebelum
dan sesudah makan dan sesudah makan
Tabel 4.4Cairan
Kondi Sebelum sakit Saat sakit
si
Jenis minuman Air putih, teh Air putih,cairan infus
Frekuensi minum ± 8 gelas/hari 4-5 gelas /hari
Kebutuhan cairan ± 2.500 ml/ 8 gelas/hari 2500 ml
Cara Pemenuhan Diminum / peroral Oral dan parenteral
cairan infus
Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Perasaan saat kerja Sangat menikmati Tidak ada
Waktu luang Tidak cukup istirahat Istirahat yang cukup
Perasaan setelah Tidak memikirkan Tidak ada
rekreasi rekreasi
Waktu senggang Keluarga setiap hari Setiap hari
keluarga
Kegiatan hari libur Menonton TV Istirahat
d. PemeriksaanFisik
1) Keadaan UmumKlien
2) Tanda – TandaVital
Sistem Kardiovaskuler
Pengkajian Hasi
l
Inspeksi Konjuntiva tidak anemis, bibir klien lembab
Pencernaan
Pengkajian Hasil
Sklera tidak ikterus, bibir lembab.
Sistem Indra
Pengkaji Hasil
an
Inspeksi Kelopak mata dapat membuka dan menutup mata
dengan baik dan spontan,tidak ada pembengkakan,
bulu mata dan alis tipis dan tidak mudh dicabut,
visus: ± 4 meter, lapang pandang:180o
Penciuman baik, tidak terdapat perih hidung,
trauma, dan epistaksis.
Sistem Integumen
Pengkaji Hasil
an
Rambut berwarna hitam, tidak rontok.
Inspeksi Warna kulit kuning langsat, tidak mengalami erupsi,
tidak terdapat ruam.
Kuku pendek dan bersih, berwarna putih, tidak
mudah patah.
Palpasi Rambut tidak mudah rontok, tekstur kulit halus
Sistem Endokrin
Pengkaji Hasil
an
Inspeksi Tidak terdapat adanya pembesaran kelenjar tyroid,
tidak terdapat adanya pertumbuhan tumor.
Palpasi Tidak terdapat adanya pembengkakan, tidak ada
nyeri tekan.
SistemPerkemihan
Pengkaji Hasil
an
Inspeksi Tidak terdapat adanya odema palpebra, moonface,
dan odema anasarka.
Klien tidak mengalami nokturia, disuria, dan
kencing batu.
Palpasi Tidak ada distensi kandung kemih.
SistemReproduksi
Pengkaji Hasil
an
Inspeksi Putting menonjol, simetris kiri dan kanan, areola
mammae berwarna cokelat muda
Kemaluan tidak dikaji
Sistem Imun
Pengkajian Hasil
Alergi Klien mengatakan tidak menderita alergi terhadap
cuaca, debu, bulu binatang dan zat kimia
Riwayat Tidak memiliki riwayat transfusi
transfuse dan
reaksi
e. RiwayatPsikososial
Pengkajian Hasi
l
Pola konsep diri
Klien mengatakan bahwa klien hanyalah manusia
1) Citratubuh biasa
f. RiwayatSpiritual
g. TesDiagnostik
Pemeriksaan Lab
InF : RL : feetnalit
InJ : - Ambacin 1 Vial / IV / 8 jam
-Ondansetron 1 AMP/ IV / 8 jam
- Dexamethosone 1 AMP / IV / 8 jam
- Piracetam 1 AMP / IV / 8 Jam
- Sanmol 1 botol / IMF / 8 jam
Oral : Sutrafate / 8 jam 3x1 sendok
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengeluh nyeri ulu hati 1.Klien lemas
2. Klien klien merasakan nyeri sejak 2. Klien gelisah
tiga hari yang lalu 3. Klien cemas
3. Klien mengakatan nyeri abdomen 4. Klien mual
saat ditekan 5. Klien meringis
4. Klien mengakatan susah tidur 6. Klien pucat
5.Klien mengatakan sulit 7. Klien tidak bisa berjalan
menggerakan ekstremitasnya 8. Nyeri 6 (sedang )
6.Klien mengatakan pusing dan 9. TTV:TD:110/60 mmHg
kepala terasa sakit S:36.5 °c
7. Klien mengeluh nyeri hilang P:20 x/menit
timbul N:98 x/menit
8. Klien mengakatan tidak bisa
makan
9.Klien mengatakan selalu terjaga
pada malam hari
10.Klien selalu menanyakan tentang
penyakitnya
2. Analisa Data
2. Ansietas berhubungan
dengan kekhwatirsn Ansietas
mengalami kegagalan, Kekhwatiran
dibuktikan dengan klien mengalami kegagal
selalu menanyakan tentang
penyakitnya, klien
menangis,klien
gelisah,klien cemas
50
Implementasi dan Evaluasi H-2