Anda di halaman 1dari 35

2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia

KONSEP DAN KEBIJAKAN


PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Kerangka

1 Tantangan Abad 21
2 Konsep GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
3 Kebijakan Kemendikbud tentang PPK
4 Praktik baik implementasi PPK
5 Penutup
1
Tantangan Abad 21
KECENDERUNGAN GLOBAL

REVOLUSI DIGITAL PERUBAHAN PERADABAN FENOMENA ABAD


KREATIF

• membuat hidup • mengubah tatanan • menempatkan


menjadi mudah dan dan sendi-sendi kreativitas, inovasi,
nyaman, sekaligus kehidupan, dan jejaring sebagai
berpotensi masalah kebudayaan, dan sumber daya strategis
kemasyarakatan
132,7 JUTA 51,8%|48,2%
Pengguna Internet Indonesia Laki-laki Perempuan

Pengguna Internet di Indonesia:

65%
Pengguna Internet di Sumatera 15,7% (20,7 Juta)
Pulau Jawa
86,3
Bali & Nusa 4,7% (6,1 Juta)
Kalimantan 5,8% (7,6 Juta)
Juta Orang Sulawesi 6,3% (8,4 Juta)
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016
Maluku & Papua 2,5% (3,3 Juta)
PERSENTASE PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA

69,8% atau 34 JUTA PELAJAR


BERPOTENSI MENGAKSES
KONTEN-KONTEN NEGATIF
DI MEDIA SOSIAL

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016


FAKTA DI
INDONESIA

• Internet telah menjadi bagian dari


kebutuhan pokok.
• 40% warganet mengakses internet
lebih dari 3 jam/hari.
• Warganet semakin gemar
berinteraksi di sosial media,
mengunggah video, bermain game
daring dan berbagi data sesama
warganet.
• Pulsa dan ongkos koneksi lebih
penting daripada makan dan minum.
Sumber: Markplus Insight tentang Netizen Survey 2012 diolah dari Rade Tampubolon
ANCAMAN KONTEN NEGATIF
Konten negatif
840
Facebook
51 situs SARA

861 87 situs radikalisme


YouTube
174 situs HKI
1.833 twitter 3.775 situs perjudian dan
penipuan
773 ribu situs telah diblokir Kemenkominfo
2016 767.000 situs pornografi

Sumber: kominfo.go.id, 2017


Tantangan Pendidikan saat ini

1. Ilmu dan teknologi berubah sangat cepat


2. 75% pelajar terpapar konten negatif
3. Sarana dan tenaga pendidikan tidak merata, terutama di daerah terdepan dan terpencil
4. Sebagian besar tenaga pendidik belum menguasai teknologi pendidikan /IT
5. Mutu pendidikan belum merata
6. Kurikulum pendidikan tidak relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
7. Keahlian lulusan tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja
8. Maraknya konflik antar gang/ antar sekolah
9. Rendahnya literasi bahasa dan literasi berhitung
10. Menurunnya etika budi pekerti
9
2
Konsep Penguatan Pendidikan Karakter
Menunaikan Nawacita
1 Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Revitalisasi Pendidikan Vokasi:


2
SMK Maritim, Pertanian/Pangan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif.

3 Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Gerakan Nasional Revolusi Mental


1 Integritas

2 Kerja Keras (Etos Kerja)

3 Gotong Royong
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis
Sikap Sosial
serta bertanggung jawab
Pengetahuan Berilmu
Keterampilan Cakap dan kreatif

.... memanusiakan manusia ......


Membangun Generasi Emas 2045
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap warga negara

1 2 3
Nilai Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Kemampuan beradaptasi di lingkungan Kecakapan hidup sehari-hari. Kemampuan memecahkan
yang dinamis. 18 Nilai. 6 literasi masalah kompleks: 4 C
• Religius • Literasi baca tulis • Berpikir kritis
• Jujur • Literasi numerasi • Kreatif
• Mandiri • Literasi sains • Komunikatif
• Bertanggung jawab • Literasi digital • Kolaboratif
• Demokratis • Literasi finansial
• Cinta tanah air • Literasi budaya dan
• Toleran kewargaan
• Cinta damai
• Menghargai prestasi
• …………………….. Sumber: Kemendikbud 2016
MENGAPA PPK

a. Amanat Undang-Undang dan Kebijakan Nasional bidang pendidikan


UU Sisdiknas, Nawacita, Trisakti, RPJMN 2015-2019, Amanat Presiden RI, Kebijakan Kemendikbud

b. Fokus pada penguatan pendidikan karakter


Pendidikan karakter bukan produk baru, bukan mata pelajaran, bukan kurikulum baru tetapi merupakan
ruh dari keseluruhan proses pendidikan

c. Keteladanan dan praktik-praktik baik


Perilaku, pengalaman, dan praktik baik sekolah yang di Kepala Sekolah dan Guru.

d. Penguatan peran kepala sekolah, guru, pengawas, komite sekolah dan masyarakat
PPK mendorong penguatan ekosistem pendidikan.

f. Konsep pembelajaran dialogis


PPK Berbasis Kelas, PPK Berbasis Budaya Sekolah, PPK Berbasis Partisipasi Masyarakat.

g. PPK terintegrasi dengan seluruh aktivitas siswa di sekolah, di rumah, dan masyarakat

14
3
Kebijakan Kemendikbud tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
Tujuan PPK (Perpres Nomor 87 tahun 2017)
Membangun dan membekali peserta didik dengan jiwa
Pancasila dan pendidikan karakter yang baik untuk
menghadapai dinamika perubahan.

Mengembangkan platform pendidikan nasional yang


meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan
dukungan pelibatan publik

Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan komptensi


pendidikan, tenaga kependidikan, peserta didik, masyrakat,
dan lingkungan keluarga

16
KARAKTER SEBAGAI POROS
PENDIDIKAN
Nawacita 8:
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
 Membangun pendidikan kewarganegaraan
(sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai
patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela
negara dan budi pekerti)
 Penataan kembali kurikulum pendidikan nasional
 Mengevaluasi model penyeragaman dalam
sistem pendidikan nasional
 Jaminan hidup yang memadai bagi para guru
khususnya di daerah terpencil
 Memperbesar akses warga miskin untuk
mendapatkan pendidikan

PPK adalah gerakan pendidikan di sekolah


untuk memperkuat karakter peserta didik
melalui harmonisasi olah hati (etik), olah
rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah
raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan
publik dan kerja sama antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat

17
Kebijakan Pemerintah

Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017


tentang PPK (diterbitkan tanggal 6 September 2017)

PP No.19/2017
Permendikbud tentang Permendikbud
No.75/2016 kewajiban guru No. 23/2017
tentang Komite 8 jam guru di tentang PPK
Sekolah sekolah

18
Nilai karakter
(Perpres Nomor 87 tahun 2017) religius
Peduli
jujur
lingkungan

Gemar
nasionalisme
membaca

toleran komunikatif

Menghargai
Bekerja keras
Nilai prestasi

disiplin karakter Cinta damai

kreatif Peduli sosial

Semangat
mandiri
kebangsaan

Cinta tanah Bertanggung


air jawab
demokratis
NILAI-NILAI KARAKTER Permendikbud Nomor 23 tahun 2017
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Menjaga lingkungan • Saling menolong
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan bijak • Saling menghormati
• Perbedaan keyakinan

Religius

• Kejujuran
• Cinta tanah air
• Keteladanan
• Semangat kebangsaan


Tanggungjawab
Antikorupsi Integritas Nasionalis •

Menghargai kebhinnekaan
Rela berkorban
• Komitmen moral
• Taat hukum

Nilai Utama
Cinta pada kebenaran

• Kerja sama • Kerja keras (etos kerja)




Solidaritas
Kekeluargaan
Gotong Mandiri


Kreatif dan inovatif
Disiplin
• Aktif dalam gerakan komunitas Royong • Tahan banting
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama • Pembelajar sepanjang hayat

20
Penguatan
Ekosistem
Pendidikan
Revitalisasi peran
Kepala Sekolah
sebagai Manajer Pengaturan Hari Sekolah
Permendikbud
No.23/2017 tentang Hari Sekolah

Penguatan
Revitalisasi
Pendidikan
Karakter Revitalisasi
kewajiban 8 Komite Sekolah
jam guru di Permendikbud
sekolah No.75/2016 tentang
PP No.19/2017 Komite Sekolah
tentang Guru

21
PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK

Implementasi
Mandiri dan Bertahap
Uji Coba 2 Tahun 2017 Tahun 2018
Sekolah Rintisan SD dan SMP SD dan SMP
Tahun 2016 dari 34 Provinsi dari 34 Provinsi
SD dan SMP dari 34 Jumlah = 9.830 sekolah Jumlah = 90.000 sekolah
Provinsi
Jumlah = 542 Sekolah
Dukungan Daerah
 Kota Malang  Kab. Gowa  Kab. Purwakarta
 Kota Pekanbaru  Kab. Lamongan  Kab. Pemalang
 Kota Langsa  Kab. Singkawang  Kab. Bantaeng
 Kota Gorontalo  Kab. Sleman  Prov. NTB (6 Kabupaten)
 Kab. Banyuwangi  Kab. Pohuwato  Provinsi Riau
 Kab. Siak  Kab. Bandung
STRATEGI IMPLEMENTASI PPK

1 PPK BERBASIS KELAS





Integrasi dalam mata pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
MENJADI BUDAYA

1
2 PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH MENJADI KARAKTER
• Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
• Branding sekolah MENJADI KEBIASAAN
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah DILATIH KONSISTEN
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
DIBIASAKAN
3 PPK BERBASIS MASYARAKAT



Orang tua, Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi
DIAJARKAN

• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda

23
Sekolah menjadi sentral,
lingkungan menjadi
sumber belajar.

24
Penilaian
tidak hanya berupa
angka-angka yang
bersumber dari
intrakurikuler,tetapi
juga catatan
kepribadian atau
karakter peserta
didik sepanjang
masa pendidikannya
di sekolah.

25
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai
Karakter
** Penguatan 18 Nilai Utama
Waktu

Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu
Nasional, dan berdoa bersama, kegiatan literasi.

Kegiatan
Waktu PPK
dan Kegiatan Intra-Kurikuler:
Kegiatan Belajar – Mengajar bersama
Lokasi
Belajar
orang tua:
Interaksi dengan
* Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler: orang tua dan
lingkungan /
Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang
sesama
tua & masyarakat: Kegiatan Keagamaan (Diniyah), Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa
& Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga, dsb.

Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.
*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah 26
** Nilai-nilai karakter disesuaikan dengan GNRM, kreativitas sekolah, dan kearifan lokal
TIDAK TAHU/TIDAK JAWAB
3,80%
SURVEI KOMPAS
Kompas, 3 Mei 2017
TIDAK
MAMPU
11,30%
Menurut Anda, apakah
Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) dapat meningkatkan
kompetensi peserta didik?
Metode Penelitian
Jajak pendapat melalui telepon ini diselenggarakan
Litbang “Kompas” pada 26-28 April 2017.

Sebanyak 595 responden berusia minimal 17 tahun


berbasis rumah tangga dipilih secara acak bertingkat
di 14 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Medan, Padang, Palembang, Pontianak,
Samarinda, Manado, Makassar, Ambon, dan
Denpasar. Jumlah responden ditentukan secara
proporsional di tiap kota. Menggunakan metode ini,
tingkat kepercayaan 95 persen dan nirpencuplikan 84,90%
penelitian ± 4,0 persen. Meskipun demikian,
YA, MAMPU
kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.

27
4
Praktik Baik dalam Implementasi PPK
Dokumentasi (Foto)

Guru SD Inpres Kampung Harapan secara kreatif


mengajar dengan berbagai variasi denah meja dan
kursi di kelas untuk menghindari kejenuhan siswa,
Upaya mengingatkan dan menanamkan
karakter sopan santun dan disiplin siswa.
dan hasil belajar ditempel di dinding kelas.
Dokumentasi (Foto)
Nama Sekolah: SMPN 2 Mataram

Semboyan SMPN
2 Mataram,
HEBAT (Harmoni,
Siswa-siswi membiasakan
Elegan, Bakat,
menyanyikan lagu
Asih, Tangguh).
Indonesia Raya sebelum
memulai pembelajaran.

Diskusi kelompok,
pembiasaan siswa
untuk dapat
Pembiasaan setiap bekerja sama.
Hari Jumat pagi.
Kendala

Sekolah mengalami kendala dalam pengelolaan Dana BOS untuk secara


leluasa mendukung kegiatan siswa, namun dapat teratasi dengan
pelibatan DUDI dalam kegiatan siswa.
5
Penutup
Peran Kepala Sekolah dan Pengawas

Menyosialisasikan PPK kepada seluruh pemangku kepentingan

Menyusun rencana implementasi PPK secara terpadu

Mendorong partisipasi aktif publik dalam kegiatan PPK

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan

Menjadikan sekolah sebagai model praktik baik pelaksanaan PPK


PENUTUP

1. Gerakan PPK sebagai Poros


Pendidikan
2. Pembangunan Karakter merupakan
Kewajiban Bersama
3. Komitmen Guru dan Pengawas
4. Memperhatikan Keberagaman
5. Dukungan publik
34
Terima Kasih

foto: anakbersinar.com

Anda mungkin juga menyukai