Anda di halaman 1dari 23

Program Studi Teknik Sipil

Universitas Kristen Petra

Peraturan

Earthquake Resistant
Design Competition 2016

Panitia Earthquake Resistant Design Competition 2016


Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terletak di wilayah yang memi-
liki resiko gempa yang sangat tinggi. Banyak kerugian yang ditimbulkan ak-
ibat gempa, baik itu materi maupun non-materi. Selain itu, semakin sempit-
nya lahan di Indonesia, menuntut bangunan-bangunan untuk dibangun dengan
tingkat yang lebih banyak. Sedangkan kita tahu bahwa semakin tinggi bangu-
nan maka resiko hancurnya karena terkena gempa semakin besar juga. Karena
itu mahasiswa perlu diberi wawasan secara global agar memiliki kemampuan
untuk merancang Highrise Building yang tahan gempa. Oleh karena itu kami
dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra memutuskan untuk
mengadakan Lomba Earthquake Resistant Design.

Dengan adanya Earthquake Resistant Design Competition ini, ma-


hasiswa di berikan materi-materi yang dapat menambah wawasan mengenai
bangunan yang tahan terhadap gempa. Dalam acara tersebut peserta akan
diberikan workshop dengan pembicara bertaraf internasional yang telah memi-
liki pengalaman dalam bidang gempa. Selain itu, mahasiswa juga dapat mener-
apkan secara langsung wawasan dan ilmu-ilmu yang diberikan dalam workshop,
melalui serangkaian lomba yang diadakan selanjutnya.

Berdasarkan penjabaran yang ada diatas. Kami, mahasiswa Program


Studi Teknik Sipil Universitas Kristen petra hendak melaksanakan Earthquake
Resistant Design Competition 2016. Sebuah perlombaan yang dapat menum-
buhkan dan mengembangkan pemahaman dan minat peserta secara maksimal
terutama dalam bidang gempa. Besar harapan kami agar acara ini dapat di-
jalankan dalam upaya memenuhi kebutuhan mahasiswa dan mahasiswi Program
Studi Teknik Sipil di Indonesia.

Panitia Earthquake Resistant Design Competition 2016

1
Daftar Isi
1 Peraturan Peserta 3

2 Penjelasan Konsep 5

3 Peraturan Teknik 6
3.1 Babak Eliminasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3.1.1 Material . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3.1.2 Papan Maket . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3.1.3 Jumlah Lantai & Luas Lantai . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.1.4 Jarak Antar Lantai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.1.5 Kolom, Balok & Bracing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.1.6 Lokasi Kolom, Balok & Bracing . . . . . . . . . . . . . . . 8
3.1.7 Sambungan Kolom & Baseboard . . . . . . . . . . . . . . 8
3.1.8 Beban . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.2 Babak Final . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3.2.1 Penjelasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3.2.2 Material . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3.2.3 Papan Maket . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2.4 Jumlah Lantai & Luas Lantai . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2.5 Jarak Antar Lantai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2.6 Kolom, Balok & Bracing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
3.2.7 Lokasi Kolom & Bracing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
3.2.8 Sambungan Kolom & Baseboard . . . . . . . . . . . . . . 12
3.2.9 Beban . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

4 Penilaian 14
4.1 Eliminasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
4.2 Final . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

5 Definisi Collapse 17
5.1 Collapse Lantai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
5.2 Collapse Bangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

6 Contoh Penilaian 17
6.1 Babak Eliminasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
6.1.1 Pengujian Pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
6.1.2 Pengujian Kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
6.1.3 Pengujian Ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
6.2 Babak Final . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
6.2.1 Pengujian Pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
6.2.2 Pengujian Kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
6.2.3 Pengujian Ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19

2
7 Lampiran 20

Peraturan Lomba
1 Peraturan Peserta
Pasal 1: Peraturan Umum
1. Peserta lomba Earthquake Resistant Design Competition 2016 wajib
menaati segala peraturan lomba yang telah dibuat dan dituliskan oleh
panitia Lomba.

2. Peserta wajib mengikuti segala acara dari awal hingga selesai yang
diadakan oleh Panitia Lomba.
(a) Pengecualian dapat didapatkan apabila peserta telah meminta izin
pada panitia lomba dengan alasan yang dapat diterima .

3. Dilarang meninggalkan acara tanpa izin panitia.


4. Dilarang merokok pada saat acara berlangsung dan didalam lingkungan
Universitas Kristen Petra
5. Diharapkan menjaga kebersihan daerah lomba.

6. Dilarang berkata kotor.


7. Dilarang melakukan dokumentasi perihal karya kelompok lain.
8. Dilarang makan saat acara berlangsung tanpa izin panitia.
9. Dilarang melakukan transaksi selama acara berlangsung.

Pasal 2: Keterlambatan
1. Datang tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh panitia.
(a) Pengecualian didapatkan apabila peserta telah meminta izin pada
panitia lomba dengan alasan yang dapat diterima
2. Peserta lomba wajib melakukan registrasi kepada pihak Sekretariat
Lomba.
3. Peserta yang tidak melakukan registrasi pada acara lomba dan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada panitia maka dapat dianggap
mengundurkan diri.

3
Pasal 3: Pakaian
1. Menggunakan pakaian Standar Universitas Kristen Petra: Baju
berkerah, celana panjang dan bersepatu.
2. Menggunakan Jas Almamater masing-masing Universitas selama acara
berlangsung.
3. Menggunakan Kartu Tanda Peserta selama acara berlangsung.

Pasal 4: Kerjasama
1. Dilarang merusak, menyentuh dan mendokumentasi hasil karya
kelompok lain.
2. Tidak ada unsur pemaksaan dan kekerasan antar kelompok.
3. Dilarang menggangu tim lain dan melakukan tindakan provokasi yang
dapat mengundang emosi kelompok lain.
4. Dilarang bekerjasama dalam hal perlombaan ini.

Pasal 5: Barang Bawaan


1. Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam yang tidak ada
kaitannya dengan lomba.
2. Selalu membawa Kartu Tanda Peserta selama acara berlangsung.
3. Semua barang bawaan peserta merupakan tanggung jawab peserta
masing-masing.
4. Segala bentuk kerusakan dan kelalaian hasil karya peserta bukan
merupakan tanggung jawab panitia.

Pasal 6: Izin
1. Peserta wajib meminta izin pada panitia berkaitan hal keterlambatan
dan hal lainnya selambat-lambatnya H-1 sebelum acara berlangsung.
2. Peserta wajib izin jika ingin ketoilet dengan menitipkan Kartu Tanda
Peserta pada panitia.

Pasal 7: Penilaian
1. Hasil Penjurian merupakan kewenangan absolut juri dan panitia yang
telah ditunjuk oleh panitia lomba Earthquake Resistant Design
Competition 2016.
2. Hasil Penjurian tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu
gugat

4
Pasal 8: Sanksi
1. Sanksi dapat berupa teguran, tidak boleh mengikuti acara dan
diskualifikasi.
2. Semua peraturan dan keputusan panitia merupakan kebijakan yang
tidak dapat diganggu gugat.

2 Penjelasan Konsep
Eliminasi
1. Semua gedung memiliki spesifikasi yang sama
2. Tantangan Struktur
ERDC Holding yang berpusat di Surabaya berencana ingin membangun
beberapa kantor cabang baru di beberapa daerah di Indonesia.
Kantor-kantor tersebut akan dibuat dengan tingkat banyak, dan tentu
saja harus kuat terhadap gempa mengingat resiko gempa di Indonesia
yang cukup tinggi. Anda sebagai Engineer muda yang energik dan
inovatif, mencoba untuk ikut tender proyek tersebut. ERDC Holding
membuat sistem tender yang unik, dimana Anda harus membuktikan
kemampuan Anda mendesign bangunan yang tahan gempa namun
efisien, yakni dengan cara membuat maket struktur 12 lantai dengan
bentuk persegi. Semua peserta harus membuat maket dengan ketentuan
dimensi yang sama, yang akan diberikan oleh panitia tender ERDC
Holding. 10 Peserta tender dengan nilai efisiensi tertinggi akan menjadi
pemenang tender yang akan dipercaya untuk membangun kantor-kantor
cabang tersebut.

Final
1. Dimensi dan Bentuk Gedung Bebas
2. Tantangan Struktur
Selamat! Anda telah berhasil memenangkan tender, dan Anda akan
dipercaya untuk membangun salah satu kantor cabang ERDC Holding
yang baru. Berbeda dengan babak sebelumnya, Anda diberi kebebasan
untuk mendesign dimensi gedung yang akan Anda bangun, dengan
batasan ketentuan jumlah lantai antara 8 sampai 15 lantai, dan batasan
luas area yang juga telah ditentukan. Karena Anda akan membangun
gedung yang Anda design, maka Anda harus mempersiapkan RAB
(Rencana Anggaran Biaya), dengan batas sesuai budget yang ditentukan
oleh ERDC Holding. Jangan lupa juga untuk memperhitungkan waktu
yang telah disepakati untuk meyelesaikan bangunan yang dipercayakan
kepada Anda. Bangunan-bangunan terbaik yang bertahan akan
mendapat keuntungan lebih, dan mendapat award sebagai Engineer
terbaik dari ERDC Holding. Selamat berkompetisi !

5
3 Peraturan Teknik
3.1 Babak Eliminasi
3.1.1 Material
1. Peserta akan mendapatkan material dengan jumlah sebagai berikut:
(a) 90 batang kayu balsa ukuran 3mm x 3mm.
(b) 10 batang kayu balsa ukuran 6mm x 6mm.
2. Maket secara keseluruhan harus terbuat dari kayu balsa yang diberikan
oleh panitia.
3. Maket hanya boleh disambungkan dengan Lem G atau sejenisnya.

4. Dilarang menggunakan damper dalam bentuk apapun.


5. Berat Maksimum Struktur Maket adalah 280 gram.
6. Pelanggaran akan hal ini akan menyebabkan diskualifikasi.

3.1.2 Papan Maket


1. Maket akan dibangun diatas sebuah papan yang berukuran 350mm x
350mm (Disediakan oleh Panitia).
2. Peserta wajib memberikan clearance sebesar 50 mm dari sisi papan agar
papan dapat dengan mudah dipasangkan kepada meja getar.
3. Baseboard akan disambungkan ke meja getar dengan cara dibaut. Letak
posisi baut dapat dilihat pada gambar 3.1.B

Gambar 3.1.A: Lokasi Maket Gambar 3.1.B:Lokasi Bor

6
Peraturan Dimensi
3.1.3 Jumlah Lantai & Luas Lantai
1. Bangunan Maket haruslah 11 tingkat / memiliki 12 lantai (Termasuk
dengan dasar papan sebagai lantai pertama).
2. Lantai (Bangunan) haruslah berbentuk persegi dengan ukuran dimensi
250mm x 250mm. (Lihat Gambar 3.1.A)
3. Luas lantai diukur dari jarak kolom terluar dengan kolom terluar.

4. Bangunan yang gagal memenuhi aturan 3.1.3 akan didiskualifikasi

3.1.4 Jarak Antar Lantai


1. Setiap lantai wajib memiliki tinggi sebesar 40mm.
2. Tinggi lantai didefinisikan sebagai jarak bersih antar balok.
3. Jarak antar Lantai diberikan toleransi sebesar +- 1mm

4. Lantai dengan jarak yg melebihi batas toleransi, lantai tersebut tidak


akan dinilai.

Gambar 3.1.C: Lantai diukur dari Balok ke Balok

3.1.5 Kolom, Balok & Bracing


1. Dimensi balok, kolom dan bracing bebas asalkan maket memenuhi
persyaratan berat sendiri maket maksimal 280 gram.
2. Pelanggaran akan aturan ini akan menyebabkan diskualifikasi.

7
3.1.6 Lokasi Kolom, Balok & Bracing
1. Untuk penempatan beban saat pengujian, maka perletakan kolom &
bracing tidak boleh menggangu pemasangan beban.

Gambar 3.1.D: Contoh Penempatan Kolom yang baik, tidak menggangu


penempatan beban

Gambar 3.1.E: Contoh Penempatan Kolom yang salah, karena


menganggu penempatan beban

3.1.7 Sambungan Kolom & Baseboard


1. Kolom dan baseboard akan disambungkan dengan cara dilem. Tidak
boleh menggunakan bor. Pelanggaran akan hal ini akan menyebabkan
diskualifikasi.

8
2. Peserta diperbolehkan menambah balok pengikat atau balok sloop
dengan ketentuan dimensi maksimum 6mm x 6mm.
3. Penjepit boleh melebihi lokasi maket sesuai dengan gambar 3.1.F
(Maksimal sebanyak 3b).

Gambar 3.1.F: Contoh Penjepit. Ukuran Gambar diatas BUKAN


ukuran Maket Eliminasi tapi ukuran Maket Final.

3.1.8 Beban
1. Ada 6 set beban yang harus dapat dipasangkan di Maket.

2. Peserta harus menyediakan tempat untuk beban sehingga semua set


beban dapat terjepit dengan baik (Lihat Gambar 3.1.G)
3. Berat 1 set beban adalah kurang lebih 750 gram.
4. Panjang besi untuk meletakan beban adalah 30 cm dengan diameter 1
cm.

5. Bangunan akan diberi beban setiap 2 lantai dan lantai terakhir


bangunan. (Dihitung dari lantai 2).
6. Lantai yang tidak memenehui ketentuan 3.1.4 tetap akan dipasangi
beban (Apabila lantai tersebut merupakan lantai yang dibebani), dan
beban pada lantai tersebut tidak terhitung dalam penilaian (Dianggap
beban fiktif).
7. Jika salah satu dari 6 set beban tidak dapat dipasang pada tempat yang
seharusnya, maka peserta akan didiskualifikasi.

9
8. Gambar Beban dapat dilihat di Lampiran

Gambar 3.1.G: Contoh Penempatan Beban

3.2 Babak Final


3.2.1 Penjelasan
Pada babak final yang harus dibuat dan disiapkan peserta sebelum acara final
dimulai adalah Desain struktur bangunan, Rencana Anggaran Biaya, makalah,
dan presentasi. Waktu pembuatan maket bangunan adalah 10 jam .

3.2.2 Material
1. Peraturan Material dari Babak Eliminasi masih berlaku untuk Babak
Final
2. Material untuk maket bangunan babak final harus dibeli di ERDC Shop.
3. Dilarang keras untuk menggunakan material struktur selain apa yang
telah dibeli di ERDC Shop.
4. Harga material di ERDC Shop adalah sedemikian berikut
Nilai Material Harga per unit
Tanah (per cm2 ) 1,25 jt per cm2
Kayu Balsa 3mm x 3mm (1 meter) ± 3,5 juta
Kayu Balsa 6mm x 6mm (1 meter) ± 15 juta
Lem G (1 botol) ± 25 juta
*Note: Harga dapat berubah-ubah selama acara berlangsung.
5. Pengumpulan daftar peralatan yang akan digunakan untuk pembuatan
maket selambat-lambatnya H-5 Final Day dan atas persetujuan pihak
panitia.

10
3.2.3 Papan Maket
1. Maket akan dibangun diatas sebuah papan yang berukuran 350mm x
350mm (Disediakan oleh Panitia).
2. Peserta wajib memberikan clearance sebesar 50 mm dari sisi papan agar
papan dapat dengan mudah dipasangkan kepada meja getar.
3. Baseboard akan disambungkan ke meja getar dengan cara dibaut. Letak
posisi baut dapat dilihat pada gambar 3.1.B

Gambar 3.2.A: Lokasi Maket Gambar 3.2.B: Lokasi Bor*.

Note: Ukuran Gambar Maket adalah Ukuran Maket Eliminasi

Peraturan Dimensi
3.2.4 Jumlah Lantai & Luas Lantai
1. Bangunan Maket minimal harus memiliki 7 tingkat/8 lantai dan
maksimal memiliki 14 tingkat/15 lantai.
2. Lantai dapat memiliki bentuk bebas dengan syarat tiap lantai memiliki
luas area minimal sebesar 22500 mm2 dan luas area maksimal sebesar
40000 mm2
3. Luas Lantai dan jumlah ditentukan sendiri oleh peserta dalam batasan
aturan 3.2.4.1 dan 3.2.4.2
4. Dimensi tiap lantai haruslah sama.
5. Bangunan yang gagal memenuhi aturan 3.2.4 akan didiskualifikasi

3.2.5 Jarak Antar Lantai


1. Setiap lantai wajib memiliki tinggi sebesar 60mm.
2. Tinggi lantai didefinisikan sebagai jarak bersih antar balok.

11
3. Jarak antar Lantai diberikan toleransi sebesar +- 1mm
4. Lantai dengan jarak yg melebihi batas toleransi, lantai tersebut tidak
akan dinilai.
5. Bangunan yang gagal memenuhi aturan 3.2.5 tidak akan dinilai.

3.2.6 Kolom, Balok & Bracing


1. Dimensi balok, kolom dan bracing bebas asalkan maket memenuhi
persyaratan berat sendiri maket maksimal 280 gram.
2. Pelanggaran akan aturan ini akan menyebabkan diskualifikasi.

3.2.7 Lokasi Kolom & Bracing


1. Demi alasan penempatan beban untuk keperluan pengujian. Perletakan
kolom & bracing tidak boleh menggangu pemasangan beban.
2. Untuk detail, lihat Gambar 3.1.D dan Gambar 3.1.E.

3.2.8 Sambungan Kolom & Baseboard


1. Kolom dan baseboard akan disambungkan dengan cara dilem. Tidak
boleh menggunakan bor. Pelanggaran akan hal ini akan menyebabkan
diskualifikasi.
2. Peserta diperbolehkan menambah balok pengikat atau balok sloop
dengan ketentuan dimensi maksimum 6mm x 6mm.
3. Penjepit boleh melebihi lokasi maket sesuai dengan gambar 3.2.E
(Maksimal sebanyak 3b).

12
Gambar 3.2.E: Contoh Penjepit

3.2.9 Beban
1. Jumlah beban adalah jumlah lantai dibagi dua dan dibulatkan ke atas.
2. Peserta harus menyediakan tempat untuk beban sehingga semua unit
beban dapat terjepit dengan baik (Lihat Gambar 3.2.F)

3. Berat 1 set beban adalah kurang lebih 750 gram.


4. Panjang besi untuk meletakan beban adalah 30 cm dengan diameter 1
cm.
5. Bangunan akan diberi beban setiap 2 lantai dan lantai terakhir
bangunan. (Dihitung dari lantai 2).
6. Di bagian 2/3 jumlah lantai gedung (dibulatkan ke bawah), akan
diberikan beban tambahan sehingga beban total adalah 1000 gram (1
kilogram).
7. Lantai yang tidak memenehui ketentuan 3.2.6.1 tetap akan dipasangi
beban (Apabila lantai tersebut merupakan lantai yang dibebani), dan
beban pada lantai tersebut tidak terhitung dalam penilaian (Dianggap
beban fiktif)..
8. Jika salah satu dari beban tidak dapat dipasang pada tempat yang
seharusnya, maka peserta akan didiskualifikasi.

9. Gambar Beban dapat dilihat di lampiran

Gambar 3.2.F: Contoh Penempatan Beban

13
4 Penilaian
4.1 Eliminasi
1. Pada babak eliminasi,peserta diberi kesempatan checking sebanyak 2
kali.
2. Setiap bangunan akan dibebani sesuai dengan ketentuan 3.1.8, kemudian
akan digetarkan secara siklik di atas meja getar.
3. Bangunan akan diuji dengan 3 macam frekuensi yang berbeda dengan
amplitudo sebesar 3.5 cm. Frekuensi yang akan diujikan adalah

(a) 1.2 hz
(b) 1.8 hz
(c) 2.5 hz

4. Durasi waktu untuk setiap frekuensi yang diuji adalah 20 detik dengan
waktu cooldown 5 detik.
5. Untuk setiap lantai yang bertahan setelah masa penggetaran, maka akan
diberikan nilai tergantung dengan frekuensi yang diujikan.

6. Nilai dari setiap frekuensi adalah sebagai berikut

(a) Frekuensi 1.2 hz adalah 100 point per lantai


(b) Frekuensi 1.8 hz adalah 200 point per lantai

(c) Frekuensi 2.5 hz adalah 300 point per lantai

7. Apabila maket berhasil bertahan setelah 3 kali pengujian (dengan


frekuensi 1.2 hz, 1.8 hz dan 2.5 hz). Berat tiap set beban akan dinaikan
menjadi 1 kilogram dan Maket akan mengalami pengujian ke empat
(dengan frekuensi 1.8 hz) dan bila masih bertahan, akan mengikuti
pengujian ke lima (dengan frekuensi 2.5 hz).
8. Bangunan yang rubuh sebelum waktu pengujian selesai tidak akan
diberikan poin.
9. Kriteria Collapse/Rubuh dapat dilihat di bab 5

10. Rumus untuk nilai akhir adalah


Total Skor
NA =
Berat Sendiri - Papan Baseboard

14
4.2 Final
1. Setiap peserta diberikan modal awal sebesar 1,000,000,000.
2. Rancangan Anggaran Bangunan (RAB) yang dibuat oleh peserta tidak
boleh melebihi 1,000,000,000.

3. Selisih modal awal sebesar 1,000,000,000 dengan RAB yang dibuat


peserta akan dihitung sebagai Poin Sisa Modal dengan rumus sebagai
berikut
Poin Sisa Modal = 1,000,000,000 − RAB

4. Selisih RAB dengan modal realisasi akan diperhitungkan dengan rumus


sebagai berikut

Jika RAB ≥ Modal yang dipakai


Poin Selisih = RAB − Modal yang dipakai ∗ 0.5
Jika RAB ≤ Modal yang dipakai
Poin Selisih = RAB − Modal yang dipakai ∗ 2

5. Poin Sisa akan ditambahkan dengan Poin Selisih sehingga menghasilkan


Poin RAB, dengan rumus berikut

Poin RAB = Poin Sisa Modal + Poin Selisih

6. Pada babak Final,peserta diberi kesempatah checking tanpa batas


selama dalam durasi 10 jam pembuatan maket.
7. Gedung yang sudah jadi akan dibeli dengan ketentuan harga sebagai
berikut

Lantai Nilai
Lantai 1-4 40,000,000
Lantai 5-8 70,000,000
Lantai 9-10 110,000,000
Lantai 11-14 150,000,000
Lantai 15 200,000,000

8. Apabila peserta gagal membangung bangunan sesuai dengan jumlah


lantai RAB. Maka peserta akan diberi poin pengurang sebesar Jumlah
Lantai dikalikan dengan 115,000,000.

15
9. Setiap bangunan akan dibebani sesuai dengan ketentuan 3.2.9, kemudian
digetarkan di atas meja getar, kemudian akan digetarkan secara siklik di
atas meja getar.
10. Bangunan akan diuji dengan 3 macam frekuensi yang berbeda dengan
amplitudo sebesar 3.5 cm. Frekuensi yang akan diujikan adalah

(a) 1.2 hz
(b) 1.8 hz
(c) 2.5 hz

11. Durasi waktu untuk setiap frekuensi yang diuji adalah 20 detik dengan
waktu cooldown 5 detik.
12. Untuk setiap lantai yang bertahan setelah masa penggetaran, maka akan
diberikan nilai tergantung dengan frekuensi yang diujikan.

13. Nilai dari setiap frekuensi adalah sebagai berikut

(a) Frekuensi 1.2 hz adalah 50 juta per lantai


(b) Frekuensi 1.8 hz adalah 150 juta per lantai
(c) Frekuensi 2.5 hz adalah 300 juta per lantai

14. Apabila maket berhasil bertahan setelah 3 kali pengujian (dengan


frekuensi 1.2 hz, 1.8 hz dan 2.5 hz). Berat tiap set beban akan dinaikan
menjadi 1 kilogram dan Maket akan mengalami pengujian ke empat
(dengan frekuensi 1.8 hz) dan bila masih bertahan, akan mengikuti
pengujian ke lima (dengan frekuensi 2.5 hz).
15. Bangunan yang rubuh sebelum waktu pengujian selesai tidak akan
diberikan poin.
16. Kriteria Collapse/Rubuh dapat dilihat di bab 5

17. Rumus untuk perhitungan nilai Desain adalah sebagai berikut

Nilai Desain = Poin RAB + Harga Bangunan + Poin Frekuensi

18. Setelah Uji Getaran selesai, peserta harus mempresentasikan karyanya


kepada tim Juri.

19. Nilai Akhir Lomba akan dihitung dengan rumus berikut

Nilai Akhir = Nilai Desain + Nilai Juri ∗ 6, 000, 000

16
5 Definisi Collapse
5.1 Collapse Lantai
1. Lantai dianggap collapse

(a) Salah satu balok yang menempel pada kolom (Balok Induk) lepas
dari posisinya. .
(b) Jika beban pada lantai yang dibebani sudah tidak berada di posisi
seharusnya.

5.2 Collapse Bangunan


1. Sebuah bangunan dianggap collapse apabila

(a) Seratus Persen dari lantai telah collapse


(b) Jika seluruh beban terlepas dari posisinya maka dianggap rubuh.
(Note: Beban pada lantai yang tidak dibeli tidak dihitung)

6 Contoh Penilaian
6.1 Babak Eliminasi
Sebuah Tim dari Universitas XYZ dengan Nama Terharu ;) berhasil membuat
sebuah bangunan dengan tinggi 12 lantai dengan berat maket 0,247 kilogram.
Mereka berhasil membangun lantai 1-10 dengan tinggi antar lantai 40mm,
tetapi untuk lantai 11 dan 12 mereka melebihi toleransi pada saat checking.
Mereka memperbaiki maket mereka sehingga lantai 11 diterima oleh panitia
tapi lantai 12 tetap melebihi toleransi.

Untuk Penilaian, lantai 12 dianggap sudah rubuh karena melebihi batas


toleransi sementara lantai 11 masih diterima karena sudah diperbaiki pada
saat checking.

6.1.1 Pengujian Pertama


(Frekuensi 1.2 hz).

Setiap Lantai dari Bangunan berhasil bertahan, sehingga Tim Terharu


mendapatkan Poin sebanyak 1100 poin.

Mereka mendapatkan 1100 poin dari 11 lantai pertama mereka. Lantai 12


dianggap collapse sehingga tidak mendapat poin.

17
6.1.2 Pengujian Kedua
(Frekuensi 1.8 hz).

Pada Pengujian Kedua, Lantai ke 10,11,12 dari Tim Terharu Kolaps. Mereka
mendapatkan 1800 poin pada tahap ini.

Mereka mendapatkan 1800 poin dari 9 lantai mereka yang tersisa, dimana tiap
lantai dihargai 200 poin.

6.1.3 Pengujian Ketiga


(Frekuensi 2.5 hz).

Pada Pengujian ketiga, Struktur Maket Tim Terharu rubuh total. Tim
Terharu tidak mendapatkan poin apapun.
Tim Terharu mendapatkan poin sebesar 2900 pada babak pertama. Poin
tersebut dibagi beban maket mereka sehingga menghasilkan Nilai Akhir

6.2 Babak Final


Karena mendapatkan Poin yang tinggi pada babak kualifikasi, Tim Terharu
maju ke Babak Final dimana mereka membuat estimasi RAB dengan
sedemikian berikut.

Material Harga
Lem G (3 Unit) 75,000,000
Kayu Balsa (50 unit) 175,000,000
Tanah (20cmx20cm) 500,000,000

RAB mereka menghabiskan biaya sebesar 750,000,000. Sesuai dengan rumus


di 4.2.3. Tim Terharu mendapatkan Poin Sisa Modal sebesar 250,000,000
(1,000,000,000 - 750,000,000). Tetapi dalam kenyataannya Tim Terharu
membelanjakan dana sebesar 800 juta di ERDC Shop. Sehingga mereka
mendapatkan pinalti poin Selisih sebesar 100,000,000 (Sesuai dengan rumus
4.2.4). Poin Sisa mereka digabung dengan Poin Selisih mereka menjadi sebuah
Poin RAB (Peraturan 4.2.5). Poin RAB Tim Terharu adalah +150,000,000.

Dengan modal yang telah dipakai, Tim Terharu berhasil membuat sebuah
Struktur setinggi 11 lantai. Semua lantai dari bangunan tersebut memenuhi
standard toleransi sehingga bangunan tersebut dibeli dengan harga per lantai
yang diatur oleh 4.2.6 sehingga Tim Terharu mendapatkan poin sebesar
810,000,000.

18
6.2.1 Pengujian Pertama
(Frekuensi 1.2 hz).
Setiap Lantai dari Bangunan berhasil bertahan, sehingga Tim Terharu
mendapatkan Poin sebanyak 550,000,000 .

Poin = Jumlah Lantai Terharu x 50, 000, 000

Jumlah Lantai Terharu yang bertahan pada pengujian pertama: 11 Lantai

Mereka mendapatkan masing masing 50,000,000 dari setiap lantai yang mereka
dapatkan

6.2.2 Pengujian Kedua


(Frekuensi 1.8 hz).
Pada Pengujian Kedua, Bangunan Maket yang telah dibuat rubuh total. Tim
Terharu tidak mendapatkan poin apapun

Poin = Jumlah Lantai Terharu x 100, 000, 000

Jumlah Lantai Terharu yang bertahan pada pengujian pertama: 0 Lantai

6.2.3 Pengujian Ketiga


(Frekuensi 2.5 hz).

Tidak ada pengujian ketiga karena bangunan kolaps

Tim Terharu memberikan Presentasi kepada Tim Juri yang sangat baik.
Lengkap dengan AutoCAD, Analisis Elemen Hingga terhadap Struktur
Bangunan, dan rancangan desain RAB yang lengkap dan sangat menarik.
Mereka mendapatkan poin rata-rata 99 dari ketiga juri. Sesuai dengan rumus
4.2.17, maka

Nilai Desain = Poin RAB + Harga Bangunan + Poin Frekuensi


Nilai Desain = 150, 000, 000 + 810, 000, 000 + 550, 000, 000
Nilai Desain = 1, 510, 000, 000
Nilai Desain ini digabung dengan Nilai Penjurian sehingga membentuk nilai
akhir
Nilai Akhir = Nilai Desain + 99*6,000,000
Nilai Akhir = 1, 510, 000, 000 + 99 ∗ 6, 000, 000
Nilai Akhir = 2, 104, 000, 000
Tim Terharu mendapatkan poin sebesar 2,104,000,000 pada babak Final.

19
7 Lampiran

Gambar A: Baseboard

Gambar B: Maket

20
Gambar C: Sambungan Baseboard dan Maket

Gambar D: Sambungan Baseboard dan Maket (2)

21
Gambar E: Gambar Beban

22

Anda mungkin juga menyukai