Anda di halaman 1dari 2

Definisi Scanning Hati

Scanning hati kedokteran nuklir merupakan pencitraan organ tubuh manusia untuk melihat fisiologi dari
organ hati, dengan cara memasukan radiofarmaka berbentuk cair kedalam tubuh pasien melalui intravena
secara injeksi.

Scan hati pada kedokteran nuklir, sekaligus dapat digunakan untuk melihat fisiologi dari organ limpa
karena radiofarmaka yang ditunjukkan untuk melihat liver juga diserap oleh organ limpa.

Radiofarmaka Yg Digunakan
Umumnya radiofarmaka yang digunakan pada pemeriksaan scanning hati yaitu Tc- 99m SC ( Sulfur
Colloid)

Radiofarmaka yang digunakan pada pemeriksaan Hepatobiliary Scintigrafi Radiofarmaka yang dipakai
Tc 99 IDA (imunodiacetic acid) yang dimanfaatkan untuk ekstrak hati dan sistem bilier. IDA lebih baik
karena konsentrasinya lebih tinggi, sehingga dapat memperlihatkan citra empedu lebih jelas.

Radiofarmaka yang digunakan pada pemeriksaan Scanning CA Hepar Radiofarmaka yang dipakai

99mTc-RBC, dengan teknik penandaan in-vivo.

Cara Pemeriksaan Scanning Hati


Tatalaksana

• Posisi pasien : terlentang dengan lapang pandang sedemikian rupa sehingga meliputi hati dan
limpa; petanda anatomi diletakkan di arkus kostarum dan petanda skal pada lobus kanan hati.

• Protokol akuisisi : pencitraan dilakukan 10-15 menit setelah penyuntikan radiofarmaka.

• Pencitraan statik : proyeksi anterior, anterior dengan petanda anatomis, posterior dan lateral
kanan, bila diperlukan dapat ditambah dengan posisi lainnya; matrik 256x256, cacahan 500-700
kcountc.

• Bila diperlukan (untuk identifikasi lesi lebih jelas) dapat dilakukan pencitraan secara tomografi
(SPECT); rotasi 360, waktu/frame : 30 detik dengan jumlah frame 64

Catatan

• Dalam keadaan normal radioaktivitas di daerah vena cava inferior, insisura, fosa kandung empedu
dan porta hepatika kurang.

• Pada posisi lateral kanan, bagian posterior lobus kanan tampak konveks akibat impresi ginjal.

• Gambaran yang khas dari sirosisi hati adalah hati mengecil dengan distribusi radioaktivitas
tidak rata disertai dengan splenomegali dan radioaktivitas yang tinggi di limpa (hiperplasia
kompensatoat selsel RES di limpa).
• Defek aktivitas fokal atau disebut juga proses desak ruang (space occupying lesion) dapat
disebabkan oleh suatu proses keganasan di hati (tumor primer atau metastase) atau suatu proses
jinak (kista atau abses).

Anda mungkin juga menyukai