Anda di halaman 1dari 51

BAGIAN I LINGKUNGAN BISNIS

BAB 1

PENGANTAR BISNIS DAN EKONOMI

A. MASA DEPAN ANDA DALAM PERUBAHAN DUNIA BISNIS

Kata kunci dalam sub bab ini adalah perubahan. Seperti ; (a) apa yang
akan kita lakukan? Meskipun ini adalah pertanyaan yang wajar, tetapi sulit
untuk menjawabnya, (b) mengapa anda menginginkannya? Sama halnya
dengan memberikan saran kepada siapa saja yang ingin sukses dalam dunia
bisnis serta latar belakangnya, (c) Tulis sekarang? Terlepas apakah anda ingin
memulai dengan bekerja paruh waktu atau bahkan memulai dunia bisnis dari
awal hingga meraih kesuksesan. Dengan ke tiga kata kunci tersebut maka
akan dijelaskan mengapa anda belajar bisnis?
A.1 Mengapa Belajar Bisnis?
Manfaat potensial dari lulusan perguruan tinggi memiliki dampak yang
sangat besar. Sebagai permulaan dapat dilihat dari pendapatan ekonomi
dimana, lulusan perguruan tinggi rata-rata berpenghasilan lebih
dibandingkan dengan lulusan SMA. Meskipun pendapatan seumur hidup
secara substansial lebih tinggi, begitu juga dengan pendapatan tahunannya
(lihat Gambar 1.2)

1
$- $50.00 $100.00

Gelar Sarjana atau di


atasnya
Gelar Sarjana Muda
Perguruan Tinggi, Tanpa
Gelar
Sekolah Menengah Atas

GAMBAR 1.1 PERBANDINGAN PENDAPATAN DALAM BENTUK KURS


DOLLAR

Sumber. 2010 Statistical Abstract dari situs web AS di http://www.census.gov (diakses pada 16
Maret 2010).

A.2 Bantuan dalam Memilih Karier


Apa yang anda lakukan dengan sisa hidup anda? Pelajaran bisnis
ini akan mengenalkan anda pada beragam kesempatan kerja. Dalam
perusahaan swasta berkisar dari skala kecil, bisnis lokal yang dimiliki oleh
satu individu hingga perusahaan besar yang dimiliki oleh ribuan
pemegang saham. Terdapat pula kesempatan kerja dengan pemerintah,
kabupaten serta dengan organisasi-organisasi nirlaba. Sebagai contoh,
beberapa situs web yang dapat memberikan informasi tentang
pengembangan karier adalah sebagai berikut:
 Career Builder at http://www.careerbuildeer.com
 Career One Stop at http://www.careeronestop.org
 Monster at http://monster.com

2
 Yahoo! Hot Jobs at http://hojobs.yahoo.com
Satu hal yang perlu diingat ketika memilih karier yang ideal adalah
bahwa pilihan karier seseorang merupakan refleksi dari apa yang dia
hargai dan dianggap paling penting. Apa yang dapat diperoleh secara
pribadi pada satu individu atau mungkin tidak memuaskan bagi yang
lainnya. Sebagai contoh, seseorang mungkin memiliki karier eksekutif
perusahaan dan menjadi jutawan sebelum usia 30 tahun. Orang lain
mungkin memilih karier yang menghasilkan finansial sederhana tetapi
memberikan kesempatan membantu orang lain. Bahkan orang lain
mungkin lebih suka pekerjaan yang kurang menuntut dengan sedikit
stress dan lebih banyak waktu luang. Sehingga apa yang anda pilih untuk
lakukan hidup anda didasarkan pada apa yang anda rasakan paling
penting. Demikian pula, anda adalah bagian penting dari keputusan
tersebut.
A.3 Menjadi Karyawan Sukses
Menentukan jenis karier yang anda inginkan merupakan tahapan
pertama agar mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian
ataupun bidangnya. Untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai maka
anda harus memahami pengembangan rencana atau road map,
memastikan bahwa sesuai dengan keterampilan, pengetahuan, kemudian
dituntut memiliki keterampilan teknis yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas tertentu serta memiliki kemampuan bekerja sama
dengan berbagai jenis orang dalam beragam angkatan kerja.
Keanekaragaman budaya (atau Tempat Kerja) mengacu pada perbedaan
di antara-antara orang-orang dalam angkatan kerja karena ras, etnis, dan
gender. Adapun keterampilan dan nilai yang akan dibutuhkan agar
berhasil ditempat kerja meliputi:

1) Percaya diri, 4) Kemampuan komunikasi,


2) Motivasi, 5) Professionalisme.
3) Kemampuan untuk belajar,

3
6) Percaya diri,
7) Motivasi,
8) Kemampuan untuk belajar,
9) Kemampuan komunikasi,
10) Professionalisme.

4
A.4 Meningkatkan Keterampilan Manajemen Anda
Manajer yang efektif adalah manajer yang dapat dan mampu
melakukan empat fungsi dasar manajemen yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan. Agar berhasil
melakukan fungsi-fungsi manajemen, manajer harus memiliki tiga
keterampilan yang sangat penting sebagai berikut;
1. Keterampilan Antarpersonal: pengetahuan tentang perilaku
manusia dan proses antar-pribadi; kemampuan memahami
perasaan, sikap, dan motif orang lain dari apa yang akan mereka
katakana dan lakukan (empati, kepekaan sosial); kemampuan
berkomunikasi dengan jelas dan efektif (kefasihan bicara, sikap
yang persuasif); serta kemampuan membuat hubungan yang
efektif dan kooperatif (kebijaksanaan, diplomasi, keterampilan,
mendengarkan, pengetahuan tentang perilaku social yang dapat
diterima).
2. Keterampilan Teknik: pengetahuan metode, proses, prosedur,
dan teknik untuk melakukan aktivitas khusus, dan kemampuan
menggunakan peralatan dan perangkat yang relevan dengan
aktivitas tersebut.
3. Keterampilan Konseptual: kemampuan analitis umum; pemikiran
logis; kefasihan pembentukan konsep serta konsepsualisasi
hubungan yang kompleks dan ambigu: kreativitas pembuatan ide
dan pemecahan masalah; kemampuan menganalisis peristiwa dan
melihat tren, mengantisipasi perubahan, serta mengenali
kesempatan dan masalah yang mungkin muncul (pemikiran
induksi dan deduksi).
Selain tiga keterampilan yang dijelaskan, seorang manajer akan
memerlukan banyak keterampilan yang sama dengan keterampilan
seorang karyawan untuk meraih sukses sebagai contoh, keterampilan

5
komunikasi lisan dan tertulis, kemauan bekerja keras, serta keterampilan
manajemen waktu.
A.5 Memulai Bisnis Anda Sendiri
Sebagaian orang memilih untuk bekerja sendiri, dan mereka
membuka usaha sendiri. Untuk menjadi sukses, pemilik bisnis juga harus
memiliki keterampilan yang sama baiknya seperti keterampilan yang
dimiliki karyawan yang sukses, dan mereka harus berusaha bekerja keras
dalam periode jangka panjang. Sayangnya, banyak perusahaan bisnis
menengah kecil yang mengalami kegagalan. Alasan khusus kegagalan
meliputi: layanan pelanggan yang buruk, karyawan tidak memenui syarat,
terjadinya penipuan, kurangnya rencana bisnis yang tepat, dan kegagalan
untuk mencari bantuan professional dari luar. Sehingga apakah anda akan
memutuskan membuka usaha sendiri??.

B. BISNIS: SEBUAH DEFENISI


Bisnis (busisness) adalah upaya terorganisasi individu-individu
dalam memproduksi dan menjual, untuk mendapatkan keuntungan,
produk (barang dan jasa) yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk
menjadi sukses menjadi seorang pebisnis harus melakukan tiga hal antara
lain; bisnis harus diorganisasi, harus memuaskan kebutuhan masyarakat
dan, harus memperoleh keuntungan.
B.1 Upaya Terorganisasi Individu-Individu
Agar bisnis dapat terorganisasi, bisnis harus menggabungkan
empat jenis sumber daya meliputi: material, manusia, keuangan dan
informasi. Adapun sumber daya material termasuk bahan baku yang
digunakan dalam proses manufaktur serta bangunan dan mesin. Sumber
daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga mereka untuk
mendapatkan imbalan atau upah. Sumber daya keuangan adalah
seberapa penggunaan dana yang dibutuhkan untuk membayar karyawan,
membeli bahan, dan umumnya menjadi bagian dari operasional bisnis.

6
Sedangkan Informasi yakni sumber daya yang menginformasikan kepada
para manajer tentang cara mengombinasikan dan menggunakan tiga
sumber daya agar lebih efektif (lihat Gambar 1.2).
GAMBAR 1.2 KOMBINASI SUMBER DAYA

Sumber Daya
Manusia

Sumber Daya Sumber Daya


BISNIS Informasi
Material

Sumber Daya
Finansial

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta,
Salemba Empat.

B.2 Pemuasan Kebutuhan


Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pelanggannya. Konsumen pada umumnya membeli barang dan jasa
tidak hanya untuk dimiliki, tetapi mereka membeli produk dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan tertentu. Ketika perusahaan melupakan kebutuhan
pelanggan mereka akan cenderung mengalami kesulitan. Namun, ketika bisnis
dapat memahami kebutuhan konsumen dan bersedia bekerja sebagai
pemenuhan kebutuhan dipastikan mereka berhasil dalam pemuas kebutuhan
pelanggan.
B.3 Keuntungan Bisnis
Sebuah bisnis harus berupaya mendapatkan pendapatan penjualan dari
konsumen melalui pertukaran barang dan jasa. Pendapatan tersebut juga harus
mampu menutupi biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan bisnis yang lainnya.
Apabila pendapatan penjualan perusahaan lebih besar dari pengeluaran, maka
bisa dikatakan perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang
dimaksud dalam hal ini adalah sisa jumlah yang tersisa setelah semua

7
pengeluaran bisnis yang telah dikurangkan dari pendapatan penjualan.
Sebaliknya apabila beban perusahaan lebih besar daripada pendapatan
penjualan disebut kerugian (lihat Gambar 1.3).
GAMBAR 1.3 HUBUNGAN PENDAPATAN DAN PENJUALAN

PENDAPATAN PENJUALAN

PENGELUARAN KEUNTUNGAN

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta,
Salemba Empat.

Sebuah bisnis tidak dapat beroperasi apabila mengalami kerugian dalam


jangka waktu tidak terbatas. Manajemen dan karyawan harus menemukan
beberapa cara untuk meningkatkan pendapatan penjualan dan mengurangi
biaya untuk memperoleh keuntungan apabila mengalami kerugian. Jika
beberapa langkah solusi tidak segera dilakukan, maka perusahaan dapat dipaksa
untuk mengajukan pernyataan pailit/kebangkrutan yang pada akhirnya
berdampak pada pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan digunakan
untuk berbagai pihak atau kelompok orang yang terpengaruh oleh
kebijaksanaan, keputusan, dan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi.

C. JENIS-JENIS SISTEM EKONOMI


Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana kekayaan diciptakan dan
didistribusikan. Kekayaan diciptakan dapat diartikan sebagai “sesuatu yang
berharga”, termasuk produk yang dihasilkan dan dijual oleh pebisnis, sedangkan
kekayaan diditribusikan berarti “siapa mendapat apa”. Saat ini para ahli
mempelajari masalah ekonomi terdirri dari dua perspektif yang berbeda yaitu :
mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi adalah studi tentang
keputusan yang dibuat oleh individu dan bisnis. Misalnya, meneliti bagaimana
harga rumah mempengaruhi jumlah rumah yang akan dibeli. Disisi lain
makroekonomi adalah studi tentang perekonomian nasional dan ekonomi

8
global. Misalnya, meneliti dampak ekonomi dari pendapatan nasional,
pengangguran, inflasi, pajak, pengeluaran pemerintah, suku bunga, serta faktor
serupa pada bangsa dan masyarakat.
Selama bertahun-tahun sistem ekonomi dibagi menjadi dua hal yang
paling mendasar diantaranya adalah;(1) kepemilikan faktor-faktor produksi
dan (2) bagaimana mereka menjawab empat pertanyaan dasar ekonomi yang
mengarahkan kegiatan ekonomi suatu negara. Faktor-faktor produksi adalah
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk (barang dan jasa)
diantaranya adalah;
1. Tanah dan sumber daya alam: unsur yang dapat digunakan dalam
proses produksi untuk membuat peralatan, mobil dan produk lainnya.
Contoh umumnya termasuk minyak mentah atau minyak bumi, hutan,
mineral, tanah, air, bahkan udara.
2. Buruh: waktu dan usaha yang kita gunakan untuk memproduksi barang
dan jasa. Termasuk sumber daya manusia seperti manajer dan
karyawan.
3. Modal: uang, fasilitas, peralatan dan mesin yang digunakan dalam
pengoperasian organisasi.
4. Kewirausahaan: kegiatan mengatur tanah, tenaga kerja , dan modal.
Kewirausahan merupakan kemauan untuk mengambil resiko,
pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan faktor-faktor
produksi lainnya secara efesien. Seorang pelaku wirausaha adalah orang
yang mempertaruhkan waktu, tenaga, uang untuk memulai
menjalankan bisnisnya.
Empat pertanyaan dasar ekonomi yang mengarahkan kegiatan ekonomi suatu
negara dintaranya adalah;
1. Apa produknya (barang dan jasa)–dan berapa banyak masing-masing
akan diproduksi?
2. Bagaimana barang-barang dan jasa diproduksi ?
3. Untuk siapa barang-barang dan jasa diproduksi ?
4. Siapa yang memiliki dan siapa yang mengendalikan faktor utama
produksi ?

9
Sistem ekonomi suatu negara secara signifikan mempengaruhi semua
kegiatan ekonomi masyarakat dan organisasinya. Dampak luas ini menjadi lebih
jelas ketika kita mengganggap bahwa sistem ekonomi suatu negara menentukan
bagaimana faktor-faktor produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Terdapat dua sistem ekonomi saat ini yaitu kapitalisme dan
ekonomi terpimpin.
a) Kapitalisme; sebuah sistem ekonomi dimana individu didalamnya
memiliki dan mengendalikan sebagaian besar bisnis yang menyediakan
produk (barang dan jasa). Dalam sistem kapitalisme ini, seorang bebas
untuk memiliki kekayaan, perusahaan, bersaing secara bebas dalam
pasar, dan menentukan nasibnya sendiri. Sesuai dengan sistem
berusaha yang bebas, para wiraswasta menyediakan uang dan
mengorganisir suatu perusahan mereka bebas bertindak sejauh uang
yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan
ekonomi kapitalis. Menurut Adam Smith, ada sebuah “tangan tak
terlihat” (invicible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak
individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat
berhasil dalam persaingan dengan yang lain, secara relatif dapat
dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efesien. Keluarnya dari
persaingan (karena kalah) ini disebut tangan tak terlihat.
GAMBAR 1.4 KAPITALISME LAISSEZ-FAIRE ADAM SMITH

Hak untuk menciptakan kekayaan.

Hak untuk memiliki properti dan sumber daya pribadi.

Hak untuk kebebasan ekonomi dan kebebasan untuk bersaing.

Hak untuk intervensi pemerintah yang terbatas.

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11.
Jakarta, Salemba Empat.

Kapitalisme Laissez-Faire juga didasarkan pada pada konsep ekonomi


pasar. Dimana ekonomi pasar adalah sebuah system ekonomi dimana
dimana bisnis dan individu didalamnya memutuskan apa yang akan

10
diproduksi dan dibeli, serta pasar menentukan harga dan kuantitas yang
dijual. Para pemilik sumber daya bebas dalam menentukan bagaimana
sumber daya tersebut digunakan, menikmati pendapatan atau
keuntungan, serta manfaat lainnya dari kepemilikan sumber daya
tersebut.
b) Ekonomi terpimpin; sistem ekonomi dimana pemerintah memutuskan
produk (barang atau jasa) apa yang akan diproduksi, bagaimana
produksinya, untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, serta
siapa yang berhak memiliki dan mengendalikan faktor-faktor utama
produksi tersebut. Saat ini ada dua jenis sistem ekonomi terpimpin
yaitu sosialisme dan komunisme.
 Sosialisme; Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem
perekonomian yang merupakan bentuk dari sistem
pemerintahan termasuk kepemilikan maupun pengendalian.
Apa yang harus diproduksi dan bagaimana memproduksinya
ditentukan dengan tujuan nasional meliputi kebutuhan,
ketersediaan sumber daya, distribusi produk, hingga sampai
pada pajak, sewa dan upah. Tujuan dari sistem
perekonomian sosialisme adalah untuk pemeratan
pendapatan, menguramgi kemiskinan, serta kesehatan
nasional. Sedangkan kelemahan dari sistem perekonomian
sosialisme meliputi peningkatan pajak, hilangnya insentif
motivasi bagi pelaku bisnis secara individu maupun
perseroan. Beberapa contoh negara penganut sosialisme
Prancis, Swedia, India, Cina dan Vietnam.
 Komunisme; Komunisme juga merupakan sisten
perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Artinya
dalam sistem ini tidak terdapat kekayaan pribadi atau
bahkan hanya sedikit dan tidak terdapat suatu motif untuk
memperoleh keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh oleh
negara, dan setiap orang yang bekerja untuk kepentingan
pemerintahan yang secara mutlak diatur oleh negara yang
menganut paham komunisme. Seperti siapa yang

11
memproduksi, apa saja yang harus dibuat, bagaimana
diproduksi, untuk siapa, berapa banyak. Hingga kebebasan
politik diawasi secara ketat. Beberapa contoh negara
penganut paham komunisme yaitu Korea Utara dan Kuba.

D. MENGUKUR KINERJA EKONOMI


Salah satu cara untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dalah
dengan menilai produktivitas. Produktivitas adalah tingkat rata-rata output per
pekerja per jam. Peningkatan hasil produktivitas dalam pertumbuhan ekonomi
disebabkan jumlah yang lebih besar dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh
tenaga kerja. Selain produktivitas untuk mengukur ekonomi suatu bangsa dapat
menggunakan produk domestik bruto-PDB (Gross Domestic Product-GDP).
Produk Domestik Bruto adalah nilai total semua produk (barang dan jasa) dalam
sebuah nilai mata uang yang diproduksi dalam batas-batas suatu negara dalam
periode satu tahun. Untuk membuat perbandingan PDB yang akurat diperlukan
memahami dan menyesuaikan jumlah dollar terhadap inflasi (suatu kenaikan
harga-harga secara umum) dan deflasi (suatu penurunan harga-harga secara
umum). Kemudian ada parameter tingkat pengangguran dimana persentase
angkatan kerja yang menganggur atau belum mendapat pekerjaan pada setiap
negara, Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu indeks bulanan yang mengukur
perubahan harga dari barang tetap yang dibeli oleh konsumen di daerah
perkotaan (makanan, minuman, transportasi, perumahan, perawatan medis,
rekreasi, pendidikan komunikasi, dsb), Indeks Harga Produsen (IHP) yaitu indeks
yang mengukur harga yang diterima produsen untuk barang-barang jadi mereka.

E. TIPE-TIPE PERSAINGAN
Persaingan bisnis pada dasarnya adalah persaingan di antara bisnis
dalam penjualan kepada pelanggan potensial. Ada empat jenis pasar
persaingan diantaranya adalah;
1) Persaingan Sempurna; situasi pasar ketika terdapat banyak pembeli dan
penjual produk dan tidak ada pembeli atau penjual yang cukup kuat
untuk mempengaruhi harga tersebut. Dalam pasar persaingan
sempurna penjual dan pembeli menerima harga yang terjadi setiap
produk ditentukan oleh penjual dan pembeli secara bersama-sama

12
melalui kekuatan permintaan (jumlah produk yang akan dibeli oleh
pembeli pada masing-masing harga yang bervariasi) dan penawaran
(kuantitas produk yang akan dijual produsen pada masing-masing harga
yang bervariasi). Contoh dari pasar persaingan sempurna yaitu jagung,
padi, gandum dsb.
2) Persaingan Monopolistik; situasi pasar ketika terdapat banyak pembeli
bersama dengan jumlah penjual yang relatif besar, dimana para penjual
mendiferensiasi produk mereka pada produk kompetitor. Diferensiasi
produk adalah proses mengembangkan dan mempromosikan
perbedaan antara satu produk dan semua produk yang sejenis. Contoh
dari pasar persaingan monopolistik seperti pakaian, sepatu dsb.
3) Persaingan Oligopoli; situasi pasar atau industri ketika terdapat
beberapa penjual saja, Umumnya diperlukan modal dan investasi yang
besar untuk masuk ke dalam pasar persaingan oligopoli. Contoh dari
pasar oligopoli seperti industri mobil, pesawat, motor, dsb.
4) Persaingan Monopoli; situasi pasar atau industri dengan hanya satu
penjual dan terdapat halangan/hambatan masuk bagi perusahaan
lainnya dalam memasuki pasar tersebut. Karena hanya satu perusahan
sebagai pemasok maka ia mempunyai kendali penuh atas permintaan
dan penawaran serta harga yang diberikan.

13
BAB 2

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

A. ETIKA BISNIS
Etika adalah studi tentang benar dan salah serta moralitas pilihan yang
dibuat oleh individu bahkan kedermawanan. Sebuah keputusan atau tindakan
etis adalah sesuatu yang “benar” menurut beberapa standart perilaku. Etika
bisnis adalah penerapan standart moral untuk situasi bisnis.

B. ISU-ISU ETIKA BISNIS


Isu-isu etika sering muncul dari pelaku bisnis seperti investor,
pelanggan, karyawan, kreditor atau pesaing. Masing-masing kelompok ini
memiliki perhatian khusus dan umumnya memberi tekanan pada manajer
perusahaan. Misalkan investor menginginkan pihak manajemen mengambil
keputusan keuangan agar melakukan tindakan kedermawanan agar
meningkatkan penjualan, keuangan, dan tingkat pengembalian investasi
mereka. Pelanggan mengharapkan produk suatu perusahan bersifat aman,
andal, dan terjangkau dari segi harganya. Karyawan menuntut diperlakukan
secara adil dalam perekrutan, promosi dan kompensasi. Kreditor menuntut
rekening yang harus dibayar tepat waktu dan informasi akuntansi dibuat
perusahaan secara lengkap dan akurat. Kemudian pesaing berharap persaingan
perusahaan menjadi adil dan jujur. Beberapa isu-isu etika yang ada dalam
lingkungan sebuah bisnis diantaranya;
1) Keadilan dan kejujuran; keadilan dan kejujuran adalah dua hal yang
penting dalam etika bisnis. Selain mematuhi semua hukum, dan
peraturan. Pelaku bisnis diharapkan untuk menahan diri dari
perbuatan yang tercela atau disengaja seperti penipuan,
penyelewengan, atau mengintimidasi orang lain.
2) Hubungan Organisasional; Pelaku bisnis mungkin akan tergoda untuk
melakukan tindakan korup dengan cara mensejahterakan kehidupan
pribadi. Seperti penggelapan dana perusahan atas nama sendiri

14
dengan atas nama kegiatan sosial. Hubungan dengan pelanggan dan
rekan kerja sering menciptakan masalh etika. Perilaku tidak etis
menyangkut mengambil ide atau hak orang lain, tidak memenuhi
komitmen kesepakatan bersama, dan menekan orang lain untuk
berperilaku tidak etis.
3) Konflik Kepentingan; Konflik kepentingan terjadi ketika seorang pelaku
bisnis mengambil keuntungan dari situasi kepentingan bersama untuk
kepentingan pribadinya (memanfatkan kepentingan umum. Umumnya
konflik ini biasanya menerima hadiah, hiburan atau gratifikasi lainnya
dari orang-orang yang berbisnis dengannya.
4) Komunikasi; Komunikasi bisnis terutama pengiklanan, dapat
menimbulkan persepsi yang berbeda bagi konsumen. Seperti iklan
palsu dan menyesatkan khususnya iklan sponsor yang ditujukan untuk
anak-anak, kesehatan, dsb.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS


Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis atau tidak etis terbagi
menjadi tiga diantaranya faktor individu, faktor sosial dan peluang seperti pada
gambar 2.1
GAMBAR 2.1 FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS

Individu
Sosial

Sosial

Tingkat Perilaku Etis


Sumber. O.C Ferrel dan Larry Gressham,” A Contingency Framework for
Understanding Ethichal Decision Making in Marketing”, Journal of Marketing
1985;89.

15
1. Faktor Individu yang Mempengaruhi Perilaku Etis; Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat perilaku etis dalam suatu organisasi atau perusahaan
sebagai berikut:
a. Pengetahuan individu tentang sebuah isu. Seseorang
diharuskan mengetahui seberapa banyak informasi atau langka-
langkah solusi agar nantinya dapat menghindari masalah etika.
Apabila seseorang yang kurang mendapatkan informasi secara
tidak sadar akan mengarah ke permasalahan tindakan tidak etis.
b. Nilai-nilai pribadi. Nilai-nilai moral individu, sikap dan nilai ini
sangat mempengaruhi pada perilaku bisnis. Dimana kebanyakan
orang bergabung dalam sebuah organisasi untuk mencapai
tujuan pribadi.
c. Tujuan pribadi. Berbagai jenis-jenis tujuan pribadi ini
merupakan salah satu permasalahan dimana setiap orang
didorong untuk melakukan berbagai cara, tujuan, manfaat yang
pada akhirnya berdampak terhadap perliku yang tidak etis pada
suatu bisnis.
2. Faktor-faktor Sosial yang Mempengaruhi Etika;
a. Norma-norma budaya. Perilaku seseorang ditempat kerja,
sampai dalam hal apapun akan ditentukan dari budaya kerja
atau budaya perusahaan. Setiap organisasi dan faktor sosial
antara budaya satu sangat berbeda dikarenakan setiap
organisasi terbagi dari beberapa ras, suku dan agama.
b. Rekan kerja. Tindakan dan keputusan rekan kerja merupakan
hal yang sangat penting dimana faktor sosial lainnya sangat
mempengaruhi lingkungan kerja apakah etis atau tidak etis .
Misalkan menggunakan telepon kantor hanya untuk
kepentingan pribadi dimana rekan kerja pada saat bersamaan
terjadi saat jam kerja yang sibuk dan padat.
c. Orang lain yang berpengaruh. Nilai-nilai dan moral serta sikap
perilaku disini sangat dipengaruhi dari pendapat orang lain
seperti, pasangan, teman, kerabat sehingga berdampak pada

16
pengambilan keputusan atau persepsi seseorang akan tindakan
etis atau tidak etis.
d. Penggunaan Internet. Bahkan internet menimbulkan tantangan
baru bagi perusahaan/organisasi dimana para pekerja dapat
menikmati koneksi internet yang cepat dan akses yang mudah
terhadap berbagai informasi masa kini.
3. Faktor “Peluang” yang Mempengaruhi Etis;
a. Adanya peluang. Peluang dalam maksud ini adalah seberapa
besar kesempatan yang diberikan organisasi pada karyawan
agar dapat membuat pilihan apakah mengharapkan tindakan
etis atau sebaliknya. Seperti peluang yang mengenai kebijakan,
keuangan, karir, pekerjaan dsb.
b. Kode Etik. Panduan tertulis tentang perilaku yang dapat
diterima secara etis atau tidak etis seperti yang didefinisikan
oleh organisasi. Dalam hal ini digunakan sebagai standart upaya
pembatasan.
c. Penegakan. Tingkat penegakan, kebijakan perusahaan,
prosedur, dan kode etik merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi peluang. Ketika melakukan pelanggaran maka
harus konsisten dengan sanksi yang telah diberikan.

D. MENDORONG PERILAKU ETIS


Pengambilan keputusan etis didorong dengan peran yang melibatkan
salah satunya melalui:
1. Peran pemerintah. Peran pemerintah dapat dilakukan denagn cara
mengadopsi atau memperketa regulasi. Misalkan Undang-Undang
Konsumen dengan harapan mencegah suatu perusahaan melakukan
penipuan atau kecurangan.
2. Peran Asosiai Perdagangan. Dalam hal ini asosiasi perdaganag memberikan
suatu panduan etika bagi anggota organisasi untuk menekan anggota
melakukan atau menjalankan praktek industri yang meragukan.
3. Peran Perusahaan Swasta. Peran perusahaan swasta dengan
diberlakukannya kode etik pada perusahaan tersebut. Misalnya kode etik

17
tentang kebijakan seragam pekerjaan, standart, hukuman bagi karyawan
yang melakukan pelanggaran. Pentingnya perusahaan melakukan kode etik
secara tertulis agar perusahaan dapat menciptakan suatu kondisi
lingkungan.

E. TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tanggung jawab sosial (corporate social responsible) adalah pengakuan
bahwa kegiatan usaha berdampak pada masyarakat dan dipertimbangkan
terhadap dampak dalam pengambilan keputusan bisnis atau kedermawanan
perusahaan terhadap lingkungan sosial disekitarnya. Beberapa contoh organisasi
atau perusahaan yang berusaha melakukan tanggung jawab sosial (CSR)
diantaranya adalah
 Perusahaan Young Eagles-S.C Johnson-Petroleum-Lockheed Martin-
Jaguar melakukan penerbangan gratis serta studi tentang penerbangan
yang dibantu oleh 22000 relawan pilot bagi setengah juta anak yang
akan mengisnpirasi semngat berkarir di dunia penerbangan.
 Perusahaan General Mill Foundation salah satu yayasan negara
terbesar yang disponsori General Mill memberikan dana hibah untuk
gizi, kesehatan, pendidikan, seni dan budaya, dan pelayanan sosial.
Seperti mendukung relawan berpartisipasi memberikan pengajaran
bakat dan keahlian serta berperan penting dalam institusi.
 Perusahaan Dell dengan melalui Dell Foundation memberikan
konstribusi terhadap kualitas hidup bagi karyawan perusahaan serta
memberikan program inovatif dan kreatif. Dell Foundation mendukung
berbagai program yang memberikan manfaat anak baru lahir sampai 17
tahun dengan mengajukan kebutuhan seperti kesehatan, dan
pendidikan dsb.

E.1 Dua Pandangan Taggung Jawab Sosial


Peraturan pemerintah/ regulasi dan kesadaran masyarakat merupakan
tolak ukur, kekuatan secara eksternal bagi perusahaan atau organisasi yang
melakukan tindakan tanggung jawab sosial. Namun, keputusan bisnis yang
dibuat dalam perusahaan atau organisasi serta tanggung jawab sosial ini dimulai

18
dari sikap pihak manajemen. Ada dua filosofi/ model kontras yang menentukan
berbagai sikap manajemen terhadap tanggung jawab sosial sebagai berikut:
1. Model Ekonomi dari Tanggung Jawab Sosial (economic model of social
responbility) menyatakan bahwa masyarakat akan mendapatkan
sebagian besar manfaat ketika bisnis dibiarkan sendiri untuk
memproduksi dan memasarkan produk-produk yang dibutuhkan
masyarakat. Bagi manajer dengan mengadopsi sikap tradisional dimana
tanggung jawab adalah tugas dari orang lain ,seperti secara tidak
langsung dengan melakukan pembayaran pajak oleh perusaahan secara
otomatis terpenuhi.
2. Model Sosial dari Tanggung Jawab Sosial (socioeconomic model of
social responbility) yang menekankan tidak hanya pada laba, tetapi juga
pada dampak dari keputusan bisnis kepada masyarakat. Sebaliknya
bahwa beberapa manajer percaya melakukan tanggung jawab sosial
tidak hanya terbatas pada pemegang saham akan tetapi melibatkan
pelanggan, karyawan, pemasok dan masyarakat umum. Ada tiga alasan
kenapa perusahaan mengadopsi model sosial yaitu, (1) bisnis
didominasi oleh bentuk kepemilikan perusahaan, dan korporasi adalah
ciptaan masyarakat, (2) banyak perusahaan yang bangga apabila telah
melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial, dan (3) pelaku bisnis
banyak yang percaya dengan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial
mereka merupakan bagian dari kepentingan bisnis serta menjaga
eksistensi perusahaan.

E.2. Pro dan Kontra Tanggung Jawab Sosial


Pro dan kontra akan tanggung jawab sosial telah menjadi perdebatan
selama ini diantara bagi pelaku bisnis, manajer, pelanggan, dan para pejabat
pemerintah. Masing-masing pihak tampaknya memiliki empat dasar argumen
yang penting untuk memperkuat pandangan.
 Argumen mendukung peningkatan tanggung jawab sosial. Argumen ini
didasarkan pada asumsi bahwa bisnis memiliki tanggung jawab sosial tidak
hanya kepada pemegang saham melainkan juga pada pelanggan, karyawan,
pemasok, dan masyarakat umum. Pendukung model sosial ekonomi

19
menyebutkan bahwa bisnis harus dilakukan bukan sekedar mencari
keuntungan.
Adapun beberapa argumen untuk memperkuat pandangan diantaranya;
1) Sebab bisnis merupakan bagian dari masyarakat maka bisnis tidak
bisa mengabaikan isu-isu sosial.
2) Bisnis memiliki sumber daya teknis, keuangan, dan manajerial yang
diperlukan untuk menangani isu-isu sosial yang kompleks saat ini.
3) Dengan membantu menyelesaikan masalah sosial, bisnis dapat
menciptakan lingkungan yang stabil untuk keuntungan jangka
panjang.
4) Keputusan bertanggung-jawab secara sosial yang dibuat oleh
perusahaan dapat mencegah intervensi dari pemerintah.
 Argumen menentang peningkatan tanggung jawab sosial. Para penentang
berpendapat bahwa bisnis harus melakukan yang terbaik bagi perusahan,
yaitu mendapatkan laba dengan memproduksi dan memasarkan produk
yang diinginkan konsumen. Mereka yang mendukung argumen ini
berpendapat sebagai berikut;
1) Manajer bertanggung jawab terhadap pemegang saham, sehingga
pihak manajemen hanya berfokus pada pengembalian investasi
mereka.
2) Segala sumber daya perusahaan harus digunakan untuk
memaksimalkan laba, bukan untuk kegiatan memecahkan masalah
masyarakat.
3) Masalah-masalah sosial mempengaruhi masyarakat secara umum.
Sehingga usaha perseorangan tidak boleh melibatkan diri dari
permasalahan tersebut.
4) Isu-isu sosial merupakan tanggung jawab pemerintah.

F. KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN


Kesadaran sosial akan pentingnya lingkungan harus dimiliki oleh pelaku
bisnis, masyarakat serta peranan penting oleh pemerintah. Dorongan ini
diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, pelestarian sumber daya
alam, menghindari lingkungan dari polusi. Polusi adalah pencemaran air, udara,

20
atau tanah melalui tindakan orang dalam masyarakat industri. Selam beberapa
dekade pegiat lingkungan serta ahli lingkungan telah memperingatkan akan
bahaya yang disebabkan polusi industri. Sayangnya ada beberapa pelaku bisnis
dan pemerintah mengabaikan masalah ini sampai berdampak pada ancaman
kehidupan dan kesehatan secara global.
Hal yang paling mendasari kepedulian terhadap lingkungan maka
dibentuk Pembentukan Lembaga Perlindungan Lingkungan (Enviromental
Protection Agency-EPA) yang bertugas sebagai penegak hukum dalam
melindungi lingkungan. Pengalaman menunjukan bahwa dengan adanya
kombinasi dari undang-undang lingkungan serta tindakan EPA dapat mencegah
polusi dan menerapkan meskipun banyak masalah yang komples secara global.
Berbagai ancaman yang disebabkan polusi seperti;
 Polusi air; Limbah air menyebabkan polutan beracun yang mengancam
populasi ikan dan satwa. Bagi orang dapat mennyebabkan iritasi
pernapasan, kanker, kerusakan hati, ginjal dsb.
 Polusi udara; Emisi pesawat atau industri serta gas rumah kaca berpotensi
meningkatkan pemanasan global.
 Polusi tanah; Terkait dengan sampah, sampah yang sulit terurai seperti
kaleng, plastik dsb.
 Polusi suara; Terkait dengan kebisingan yang disebabkan lalu lintas,
pesawat, dan mesin yang dapat membahayakan manusia.

G. MENERAPKAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Menerapkan program sebuah tanggung jawab sosial membutuhkan
sumber daya (uang, waktu, tenaga) dimana kebanyakan kasus dalam
mengembangkan dan menerapkan diperlukan empat langkah upaya yang terdiri
dari;
1) Komitmen Eksekutif Puncak. Tanpa dukungan dari eksekutif puncak,
program sebaik apapun yang direncanakan tidak akan berjalan secara
efektif atau bahkan goyah pada waktu pelaksanaannya.
2) Perencanaan. Merupakan bagian dari pelaksanaaan dimana perlu
tahapan-tahapan yang akan dilakukan baik secara internal maupun
eksternal.

21
3) Penunjukan Direktur. Setelah rencana dibuat maka salah satu orang
harus ditunjuk untuk mengambil bagian dari pertanggung jawaban.
Individu ini harus ditugaskan untuk mengambil langkah kebijakan dam
memahami pada permasalahan sosial.
4) Audit Sosial. Audit sosial merupakan laporan komprehensif tentang
apa yang telah dan sedang dilakukan oleh organisasi terkait dengan isu-
isu sosial yang mempengaruhinya. Manfaat dari audit sosial ini adalah
sebagai bahan evaluasi dan revisi program tanggung jawab sosialnya.
Pendanaan program CSR berasal dari tiga sumber yaitu (1)
Pihak manajemen menerapkan biaya konsumen dalam bentuk harga
yang lebih tinggi, (2) Perusahaan dengan cara mengambil dari biaya
yang dikeluarkan serta pengurangan dari laba perusahaan, dan (3)
Pemerintah dimana diambil sebagian pengurangan dari insentif pajak.

22
BAGIAN II KEPEMILIKAN USAHA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB 3
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN USAHA

A. MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN USAHA


 Industri; merupakan suatu kelompok yang memproduksi barang yang
sama, untuk pasar yang sama.
 Perusahaan; suatu organisasi produksi yang menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan
dangan cara menguntungkan.
 Organisasi; Suatu entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi,
memiliki suatu batas yg relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi, secara
relatif kontinue untuk mencapai tujuan bersama.

B. KEPEMILIKAN SESEORANG
Kepemilikan seseorang (sole propriethorship) adalah bisnis yang
dimiliki (dan biasanya dioperasikan) oleh satu orang. Meskipun beberapa
kepemilikan seseorang berukuran besar dan memiliki banyak karyawan, namun
ada juga yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih kecil. Kepemilikan
perseorangan adalah badan usaha paling sederhana dan paling mudah untuk
dimulai. Kepemilikan perusahaan pada umumnya banyak dijumpai pada industri
ritel, jasa, dan pertanian sedangkan kepemilikan tunggal dalam skala kecil
biasanya butik pakaian, toko makanan, bengkel, dsb.
 Keunggulan Kepemilikan Perseorangan
1) Kemudahan Membuka dan Menutup Usaha. Dimana
kepemilikan perseorangan adalah cara untuk memulai bisnis
paling sederhana dan murah. Sering kali, memulai bisnis ini tidak
memerlukan kontrak, perjanjian, atau dokumen lainnya. Dengan
demikian, kepemilikan perseorangan tidak perlu membutuhkan
badan hukum seperti notaris atau jasa seorang pengacara. Sama

23
halnya apabila perusahaan tidak mengalami kemajuan alias
kebangkrutan maka, perusahaan dapat dengan mudah
menyatakan pailit dengan syarat memenuhi kewajibannya.
2) Kebanggaan Kepemilikan. Seorang pemilik tunggal yang sukses
sering sangat bangga atas keberhasilannya. Dalam hampir setiap
kasus, pemilik akan mendapatkan pujian atas kemampuan
menghadapi resiko dalam memecahkan suatu masalah.
Sebaliknya apabila mengalami kegagalan sering kali pemilik
tunggalnya yang disalahkan.
3) Retensi Semua Keuntungan. Dalam hal ini semua keuntungan
dan pendapatan dari kepemilikan perseorangan menjadi hak
dari pemilik tunggal.
4) Tidak ada Pajak Khusus. Keuntungan yang diterima oleh
kepemilikan perseorangan mengenai pajak pendapatan pribadi
biasanya sering melaporkan dalam bentuk kekayaan pribadi.
Dalam hal ini berbeda dengan pajak yang diberikan pemerintah
untuk korporasi.
5) Fleksibilitas Menjadi Bos Sendiri. Pemilikan tunggal benar-
benar bebas untuk mengambil keputusan tentang menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Tanpa meminta atau
menunggu persetujuan siapapun.
 Kelemahan Kepemilikan Perseorangan
1) Kewajiban Tak terbatas. Kewajiban tak terbatas (unlimited
liability) adalah konsep hukum yang menjelaskan bahwa pemilik
perseorangan bertanggung jawab untuk semua utang bisnis.
2) Kurangnya Kontinuitas. Secara hukum, kepemilikan seorang
adalah awal dalam memulai bisnis. Jadi apabila pemilik awal
pension atau meninggal dapat dinyatakan tidak kompeten
secara hukum sehingga tidak memiliki regenerasi dapat
dinyatakan pailit atau bangkrut.
3) Keterbatasan Uang. Bank, Investor, dan kreditor lain biasanya
tidak bersedia untuk meminjamkan uang dalam jumlah yang
sangat besar untuk kepemilikan perseorangan. Hal ini

24
disebabkan disebabkan karena hanya satu yang bertanggung
jawab dalam kepemilikan perseorangan.
4) Kurangnya Keterampilan Manajemen. Pemilik Tunggal pada
umumnya adalah manajer tunggal dimana melakukan semua
kegiatan dimulai dari pemasaran, keuangan, sumber daya
manusia, strategi serta operasioanal sehingga tidak mempunyai
keahlian khusus.
5) Kesulitan Mempekerjakan Orang. Pemilik tunggal merasa sulit
untuk merekrut dan mempertahankan bantuan yang kompeten.
Karyawan potensial merasa dalam pengembangan karir akan
sulit dikarenakan kepemilikan tunggal memiliki kewenangan
yang mutlak.
6) Diluar Kepemilikan Tunggal. Terbatasnya jumlah pekerjaan
yang mampu dilakukan seseorang di hari kerja.

C. KEMITRAAN
Seseorang tidak pernah berpikir untuk memulai atau menjalankan bisnis
sendiri melainkan berusaha untuk menjalin khususnya menerapkan konsep
kemitraan. Definisi dari Kemitraan (partnership) adalah suatu asosiasi sukarela
terdiri dari dua orang atau lebih untuk bertindak sebagai pemilik usaha bisnis
dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Meskipun dalam jumlah kemitraan
tidak ada batasan mengenai jumlah mitra secara hukum melainkan terdiri dari
dua jenis mitra yaitu, mitra umum dan mitra terbatas.
1. Mitra umum (general partner) adalah orang yang bertanggung jawab
penuh atau bersama untuk operasi bisnis. Mitra umum biasanya aktif dalam
kegiatan yang menyangkut bisnis dan masing-masing mitra dapat
menangani sebuah kontrak atas nama lainnya, mengamsumsikan kewajiban
tak terbatas mengenai semua utang, termasuk utang yang dikeluarkan
meskipun tanpa persetujuan mitra umum lainnya. Untuk menghindari
tanggung jawab masa depan jika mitra umum ingin menarik diri dari
kemitraan yang sudah dijalani maka harus memberikan pemberitahuan
kepada kreditor, pelanggan, dan pemasok.

25
2. Mitra terbatas (limited partner) adalah orang yang menginvestasikan uang
dalam bisnis, tidak memiliki tanggung jawab atau kewajiban atas kerugian di
luar investasinya dalam kemitraan. Mitra terbatas biasanya dimiliki bersama
oleh satu orang atau lebih yang umumnya mengelola bisnis dan mitra
terbatas yang menginvestasikan. Contoh kemitraan terbatas biasanya untuk
membiayai real estate, minyak dan gas, produksi film dsb. Mitra terbatas
biasanya mengumpulkan biaya manajemen dan menerima persentase dari
keuntungan. Jenis khusus dari kemitraan terbatas disebut sebagai kemitraan
induk terbatas. Kemitraan induk terbatas (master limited partnership-MLP
atau Kemiitraan dagang public-public trade partnership-PTP) adalah
kemitraan bisnis yang dimiliki dan dikelola seperti sebuah perusahaan tetapi
sering dikenakan pajak kemitraan. Pengaturan kepemilikan khusus ini
memiliki keuntungan besar disamping unit kepemilikan MLP dapat dijual
kepada investor serta dapat meningkatkan modal kemudian bisa
diperdagangkan di bursa sekuritas terorganisasi.
Perjanjian Kemitraan mengacu pada kesepakatan yang mendaftar dan
menjelaskan ketentuan kemitraan baik secara lisan atau tertulis berlaku sah
sehingga dapat ditegakkan dalam pengadilan. Ketika menandatangani
perjanjian kemitraan, mitra akan bijaksana untuk mengikutsertakan pihak ketiga
yang netral-seperti seorang akuntan, pengacara, atau teman agar dapat
membantu mengatasi perselisihan yang mungkin timbul dalam bisnis. Berikut
contoh akta pendirian kemitraan seperti gambar 3.1.

26
GAMBAR 3.1 AKTA PENDIRIAN KEMITRAAN

Sumber. Diadaptasi dari Goldman and Sigismond, Busisness Law, Edisi ke-8,(Mason, OH: South-Western
Cengage Learning,2017), Hak Cipta © 2011 oleh Cengage Learning Company. Dicetak ulang dengan izin.

27
 Keunggulan Kemitraan
1) Kemudahan Memulai. Kemitraan relatif mudah untuk dibentuk
seperti kepemilikan perseorangan, hanya saja perlu sedikit
persyaratan hukum untuk mendaftarkan nama bisnis dan agar
memperoleh lisensi atau izin yang diperlukan.
2) Ketersediaan Modal atau Kredit. Mitra mempunyai dana lebih
dikarenakan mereka dapat menggabungkan dana mereka yang
tergabung dalam kemitraan, kemudian kemitraan biasanya
lebih unggul dari kepemilikan perseorangan.
3) Kepentingan Pribadi. Mitra umum sangat peduli dengan
kegiatan operasional bisnis dikarenakan mewakili dan
menyangkup kepentingan bersama khususnya bagi mitra yang
tergabung.
4) Kombinasi Keterampilan Bisnis dan Pengetahuan. Mitra sering
memiliki kelemahan berbeda-beda sehingga mitra yang
tergabung bisa melengkapi kekurangan dan kelebihan dari mitra
lainnya yang tergabung dalam usaha bisnis.
5) Retensi Keuntungan. Seperti kepemilikan perseorangan, semua
laba menjadi milik pelaku kemitraan dimana pembagian laba
disesuaikan dengan pembagian dalam perjanjian kemitraan.
6) Tidak Ada Pajak Khusus. Meskipun kemitraan tidak membayar
pajak penghasilan, IRS (Internal Revenue Service) mensyaratkan
kemitraan melaporkan informasi tahunan pengembalian yang
menyatakan nama dan alamat semua mitra yang terlibat dalam
bisnis.
 Kelemahan Kemitraan
1) Kewajiban Tak Terbatas. Setiap mitra umum memiliki
kewajiban tak terbatas untuk semua bisnis. Setap mitra
bertanggung jawab atas utang, pajak dan tindakan mitra yang
terlibat secara hukum dan secara pribadi.
2) Perselisihan Manajemen. Faktor manusia ini sangat penting
dimana mitra bisnis pasti memiliki ego, ambisi, dan uang serta

28
sifat perilaku yang berbeda sehingga sangat rentan terhadap
gesekan dalam kegiatan bisnis.
3) Keterbatasan Kontinuitas. Kemitraan dihentikan jika salah satu
dari mitra umum meninggal, mengundurkan diri, atau secara
hukum dinyatakan tidak kompeten.
4) Investasi Beku. Sangat mudah menginvestasikan uang dalam
kemitraan, tapi kadang-kadang cukup sulit untuk menariknya.
Hal ini terjadi apabila ketika mitra yang tersisa tidak bersedia
membeli saham dari mitra bisnis yang sedang pensiun,
meninggal bahkan pindah keluar kota.
5) Diluar Kemitraan. Kewajiban yang tak terbatas bisa
menimbulkan masalah bagi mitra dengan kekayaan pribadi yang
cukup besar.

D. KORPORASI
Korporasi adalah “orang buatan, tak terlihat, tak berwujud, dan
keberadaannya hanya dalam kontlempasi hukum.” Dengan kata lain , sebuah
korporasi (corporation) (terkadang, disebut sebagai perusahaan biasa atau
korporasi-C)adalah orang buatan yang diciptakan oleh hukum, yang memiliki
sebagian besar hak hukum seperti orang yang nyata diantaranya:
1) Hak untuk memulai dan menjalakan bisnis.
2) Hak untuk membeli atau menjual property.
3) Hak untuk meminjam uang.
4) Hak untuk menggugat atau digugat.
5) Hak untuk masuk ke dalam kontrak yang mengikat.
 Kepemilikan Korporat
Bagian kepemilikan korporasi disebut saham (stock) . Orang-orang yang
memiliki saham korporasi dan dengan sendirinya bagian dari perusahaan
disebut pemegang saham (stockholder). Setelah sebuah korporasi
terbentuk maka perusahaan dapat menjual sahamnya kepada individu
maupun perusahaan lain yang mau berinvestasi dalam perusahaan.
Koorporasi juga dapat membuat saham bagi karyawan sebagai imbalan jasa
atau sebagai tingkat pengembalian investor dalam pembayaran tunai. Ada

29
dua jenis korporasi menurut bentuknya yaitu; korporasi terbuka (closed
corporation) adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh sedikit orang
dan tidak dijual untuk umum dan korporasi tertutup (closed corporation)
adalah korporasi yang sahamnya dapat dibeli dan dijual oleh setiap individu.
 Membentuk sebuah Korporasi
Membuat keputusan korporasi harus diperhatikan dengan seksama
dimana harus mempertimbangkan dimulai dari proses penggabungan
dengan konsultasi pengacara untuk memastikan agar semua persyaratan
hukum terpenuhi. Tabel 3.1 Menunjukkan beberapa aspek untuk memulai
dan menjalankan bisnis didasarkan bantuan hukum. Beberapa syarat yang
harus terpenuhi apabila mendirikan sebuah korporasi sebagai berikut;
TABEL. 3.1 10 ASPEK YANG DIPERLUKAN UNTUK BANTUAN HUKUM
1. Memilih kepemilikan perorangan, kemitraan, korporat, atau bentuk kepemilikan
khusus lain.
2. Menyusun perjanjian kemitraan.
3. Mendirikan sebuah bisnis.
4. Mendaftarkan saham suatu korporasi.
5. Mendapatkan merk dagang, paten atau hak cipta.
6. Mengajukan permohonan, lisensi, atau izin, pada tingkat lokal, negara bagian,
dan federal.
7. Membeli bisnis atau real estate yang telah ada.
8. Menciptakan kontrak yang sah.
9. Memperkerjakan karyawan dan kontraktor independen.
10. Memperpanjang kredit dan menagih utang.
Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11.
Jakarta, Salemba Empat.

1. Korporasi Berdasarkan Pendiriannya. Keputusan dimana mendirikan


korporasi biasanya didasarkan dua faktor terdiri dari; (1) biaya
inkoporasi di satu negara dibandingkan dengan negara lain dan (2)
keunggulan dan kelemahan dari masing-masing hukum negara korporasi
suatu negara tentang struktur pajak. Kemudian dilihat dari tempat
mendirikannya dibagi menjadi dua dimana; (a) korporasi domestik
(domestic corporation) adalah sebuah perusahaan dimana disebut
gabungan bisnis di negara bagian ditempatnya (dalam negeri) dan (b)
korporasi asing (foreign corporation) adalah sebuah perusahaan di

30
negara-negara lain tempatnya melakukan bisnis, salah satunya disebut
bisnis gabungan (perusahaan asing).
2. Piagam Korporat. Setelah negara asal telah dipilih, pendiri korporasi
mengajukan piagam pendirian ke sekretaris negara. Ketika piagam
pendirian korporasi telah disetujui maka piagam tersebut berubah
menjadi kontrak antara perusahaan dan negara dimana negara
mengakui pembentukan korporasi. Beberapa informasi piagam korporat
mencakup;
a) Nama dan alamat perusahaan
b) Nama dan alamat pendiri
c) Tujuan korporasi
d) Jumlah maksimum saham dan jenis saham yang akan
diterbitkan.
e) Hak-hak dan keistimewaan pemegang saham.
f) Lamanya waktu berjalan untuk korporasi.
3. Hak Pemegang Saham. Ada dua jenis tipe dasar saham. Pemilik saham
biasa (common stock) yang memiliki hak pilih pada perusahaan.
Umumnya pemilik saham memiliki satu suara untuk setiap saham yang
dimiliki. Pemilik saham prefern (preferred stock) dimana saham yang
dimiliki oleh individu atau perusahaan yang biasanya tidak memiliki hak
suara, tetapi klaim mereka atas deviden dibayarkan terlebih dulu
sebelum pemilik saham biasa. Deviden adalah pembagian laba kepada
pemegang saham dari suatu korporasi.
4. Rapat Organisasi. Sebagai langkah terakhir dalam membentuk
korporasi, pendiri badan hukum dan pemegang saham awal bertemu
untuk mengadopsi korporasi secara hukum dan memilih dewan direksi .
Para dewan direksi bertanggung jawab secara langsung kepada
pemegang saham atas tindakan manajerial yang mereka lakukan pada
perusahaan. Pejabat Perusahaan ditunjuk oleh dewan direksi dimana
membantu dewan direksi untuk membuat rencana, melaksanakan
strategi, memperkerjakan karyawan, dan mengelola kegiatan usaha
sehari-hari. (Lihat Gambar 3.2)

31
GAMBAR 3.2 HIRARKI STRUKTUR KORPORAT

Pemegang Dewan
Pejabat Karyawan
Saham Direksi
Memilih Menunjuk Mempekerjakan

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta,
Salemba Empat.

 Keunggulan Korporasi
1) Kewajiban Terbatas. Kewajiban terbatas fitur dari kepemilikan
korporasi bahwa pembatasan kewajiban keuangan masing-masing
pemilik, pada jumlah uang yang telah ia bayarkan untuk korporasi.
Kewajiban terbatas adalah salah satu alasan utama mengapa para
pengusaha sering memilih bentuk organisasi korporasi.
2) Kemudahan Meningkatkan Modal. Korporasi adalah bentuk
kepemilikan usaha yang paling efektif untuk meningkatkan modal.
Seperti kepemilikan perseorangan dan kemitraan, perusahaan
dapat meminjamkan dari lembaga pemberi pinjaman.
3) Kemudahan Pengalihan Kepemilikan. Pialang saham semua yang
diperlukan untuk menjual sebagaian saham. Kemudahan kesediaan
pembeli sukarela yang bersedia membeli sebagian saham pada
harga pasar.
4) Kehidupan Abadi. Karena korporasi pada dasarnya adalah orang
sah, dimana korporasi terpisah dan sangat melindungi pemiliknya
meskipun telah wafat dari beberapa dekade.
5) Manajemen Khusus. Perusahaan dapat merekrut manajer yang
lebih terampil, berpengetahuan dan berbakat daripada perusahaan
perseorangan ataupun kemitraan.
 Kelemahan Korporasi
1) Kesulitan dan Beban Pembentukan. Membentuk sebuah
perusahaan dapat menjadi proses yang relative kompleks dan

32
mahal. Perlunya melibatkan pengacara untuk melengkapi formulir
hukum yang akan disampaikan kepada sekretaris negara disamping
itu memerlukan biaya yang besar dimana meliputi biaya aplikasi,
biaya pengacara, biaya pendaftaran terkait dengan penjualan
saham.
2) Peraturan Pemerintah dan Banyaknya Dokumen. Sebuah korporasi
harus memenuhi berbagai standart pemerintah seperti laporan
keuangan, kegiatan usaha, laporan kepada pemerintahan baik lohal,
negara bagian bahkan pemerintahan pusat. Selain itu kegiatan
korporasi dibatasi dan selalu diawasi oleh hukum dan pemerintah.
3) Konflik dalam Korporasi. Sebuah perusahan yang besar pasti
memiliki ribuan karyawan sehingga menimbulkan konflik yang tidah
bisa dihindari. Bagi manajer dan karyawan biasanya yang memicu
konflik seperti dalam hal kebijakan pendapatan, penjualan,
pengurangan biaya, dan pembagian laba.
4) Pajak Berganda. Korporasi harus membayar pajak atas keuntungan
dimana pemegang saham dan pajak penghasilan harus dikurangkan
dengan pajak yang tertera sebagai deviden. Pertama sebagai
penghasilan badan dan kedua sebagai penghasilan pribadi
pemegang saham.
5) Kurangnya Kerahasiaan. Korporasi dituntut terbuka dan diwajibkan
untuk menyerahkan laporan terperinci kepada instansi pemerintah
dan pemegang saham.

E. JENIS-JENIS KORPORAT
Macam kepemilikan perseorangan, kemitraan, dan bentuk korporasi
biasa, adapun beberapa pengusaha memilih seperti berikut ini;
a. Perseroan Terbatas; Bentuk kepemilikan bisnis yang menggabungkan
manfaat dari suatu korporasi dan kemitraan sambil menghindari
beberapa pembatasan dan kerugian dari bentuk kepemilikan tersebut.
b. Perusahan Nirlaba; Perusahaan yang didirikan untuk memberikan
pelayanan sosial, pendidikan, keaagamaan, atau layanan lainnya bukan
untuk memperoleh laba.

33
c. Koperasi; Asosiasi individu atau perusahaan yang tujuannya adalah untuk
melakukan beberapa fungsi bisnis bagi anggotanya.
d. Ventura Bersama; Perjanjian antara dua atau lebih yang membentuk
badan usaha dalam mencapai tujuan tertentu atau beroperasi dalam
jangka tertentu.
e. Sindikat; Sebuah asosiasi sementara dari individu atau perusahaan yang
diatur untuk melakukan tugas tertentu yang membutuhkan modal besar.

F. PERTUMBUHAN KORPORAT
Pertumbuhan korporat menjadikan karakteristik dari dasar bisnis.
Beberapa alasan dari pertumbuhan dikarenakan (a) Perusahaan besar umumnya
memiliki pendapatan penjualan yang besar begitu juga dengan laba yang
diperoleh, (b) Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mengalami relatif
penyusutan terhadap perekonomian, dan (c) Pertumbuhan korporasi merupakan
salah satu untuk meningkatkan kekuatan, gengsi, dan reputasi mereka.
Pertumbuhan korporat diantaranya meliputi pertumbuhan dari dalam dan
pertumbuhan melalui merger dan akuisisi.
 Pertumbuhan dari Dalam. Kebanyakan perusahaan tumbuh dengan
memperluas operasi saat ini. Dimana beberapa perusahaan
memperkenalkan dan menjual produk yang dihasilkan seperti wilayah
geografis dan pangsa pasar baru.
 Perumbuhan melalui Merger dan Akuisisi. Pembelian satu perusahaan oleh
perusahaan lain disebut merger sedangkan akuisisi pada dasarnya sama
seperti merger tetapi istilah akuisisi biasanya digunakan dalam referensi
untuk pembelian sebuah korporasi besar terhadap korporasi lain. Dilhat
berdasarkan jenisnya merger terbagi menjadi tiga yaitu;
1) Merger Horizontal; merger antara perusahan yang membuat dan
menjual produk atau jasa yang sama dipasar sama. Kebanyakan
merger horizontal ditinjau dengan seksama oleh badan maupun
pemerintahan sebelum disetujui agar dapat melindungi kompetisi
pasar.
2) Merger Vertical; penggabungan antara perusahaan perusahaan
yang beroperasi pada tingkat yang berbeda tetapi berkaitan dalam

34
produksi atau pemasaran produk. Umumnya perusahaan yang
tergabung adalah pemasok atau pelanggan perusahaan lainnya.
3) Merger Konglomerat; terjadi antara perusahaan perusahaan di
industri yang sama sekali berbeda.

35
BAB 4

USAHA KECIL, KEWIRAUSAHAAN DAN WARALABA

A. USAHA KECIL: SEBUAH PROFIL

Usaha kecil adalah usaha yang dimiliki dan dioperasikan secara independen
untuk mendapatkan laba dan tidak dominan dibidangnya. Standart ukuran usaha
biasanya dinyatakan dalam jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan atau
rata-rata penjualan tahunan yang diproduksi perusahaan atau industri. Seperti
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Standart Ukuran – Grup Industri

Grup Industri Standart Perilaku


Industri Manufaktur, 500 Karyawan
Pertambangan
Perdagangan Grosir 100 Karyawan
Perdagangan Ritel $ 7 Juta
Kontraktor $ 14 Juta
Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi
11. Jakarta, Salemba Empat.

Susunan sektor usaha kecil biasanya mengalami perubahan secara konstan


dimana mengalami tingkat kegagalan tinggi bahkan ada juga yang mngalami
tingkat kesuksesan secara bertahap. Macam- macam usaha disektor usaha kecil
meliputi;
 Industri Bidang Usaha Kecil: Kategori ini termasuk manufaktur mobil dimana
membutuhkan investasi besar dalam mesin dan peralatan. Perusahaan
manufaktur termasuk kategori besar dilihat dari penggunaan modal dan
peralatan.
 Industri Bidang Distribusi: Kategori ini termasuk ritel, grosir, transportasi, dan
komunikasi yang berfokus pada pergerakan barang dari produsen dan
konsumen.
 Industri Bidang Jasa: Kategori ini termasuk layanan yang non finansial dimana
seperti perawatan medis, jasa servis elektronik, restoran makanan, dan dry
cleaning.

36
 Industri Bidang Produksi: Meliputi kontruksi, pertambangan, dan industri
manufaktur.

B. PELAKU WIRAUSAHA

Semangat kewirausahaan harus hidup dan berkembang dalam organisasi


atau perusahaan khususnya negara itu sendiri agar tidak bergantung terhadap
negara lainnya. Sebuah studi menemukan bahwa lebih dari 70 persen penduduk
Amerika lebih memilih menjadi pengusaha dibandingkan bekerja pada orang lain.
Temuan ini berbeda dengan negara Eropa dan Kanada dimana masing masing 46
persen dan 58 persen. Adapun karakteristik yang harus dimiliki seorang pelaku
bisnis diantaranya adalah semangat berwirausaha menciptakan bisnis baru,
motivasi sebagai modal penting agar memiliki dorongan yang kuat untuk
berwirausaha, wanita sebagai pemilik usaha menunjukkan sebagai emansipasi
perempuan, dan yang terakhir adalah remaja dimana selalu menyukai tantangan
dan resiko serta masih memiliki semangat jiwa muda.
Usaha kecil sangat rentan terhadap kegagalan, faktor-faktor yang biasanya
menyebabkan kegagalan dan kesuksesan sebuah usaha terdiri dari modal (arus
aliran kas), manajemen, dan perencanaan. Pelaku bisnis tidak hanya memerlukan
modal saja tetapi membutuhkan biaya operasionalnya dalam tahap permulaan
bisnis. Selain modal pelaku bisnis dihadapkan pada kemampuan keterampilan
manajemen. Keterampilan manajemen dibutuhkan untuk dapat mengalokasikan
sumber daya yang ada pada perusahaan. Banyak pelaku bisnis tidak memiliki
kemampuan keterampilan manajemen sehingga uang, waktu, tenaga ,dan
inventaris tidak bisa dikelola secara efektif sehingga menyebabkan kegagalan.
Dengan demikian, pelaku bisnis harus merencanakan dengan hati-hati agar dapat
menyesuaikan kompetensi dengan situasi baru.
Karakteristik Pelaku Wirausaha meliputi semangat kewirausahaan yaitu
menciptakan sebuah lapangan pekerjaan atau bisnis yang baru didukung oleh
faktor personal lainnya diantaranya (a) kemandirian, (b) hasrat menentukan
nasib sendiri, (c) kesediaan mencari dan menerima tantangan, (d) latar belakang
keluarga yang sudah memiliki usaha, dan (e) usia.

37
C. PENTINGNYA USAHA KECIL DALAM EKONOMI

Usaha kecil dalam ekonomi digunakan sebagai langkah upaya meningkatkan


kesejahteraan dan kemakmuran bagi warga negara. Berbagai langkah yang
digunakan seperti menyediakan inovasi teknis, menyediakan tenaga kerja,
menyediakan persaingan, mengisi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan bisnis
lainnya.
Penemuan dan inovasi teknis merupakan bagian dari fondasi perekonomian
suatu bangsa. Peningkatan produktivitas telah menjadi ciri khas bangsa contohnya
Negara Amerika dikenal dengan “Hollywood” sedangkan Negara India dikenal
dengan “Bollywood”. sedangkan Perusahaan kecil secara tradisional dapat
mengurangi tingkat pengangguran dengan menyediakan tenaga kerja. Dengan
demikian, beberapa perusahaan bersama-sama meningkatkan kompetisi
persaingan yang sehat dan tidak lagi menjadi beban bagi negara.
 Keunggulan dan Kelemahan Usaha Berskala Kecil
Pemilik usaha kecil dengan sumber daya terbatas sering kali harus berjuang
dan bertahan untuk memasuki pasar baru yang kompetitif. Adapun
keunggulan dan kelemahan usaha kecil sebagai berikut;
a) Keunggulan: Hubungan pribadi secara langsung dengan pelanggan dan
karyawan, Pencatatan Sederhana seperti buku cek dan jurnal,
Kemandirian, dan Keuntungan milik pribadi serta kemudahan dalam
pengambilan keputusan.
b) Kelemahan: Resiko kegagalan, Keterbatasan Potensi karena harus
menguasai semua bidang, Keterbatasan kemampuan untuk menambah
Modal.

D. WARALABA

Waralaba (franchise) adalah izin untuk mengoperasikan sebuah bisnis yang


dimiliki secara individual seolah-olah itu adalah bagian dari rantai gerai atau
toko. Sering kali bisnis itu sendiri disebut sebagai sebuah waralaba. Contoh
waralaba yang paling dikenal seperti McDonald’s, KFC, dan J’Co. Jadi waralaba
sebenarnya adalah pemberian atau izin sebuah usaha waralaba. Pewaralaba
(franchisor) adalah orang perseorangan atau organisasi pemberi laba.

38
Terwaralaba (franchise) adalah orang atau organisasi yang membeli waralaba.
Pewaralaba memberikan nama, iklan, keterampilan manajemen, pelatihan,
materi, metode, serta produk maupun jasa. Terwaralaba memasok tenaga kerja
dan modal serta melakukan kegiatan bisnis dengan mematuhi perjanjian yang
dibuat dengan waralaba. Tabel 4.2 menunjukkan hak dan kewajiban perjanjian
pewaralaba.

Tabel 4.2 Hak dan Kewajiban yang dijabarkan dalam Perjanjian Waralaba
Hak-Hak Terwaralaba meliputi:
1. Penggunaan merk dagang, nama dagang, dan paten dari
pewaralaba.
2. Penggunaan citra merk serta desain dan dekorasi dari tempat yang
dikembangkan oleh pewaralaba.
3. Penggunaan metode rahasia pewaralaba.
4. Penggunaan bahan baku, material, pewaralaba yang berhak atas
ciptanya.
5. Penggunaan resep, formula, spesifikasi, proses, dan metode
manufaktur yang dikembangkan oleh pewaralaba.
6. Melakukan kegiatan bisnis yang telah disetujui pewaralaba sesuai
arahan pewaralaba.
7. Pedoman yang ditetapkan oleh pewaralaba mengenai hak-hak
territorial eksklusif.
8. Hak untuk mendapatkan suplai dari pemasok yang ditentukan
dengan harga khusus.
Kewajiban Terwaralaba meliputi:
1. Melanjutkan bisnis yang diwaralabakan.
2. Mengamati jam operasi minimum tertentu.
3. Membayar biaya waralaba.
4. Mengikuti sistem akuntansi yang diberikan oleh pewaralaba.
5. Tidak meningiklankan tanpa persetujuan sebelumnya terhadap iklan
oleh pewaralaba.
6. Menggunakan dan menampilkan materi periklanan penjualan
seperti yang ditetapkan oleh pewaralaba.
7. Memelihara tempat dalam kondisi baik, bersih, dan sehat serta

39
melakukan dekorasi ulang ketika diharuskan oleh pewaralaba.
8. Memelihara cakupan asuransi.
9. Mengizinkan staf pewaralaba untuk memasuki tempat untuk
memeriksa dan melihat apakah sesuai dengan standart pewaralaba.
10. Membeli barang dan produk dari pewaralaba atau pemasok yang
ditunjuknya.
11. Melatih staf dan metode pewaralaba untuk memastikan bahwa
mereka berpakaian dengan rapid an pantas.
12. Tidak menetapkan kontrak waralaba tanpa persetujuan pewaralaba.
Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta,
Salemba Empat.

E. KEUNGGULAN FRANCHISING

Franchising memainkan peran penting dalam perekonomian yang dapat


membentuk sebuah ritel. Hal ini disebabkan franchising menawarkan
keuntungan untuk pewaralaba dan terwaralaba.
 Untuk Pewaralaba: Pewaralaba memperoleh keuntungan distribusi
produknya yang cepat dan terkendali tanpa menimbulkan biaya
tinggi untuk membangun dan mengoperasikan gerai sendiri.
Pewaralaba memiliki lebih banyak modal yang tersedia untuk
memperluas produksi dan iklan. Pewaralaba dapat memastikan
gerai yang dipelihara dan dioperasikan sesuai dengan standar
sendiri yang ditentukan melalui perjanjian. Pewaralaba lebih
memiliki motivasi keberhasilan yang dapat menimbulkan royalti
yang lebih tinggi bagi pewaralaba.
 Untuk Terwaralaba: Terwaralaba mendapat peluang untuk
memulai bisnis dengan modal terbatas dan memanfaatkan
pengalaman bisnis orang lain. Apabila timbul masalah bisnis
pewaralaba memberikan bimbingan dan saran kepada terwaralaba
serta memberikan konseling bagi keberhasilan bisnis terwaralaba
tanpa mengenakan biaya tambahan. Terwaralaba menerima bahan-
bahan yang digunakan dalam iklan dan mengambil bagian dalam
kegiatan promosi yang disponsori pewaralaba.

40
F. KELEMAHAN FRANCHISING

Kelemahan utama franchising mempengaruhi terwaralaba, dan dalam


pngendalian segala hal meliputi aspek bisnis: dekorasi, desain seragam
karyawan, gerai, dan semua perincian operasi bisnis. Perselisihan kontrak yang
menyebabkan banyak tuntutan. Sebagai contoh perselisihan akibat standart,
royalti, serta pelaporan keuangan.

41
BAGIAN III INFORMASI AKUNTANSI
BAB 5

MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI

A. PENTINGNYA AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses sistematis mengumpulkan, menganalisis, dan
melaporkan informasi keuangan. Dalam hal ini mustahil untuk mengelola bisnis tanpa
informasi yang akurat dan mutakhir yang disediakan oleh akuntan perusahaan. Seperti ;
1. Berapa banyak keuntungan yang diperoleh?
2. Berapa banyak utang dan pajak perusahaan?
3. Berapa banyak uang yang perusahaan bayar kepada pemberi pinjaman dan
investasi ?
Akuntan perusahaan dan sistem akuntansi perusahaan memberikan jawaban
atas pernyataan yang muncul diatas. Meskipun informasi akuntansi dapat digunakan
untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada penggunaan keuangan
dimasa lalu, hal ini juga menentukan bagi pihak pimpinan dalam pengambilan keputusan
tentang kebijakan bahkan tentang masa depan perusahaan. Akuntansi keuangan
merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah organisasi. Adapun contoh kasus
pada perusahaan di Amerika yang mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh
masalah akuntansi seperti Enron, Lehman Brother, Fannie Mae, AIG.
Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan perusahaan dan praktik akuntansi
yang dihasilkan seorang auditor secara eksternal maupun internal. Tujuan dari audit
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan perusahaan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (GAAP- Generally
Accepted Accounting Principles. GAAP adalah satu set pedoman penerimaan dan praktik
bagi perusahaan untuk melaporkan informasi keuangan dan profesi akuntansi. GAAP
berasal dan dikembambangkan bagi perusahaan AS kemudian digabungkan dengan
International Financial Reporting Standarts- IFRS (Standar Pelaporan Keuangan
Internasional). IFRS kini digunakan lebih dari 100 negara diseluruh dunia maupun

42
perusahaan multinasional secara global. Adapun manfaat IFRS dikarenakan penyusunan
laporan keuangan dan pencatatan akuntansi dapat menghemat waktu dan uang.

B. SIAPA YANG MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI


B.1 PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI
Manajer dan karyawan, kreditor, pemasok, pemegang saham, dan lembaga
pemerintah semua bergantung pada informasi yang meliputi laporan keuangan, laporan
laba-rugi, laporan kas. Ketiga laporan ini merupakan ringkasan singkat dari kegiatan
perusahaan selama periode waktu tertentu. Informasi ini memiliki berbagai manfaat
bagi shareholders dan stakeholders. Namun informasi yang paling utama selain dari
informasi akuntansi adalah informasi manajemen. Dimana yang menggunakan
informasi akuntasi khususnya dalam sebuah perusahaan maupun organisasi adalah
manajer atau pimpinan.
Sistem akuntansi perusahaan menyediakan informasi yang dapat dikompilasi
untuk seluruh perusahaan seperti produk, wilayah penjualan, cabang, maupun bagi
penjual, divisi atau departemen bahkan pada umumnya yang berhubungan pada
pengelolaan organisasi. Banyak dari informasi akuntansi disebut sebagai proprietary,
tidak diungkapkan kepada siapapun yang berada diluar perusahaan. Jenis informasi
seperti ini digunakan oleh manajer perusahaan dan karyawan untuk merencanakan dan
menetapkan tujuan, mengatur, memimpin, dan memotivasi serta mengawasi semua
fungsi dalam manajemen. Salah satu fungsi penting dari akuntan adalah untuk
memastikan bahwa informasi tersebut akurat dan cukup menyeluruh seperti pada tabel
5.1 Pengguna Informasi Akuntansi.
Tabel. 5.1 Pengguna Informasi Akuntansi

Pengguna utama informasi akuntansi adalah manajer dan karyawan perusahaan,


meskipun individu dan organisasi di luar perusahaan juga membutuhkan informasi
mengenai keuangannya.

Manajemen dan
karyawan: Pemberi Pinjaman Pemegang Saham Pemerintah:
 Merencanakan dan Penyuplai: dan Investor  Mengonfirmasi
dan  Mengevaluasi Potensial: kewajiban pajak.
menetapkan kreditur sebelum  Mengevaluasi  Mengorfirmasi
tujuan. member kesehatan deduksi daftar
 Mengorganisasi pendanaan financial gaji.
. jangka panjang perusahaan  Menyetujui
 Memimpin dan sebelum membeli penerbitan

43
memotivasi. dan pendek. saham atau saham dan
 Mngendalikan.  Mengevaluasi obligasi. obligasi baru.
resiko macet  Mengevaluasi
sebelum menjual resiko yang
barang atau jasa berhubungan
kepada dengan investasi
perusahaan. dalam saham,
obligasi,
sekuritas.

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta, Salemba
Empat.

B. 2 JENIS AKUNTANSI
Akuntansi dalam sebuah perusahaan dibagi menjadi dua kategori yang terdiri
dari; (a). Akuntansi Keuangan dan (b). Akuntansi Manajerial. Akuntansi Manajerial
memberikan manajer dan karyawan informasi dalam sebuah perusahaan yang meliputi
pembiayaan perusahaan, investasi, pemasaran dan kegiatan operasional. Dengan
menggunakan informasi manajerial bagi manajer dan karyawan diharapkan dapat
mengevaluasi seberapa baik penggunaan keuangan sebelum maupun sesudah sesuai
tujuan perusahaan. Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan keuangan dan laporan
bagi shareholder seperti: pemegang saham, analisis keuangan, banker, kreditur,
pemasok, lembaga pemerintah, dan kelompok lainnya yang menggunakan informasi
yang diberikan oleh akuntansi keungan untuk menentukan seberapa baik sebuah
perusahaan bisnis demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain akuntansi manajerial dan
akuntansi keuangan, ada beberapa macam akuntansi dalam perusahaan sebagai berikut:
 Akuntansi Biaya: menentukan biaya produksi produk atau jasa tertentu.
 Akuntansi Perpajakan: perencanaan strategi pajak, dan mempersiapkan
pengembalian pajak untuk perusahaan atau individu.
 Akuntansi Pemerintahan: menyediakan layanan akuntansi dasar untuk
memastikan bahwa penerimaan pajak dikumpulkan dan digunakan
untuk memenuhi tujuan kebijakan dalam suatu pemerintahan.
 Akuntansi Nirlaba: membantu organisasi nirlaba untuk memperhatikan
semua sumbangan dan pengeluaran.

C. PROSES AKUNTANSI

44
C.1 PERSAMAAN AKUNTANSI
Persamaan Akuntansi adalah pernyataan sederhana yang membentuk dasar
dari proses akuntansi. Persamaan ini sangat penting karena menunjukkan hubungan
antara asset perusahaan, liabilitas, dan ekuitas pemilik.

 Aset (Assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh pemilik (uang tunai,
persediaan, peralatan, dan gedung.

 Liabilitas (Liabilities) adalah utang yang dimiliki perusahaan (apakah perusahaan


memiliki utang kepada pihak lain.

 Ekuitas Pemilik (owner equity) adalah perbedaan antara jumlah asset dan
jumlah liabilitas (apakah ada sisa asset apabila pemilik perusahaan menjual asset
atau melunasi sisa utang).
Hubungan antara aset, liabilitas, ekuitas pemilik ditunjakkan oleh persamaan akuntansi
(accounting equation) berikut: ASET = Liabilitas + Ekuitas Pemilik

C.2 SIKLUS AKUNTANSI


Siklus akuntansi dalam perusahaan dimulai dengan mengubah data mentah
menjadi laporan keuangan dibagi menjadi lima langkah yang terdiri dari: (1)
menganalisis, (2) mencatat, (3) memposting, (4) mempersiapkan neraca saldo dan (5)
menyusun laporan keuangan serta laporan keuangan akhir bulan maupun tahun.
Adapun langkah dalam siklus akuntansi sebgai berikut:
Langkah Pertama: Menganalisis Dokumen- Data akuntansi berdasar yang
terkandung dalam sumber dokumen, penerimaan, faktur, slip
penjualan, dan dokumen lain yang menunjukkan jumlah
penggunaan uang dari aktivitas perusahaan. Tujuan analisis ini
adalah untuk mengetahui berapa pemasukan dan pengeluaran
laporan.
Langkah Kedua: Mencatat Transaksi- Setiap transaksi keuangan kemudian
dicatat dalam jurnal atau proses yang disebut penjurnalan.
Transaksi harus dicatat dalam jurnal umum perusahaan atau
dalam jurnal khusus. Jurnal Umum adalah buku entri asli
dimana transaksi khusus dicatat dalam urutan terjadinya.
Dengan demikian sebuah perusahaan akan memiliki jurnal

45
penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian, dan penjualan
umum.
Langkah Ketiga: Mem-Posting- Setelah informasi tersebut dicatat dalam jurnal
umum dan jurnal khusus, setelah itu dipindahkan pada buku
besar. Buku Besar adalah buku akun yang berisi lembar atau
bagian terpisah dari setiap akun. Sebagaian besar saat ini
kebebanyakan perusahaan menggunakan buku besar melalui
proses komputerisasi sehingga lebih memudahkan dalam
mencatat transaksi keuangan.
Langkah Keempat: Mempersiapkan Neraca- Dalam tahapan neraca meliputi neraca
saldo; menguji bahwa setelah semua posting dilakukan, jumlah
debet sama dengan jumlah kredit, ayat jurnal penyesuaian;
menguji akun-akun yang perlu disesuaikan sebagai pengakuan
beban yang diakui pada tahun yang bersangkutan, neraca saldo
yang disesuaikan; menguji penyesuaian sesudah neraca saldo
dengan ayat jurnal penyesuaian yang kemudian di buat ke
dalam laporan keuangan.
Langkah Kelima: Menyusun Laporan Keuangan dan Tutup Buku- Laporan
keuangan perusahaan disusun dari informasi yang terdapat
dalam neraca saldo. Informasi ini disajikan dalam format
standart yang memudahkan akses bagi orang yang
berkepentingan pada perusahaan. Laporan keuangan disusun
setidaknya sekali dalam setahun dan dilaporkan dalam laporan
tahunan perusahaan. Laporan Keuangan adalah laporan yang
didistribusikan kepada pemegang saham dan pihak yang
berkepentingan, menggambarkan aktivitas operasional suatu
perusahaan dan kondisi perusahaan. Laporan keuangan terbagi
menjadi laporan laba rugi- neraca- perubahan modal- arus kas-
catatan atas laporan keuangan.

D. PILAR-PILAR AKUNTANSI

46
Setiap profesi dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu agar
jasa yang diberikannya dapat diterima masyarakat dan pemakai jasa menjadi
terlindungi. Pilar-pilar utama dalam profesi akuntansi meliputi:
(1) Etika dalam pelaporan. Etika adalah prinsip-prinsip moral yang menjadi
pedoman bertindak atau berperilaku. Kadang-kadang orang bisa memiliki
persepsi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu yang “benar” atau “salah”.
Dalam pelaporan keuangan harus memiliki standart atau kode etik yang
menjunjung tinggi perilaku etis serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap
perilaku jujur.
(2) Prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum
adalah prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang digunakan para akuntan dalam
penyusunan laporan keuangan. Sebagaimana dikemukakan diatas, laporan
keuangan digunakan oleh berbagai pihak untuk kepentingan yang berbeda-
beda. Oleh karena itu diperlukan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai
pedoman bagi para akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Informasi
akuntansi didasarkan pada data yang paling bisa diandalkan. Pedoman tentang
hal ini adalah prinsip realibilitas, atau sering juga disebut prinsip obyektivitas.
Kemudian prinsip biaya perolehan dimana menetapkan jumlah yang dipakai
dalam catatan akuntansi untuk pembelian barang dan jasa
(3) Asumsi. Asumsi merupakan fondasi dalam proses akuntansi. Ada tiga asumsi
penting yang melandasi proses akuntansi, yaitu konsep entitas, konsep
kelangsungan usaha, dan konsep unit moneter yang stabil. Konsep entitas
adalah konsep dimana suatu organisasi yang berdiri tersendiri sebagai suatu
satuan ekonomi yang terpisah. Penentuan entitas didasarkan pada
pengeindentifikasikan satuan-satuan ekonomi individual yang dibutuhkan data
ekonominya. Konsep kelangsuhan usaha adalah asumsi dasar atau alasan
mengapa akuntansi mengukur aset berdasarkan nilai biaya perolehan historis
seperti telah diuraikan. Konsep ini berasumsi bahwa bisnis akan terus beroperasi
dalam waktu yang tidak terbatas. Konsep unit moneter yang stabil adalah
asumsi yang memungkinkan akuntansi mengukur kejadian-kejadian ekonomi.
Asumsi ini juga penting untuk menerapkan prinsip beban perolehan.

47
BAGIAN IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB 6
MEMAHAMI PROSES MANAJEMAN
A. ARTI MANAJEMEN
Manajemen adalah proses mengoordinasi orang dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan sebuah organisasi. Sumber daya dalam organisasi meliputi sumber
daya material, manusia, keuangan, dan informasi. Sumber daya material adalah sumber
daya fisik yang berwujud yang digunakan organisasi (peralatan, kendaraan, gedung).
Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berhubungan dengan tenaga kerja
dalam organisasi (karyawan, personil). Sumber daya keuangan adalah dana yang
digunakan oleh organisasi untuk memenuhi kewajibannya kepada investor dan kreditor.
Sumber daya informasi melibatkan kondisi lingkungan eksternal- persaingan, ekonomi,
sosial budaya demografi lingkungan, teknologi, politik pemerintahan hukum, kondisi
internal- pemasaran, produksi, keuangan, operasional, personalia. Fungsi-fungsi ini telah
diidentifikasikan sebagai merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan memotivasi
karyawan dan mengendalikan semua yang terkait dengan pengelolaan organisasi.
Seperti pada Gambar 6.1
Gambar 6.1 Empat Manajemen Sumber Daya Manusia

48
Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta,
Salemba Empat.

B. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan.


Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan
tersebut perlulah dibuat perencanaan terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan
ini mengambarkan tentang ; apa, bagaimana, mengapa, kapan. Setelah perencanaan
disusun, baru menetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagiannya,
bagaimana wewenang, tanggung jawab masing-masing kegiatan. Semua ini merupakan
langkah dalam pengorganisasian. Meskipun sudah diorganisasikan didalam suatu wadah
organisasi belum tentu kegiatan searah dengan yang lainnya.
Maka dari itu diperlukan pengarahan agar masing-masing bersedia
menyumbangkan tenaga semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Jadi untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-
kegiatan yang sama disatukan di dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Tentu saja
fungsi yang harus dilakukan banyak dan berbeda-beda sehingga perlu persamaan
persepsi agar tidak terdapat kontradiksi antara fungsi satu dengan lainnya untuk menuju
tujuan yang sama.
Sebuah rencana yang sudah ditetapkan sekarang dimaksudkan untuk
dilaksanakan pada waktu-waktu mendatang. Keadaan/ waktu yang akan datang penuh
ketidakpastian sehingga seing menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan,
sehingga hasil kerja yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Untuk
menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau jauh
maka dibutuhkan salah satu aktivitas yang dinamakan pengawasan. Jika digambarkan
maka fungsi manajemen dapat dilihat seperti pada Gambar 6.2.
Gambar 6.2 Fungsi-fungsi Manajemen

49
Perencanaan

Fungsi
Pengawasan Pengorganisasian
Manajemen

Pengarahan

Sumber. Pride, W. M., R. J. Hughes and J. R. Kapoor (2014). Pengantar Bisnis: Edisi 11. Jakarta, Salemba
Empat.

B.1 PERENCANAAN
Perencanaan (Planning) dalam bentuk sederhana adalah membangun tujuan
organisasi dan memutuskan bagaimana mencapainya. Hal ini merupakan fungsi yang
paling pertama dalam organisasi dimana fungsi manajemen lainnya bergantung pada
perencanaan. Sebuah perusahaan bahkan organisasi harus memulai proses
merencanakan dengan mengembangkan sebuah pertanyaan misi.
Misi (mission) adalah pernyataan dimana menjadi dasar yang membuat
organisasi berbeda dengan lainnya. Sebagai contoh misi StarBucks, “ menginspirasi dan
menumbuhkan semangat manusia- satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan.” dan
lain sebagainya. Proses perencanaan strategis adalah menetapkan tujuan utama
organisasi dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapainya. Manajemen puncak
bertanggung jawab untuk perencanaan strategis, meskipun pelanggan, produk, pesaing,
dan sumber daya perusahaan merupakan factor yang di analisis dalam proses
perencanaan.
Lingkungan bisnis maupun organisasi biasanya mengalami perubahan yang
sangat cepat di saat ini. Perubahan internal maupun eksternal yang konstan
memungkinkan perlu dilakukan perubahan tujuan perusahaan, misi, atau strategi.
Sehingga rencana strategis harus fleksibel dan mencakup pokok tindakan sesuai dengan
menetapkan tujuan sasaran. Tujuan (goal) adalah pernyataan spesifik yang merinci niat
organisasi yang ingin dicapai selama periode satu sampai sepuluh tahun lamanya.
Sasaran (objective) adalah pernyataan spesifik yang merinci niat organisasi yang ingin
dicapai selama periode waktu yang lebih singkat.

50
51

Anda mungkin juga menyukai