Anda di halaman 1dari 5

1

BAB III
TITIK BERAT

Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi
sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan
gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.

Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk
benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur
sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas
terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak
lain adalah sumbu simetrinya.

Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari
dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil
beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di
masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap
titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun
untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus
dibedakan.

Titik Berat Benda dan Rumus Mencarinya

Semua benda yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan yang mengarah
ke pusat bumi yang disebut gravitasi (disimbolkan g). Percepatan inilah yang
menyebabkan benda bermassa mengalami gaya berat yang arahnya ke pusat bumi.

Gaya Berat (W) = m x g

Sebuah benda tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat.
Resultan dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang

LISTIYONO,MM TEKNIK MESIN TOE. POLINEMA


2

mempunyai titik tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat
benda. Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa titik berat suatu benda merupakan
titik tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun
benda tersebut.

Bagaimana Menetukan Titik Berat Suatu Benda?

Perhatikakan gambar di atas. Misalkan ada sebuah benda tegar yang dibagi-bagi
menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian kita
sebut dengan partikel. Jika kita namakan partikel tersebut partikel 1,2,3,…, n dan masing-
masing memiliki berat W1, W2, W3, …, Wn dan masing-masing memiliki titik tangkap
gaya berat di (x1,y1),(x2,y2),(x3,y3),….,(xn,yn). Setiap partikel akan menghasilkan suatu
momen gaya terhadap titik asal koordinat yang besarnya sama dengan perkalian gaya
berat (massa x g) dikali dengan lengan momennya (x).

τ1 = W1 . x1

τ2 = W2 . x2

τ3 = W3 . x3

τn = Wn . xn

Sekarang kita akan coba menentukan koordinat gaya berat (W) yang akan menghasilkan
efek yang sama dengan semua pada semua partikel-partikel yang menyusunnya. Dari
momen gaya total yang dihasilkan oleh W yang bekerja pada titik berat (misal xo)
dirumuskan

τo = ∑W. xo = W1 . x1 + W2 . x2 + W3 . x3 + … + Wn . xn

karena W = W1+ W2+ W3+ … + Wn maka didapat rumus titik berat benda

Seandainya benda dan sumbu-sumbu pembandinganya (sumbu x dan sumbu y) diputar


90 derajat maka gaya gravitasi akan berputar 90 derajat pula. Tidak ada perubahan
sedikitpun pada berat total benda. Tetapi besarnya momen gaya dari tiap partikel akan

LISTIYONO,MM TEKNIK MESIN TOE. POLINEMA


3

berubah karena lengan momennya bukan lagi jarak x dari titik pusat melainkn jarak y dari
titik pusat. Jika titik berat benda pada sumbu y adalah yo maka cara menentukan posisi
yo bisa menggunakan rumus

Dari kedua rumus di atas, bisa diperhatikan kalau dari rumus

W = m.g

sehingga

W1 = m1.g1, W2 = m2.g2, dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret
sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan
rumus

Keterangan Rumus

xo = absis (x) dari titik berat benda

yo = ordinat (y) dari titik berat benda

mi = massa partikel ke-i

xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i

yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i

Titik Berat Benda Homogen Berdimensi Tiga

Ada hubungan antar massa dan volume m = ρV dengan ρ adalah massa jenis benda.
Dengan demikian untuk setiap partikel m1 = ρ1 . v1, m2 = ρ2 . v2, dan seterusnya,
sehingga absis dari titik berat benda dapat dihitung dengan rumus

karena ρ (rho) benda sama, maka bisa dicoret, menghasilkan persamaan:

LISTIYONO,MM TEKNIK MESIN TOE. POLINEMA


4

Setiap partikel dalam suatu benda memiliki berat. Berat seluruh benda adalah resultan
dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini. Resultan ini
bekerja melalui suatu titik tunggal, yang disebut titik berat (Pusat gravitasi)
Koordinat titik berat dapat dihitung dengan rumus sbb :

Bila benda berada pada medan gravitasi yang homogen, maka persamaan tersebut
dapat ditulis menjadi :

Untuk benda dalam satu dimensi rumus diatas dapat ditulis menjadi :

LISTIYONO,MM TEKNIK MESIN TOE. POLINEMA


5

Untuk benda dalam dua dimensi rumus diatas dapat ditulis menjadi :

Untuk benda dalam tiga dimensi rumus diatas dapat ditulis menjadi :

LISTIYONO,MM TEKNIK MESIN TOE. POLINEMA

Anda mungkin juga menyukai