BELAJAR PEMBELAJARAN
PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
SOSIODRAMA
Suasana kelas sangat hidup karena perhatian para murid semakin tertarik melihat adegan seperti keadaan yang
sesungguhnya.
Para murid dapat menghayati suatu peristiwa, sehingga mudah memahami, membanding-banding, menganalisa serta
mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksaan
pertunjukan
Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang kreatif
Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
SOSIODRAMA
c. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki j. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajaryang baru.
danberhasil. k. Mendorong siswa berpikir danbekerja atas inisiatif sendiri.
d. Metode ini memungkinkan siswa berkembang l. Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
m. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsic.
e. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan
melibatkanakalnya dan motivasi sendiri. n. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
f. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, Karena o. Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.
memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
p. Meningkatkan tingkat penghargaanpadasiswa.
a. Metode inimenimbulkan
asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yangkurang pandai, akan mengalami
kesulitan abstrak atauberpikiratau mengungkapkan hubunganantara konsep-
konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
b. Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karenamembutuhkan
waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapandengan siswa dan
guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
d. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan
aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
e. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang
dikemukakan oleh para siswa
f. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatanuntukberpikiryang akan ditemukanoleh siswa karena
telah dipilih terlebih dahulu oleh guru
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING ATAU PENEMUAN
Langkah Persiapan Metode Discovery Learning
1. Menentukan tujuan pembelajaran.
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya).
3. Memilih materi pelajaran
4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajarisiswapeserta didiksecara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi)
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajarisiswapeserta didik
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau
dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajarsiswapeserta didik
Kontribusi dan implikasi teori belajar dan instruksional dalam teknologi pendidikan
merupakan suatu usaha yang dilakukan, khususnya yang didasarkan atas pengembangan
pendidikan dengan bertitik tolak untuk perbaikan pendidikan. Teori belajar
instruksional sangat besar perannya dibantu dengan peningkatan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Holiwarni, B., dkk., 2008.Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota(Laporan Penelitian).Pekanbaru:Lemlit UNRI
http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discovery-learning.
http://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-ahli-pdf-d368189396
http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-menurut-para-ahli.html
Jurnal Geliga Sains 3 (2), 8-13, 2009Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X.
Syamsudini , 2012.Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar dan
Daya Ingat Siswa.
kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud