Anda di halaman 1dari 9

3.

2 Pengertian Ekuitas
EKUITAS PASAR MODAL
1.         Pasar Modal

a)    Pengertian Pasar Modal

 Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan
pembeli. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka
panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham merupakan bukti
kepemilikan sebagian dari perusahaan.

Efisiensi Pasar Modal

 Pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang tersedia. pasar modal yang efisien merupakan pasar yang
harga-harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin
cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, maka semakin efisien pasar

Efek Beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien yaitu:

1.      ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan,

2.      semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang
mudah dan murah,

3.      informasi yang terjadi bersifat acak,

 4.      investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru,

 sehingga harga sekuritas berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi
tersebut

bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis (EMH), yaitu:

1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (weak form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga surat berharga saat ini betul-betul
menggambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam harga-harga surat berharga di masa-
masa lalu. Informasi masa lalu merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien dalam
bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi harga
sekarang.
2.      Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (semi strong form) Pasar dikatakan efisien dalam
bentuk setengah kuat

 jika harga-harga surat berharga betul-betul menggambarkan seluruh informasi yang


dipublikasikan. Jadi tak seorang pun investor yang mampu memperoleh tingkat pengembalian
yang berlebihan dengan hanya menggunakan sumber-sumber informasi yang dipublikasikan.
Termasuk jenis informasi ini adalah laporan tahunan perusahaan atau informasi yang disajikan
dalam prospektus, informasi mengenai posisi perusahaan pesaing, maupun harga saham historis.

 3.  Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (strong form)

 Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan semua informasi yang tersedia, termasuk informasi yang privat. Jika pasar modal
efisien dalam bentuk ini maka tidak ada individual atau group dari investor yang dapat
memperoleh abnornal return .

Reaksi Harga Saham terhadap Informasi Baru

 Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh penawaran yang
tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan ini mencerminkan konsensus bersama
antar semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang
tersedia

Anomali Pasar Modal

 Meskipun hipotesis pasar efisien telah menjadi konsep yang dapat diterima di bidang keuangan,
namun pada kenyataannya beberapa penelitian menunjukkan adanya kejadian yang bertentangan
yang disebut anomali pasar

Beberapa anomali yang terdapat di pasar modal antara lain :

1.      Price earning (P/E) effect adalah anomali dimana saham dengan P/E rendah menunjukkan
risk adjusted return yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki P/E tinggi.

2.      Size effect adalah anomali dimana risk adjusted return dari perusahaan ukuran kecil lebih
tinggi dari perusahaan dengan ukuran besar .

3.      January effect merupakan anomali pasar yang menyatakan bahwa return saham saham di
bulan Januari cenderung lebih tinggi dibanding bulan-bulan yang lalu.

4.      Neglected firm effect, merupakan suatu kecenderungan bahwa investasi pasar saham pada
perusahaan yang kurang dikenal dapat memberi tingkat keuntungan abnormal, karena
perusahaan kecil cenderung diabaikan oleh investor besar maka informasi mengenai perusahaan
ini cenderung tidak tersedia. Kurangnya informasi tersebut membuat perusahaan kecil menjadi
lebih berisiko sehingga menimbulkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
5.      Reversal effect adalah efek pembalikan rata-rata return yang merupakan sebutan lain untuk
anomali winner-loser yaitu kecenderungan saham yang memiliki kinerja buruk (loser) akan
berbalik menjadi saham yang memiliki kinerja baik (winner) pada periode berikutnya dan begitu
juga sebaliknya.

3. 3 Jenis ekuitas

Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahan

Seperti yang saya jelaskan diatas ekuitas merupakan modal awal perusahaan yang murni dari
investasi pemilik. Untuk lebih mengenal ekuitas pemilik dibagi menjadi 4 akun induk dalam
pelaporan akuntansi saya akan membagi berdasarkan menambah atau mengurangi ekuitas itu
sendiri:

1. Akun penambah ekuitas

Akun penambah ekuitas ini terbagi menjadi 2 macam yaitu modal disetor dan laba ditahan.
Nantinya kedua akun ini jika di sajikan dalam laporan perubahan ekuitas merupakan unsur
penambah ekuitas tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing akun yang saya tulis
diatas. (baca juga : cara membuat neraca lajur)

2. Modal Disetor

Modal/capital merupakan modal awal perusahaan yang disetorkan murni dari pemilik. Jika anda
tidak memiliki data modal awal dapat menghitung dengan jumlah ekuitas keseluruhan ditambah
laba dan dikurangi kerugian bersih dan pengambilan pribadi. Maka dari beberapa data yang ada
dapat ditentukan modal di setornya berapa. Untuk modal disetor ini sebuah perusahaan biasanya
menerbitkan saham yang nantinya digunakan untuk bukti kepemilikan perusahaan. Suatu
perusahaan biasanya mengeluarkan beberapa lembar saham dan tiap lembar saham memiliki
nilai nominal. Sedikit pembahasan tentang saham, karna saham merupakan bukti kepemilikan
saham maka pemilik mayoritas dapat memenangkan suara dalam rapat umum pemegang saham

3. Pendapatan

Pendapatan atau dapat disebut laba merupakan penambahan nilai perusahaan dalam periode
pencatatan. Laba yang di maksudkan disini adalah laba ditahan untuk meluas ekspansi
perusahaan yang tidak diberikan kepada pemilik. Memang pada akhirnya juga menjadi harta
pemilik namun untuk memperbesar perusahaan laba ini tidak diberikan ke pemilik namun di
jadikan bahan atau jasa sehingga dapat memperbesar aset yang dimiliki perusahaan.

4. Akun Pengurang Ekuitas

Dalam akun pengurang ekuitas juga terdapat 2 akun yang memiliki kebalikan dari 2 akun
penambah ekuitas. Dua akun tersebut yaitu pengambilan pribadi dan biaya. Dua akun ini dalam
laporan perubahan ekuitas nantinya akan di nyatakan sebagai pengurang ekuitas dengan saldo
normal di sisi debit.
5. Pengambilan Pribadi

Pengambilan pribadi atau prive ini merupakan pengambilan modal yang dimiliki pemilik. Dalam
pengambilan ini jika perusahaan sudah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan dari dewan
komisaris. Karena modal sangat di butuhkan oleh perusahaan dan merupakan unsur penting
dalam keberlangsungan perusahaan. Biasanya dalam prosedur pembagian modal jika PT disebut
sebagai mekanisme dividen. Sedangkan dalam perusahaan yang berbentuk cv disebut sebagai
prive. (baca juga:fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan.

6. Beban/pengeluaran

Beban yaitu biaya operasi yang harus di keluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau
jasa. Sebetulnya dalam laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung beban dan
pendapatan. Tapi laba/rugi saja. Jika pendapatan lebih besar dari beban akan mendapatkan laba,
namun jika sebaliknya maka akan mendapatkan rugi. Maka dari itu semua perusahaan akan
meminimalisir pengeluaran sebanyak mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang lebih
maksimal. (baca juga: pemeriksaan saldo kas kecil)

Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham

Dalam akuntansi saham merupakan salah satu akun penambahan modal. Namun dalam beberapa
pemilik modal memperlakukan saham sebagai barang dagang. Yang hanya mengambil
keuntungan dari selisih nilai pada saat pembelian dan penjualan. Kali ini saya akan membahas
perlakukan akuntansi pada saat penerbitan saham.

Saat penerbitan saham otomatis saham tersebut akan menjadi modal perusahaan. Mekanisme
penerbitannya seperti halnya surat berharga lain. Jadi calon investor membeli lembar saham yang
diinginkan. Pada waktu penjualan saham. Untuk jurnal nya seperti berikut . 

Kas = Saham

Dalam keadaan tertentu dapat pula harga nominal saham lebih mahal dari harga saham tersebut.
Hal ini disebut agio saham. Hal ini dikarenakan ekspektasi para calon pembeli saham yang
menyatakan perusahaan akan berkembang pesat otomatis peminat saham tersebut akan
meningkat dan harganya juga meningkat. Jika harga meningkat kas yang masuk ke perusahaan
akan meningkat pula. Jika hal ini terjadi maka jurnalnya sebagai berikut ” Kas. (baca juga:
macam-macam rasio)

Kas = Saham + Agio Saham

Selain adanya agio saham juga ada situasi dimana harga nominal saham lebih murah dari harga
sesungguhnya.hal ini dikarenakan para calon pembeli mempunyai ekspektasi yang buruk
terhadap masa depan perusahaan. Jika harga turun seperti itu selisih penurunan saham yang
disebut disagio di jurnal dalam akun debit. Sehingga jurnal seperti ini.

Kas = Disagio Saham + Saham


Untuk pelaporannya nantinya agio dan disagio saham ini disajikan dalam neraca pada bagian
ekuitas.

3. 4 Fungsi Ekuitas

Fungsi Ekuitas pada Perusahaan

Masih mengenai ekuitas dalam perusahaan yang menjadi harta dari pemilik perusahaan, sekali
lagi ditekankan bahwa ekuitas ini didapatkan atas keuntungan perusahaan sekaligus juga
kekayaan bersih yang diperoleh dari investasi pemilik. Secara tidak langsung, ekuitas ini
nantinya juga memiliki peran yang besar atas jalannya sebuah perusahaan karena tanpa adanya
keuangan yang dikelola dengan baik, bisa jadi ekuitas sebuah perusahaan mengalami penurunan
yang sangat drastis.

Selanjutnya, disebutkan bahwa ekuitas dalam perusahaan kemudian disajikan dalam sebuah
pelaporan ekuitas tersebut nantinya juga akan dijadikan sebagai dasar dalam mengambil sebuah
keputusan yang terkait dengan efisiensi keuangan sekaligus kepengurusan manajemen. Tentu
saja dengan adanya suatu kepengurusan manajemen yang dikelola dengan baik, nantinya akan
memberikan timbale balik atas jalannya perusahaan yang semakin pesat.

Tidak hanya itu saja, ekuitas dalam perusahaan juga akan difungsikan sebagai informasi atas
prospek investasi para pemegang ekuitas sekaligus juga investasi pemilik yang nantinya akan
menjadi tanggungjawab secara yuridis oleh pihak pemilik perusahaan. Penyampaian pelaporan
tersebut nantinya didasarkan pada pembagian likuidasi dan deviden, sumber ekuitas, urutan
penyerapan rugi hingga batas perlindungan yang diterapkan

Bagaimana Cara Membuat Ekuitas

Selanjutnya mengenai cara membuat laporan ekuitas dalam perusahaan ini memang ada hal yang
harus diketahui dan dijadikan sebagai acuan dalam mengetahui seberapa besar kekayaan bersih
pemilik perusahaan dalam satu periode tertentu. Melalui adanya sebuah laporan ekuitas, nantinya
akan dijadikan sebagai informasi atas penggunaan modal dalam suatu perusahaan.

Ketika seorang akuntan membuat laporan ekuitas dalam perusahaan, nantinya aka nada informasi
yang didapatkan. Selain penggunaan modal, laporan tersebut akan menjadi informasi atas kinerja
perusahaan hingga memberikan kondisi atas kas perusahaan. Dari berbagai informasi tersebut,
nantinya akan bermanfaat untuk membuat sebuah keputusan ekonomi sekaligus dijadikan
sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan perusahaan.

Sedangkan mengenai laporan ekuitas dalam perusahaan memiliki beberapa unsure yang memang
harus dipenuhi. Beberapa unsure tersebut diantaranya adalah laba bersih, modal awal, modal
akhir sekaligus juga pengambilan pribadi atau yang dikenal dengan sebutan prive.
Ekuitas dalam perusahaan memang memiliki peran yang sangat penting dalam mengetahui
keberlangsungan perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Ekuitas yang kemudian juga
dikenal sebagai laporan keuangan nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan
kebijakan ekonomi perusahaan sehingga perusahaan akan bisa tetap bertahan.

Dalam pelaporannya, ekuitas dalam perusahaan akan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
untuk dipahami bersama. Pasalnya, ekuitas tersebut pada hakikatnya akan dibagikan kepada
pihak yang juga turut andil dalam membangun perusahaan melalui penyetoran modal awal
seperti halnya para investor. Tentu saja ekuitas akan menjadi tolok ukur mengenai jumlah
keuntungan yang akan dibagikan kepada pihak terkait.

Pentingnya peran ekuitas dalam perusahaan, tidak mengherankan jika dalam beberapa periode
tertentu perusahaan selalu membuat laporan tersebut. Bisa jadi, tanpa adanya laporan ekuitas
nantinya pembagian keuntungan tidak akan bisa merata. Selain itu, perputaran modal dalam
perusahaan juga tidak akan jelas dan bisa menimbulkan adanya kesalahpahaman dari berbagai
pihak.

3. 5 Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba Ditahan dan Dividen

Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba Ditahan dan Dividen

Seperti yang saya sebutkan diatas salah satu akun yang mempengaruhi ekuitas yaitu laba ditahan
dan dividen. Karena dua hal ini dapat mempengaruhi naik turunnya nilai ekuitas dan dua hal
tersebut merupakan hal yang saling berkebalikan. Maka dari itu saya akan menjelaskan dua hal
tersebut pada masing-masing poin.

1. Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan salah satu akun penambah ekuitas. Dalam bahasa lain laba ditahan
merupakan laba perusahaan yang tidak di bagikan kepada pemilik modal. Ada dua tujuan
penahanan laba tersebut pertama untuk memperbesar perusahaan dan kedua untuk menutupi
beberapa kewajiban yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan keuangan laba di tahan ini
biasanya di cantumkan dalam neraca yang bersumber dari laporan laba rugi. Jika disimpulkan
akun laba di tahan ini akan bertambah ketika perusahaan memperoleh laba pada periode
pencatatan. Sedangkan akun laba ditahan akan berkurang jika perusahaan memperoleh rugi pada
periode pencatatan.

Contoh pembuatan laba ditahan

Pada tahun buku 2016 PT. ABC memperoleh pendapatan sebesar Rp. 250.000.000 dengan total
beban produksi sebesar Rp. 200.000.000 sehingga:

Laba/Rugi= 250.000.000 – 200.000.000 = 50.000.000

Maka pada saat penutupan buku PT. ABC memperoleh laba sebesar 50.000.000 dan posting
dalam ayat jurnal seperti berikut:
Pendapatan = Beban produksi + Laba

Nah jurnal yang seperti diatas ini merupakan jurnal penutup yang di posting setelah
penghitungan laba rugi perusahaan. Setelah jurnal penutup diposting maka otomatis pada akun
pendapatan dan biaya menjadi nol kembali yang tersisa di buku besar adalah laba sebesar
50.000.000. jika laba tersebut di masukkan menjadi laba di tahan maka akun laba harus di nolkan
dan di pindah ke akun laba ditahan. Untuk jurnalnya sendiri seperti berikut:

Laba = Laba ditahan

Berikut adalah penjelasan jika saldo laba di tahan oleh perusahaan. Sedangkan untuk saldo laba
yang dibagikan kepada pemilik yang di sebut sebagai dividen penjelasannya pada poin
berikutnya.

2. Dividen

Mekanisme pembagian dividen yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah berstatus
go-public (Perusahaan yang sahamnya dapat dimiliki masyarakat luas) terbagi menjadi 4 yaitu:

 Dividen dalam bentuk uang cash :Untuk pembagian dividen dalam bentuk uang memiliki 4
tanggal penting yang harus di perhatikan oleh pemegang saham yang memiliki hak dividen.
o Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat manajemen mengumumkan akan
dibagikannya dividen dalam bentuk kas. Pada saat ini perusahaan harus melakukan
posting seperti ini, “Laba Ditahan = Utang Dividen”
o Tanggal ex-dividen adalah tanggal penghentian penjualan saham di bursa untuk
sementara waktu. Penghentian ini dilakukan untuk melakukan update data pemegang
saham yang bersangkutan. Untuk sesi ini tidak ada yang harus di posting. Karena hanya
membatasi transaksi di pasar modal. (baca juga: pengertian hutang lancar)
o Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana menejemen menunjukkan memo pencatatan
yang harusnya diterima oleh pemegang saham. Sehingga para pemegang saham tahu
berapa jatah yang akan diterima pada tanggal pembayaran. (baca juga: bidang-bidang
akuntansi)
o Tanggal pembayaran adalah tanggal dimana dividen dibayarkan secara tunai kepada
pemilik saham yang berhak mendapat dividen tersebut. Hal ini berarti akun yang tertulis
sebagai utang dividen dikosongkan dan akun kas perusahaan harus berkurang. Dalam
jurnal dapat di posting seperti ini. Utang dividen = Kas + Dividen Surat Berharga

Dalam suatu kasus perusahaan dapat membayarkan dividen dengan surat berharga yang dimiliki
perusahaan tersebut. Saya sedikit membuat penekanan pada kalimat yang dimiliki perusahaan,
bukan yang diterbitkan perusahaan. Jadi intinya perusahaan menginvestasikan sebagian dana di
perusahaan lain dan mendapatkan surat berharga. Dan pada waktu pembagian dividen surat
berharga yang dimiliki perusahaan tersebut di berikan kepada para pemegang saham dengan nilai
setara dengan dividen yang akan dibagikan. Untuk pembagian dividen dengan mekanisme ini
memiliki 2 tanggal penting yaitu
 Tanggal pengumuman yaitu tanggal dimana perusahaan mengumumkan besar dividen yang
dibagikan dan akan dibagikan dengan cara pembagian surat berharga. Di tanggal ini perusahaan
memasukkan jurnal seperti mekanisme pembagian dividen biasa. Laba ditahan = Utang dividen
 Tanggal pembagian dividen secara definisi sama dengan pembagian dengan mekanisme
sebelumnya. perbedaannya di saat pembagian dividen ini. karna pada pembagian dividen
berupa kas pada sisi kredit yaitu akun kas. Namun dalam pembagian dividen dengan surat
berharga ini yang berkurang yaitu akun investasi perusahaan. Menjadi seperti berikut. Utang
dividen = Investasi di PT. ADL + Dividen Promes

Dividen promes ini merupakan janji pihak manajemen untuk membayarkan dividen di kemudian
hari. Nantinya akun dividen promes ini tergolong akun kewajiban, karena merupakan kewajiban
yang akan jatuh tempo pada masa mendatang. Intinya perusahaan menyatakan memiliki utang
kepada para pemilik modal untuk membayarkan dividen. Biasanya perusahaan akan menjanjikan
bunga tertentu karna adanya keterlambatan pembayaran. Pencatatannya sebagai berikut.

 Tanggal pengumuman ini merupakan tanggal pengumuman yang menyatakan bahwa


perusahaan mengeluarkan dividen dengan nominal tertentu. Namun akan dibayar dengan janji
atau dividen promes. Laba Ditahan = Utang Promes
 Tanggal  pembayaran/ jatuh tempo pada tanggal pembayaran ini sama seperti halnya
pembayaran dividen lainnya namun akunnya pada sisi debet utang promes dan jika dibebankan
bunga atas keterlambatan tersebut harus di posting juga dalam ayat jurnal. Jadi seperti berikut.
Utang Promes = Biaya Bunga + Kas + Dividen Saham

Pembagian dividen saham ini sangat lumrah dilakukan pada perusahaan yang tidak mempunyai
kas dan kekurangan likuiditas perusahaan dalam pasar modal. Jadi dividen perusahaan dibagikan
dengan jumlah lembar saham yang setara dengan nilai dividen tersebut. Bersamaan dengan
pembagian dividen perusahaan melakukan aksi korporasi. Nantinya saham yang dibagikan ini
dapat di perjual belikan di pasar modal. Sebetulnya mekanisme ini hanya menambahkan jumlah
lembar saham yang beredar di masyarakat saja bagi perusahaan yang sudah berstatus go public.
Untuk jurnanya sebagai berikut.

 Pengumuman pembagian saham (Laba Ditahan = Dividen saham biasa + Tambahan modal
disetor)
 Penerbitan saham untuk dividen (Dividen saham biasa = Saham biasa)

3. 6 Manfaat Ekuitas untuk Perusahaan

Manfaat Ekuitas untuk Perusahaan

Pada hakikatnya, ekuitas dalam perusahaan merupakan keuntungan bersih yang telah didapatkan
dari sekian lama perusahaan tersebut melakukan proses produksi barang ataupun jasa untuk
menjawab kebutuhan konsumen. Ekuitas yang merupakan keuntungan operasional untuk
dibagikan kepada semua entitas yang menjadi penyetor modal perusahaan ini nantinya akan
memberikan manfaat dalam hal penentuan keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang
saham sekaligus pemilik perusahaan.
Selanjutnya, pembagian ekuitas dalam perusahaan ini nantinya akan mengacu pada beberapa hal
berikut ini. pemahaman atas pembagian yang sesuai dengan kesepakatan awal ini nantinya akan
menghindari adanya kecurangan yang mungkin terjadi. Lebih lanjut, berikut beberapa patokan
dalam pembagian ekuitas perusahaan.

1.       Modal disetor

Untuk model disetor lebih mengarah pada nominal uang yang disetorkan oleh para investor
untuk mengembangkan bisnis tersebut. Selanjutnya, modal ini terbagi menjadi dua yaitu modal
saham serta agio.

2.       Modal penilaian kembali

Terkait dengan ekuitas dalam perusahaan, hal lain yang mempengaruhi pembagian keuntungan
tersebut terletak pada modal penilaian kembali. Disebutkan bahwa modal ini merujuk pada sisa
modal pada bulan sebelumnya yang nantinya akan dimasukkan untuk bulan selanjutnya.

3.       Laba yang tidak dibagikan

Untuk laba tidak dibagikan ini bukan termasuk deviden sehingga laba ini cenderung akan
diendapkan dalam sebuah perusahaan. Disebutkan bahwa laba ini akan digunakan sebagai modal
tambahan pada bulan selanjutnya untuk menjalankan kegiatan operasional.

4.       Modal sumbangan

Masih berkaitan dengan ekuitas dalam perusahaan, untuk modal sumbangan ini lebih kepada
modal yang didapatkan dari adanya sumbangan atas aktiva yang disumbangkan oleh orang lain.
Tentu saja hal ini juga membantu dalam operasional perusahaan.

5.       Modal lain-lain

Jenis modal yang menjadi dasar pembagian ekuitas dalam perusahaan ini bersifat cadangan.
Modal ini didapatkan dari adanya sisa pembelian bahan baku yang mengalami penurunan
sehingga sisa pembelian tersebut dianggap sebagai modal lain-lain yang akan kembali pada
perusahaan sebagai dana operasional.

Anda mungkin juga menyukai