Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ ETIKA DALAM KEGIATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN “


Dosen Pengampu : Munajat S.E., M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
RIKA AIDA HANUM ( 7181144012 )
DEWI SITUMORANG ( 7182144001 )
MARIHOT SIHITE ( 7183144019 )
MARIA SITORUS ( 7183144025 )

KELAS B

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk segala
rahmat dan kasih-Nya, tim penulis telah menyelesaikan makalah yang membahas “ Etika
Dalam Kegiatan Produksi Dan Pemasaran” dari mata kuliah ETIKA PROFESI, dengan dosen
pengampu Bapak Munajat S.E., M.Si. yang terhormat, tak lupa penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada beliau.
Ada baiknya pembaca juga ikut berpartisipasi dalam karya tim penulis, dengan
memberikan saran dan kritik yang membangun. Supaya tim penulis juga dapat melakukan
perbaikan kedepannya, agar karya lainnya bisa menjadi bahan bacaan dan sumber informasi
yang terpercaya, serta kredibilitas dan kualitas tim penulis yang semakin baik. Terima kasih
dan selamat membaca.

Medan, 14 Maret 2021

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang


benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang
dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Etika Produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang
benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses produksi atau dalam proses
penambahan nilai guna barang.

Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan
program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-
praktek sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika dalam produksi barang dan jasa?
2. Apa bentuk etika kegiatan pemasaran?
3. Apa itu Pemasaran?
4. Apa pengertian perlindungan terhadap konsumen?
5. Apa dampak Positif dan Negatif UU ITE?
6. Apa dampak permasalahan cybercrime?
7. Apa etika dalam penggunaan multimedia ?
8. Apa etika dalam penggunaan surat elektronik (email )
9. Bagaimana dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik dan multimedia?
10. Apa bahaya internet
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari etika dalam produksi barang dan jasa
2. Dapat mengetahui bentuk etika dalam kegiatan pemasaran
3. Dapat mengetahui tentang Pemasaran
4. Dapat mengetahui pengertian dari perlindungan konsumen
5. Dapat mengetahui dampak Positif dan Negatif UU ITE?
6. Dapat mengetahui dampak permasalahan cybercrime?
7. Dapat mengetahui etika dalam penggunaan multimedia ?
8. Dapat mengetahui etika dalam penggunaan surat elektronik (email )
9. Dapat mengetahui dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik dan
multimedia?
10. Dapat mengetahui bahaya internet
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika dalam Pruduksi Barang Dan Jasa

Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang


benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna barang
dengan menggunakan sumberdaya yang ada. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan
menambah nilai guna barang dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Jadi, Etika Produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang


menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses produksi atau
dalam proses penambahan nilai guna barang.

Kegiatan produksi berarti membuat nilai manfaat atas suatu barang atau jasa suatu
barang atau jasa, produksi dalam hal ini tidak diartikan dengan membentuk fisik
saja.Sehingga kegiatan produksi mempunyai fungsi menciptakan barang dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga dan jumlah yang tepat. Oleh karena itu ,
dalam proses produksi biasanya perusahaan menekankan agar produksi yang dihasilkan
mengeluarkan biaya yang murah, melalui pendayagunaan sumber daya-sember daya yang di
butuhkan, didukung dengan inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan barang dan jasa
tersebut. Misalnya biasa berproduksi dengan cara konvensional/tradisional tetapi sekarang
dengan manfaat teknologi yang tepat guna.

            peningkatan kualitas produksi ataupun ISO 14000 tentang peningkatan pola produksi
berwawasan lingkungan, Jika kegiatan produksi ini digunakan dengan standar dunia, maka
harus berdasarkan standar dunia yang diakui misalnya ISO 9000 tentang membangun pabrik
atau perusahaan yang ramah lingkungan (go green) dengan sasaran pada keselamatan kerja,
kesehatan dan lingkungan yang maksimal dengan limbah nol.
            Langkah-langkah dimaksud adalah berdasarkan pada kode etik yang mencangkup
tanggung jawab dan akuntabilitas korporasi yang diawasi ketat oleh asosiasi-asosiasi
perubahan dan masyarakat umum.Hokum harus dijadikan sarana pencegahan bagi pelaku
bisnis. Pelaku – pelaku bisnis yang dapat membahayakan masyarakat dalam memproduksi
barang dan jasa harus dijerat dengan norma-norma hokum yang berlaku sehingga masyarakat
umum tidak dirugikan, dan pemerintahan juga ikut membina pelaku-pelaku bisnis di
indonesia agar memiliki moral, dan etika bisnis yang baik sehingga diharapkan dapat
bermanfaat.

B. Etika dalam Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaran adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan dan


menyampaikan barang atau jasa kepada para konsumennya, pemasaran juga berupaya
menciptakan nilai yang lebih dari pandangan konsumen atau pelanggan terhadap suatu
produk perusahaan dibandingkan dengan harga barang dan jasa dimaksud serta menampilkan
nilai lebih tinggi dengan produk pesaingannya.

            Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam menentukan bisnis
perusahaan.Tenaga pemasaran adalah merupakan saran penghubung utama perusahaan
dengan konsumen atau merupakan ujung tombak bisnis perusahaan.Kegiatan pemasaran
untuk produk barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya.Biasanya untuk
produk barang sering kali diiklankan di media sedangkan untuk jasa secara etis dan moral
relatif sangant sedikit yang diklankan kepada umum secara terbuka.
            Dengan perkembangan teknologi informasi dan bisnis yang global, maka teknik-
teknik pemasanpun sudah bergeser dan berkembang cepat.Pemasaran bisa dilakukan dengan
situs-situs, website, email, dan lain-lainnya.Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien dan
tanpa batasan wilayah dan waktu.Sehingga persaingan produk dan jasa saat ini semakin
ketat.Oleh karena itu dituntut kreativitas dan inovasi dalam melakukan kegiatan pemasaran
tersebut.
            Persaingan pemasaran yang begitu ketat, kadang kala kita menemukan perusahaan
yang melakukan pemasaran tanpa memerhatikan etika, hal ini mungkin secara langka pendek
untung, namun jika untuk jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat akan meninggalkan
perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak etis tersebut.
           
            Ada tiga factor yang dapat memengaruhi seorang manajer pemasaran untuk
melakukan tindakan tidak etis yaitu;
1.      Manajer sebagai pribadi manusia, ada rasa ingin memenuhi kebutuhan pribadinya,
untuk menangkalnya dibutuhkan pendidikan agama dan moral yang baik.
2.      Kepentingan korporasi, adanya tekanan manajemen yang mebuat seorang manajer
dipaksa dengan kondisi tertentu biasanya dengan target yang sulit dicapai sehingga
melakukan apapun untuk mencapainya.
3.      Lingkungan, yang ada di sekitarnya yang langsung membentuk perilaku manajer
pemasaran itu.
C. Sekilas Mengenai Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk


memberikan informasi mengenai barang atau jasa, dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia (wikipedia.org/wiki/pemasaran).

Etika pemasaran berkaitan dengan keputusan pemasaran yang menyangkut etika.


Etika adalah sesuatu yang bersifat tidak tetap. Maka pola pandang dalam etika selalu bersifat
relatif tapi harus mengandung unsur kebaikan bersama. Pola pandang ini disadari oleh
produsen dan digunakan dalam promosi produknya. Produsen membutuhkan sebuah
pedoman untuk mengambil keputusan, yang disebut konsep pemasaran (marketing concept).
Hendaknya kesejahteraan konsumen (consumer welfare) dalam jangka panjang dimasukkan
ke dalam ruang lingkup kepuasan konsumen.

Ada 3 macam hal yang dipertimbangkan dalam pemasaran:

a) Consumer Satisfaction (kepuasan konsumen)

Kepuasan konsumen adalah tujuan utama dari perusahaan. Masih banyak perusahaan yang
masih menganggap bahwa tujuan dari perusahaan adalah kepuasan perusahaan dan bukan
kepuasan konsumen. Perusahaan tersebut memposisikan pemasaran sebagai alat untuk
menjual barang yang diproduksi, bukan untuk membuat barang yang memang diinginkan
oleh konsumen.

b) Total Company Effort (total usaha perusahaan)

Pemasaran adalah total usaha perusahaan. Total usaha perusahaan berarti mencakup semua
departemen dalam perusahaan tersebut. Masih banyak perusahaan dengan departemen yang
membangun dinding pemisah dengan departemen lain dan menganggap dirinya paling
penting dalam perusahaan. Pemasaran sebagai total usaha perusahaan menuntut semua
departemen yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mempunyai tujuan yang sama yaitu
mencapai kepuasan konsumen.
c) Profit or Other Long-term Measure (keuntungan jangka panjang)

Laba adalah tujuan utama dari perusahaan. Mana yang lebih penting? Kepuasan konsumen
atau Laba? Dua-dua nya benar dan berjalan pararel. Laba adalah tujuan utama perusahaan
dilihat dari kacamata bisnis. Kepuasan konsumen adalah tujuan utama perusahaan dilihat dari
kacamata pemasaran. Jika konsumen puas, maka dia akan melakukan repurchasing
(pembelian kembali) dan memberikan laba/keuntungan bagi perusahaan dalam jangka
panjang.

D. Pengertian perlindungan terhadap konsumen

Di Negara kita, untuk mengatur dan melindungi konsumen terhadap kejahatan bisnis
seperti penipuan, iklan produk yang menyesatkan dan agar konsumen dapat dilayani dengan
baik maka dibuatlah undang-udang perlindungan terhadap konsumen. Menurut undang-
undang    nomor 8 tahun 1999, pasal 1 butir “segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan terhadap konsumen

            Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan menurut GBHN 1993
melalui tap MPR nomor II/MPR/1993,bab IV, huruf F butir 4a”pembangunan perdagangkan
ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dalam rangka menunjang peningkatan
produksi dan daya saing, meningkatkan pendapatan produsen, melindungi kepentingan
konsumen”

Asas dan tujuan perlindungan konsumen   

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka dalam menerapkan perlindungan maka dalam
perlindungan terhadap konsumen maka diatur dalam undang-undang maupun peraturan
sebagai berikut: pasal 2 UU no 8/1999 tentang tujuan perlindungan konsumen.

Perlindungan konsumen bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi


diri
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari akses
negatif pemakai barang dan/jasa
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut
hak-haknya sebagai konsumen
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha

E. Positif dan Negatif UU ITE

UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) adalah ketentuan yang


berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
undang – undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah
hukum Indonesia. Undang – undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) atau yang
disebut cyberlaw, digunakan untuk mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan
yang memanfaatkan internet sebagai medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan
informasinya.

Pada UU ITE ini juga diatur berbagai macam hukuman bagi kejahatan melalui internet. UU
ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat pada umumnya
untuk mendapat kepastian hukum dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan
elektronik digital sebagai bukti yang sah di pengadilan. UU ITE sendiri baru ada di Indonesia
dan telah disahkan oleh DPR RI pada tanggal 21 April 2008. UU ITE terdiri dari 13 Bab dan
54 Pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan
transaksi yang terjadi didalamnya.

Dampak positif dan negatif undang-undang informasi dan transaksi elektronik

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang bisa disingkat dengan UU
ITE yang diterbitkan pada 25 Maret 2008 dengan cakupan meliputi globalisasi,
perkembangan teknologi informasi, dan keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-Undang ini merupakan undang-undang yang dinilai mempunyai sisi positif dan
negatif.

Adapun sisi Positif dan Negatif UU ITE :

 Dampak Positif UU ITE


Berdasarkan dari pengamatan para pakar hukum dan politik UU ITE mempunyai sisi
positif bagi Indonesia. Misalnya memberikan peluang bagi bisnis baru bagi para
wiraswastawan di Indonesia karena penyelenggaraan sistem elektronik diwajibkan berbadan
hukum dan berdomisili di Indonesia. Otomatis jika dilihat dari segi ekonomi dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain pajak yang dapat menambah penghasilan negara
juga menyerap tenaga kerja dan meningkatkan penghasilan penduduk.

UU itu juga dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang


merugikan, memberikan perlindungan hukum terhadap transaksi dan sistem elektronik serta
memberikan perlindungan hukum terhadap kegiatan ekonomi misalnya transaksi dagang.
Penyalahgunaan internet kerap kali terjadi seperti pembobolan situs-situs tertentu milik
pemerintah. Kegiatan ekonomi lewat transaksi elektronik seperti bisnis lewat internet juga
dapat meminimalisir adanya penyalahgunaan dan penipuan.

UU itu juga memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di luar Indonesia dapat
diadili. Selain itu, UU ITE juga membuka peluang kepada pemerintah untuk mengadakan
program pemberdayaan internet. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang kurang
tersentuh adanya internet. Undang-undang ini juga memberikan solusi untuk meminimalisir
penyalahgunaan internet.

 Dampak Negatif UU ITE

Selain memiliki sisi positif UU ITE ternyata juga terdapat sisi negatifnya. Contoh kasus Prita
Mulyasari yang berurusan dengan Rumah Sakit Omni Internasional juga sempat dijerat
dengan undang-undang ini. Prita dituduh mencemarkan nama baik lewat internet. Padahal
dalam undang-undang konsumen dijelaskan bahwa hak dari konsumen untuk menyampaikan
keluh kesah mengenai pelayanan publik.

Dalam hal ini seolah-olah terjadi tumpang tindih antara UU ITE dengan UU konsumen. UU
ITE juga dianggap banyak oleh pihak bahwa undang-undang tersebut membatasi hak
kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat, dan menghambat kreativitas dalam
berinternet. Padahal sudah jelas bahwa negara menjamin kebebasan setiap warga negara
untuk mengeluarkan pendapat. Undang-undang ini menimbulkan suatu polemik yang cukup
panjang. Maka dari itu muncul suatu gagasan untuk merevisi undang-undang tersebut.

F. Permasalahan cybercrime
            Perkembangan internet dan umunya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-
hal positif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingnya antara lain adalah
kejahatan di dunia cyber atau cybercrime. Hilangnya batasnya waktu di internet mengubah
banyak hal. Seseorang tracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server dipentagon tanpa izin.
Salahkah dia bila sistem dipentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus? Apakah
batasan dari sebuah cybercrime? Seseorang yang baru“ mengetuk pintu“ (poret
scanning)komputer anda apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan? apakah ini
masih dalam batas Ketidak nyamanan (inconvenience)saja? Bagaimana pendapat anda
tentang penyebar virus bahkan pembuat cirus? Bagaimana kita menghadapinya cybercrime?
bagaimana aturan atau hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah
cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus dijawab.

Contoh kasus-kasus cybercrime di Indonesia

            Pencurian dan penggunaan pada account internet milik orang lain. Salah satu
kesulitan dari sebuah ISP (internet service provider)adalah dengan adanya account pelanggan
mereka yang”dicari”dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang
dilakukan secara fifik”pencurian” account cukup menangkap”userid”dan password “saja.
Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan
hilangya”benda”yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh
yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunaan dibebani biaya penggunaan account
tersebut. Kasus ini banyak terjadi diISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan
account curian oleh dua warnet dibandung.

            Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh creshker adalah
mengubah halaman web, yang dikenal istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan
mengekfloitasi lubang keamanan.sekitar empat bulan yang lalu, statistik di Indonesia
menunjukkan satu situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk
menjerat crashker ini?

G. Etika dalam penggunaan Multimedia


Multimedia adalah suatu sarana (media) yang didalamnya terdapat perpaduan
(kombinasi) berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, graphics, animasi, video,
interaktif maupun suara sebagai pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan
informasi atau sekedar memberikan hiburan bagi target audiens-nya.
Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan seperti game. Kata multimedia itu
sendiri berasal dari kata multi (Bahasa Latin) yang berarti banyak dan katamedia (Bahasa
Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu.
Etika dalam penggunaan multimedia
1. Berkomitmen pada etika komunikasi
2. Menggunakan media komunikasi secara proporsional
3. Menggunakan media komunikasi secara produktif

H. Etika dalam penggunaan surat elektronik (email)


bertatap muka, juga memiliki persamaan dengan berkomunikasi lewat email yang perlu
kita perhatikan etikanya sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.kita sebagai
pengguna email perlu memperhatikan beberapa etika dalam penggunaan email yaitu sebagai
berikut :
1. Tidak boleh mem-forward dengan mengubah isi emailnya
Dibolehkan saja mem-forward tetapi dengan syarat memberikan note tambahan dalam
forward sebuah email, yaitu etikanya anda tidak boleh mengubah atau mengedit
sedikitpun muatan isi dari emailnya kecuali kalau anda sudah dapat ijin dari si
authornya yang pertama.
2. Dalam melakukan balasan (reply)
Fasilitas 'Reply' dari sebagian besar program mailer biasanya akan mengutip pesan
asli yang Anda terima secara otomatis ke dalam isi surat Anda. Jika harus mengutip
pesan seseorang dalam jawaban email, usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak
perlu, dan hanya menjawab bagian-bagian yang relevan saja. Pesan yang terlalu
panjang memakan file yang besar, yang membuat loading menjadi lambat, yang
berarti akan menambah beban pulsa tidak hanya pada pihak penerima, juga pada
pihak si pengirim.
3. Email secara pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi, Anda
tidak sepatutnya mengirimnya ke forum umum, seperti kelompok grup, atau mailing-
list. Email pada dasarnya adalah alat komunikasi personal.
4. Menggunakan “Caps Lock” atau huruf kapital.
Huruf kapital boleh digunakan sebatas pada kata-kata tertentu. Misalkan untuk
penekanan atau perhatian pada kata yang perlu ditegaskan, tapi jangan sekali-kali
digunakan seluruhnya dalam kata-kata emailnya. Karena apa? Karena anda akan
dianggap marah oleh si penerima emailnya. Seperti halnya membaca suratkabar, atau
surat, membaca pesan email yang menggunakan huruf besar/kapital yang berlebihan
tidak enak dilihat. Tapi di samping itu, terutama dalam tata karma berkomunikasi
dengan e-mail/chat, penggunaan huruf besar biasanya dianggap berteriak. Mungkin
saja maksud Anda hanya untuk memberi tekanan pada maksud anda.
5. mem-forward sebuah CC atau BCC email.
yang boleh diforward kembali kepada orang lain adalah hanya yang To saja. Artinya
CC dan BCC itu stop, harus berhenti di tempat anda. Karena informasinya sebatas
buat kita sendiri jadi tidak boleh diteruskan ke orang lain. Boleh diteruskan tapi harus
seijin dari authornya yang pertama atau kecuali kita masuk dalam daftar To-nya.
Jangan gunakan CC jika anda ingin mengirim email ke sejumlah orang (misalnya di
mailing-list), jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC. Jika Anda melakukan
hal itu, atau biasa disebut cross posting semua orang yang menerima email Anda,
akan bisa melihat alamat-alamat email orang lain. Umumnya orang tidak suka bila
alamat emailnya dibeberkan di depan umum. Selalu gunakan BCC (blind carbon
copy). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat emailnya sendiri
6. Jangan sembarangan menggunakan format HTML
Jika Anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan Anda, jangan menggunakan
format HTML tanpa anda yakin bahwa program email rekan anda bisa memahami
kode HTML. Jika tidak, pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong.
Sebaiknya, gunakan plain text.
7. Mengirim attachment yang terlalu besar.
email secara internasional melarang pengiriman format melalui email, apalagi di
dalam milis. Jangan pernah bayangkan, rekan Anda (atau dalam hal milis: semua
anggota milis) memiliki mailbox (atau hard disk) yang cukup seperti Anda. Pada
umumnya penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia 'hanya' memberi kuota space 2
MB. Meski akses internet sekarang sudah semakin cepat tapi kualitas internet belum
merata ke semua daerah, terutama di negara kita, beberapa daerah malah masih
mengandalkan kecepatan GPRS dalam koneksi internetnya. Pengiriman file yang
besar, akan membuat proses downloading menjadi lamban, dan ini jelas menambah
beban pulsa. Jika file melebihi kuota, maka proses downloading praktis terganggu.
Jika ini terjadi, anda bisa dituduh telah melakukan bomb-mail, yang di dalam dunia
internet, dianggap sebagai kriminal. Sebaiknya, minta izin dulu, bahwa anda akan
mengirim file, kalau perlu jelaskan besaran filenya. Jika rekan anda setuju, anda baru
bisa mengirim attachment. Jika anda perlu mengirim file yang lebih besar ukurannya,
usahakan pakai media lain semacam FTP (file transfer protocol) yang lebih cepat.
Atau bisa lewat file sharing yang banyak disediakan di internet.
8. Secara Masuk Akal Jangan menjawab dua tiga pertanyaan dalam satu jawaban.
Apalagi, menjawab pesan e-mail yang panjang lebar, dan Anda menjawab dalam satu
kata: "Good." Wah, ini sangat menyebalkan. Inilah yang disebut jawaban one liner
(pesan satu baris) sesuatu yang dianggap tidak menghargai penanya.
9. email secara singkat, padat dan langsung “to the point”.
internet tidak semua orang suka atau punya waktu luang untuk berlama-lama di
internet. Disamping karena sibuk, juga tidak semua orang punya akses internet yang
unlimited yang tidak punya beban lagi dalam menanggung biaya koneksinya. Jadi
etikanya, berkirimlah email dengan kata-kata yang tidak terlalu panjang.
Pertanyaannya, bagaimana kalau isi emailnya pointnya cukup banyak sehingga
menuntut emailnya harus panjang sampai berlembar-lembar? Sebaiknya pisahkan ke
dalam attachment.
10. sering mem-BCC (blind carbon copy) orang lain.
Kegemaran sering mem-BCC adalah tidak baik atau kurang etis, terlebih ke milis atau
mengirimkan BCC secara masal, karena kesan dari BCC adalah seperti bisik-bisik
atau bergunjing. Dan yang lebih parah anda bisa disejajarkan sebagai seorang
spammer email yang sering melakukan cara-cara BCC ini.
11. Judul dengan Jelas
Ketika mengirim sebuah email, Anda harus memberikan judul pada email tersebut.
Seperti halnya tulisan pada koran atau majalah, judul harus menggambarkan isi
tulisan. Judul inilah yang pertama kali dilihat oleh penerima email.
I. Dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik dan multimedia
Dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik :
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak
salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi
pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi
program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-
akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada
dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam
cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal
yang bersifat tabu.
3. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan
penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi
informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4. Carding
Karena sifatnya yang real time(langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu
kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat
internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang
terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan
Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya
mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan
mereka.
Dampak negatif penyalahgunaan multimedia :
1) Dampak Negatif Perkembangan Multimedia Dalam Bidang Pendidikan
 Dengan adanya pembelajaran jarak jauh atau e-Learning selain berbagai dampak
positif yang di dapat ada juga beberapa nilai kurang baik yakni tidak adanya
interaksi secara langsung sehingga pengajar tidak akan lebih intensif memonitori
prilaku atau etitude pelajarnya dan pengurusan sertifikasi hasil belajar di nilai
rumit
 Keberadaan guru dan tenaga pelajar sudah tidak lagi di prioritaskan
 Baru-baru ini banyak oknum-oknum yang memanfaatkan program sertifikasi
yang di adakan oleh lembaga atau instansi tertentu contoh:sertifikasi dari
Microsoft Corporation yang terdapat penjokian di dalamnya
2) Dampak Negatif Perkembangan Multimedia Dalam Bidang Bisnis
 Adanya pihak-pihak yang melakukan black market (ilegal) dalam internet
 Hacker melakukan hacking guna proses transaksi
3) Dampak Negatif Perkembangan Multimedia Dalam Bidang Entertainment
 Multimedia dalam bentuk gambar atau video banyak gambar atau film yang
mengandung pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan
kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
4) Dampak Negatif Perkembangan Multimedia Dalam Bidang Kesehatan
 Dengan kemajuan multimedia praktek aborsi ilegal pun dapat dilakukan dengan
tool-tool multimedia.
 Banyaknya pabrik toko narkoba menunjukan begitu mudahnya penggunaan
multimedia untuk transaksi obat-obatan terlarang.
5) Dampak Negatif Perkembangan Multimedia Dalam Bidang Politik
 Para elit politik pada pileg dan pilpres banyak menggunakan black campaygn
(kampanye hitam) melalui internet beligho,spanduk dsb
 Dengan adanya kemajuan teknologi multimedia para koruptor dapat leluasa untuk
melakukan aksinya, walaupun saat ini ada teknik penyadapan dari instansi yang
berwenang tetapi cara itu belum sepenuhnya menjerat para koruptor.

Anda mungkin juga menyukai