DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
RIKA AIDA HANUM ( 7181144012 )
DEWI SITUMORANG ( 7182144001 )
MARIHOT SIHITE ( 7183144019 )
MARIA SITORUS ( 7183144025 )
KELAS B
Segala ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk segala
rahmat dan kasih-Nya, tim penulis telah menyelesaikan makalah yang membahas “ Etika
Dalam Kegiatan Produksi Dan Pemasaran” dari mata kuliah ETIKA PROFESI, dengan dosen
pengampu Bapak Munajat S.E., M.Si. yang terhormat, tak lupa penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada beliau.
Ada baiknya pembaca juga ikut berpartisipasi dalam karya tim penulis, dengan
memberikan saran dan kritik yang membangun. Supaya tim penulis juga dapat melakukan
perbaikan kedepannya, agar karya lainnya bisa menjadi bahan bacaan dan sumber informasi
yang terpercaya, serta kredibilitas dan kualitas tim penulis yang semakin baik. Terima kasih
dan selamat membaca.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika Produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang
benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses produksi atau dalam proses
penambahan nilai guna barang.
Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan
program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-
praktek sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika dalam produksi barang dan jasa?
2. Apa bentuk etika kegiatan pemasaran?
3. Apa itu Pemasaran?
4. Apa pengertian perlindungan terhadap konsumen?
5. Apa dampak Positif dan Negatif UU ITE?
6. Apa dampak permasalahan cybercrime?
7. Apa etika dalam penggunaan multimedia ?
8. Apa etika dalam penggunaan surat elektronik (email )
9. Bagaimana dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik dan multimedia?
10. Apa bahaya internet
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari etika dalam produksi barang dan jasa
2. Dapat mengetahui bentuk etika dalam kegiatan pemasaran
3. Dapat mengetahui tentang Pemasaran
4. Dapat mengetahui pengertian dari perlindungan konsumen
5. Dapat mengetahui dampak Positif dan Negatif UU ITE?
6. Dapat mengetahui dampak permasalahan cybercrime?
7. Dapat mengetahui etika dalam penggunaan multimedia ?
8. Dapat mengetahui etika dalam penggunaan surat elektronik (email )
9. Dapat mengetahui dampak negatif penyalahgunaan surat elektronik dan
multimedia?
10. Dapat mengetahui bahaya internet
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan produksi berarti membuat nilai manfaat atas suatu barang atau jasa suatu
barang atau jasa, produksi dalam hal ini tidak diartikan dengan membentuk fisik
saja.Sehingga kegiatan produksi mempunyai fungsi menciptakan barang dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga dan jumlah yang tepat. Oleh karena itu ,
dalam proses produksi biasanya perusahaan menekankan agar produksi yang dihasilkan
mengeluarkan biaya yang murah, melalui pendayagunaan sumber daya-sember daya yang di
butuhkan, didukung dengan inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan barang dan jasa
tersebut. Misalnya biasa berproduksi dengan cara konvensional/tradisional tetapi sekarang
dengan manfaat teknologi yang tepat guna.
peningkatan kualitas produksi ataupun ISO 14000 tentang peningkatan pola produksi
berwawasan lingkungan, Jika kegiatan produksi ini digunakan dengan standar dunia, maka
harus berdasarkan standar dunia yang diakui misalnya ISO 9000 tentang membangun pabrik
atau perusahaan yang ramah lingkungan (go green) dengan sasaran pada keselamatan kerja,
kesehatan dan lingkungan yang maksimal dengan limbah nol.
Langkah-langkah dimaksud adalah berdasarkan pada kode etik yang mencangkup
tanggung jawab dan akuntabilitas korporasi yang diawasi ketat oleh asosiasi-asosiasi
perubahan dan masyarakat umum.Hokum harus dijadikan sarana pencegahan bagi pelaku
bisnis. Pelaku – pelaku bisnis yang dapat membahayakan masyarakat dalam memproduksi
barang dan jasa harus dijerat dengan norma-norma hokum yang berlaku sehingga masyarakat
umum tidak dirugikan, dan pemerintahan juga ikut membina pelaku-pelaku bisnis di
indonesia agar memiliki moral, dan etika bisnis yang baik sehingga diharapkan dapat
bermanfaat.
Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan fungsi utama dalam menentukan bisnis
perusahaan.Tenaga pemasaran adalah merupakan saran penghubung utama perusahaan
dengan konsumen atau merupakan ujung tombak bisnis perusahaan.Kegiatan pemasaran
untuk produk barang dan jasa, tentu saja berbeda dalam penanganannya.Biasanya untuk
produk barang sering kali diiklankan di media sedangkan untuk jasa secara etis dan moral
relatif sangant sedikit yang diklankan kepada umum secara terbuka.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan bisnis yang global, maka teknik-
teknik pemasanpun sudah bergeser dan berkembang cepat.Pemasaran bisa dilakukan dengan
situs-situs, website, email, dan lain-lainnya.Semua dapat dilakukan secara cepat, efisien dan
tanpa batasan wilayah dan waktu.Sehingga persaingan produk dan jasa saat ini semakin
ketat.Oleh karena itu dituntut kreativitas dan inovasi dalam melakukan kegiatan pemasaran
tersebut.
Persaingan pemasaran yang begitu ketat, kadang kala kita menemukan perusahaan
yang melakukan pemasaran tanpa memerhatikan etika, hal ini mungkin secara langka pendek
untung, namun jika untuk jangka panjang akan rugi. Karena masyarakat akan meninggalkan
perusahaan yang melakukan kegiatan yang tidak etis tersebut.
Ada tiga factor yang dapat memengaruhi seorang manajer pemasaran untuk
melakukan tindakan tidak etis yaitu;
1. Manajer sebagai pribadi manusia, ada rasa ingin memenuhi kebutuhan pribadinya,
untuk menangkalnya dibutuhkan pendidikan agama dan moral yang baik.
2. Kepentingan korporasi, adanya tekanan manajemen yang mebuat seorang manajer
dipaksa dengan kondisi tertentu biasanya dengan target yang sulit dicapai sehingga
melakukan apapun untuk mencapainya.
3. Lingkungan, yang ada di sekitarnya yang langsung membentuk perilaku manajer
pemasaran itu.
C. Sekilas Mengenai Pemasaran
Kepuasan konsumen adalah tujuan utama dari perusahaan. Masih banyak perusahaan yang
masih menganggap bahwa tujuan dari perusahaan adalah kepuasan perusahaan dan bukan
kepuasan konsumen. Perusahaan tersebut memposisikan pemasaran sebagai alat untuk
menjual barang yang diproduksi, bukan untuk membuat barang yang memang diinginkan
oleh konsumen.
Pemasaran adalah total usaha perusahaan. Total usaha perusahaan berarti mencakup semua
departemen dalam perusahaan tersebut. Masih banyak perusahaan dengan departemen yang
membangun dinding pemisah dengan departemen lain dan menganggap dirinya paling
penting dalam perusahaan. Pemasaran sebagai total usaha perusahaan menuntut semua
departemen yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mempunyai tujuan yang sama yaitu
mencapai kepuasan konsumen.
c) Profit or Other Long-term Measure (keuntungan jangka panjang)
Laba adalah tujuan utama dari perusahaan. Mana yang lebih penting? Kepuasan konsumen
atau Laba? Dua-dua nya benar dan berjalan pararel. Laba adalah tujuan utama perusahaan
dilihat dari kacamata bisnis. Kepuasan konsumen adalah tujuan utama perusahaan dilihat dari
kacamata pemasaran. Jika konsumen puas, maka dia akan melakukan repurchasing
(pembelian kembali) dan memberikan laba/keuntungan bagi perusahaan dalam jangka
panjang.
Di Negara kita, untuk mengatur dan melindungi konsumen terhadap kejahatan bisnis
seperti penipuan, iklan produk yang menyesatkan dan agar konsumen dapat dilayani dengan
baik maka dibuatlah undang-udang perlindungan terhadap konsumen. Menurut undang-
undang nomor 8 tahun 1999, pasal 1 butir “segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan terhadap konsumen
Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan menurut GBHN 1993
melalui tap MPR nomor II/MPR/1993,bab IV, huruf F butir 4a”pembangunan perdagangkan
ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dalam rangka menunjang peningkatan
produksi dan daya saing, meningkatkan pendapatan produsen, melindungi kepentingan
konsumen”
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka dalam menerapkan perlindungan maka dalam
perlindungan terhadap konsumen maka diatur dalam undang-undang maupun peraturan
sebagai berikut: pasal 2 UU no 8/1999 tentang tujuan perlindungan konsumen.
Pada UU ITE ini juga diatur berbagai macam hukuman bagi kejahatan melalui internet. UU
ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat pada umumnya
untuk mendapat kepastian hukum dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan
elektronik digital sebagai bukti yang sah di pengadilan. UU ITE sendiri baru ada di Indonesia
dan telah disahkan oleh DPR RI pada tanggal 21 April 2008. UU ITE terdiri dari 13 Bab dan
54 Pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan
transaksi yang terjadi didalamnya.
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang bisa disingkat dengan UU
ITE yang diterbitkan pada 25 Maret 2008 dengan cakupan meliputi globalisasi,
perkembangan teknologi informasi, dan keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-Undang ini merupakan undang-undang yang dinilai mempunyai sisi positif dan
negatif.
UU itu juga memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di luar Indonesia dapat
diadili. Selain itu, UU ITE juga membuka peluang kepada pemerintah untuk mengadakan
program pemberdayaan internet. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang kurang
tersentuh adanya internet. Undang-undang ini juga memberikan solusi untuk meminimalisir
penyalahgunaan internet.
Selain memiliki sisi positif UU ITE ternyata juga terdapat sisi negatifnya. Contoh kasus Prita
Mulyasari yang berurusan dengan Rumah Sakit Omni Internasional juga sempat dijerat
dengan undang-undang ini. Prita dituduh mencemarkan nama baik lewat internet. Padahal
dalam undang-undang konsumen dijelaskan bahwa hak dari konsumen untuk menyampaikan
keluh kesah mengenai pelayanan publik.
Dalam hal ini seolah-olah terjadi tumpang tindih antara UU ITE dengan UU konsumen. UU
ITE juga dianggap banyak oleh pihak bahwa undang-undang tersebut membatasi hak
kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat, dan menghambat kreativitas dalam
berinternet. Padahal sudah jelas bahwa negara menjamin kebebasan setiap warga negara
untuk mengeluarkan pendapat. Undang-undang ini menimbulkan suatu polemik yang cukup
panjang. Maka dari itu muncul suatu gagasan untuk merevisi undang-undang tersebut.
F. Permasalahan cybercrime
Perkembangan internet dan umunya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-
hal positif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingnya antara lain adalah
kejahatan di dunia cyber atau cybercrime. Hilangnya batasnya waktu di internet mengubah
banyak hal. Seseorang tracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server dipentagon tanpa izin.
Salahkah dia bila sistem dipentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus? Apakah
batasan dari sebuah cybercrime? Seseorang yang baru“ mengetuk pintu“ (poret
scanning)komputer anda apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan? apakah ini
masih dalam batas Ketidak nyamanan (inconvenience)saja? Bagaimana pendapat anda
tentang penyebar virus bahkan pembuat cirus? Bagaimana kita menghadapinya cybercrime?
bagaimana aturan atau hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah
cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus dijawab.
Pencurian dan penggunaan pada account internet milik orang lain. Salah satu
kesulitan dari sebuah ISP (internet service provider)adalah dengan adanya account pelanggan
mereka yang”dicari”dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang
dilakukan secara fifik”pencurian” account cukup menangkap”userid”dan password “saja.
Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan
hilangya”benda”yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh
yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunaan dibebani biaya penggunaan account
tersebut. Kasus ini banyak terjadi diISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan
account curian oleh dua warnet dibandung.
Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh creshker adalah
mengubah halaman web, yang dikenal istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan
mengekfloitasi lubang keamanan.sekitar empat bulan yang lalu, statistik di Indonesia
menunjukkan satu situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk
menjerat crashker ini?