Anda di halaman 1dari 3

Nama : Endarti Puspitasari

NIM : 20106060005

Mata Kuliah : Material Teknik

Dosen : Gunawan Budi Susilo, M.Eng.

Soal Tugas Ke I

KERJAKAN SENDIRI, PERCAYA DIRI SENDIRI, AGAR MUDAH DALAM BEKERJA NANTI.

Dari baja HSS diatas ( T1 s/d T15), ditanya mana :

a. Yang paling keras


Baja T1 sampai dengan T15 yang paling keras adalah baja T15. Hal ini pada tabel dapat
kita identifikasi pada baris-baris yang terdapat kata Hardness dan Hardening dimana pada
baris tersebut akan memberikan informasi kepada kita mengenai tingkat kekerasan pada
baja T15. Jika kita simpulkan dari tabel, aspek-aspek kekerasan terjadi dari kiri ke kanan di
mana tingkatannya tidak pernah turun. Hal ini membuktikan bahwa semakin ke kanan,
tingkat kekerasan akan sama atau semakin tinggi sehingga di tabel, baja yang berada di
posisi paling kananlah yang paling keras, yaitu baja T15.
Selain itu, kita juga dapat mengidentifikasinya dari kandungan yang terdapat pada setiap
baja T1 sampai dengan T15. Baja T15 mempunyai kandungan C dan Cr yang tinggi sehingga
memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dibandingkan baja T lainnya. Selain itu, kandungan V
yang tinggi juga membuat baja T15 mempunyai ketahanan aus yang tinggi. Oleh karena itu
jenis baja yang paling keras adalah baja T15 yang mampu diperlakukan dengan kekerasan
tinggi, kekerasan panas dan ketahanan aus luar biasa sehingga banyak diaplikasikan untuk
memotong material mesin yang sulit di mana terdapat panas gesekan tinggi.

b. Aman untuk dikeraskan


Baja T1 sampai T15 yang paling aman untuk dikeraskan adalah baja T1 dan baja T2.
Hal ini pada tabel ditunjukkan dengan baris yang bertuliskan Safety in Hardening (keamanan
dalam pengerasan). Pada baris tersebut dapat kita ketahui tingkat keamanan dalam
pengerasan yaitu baja T1 dan T2 mempunyai tingkat C, sedangkan baja T4, T5, T6, T8, dan
T15 mempunyai tingkat D. Tingkat C lebih besar dari tingkat D.
c. Mudah dibentuk
Baja T1 sampai dengan T15 semuanya mempunyai tingkat kemudahan dibentuk yang
sama atau setara. Hal ini pada tabel ditunjukkan dengan baris yang bertuliskan Stability on
Shape in Heat Treatment (stabilitas pada bentuk dalam perlakuan panas). Pada baris
tersebut dapat kita ketahui bahwa tingkat kemudahan dibentuk baja T1 sampai dengan T15
adalah sama atau setara yaitu pada tingkat C.

d. Masih cukup keras dalam temp tinggi


Baja T1 sampai dengan T15 yang masih cukup keras dalam temperatur tinggi adalah
baja T1 dan T2. Hal ini pada tabel ditunjukkan dengan baris yang bertuliskan Hot Hardness
(kekerasan panas). Pada baris tersebut dapat diketahui tentang tingkat kekerasan dalam
temperatur tinggi, yaitu baja T1 dan T2 mempunyai tingkat B, sedangkan baja T4, T5, T6, T8,
dan T15 mempunyai tingkat A. Tingkat A berarti greatest (terbesar). Tingkat A lebih besar
dari tingkat B, sehingga baja yang paling keras dalam temperatur tinggi adalah baja T4, T5,
T6, T8, dan T15. Sedangkan untuk baja T1 dan T2 karena tingkatnya adalah B berada di
bawah A berarti masih cukup keras dalam temperatur tinggi.

e. Paling Tahan aus


Baja T1 sampai dengan T15 yang paling tahan aus adalah baja T15. Hal ini pada tabel
ditunjukkan dengan baris yang bertuliskan Wear Resistance (ketahanan aus). Pada baris
tersebut dapat kita ketahui tentang tingkat ketahanan aus yaitu baja T15 mempunyai
tingkat A, sedangkan baja T1, T2, T4, T5, T6, dan T8 mempunyai tingkat B. Tingkat A berarti
greatest (terbesar) sehingga tingkat A lebih besar dari tingkat B.
T15 adalah baja kecepatan super jenis tungsten yang mengandung vanadium dan kobalt.
Pada tabel ditunjukkan bahwa kandungan vanadiumnya 5.00 dan kandungan kobaltnya juga
5.00. Kandungan vanadium yang tinggi memberikan ketahanan abrasi dan aus yang sangat
baik. Kandungan kobalt di kelas ini memberikan ketahanan yang sangat tinggi terhadap
pelunakan pada suhu layanan tinggi (kekerasan merah). Baja kecepatan tinggi T15 dapat
diberi perlakuan panas setinggi 67 HRC. Sifat baja T15 ini memungkinkannya untuk
mempertahankan kekerasan dan ujung tajamnya.
Kandungan lain pada baja T15 adalah karbon (C) 1.50, tungsten (W) 12.00, dan
Chromium (Cr) 4.00. Dapat kita lihat pada tabel bahwa kandungan karbon pada baja T15
paling tinggi daripada baja lainnya. Karbon sangat penting untuk pengerasan baja. Ini
meningkatkan kekuatan tarik dan retensi tepi serta meningkatkan ketahanan terhadap
keausan dan abrasi. Sifat keausan dan kekerasan panas yang tinggi bergantung pada
keberadaan sejumlah besar paduan karbida kompleks, dimana karbon berperan penting.
Meskipun pada baja T15 kandungan Tungsten dan Chromium bukan yang paling
tinggi dibandingkan baja lain, tapi kandungan ini juga berpengaruh pada peningkatan
ketahanan aus. Tungsten sebelumnya dikenal dengan Wolfram, yaitu salah satu karbida yang
dapat meningkatkan ketahanan aus. Chromium ditambahkan untuk meningkatkan
ketahanan aus, kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi. Cr membentuk karbida
kompleks yang besar. Sebuah baja dengan setidaknya 13% kromium biasanya dianggap
“tahan karat”, meskipun definisi lain mengatakan baja harus memiliki setidaknya 11,5%
kromium bebas (sebagai lawan diikat dalam karbida) untuk dianggap “tahan karat”.
Menambahkan Chromium dalam jumlah banyak akan mengurangi ketangguhan. Chromium
adalah pembentuk karbida, itulah sebabnya ia meningkatkan ketahanan aus.
2. Jelaskan maksud diskripsi dan penggunaan tool steel jenis W s/d D diatas.
American Iron and Steel Institute (AISI) dan Society of Automotive Engineers (SAE)
menetapkan standarisasi baja melalui sistem pengkodean untuk mengklasifikasikan
berbagai jenis baja. Berikut ini penjelasan mengenai kode AISI-SAE pada tabel di atas
mengenai diskripsi dan penggunaan tool steel jenis W s/d D, yaitu :
 Jenis W1 atau W2 merupakan baja alat keras air, pendiskripsian ini dinamai dari
sifat esensial yag harus dimiliki oleh air yang dipadamkan. Baja perkakas kelas ini
pada dasarnya adalah baja karbon biasa dan biasanya digunakan karena biayanya
yang rendah. Untuk penggunaan dari W1 atau W2 seperti yang tertulis di tabel,
yaitu digunakan dalam proses pembuatan kepala baut, paku atau mur dan sebagai
perkakas alat pertukangan kayu.
 Jenis S1 atau S5 merupakan baja yang memiliki ketahanan guncangan tinggi yaitu
dirancang untuk menahan guncangan pada suhu rendah dan tinggi. Jenis ini
biasanya digunakan untuk bahan pahat dan palu.
 Jenis O1 atau O2 mempunyai sifat kekerasan minyak dan digunakan untuk alat
pembentuk dingin dan alat pemotong.
 Jenis A2 atau A5 merupakan baja pengerasan udara dan digunakan untuk alat
benang bergulir.
 Jenis D3-D4 adalah baja yang mempunyai kandungan karbon dan kromium yang
tinggi dan biasa digunakan dibawah suhu 900F untuk membuat cetakan.

Tugas dikirim ke email gunawanbudisusilo@gmail.com paling lambat 7 April 2021 jam


23.59.

Anda mungkin juga menyukai