Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 7

Aina Nauly Wakhusna


Endarti Puspitasari
Prisma Novitasari
Yuanita Nurcahya Hotami
Pemberontakan PRRI/Permesta
• Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) merupakan pemberontakan yang dilakukan pada masa Kabinet Ali
Sostroamijoyo II. Secara singkat dapat dipahami sebagai gerakan pertentangan antara
pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
• Berikut ini sebab munculnya pemberontakan tersebut
1. Pemerintah pusat belum mampu melaksanakan pola otonomi daerah dengan
wajar dan benar sehingga pembangunan tidak merata.
2. Pemerintah pusat mengalami labilitas yang disebabkan oleh beberapa hal berikut.
a. Merajalelanya korupsi.
b. Konstituante hasil pemilu tahun 1955 belum berhasil menyelesaikan tugas-
tugasnya.
c. Dalam masyarakat timbul pertentangan mengenai konsepsi presiden.
3. Pembentukan RIS dan dikerucutkannya Divisi Benteng, menyebabkan kecewanya
perwira dan munculnya dewan perlawanan.
• Pada tanggal 15 Februari 1958 Ahmad Husein memproklamasikan
berdirinya PRRI dengan perdana menterinya Mr.Syafruddin
Prawiranegara. Dua hari setelah PRRI diproklamasikan, Di Sulawesi
Utara dan Tengah menyatakan mendukung PRRI. Gerakan tersebut
dikenal dengan nama Permesta.
Penumpasan PRRI dan Permesta
• Penumpasan PRRI terpaksa dilakukan dengan cara operasi militer karena
mengalami jalan buntu saat dilakukan dengan jalan damai. Tujuan umum
operasi militer adalah menghancurkan kekuatan pemberontak dan
mencegah campur tangan asing.
• Berikut ini operasi untuk menumpas PRRI
1. Operasi Tegas dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution.
2. Operasi 17 Agustus dipimpin Kolonel Ahmad Yani.
3. Operasi Sapta Marga dipimpin oleh Brigjen Jatikusumo.
4. Operasi Sadar dipimpin oleh Letkol Ibnu Surowo.
Operasi militer ini diakhiri setelah Ahmad Husein secara resmi menyerah
pada 29 Mei 1958.
• Untuk menumpas Permesta dilakukan operasi dengan nama Operasi
Merdeka. Operasi ini di bawah pimpinan Letkol Kolonel Rukminto
Hndraningrat.
• Berikut ini bagian dari Operasi Merdeka.
1. Operasi Saptamarga I dipimpin Letnan Kolonel Sumarsono.
2. Operasi Saptamarga II dipimpin Letnan Kolonel Agus Prasmanto.
3. Operasi Saptamarga III dipimpin Letnan Kolonel Magenda.
4. Operasi Saptamarga IV dipimpin Letnan Kolonel Rukminto
Hendraningrat.
5. Operasi Mena I dipimpin Letnan Kolonel Pieters.
6. Operasi Mena II dipimpin Letnan Kolonel KKO Hunhulz.
Operasi penumpasan ini sangat berat karena Permesta mempunyai
persenjataan modern dan mendapat bantuan dari pihak asing.
Dampak PRRI/Permesta
1. Jatuhnya korban jiwa.
2. Keadaan ekonomi terganggu.
3. Pembangunan terhenti.
4. Penurunan sumber daya manusia.
5. Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat terganggu.
6. Hubungan Indonesia dengan Malaysia terganggu.
7. Kesadaran berotonomi.
Tokoh-Tokoh
1. Letnan Kolonel Ahmad Husein
• Pemimpin militer PRRI.
• Mendeklarasikan pembentukan PRRI.
• Pemimpin Dewan Banteng yang didirikan di Sumatera Barat.
• Mengambil alih jabatan Gubernur Sumatera Tengah.
2. Mr.Sjafruddin Prawiranegara
• Perdana Menteri dalam kabinet tandingan PRRI di Sumatera Tengah pada tahun
1958.
3. Assaat Dt.Mudo
4. Maluddin Simbolo
• Menteri Luar Negeri untuk Kabinet PRRI
5. Dr.Soemitro Djojohadikoesoemo
• Menteri Perhubungan dan Pelayaran.
6. Moh.Syafei
• Menteri PPK dan Kesehatan dalam kabinet PRRI
7. F.Warouw
• Menteri Pembangunan dalam kabinet PRRI.
8. Saladin Sarumpaet
• Menteri Pertanian dan Perburuan dalam kabinet PRRI.
9. Muchtar Lintang
• Menteri Agama dalam kabinet PRRI.
10. Salah Lahade
• Dalam kabinet PRRI menjabat sebagai Menteri Penerangan.
• Tokoh yang menandatangani Piagam Permesta pada Febuari 1957.
11. Ayah Gani Usman
• Menteri Sosial dalam kabinet PRRI.
12. Dahlan Djambek
• Menteri Pos dan Telekomunikasi dalam kabinet PRRI.

Anda mungkin juga menyukai