0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan8 halaman
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dalam hal otonomi daerah, korupsi, dan pembentukan RIS. PRRI diproklamasikan pada 15 Februari 1958 di bawah Ahmad Husein sebagai perdana menteri. Permesta mendukung PRRI di Sulawesi. Penumpasan dilakukan secara militer hingga akhirnya Ahmad Husein menyer
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dalam hal otonomi daerah, korupsi, dan pembentukan RIS. PRRI diproklamasikan pada 15 Februari 1958 di bawah Ahmad Husein sebagai perdana menteri. Permesta mendukung PRRI di Sulawesi. Penumpasan dilakukan secara militer hingga akhirnya Ahmad Husein menyer
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dalam hal otonomi daerah, korupsi, dan pembentukan RIS. PRRI diproklamasikan pada 15 Februari 1958 di bawah Ahmad Husein sebagai perdana menteri. Permesta mendukung PRRI di Sulawesi. Penumpasan dilakukan secara militer hingga akhirnya Ahmad Husein menyer
Endarti Puspitasari Prisma Novitasari Yuanita Nurcahya Hotami Pemberontakan PRRI/Permesta • Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) merupakan pemberontakan yang dilakukan pada masa Kabinet Ali Sostroamijoyo II. Secara singkat dapat dipahami sebagai gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. • Berikut ini sebab munculnya pemberontakan tersebut 1. Pemerintah pusat belum mampu melaksanakan pola otonomi daerah dengan wajar dan benar sehingga pembangunan tidak merata. 2. Pemerintah pusat mengalami labilitas yang disebabkan oleh beberapa hal berikut. a. Merajalelanya korupsi. b. Konstituante hasil pemilu tahun 1955 belum berhasil menyelesaikan tugas- tugasnya. c. Dalam masyarakat timbul pertentangan mengenai konsepsi presiden. 3. Pembentukan RIS dan dikerucutkannya Divisi Benteng, menyebabkan kecewanya perwira dan munculnya dewan perlawanan. • Pada tanggal 15 Februari 1958 Ahmad Husein memproklamasikan berdirinya PRRI dengan perdana menterinya Mr.Syafruddin Prawiranegara. Dua hari setelah PRRI diproklamasikan, Di Sulawesi Utara dan Tengah menyatakan mendukung PRRI. Gerakan tersebut dikenal dengan nama Permesta. Penumpasan PRRI dan Permesta • Penumpasan PRRI terpaksa dilakukan dengan cara operasi militer karena mengalami jalan buntu saat dilakukan dengan jalan damai. Tujuan umum operasi militer adalah menghancurkan kekuatan pemberontak dan mencegah campur tangan asing. • Berikut ini operasi untuk menumpas PRRI 1. Operasi Tegas dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution. 2. Operasi 17 Agustus dipimpin Kolonel Ahmad Yani. 3. Operasi Sapta Marga dipimpin oleh Brigjen Jatikusumo. 4. Operasi Sadar dipimpin oleh Letkol Ibnu Surowo. Operasi militer ini diakhiri setelah Ahmad Husein secara resmi menyerah pada 29 Mei 1958. • Untuk menumpas Permesta dilakukan operasi dengan nama Operasi Merdeka. Operasi ini di bawah pimpinan Letkol Kolonel Rukminto Hndraningrat. • Berikut ini bagian dari Operasi Merdeka. 1. Operasi Saptamarga I dipimpin Letnan Kolonel Sumarsono. 2. Operasi Saptamarga II dipimpin Letnan Kolonel Agus Prasmanto. 3. Operasi Saptamarga III dipimpin Letnan Kolonel Magenda. 4. Operasi Saptamarga IV dipimpin Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. 5. Operasi Mena I dipimpin Letnan Kolonel Pieters. 6. Operasi Mena II dipimpin Letnan Kolonel KKO Hunhulz. Operasi penumpasan ini sangat berat karena Permesta mempunyai persenjataan modern dan mendapat bantuan dari pihak asing. Dampak PRRI/Permesta 1. Jatuhnya korban jiwa. 2. Keadaan ekonomi terganggu. 3. Pembangunan terhenti. 4. Penurunan sumber daya manusia. 5. Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat terganggu. 6. Hubungan Indonesia dengan Malaysia terganggu. 7. Kesadaran berotonomi. Tokoh-Tokoh 1. Letnan Kolonel Ahmad Husein • Pemimpin militer PRRI. • Mendeklarasikan pembentukan PRRI. • Pemimpin Dewan Banteng yang didirikan di Sumatera Barat. • Mengambil alih jabatan Gubernur Sumatera Tengah. 2. Mr.Sjafruddin Prawiranegara • Perdana Menteri dalam kabinet tandingan PRRI di Sumatera Tengah pada tahun 1958. 3. Assaat Dt.Mudo 4. Maluddin Simbolo • Menteri Luar Negeri untuk Kabinet PRRI 5. Dr.Soemitro Djojohadikoesoemo • Menteri Perhubungan dan Pelayaran. 6. Moh.Syafei • Menteri PPK dan Kesehatan dalam kabinet PRRI 7. F.Warouw • Menteri Pembangunan dalam kabinet PRRI. 8. Saladin Sarumpaet • Menteri Pertanian dan Perburuan dalam kabinet PRRI. 9. Muchtar Lintang • Menteri Agama dalam kabinet PRRI. 10. Salah Lahade • Dalam kabinet PRRI menjabat sebagai Menteri Penerangan. • Tokoh yang menandatangani Piagam Permesta pada Febuari 1957. 11. Ayah Gani Usman • Menteri Sosial dalam kabinet PRRI. 12. Dahlan Djambek • Menteri Pos dan Telekomunikasi dalam kabinet PRRI.