PRRI / PERMESTA
Latar Belakang Pemberontakan
Penyebab
Adanya hubungan tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, terutama di Sumatra dan Sulawesi mengenai
masalah otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pusat
dan daerah. Sikap tidak puas tersebut mendapat dukungan dari
sejumlah perwira militer (panglima angkatan bersenjata)
Pesawat itu ditembak pada tanggal 18 Mei 1958 di atas kota Ambon.
Pada bulan Agustus 1958, pemberontakan Permesta baru dapat
ditumpas. Kemudian pada tahun 1961, pemerintah membuka
kesempatan kepada sisa-sisa pendukung Permesta untuk kembali ke
Republik Indonesia.
ISI UPACARA PERDAMAIAN
1. Setelah membatja seruan Menteri Keamanan Nasution/KSAD tertanggal
3 Maret 1961;
2. Mengingat keputusan terachir dari putjuk pimpinan Angkatan Perang
Revolusioner;
3. Menimbang, bahwa persengketaan antara kita dengan kita jang telah
berlangsung selama 3 tahun ini, telah meminta pengorbanan jang tidak
terhingga dari rakjat Indonesia pada umumnja dan rakjat Sulawesi Utara dan
Tengah pada chususnja sehingga kami telah sampai pada kesimpulan bahwa
keadaan sematjam ini tidak dapat dibiarkan terus;
4. Demi untuk keselamatan dan kesentosaan bangsa Indonesia, rakjat dan
daerah Sulawesi Utara/Tengah chususnja, persengketaan tersebut perlu
segera dihentikan. Maka oleh karenanja dengan ini menjatakan bahwa mulai
tanggal 4 April 1961, kami dengan seluruh pasukan dan rakjat Permesta jang
berada dalam lingkungan pimpinan kami telah kembali ke pangkuan Ibu
Pertiwi;
5. Segala persoalan jang timbul sebagai akibat daripada penghentian
persengketaan ini, akan diatur oleh jang diwajibkan untuk itu oleh
pemerintah RI;
6. Semoga Tuhan Jang Maha Esa melimpahkan rahmat, hidajat serta
taufikNja atas kita sekalian