LATAR BELAKANG
Pada Agustus dan September 1956 beberapa tokoh dari Sumatera Tengah
mengadakan rapat dan pertemuan di Jakarta. Pertemuan itu dilanjutkan dengan reuni 612
perwira aktif dan pensiunan Divisi Banteng pada 20-25 November 1956 di Padang. Divisi IX
Banteng adalah komando militer Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) yang dibentuk
pada masa perang kemerdekaan (1945-1950) dengan wilayah Sumatera Tengah (Sumatra
Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau)
Dalam reuni itu muncul aspirasi otonomi untuk memajukan daerah. Disetujui pula
pembetukan Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein, komandan Resimen
IV dan tetorium I yang berkedudukan di Padang. Pada tanggal 20 Desember 1956, Letkol
Ahmad Husein merebut kekuasaan Pemerintah Daerah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo.
Dalihnya gubernur yang ditunjuk pemerintah tidak berhasil menjalankan pembangunan
daerah. Letkol Ahmad Husein mengklaim Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI) terbentuk sejak 15 Februari 1958.
TUNTUTAN
Tuntutan lain yang juga diajukan oleh PRRI yaitu terkait dengan masalah otonomi
daerah dan perimbangan ekonomi atau keuangan yang terjadi antara pemerintah pusat dan
daerah. Pemerintah pusat dianggap tidak adil kepada para warga sipil dan militer soal
pemerataan dana pembangunan. Sehingga mereka menuntut agar pemerintah bisa bertindak
lebih adil, khususnya pada pemerataan dana pembangunan di daerah.
KABINET PRRI
Ketua
Letnan Kolonel Ahmad Husein
REPUBLI
K