Disusun Oleh:
Galih Prayoga (1811020023)
A. Latar Belakang
Pergolakan Permesta di Sulawesi pada abad ke-XX merupakan
pergolakan yang sangat besar pengaruhnya dalam membawa dampak
perubahan. Pergolakan Permesta merupakan salah satu rangkaian penting
dalam kerangka sejarah nasional Indonesia pada periode transisi politik dari
sistem demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin tahun 1957 – 1961.1 Selama
masa pergolakan itu, dampak yang terjadi berimbas terhadap berbagai sektor
kehidupan masyarakat baik, sosial, ekonomi, dan politik.
Munculnya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau
yang dikenal oleh rakrat Gorontalo sebagai Permesta adalah sebagai
akumulasi dari kekecewaan rakyat di daerah terhadap pemerintah pusat di
Jakarta. Kekecewaan yang diakibatkan oleh sentralisasi kekuasaan dan
memunculkan kesenjangan pembangunan di segala bidang antara pusat dan
daerah, pembangunan di daerah terutama di Sumatera Tengah tidak berjalan
dengan baik setelah hampir sepuluh tahun Indonesia merdeka.
Dalam kesempatan kali ini makalah yang akan kami tulis menguak
kembali kisah yang terjadi dalam pemberontakan PRRI, Permesta, yang
mengacu pada latar belakang berdirinya gerakan tersebut, tujuan dan akibat
atau dampak dari adanya gerakan tersebut.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1
Verelladevanka Adryamarthanino, PRRI: Latar Belakang, Tuntutan, Anggota,
Penumpasan, dan Dampaknya, Kompas.com
2
termasuk PRRI, yaitu: gagalnya sisitem politik, gagalnya sistem ekonomi,
ancaman komunisme, dan kesenjangan dalam tubuh Angkatan Darat.2
Berdirinya PRRI bermula dari reuni para prajurit pejuang
kemerdekaan yaitu Divisi Banteng dari TNI yang melihat keadaa negara yang
kacau, Divisi Banteng sendiri pada perang kemerdekaan berjuang melawan
Belanda di daerah Sumatra Barat dan Riau dan mampu membendung Belanda
sehingga Belanda tidak bisa membuat Negara bagian di daerah ini.
Banyak yang menganggab pemberontakan PRRI di gerakkan oleh
pihak Meliter saja yang kecewa terhadap Pemerintah Pusat tetapi pada
kenyataannya banyak tokoh sipil yang terlibet dalam pemberontakan ini
seperti Syafruddin Prawiranegar Prawoto Mangkusasimito dan Muhammad
Natsir.
Proklamasi PRRI disambut oleh kaum separatis Permesta. Somba
sebagai Komandan Deputi Wilayah Militer Sulawesi Utara dan Tengah
mengumumkan bahwa sejak 17 Februari 1958, mendukung PRRI dan
menyatakan memisahkan diri dari pusat. Permesta menjadi sayap timur PRRI.
Pusat pemberontakan ini berada di Makassar yang pada waktu itu merupakan
ibu kota Sulawesi. Setahun kemudian, pada 1958 markas besar Permesta
dipindahkan ke Manado. Disini timbul kontak senjata dengan Pasukan
pemerintah pusat sampai terjadi gencatan senjata.
Sejarah Permesta adalah sebagian merupakan perjuangan rakyat
minahasa kekuasaannya di pulau-pulau bagian timur yang mereka warisi dari
zaman kolonial.3 Permesta adalah sebuah gerakan militer di Indonesia. Dalam
sebuah buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 mengungkapkan bahwa
PRRI telah membantu menyederhanakan politik militer indonesia.4 Gerakan
ini dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia Timur pada 2
Maret 1957 yaitu oleh Letkol Ventje Sumual. Pusat pemberontakan ini berada
di Makasar yang pada waktu itu merupakan ibu kota. Permesta di Sulawesi
pada tanggal 2 maret 1957 diproklamirkan oleh panglima TT-SST/Wirabuana
2
Leirissa R.Z, PRRI Permesta (Jakarta P.T. Anem Kosong Anem,1997), 7-29.
3
Barbara Sillars Harvey, Permesta Pemberontakan Setengah Hati. Jakarta: Pt.
Temprint,1989. Hal. 61
4
M. C. Riklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Pt. Ikrar
Mandiri, 2008. Hal. 547.
3
dan kemudian memilih basisnya di Sulawesi Utara, dimana waktu itu yang
menjadi komandan KDM-SUT waktu dipegang oleh Letkol, Inf. D.J. Somba
mendukung gagasan-gagasan pemerintahan otonom mutlak dan luas sebagai
cikal bakal lahirnya Permesta.5
5
Haliadi Sadi Dkk, Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (Gpst) Di Poso 1957-
1963 (Yogyakarta: Ombak, 2007). Hal. 45
4
sehingga setiap daerah dapat berkembang bersama dan tidak ada yang
tertinggal.
5
sebagai tanda kekecewaan yang dialami dan untuk tetap menghargai para
pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa itu.6
6
Sintya Ayu Wardani, (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) 1958,
Guruppkn.com : 2018
7
Op.Cit, Verelladevanka Adryamarthanino, PRRI: Latar Belakang, Tuntutan,
Anggota, Penumpasan, dan Dampaknya.
6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdirinya PRRI bermula dari reuni para prajurit pejuang kemerdekaan
yaitu Divisi Banteng dari TNI yang melihat keadaa negara yang kacau, Divisi
Banteng sendiri pada perang kemerdekaan berjuang melawan Belanda di
daerah Sumatra Barat dan Riau dan mampu membendung Belanda sehingga
Belanda tidak bisa membuat Negara bagian di daerah ini.
Sebab dari terbentuknya PRRI disebabkan karena adanya tuntutan
otonomi daerah yang dianggap tidak sesuai. Oleh sebab itu, PRRI dibentuk
untuk mengajukan tuntutan otonomi yang lebih adil oleh pemerintah pusat.
Pemerintah pusat yang dianggap terlalu sentralis dan terlalu berfokus pada
pembangunan Jawa saja dituntut untuk memperhatikan pembangunan daerah
juga.
PRRI dibentuk untuk membenahi konstitusi yang diberlakukan pada
masa itu, sehingga pemerintah pusat tidak menjadi sentralis dan juga
memberikan wewenang serta perhatiannya pula terhadap pemerintah daerah.
Hal ini pastinya juga dimaksudkan untuk membenahi ketidak harmonisan
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang terjadi.
7
Daftar Pustaka
Haliadi Sadi Dkk, Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (Gpst) Di Poso 1957-1963
(Yogyakarta: Ombak, 2007)